TMCBlog.com – Seperti apa kehidupan dibelakang layar dari seorang pembalap MotoGP? Seperti apa mereka ketika tidak sedang membalap? Bagaimana mereka menjawab apabila kita tanyakan kepada mereka mengenai seperti apa mereka melihat diri mereka sendiri di depan cermin ? Adalah Sito Pons, seorang juara dua kali GP250 yang pernah menceritakan bahwa dalam sebuah balapan minibike ia memperhatikan seorang anak kecil menangis ketika hanya bisa finish kedua. Ia berusaha menenangkan hati sang anak tersebut yang kemudian diketahui bernama Maverick Vinales, bahwa anak yang mengalahkannya menggunakan motor yang lebih besar dari motor yang ia pakai. Menurut Pons, Maverick kala itu menggunakan motor 65 cc sedangkan pembalap lain menggunakan motor 80 cc dan diketahui pembalap yang menggunakan motor lebih besar itu adalah Marc Marquez. . . Maverick Vinales, 15 tahun kemudian merupakan pembalap GrandPrix ( MotoGP ) dan ketika ditanya mengenai seperti apa personalitas dirinya, Maverick menjawab  . . ” Saya ini termasuk orang yang spesial ” . . . Maverick melanjutkan bahwa ” Disini ( paddock ) saya tidak menunjukan keseluruhan disi saya, saya mungkin terlihat serius, Namun saya suka bersenang sensang dan bercanda. Di arena balap Saya bertindak profesional, namun Saya ini sebenarnya orang rumahan banget, Saya lebih sering berada dengan orang-orang terdekat, dan sulit bagi saya untuk membuka diri dengan orang lain. Saya ini loyal banget sama orang terdekat saya dan disaat yang bersamaan lucu dan suka bercanda. “

Manuel : Banyak Orang melihat bagaimana Maverick ketika berumur 8 Tahun dan sekarang kamu 23 tahun, apa yang terjadi di antara tahun tersebut ?

MV25 : ” Orang hanya melihat puncak gunung es, semua kerja keras dibelakang itu tidak terlihat. Banyak banget akhir pekan di jalan, jauh dari rumah. Saya ingat ketika masih berumur 10 tahun, di tahun tersebut, saya haya tidur di tempat tidur rumah saya selama sepekan. Sisanya balap disini dan balap disana, Minibike, Motocross atau apapun yang diperlombakan. Benar-benar keras, namun terbayar karena kita menikmati dengan passion. “

Manuel : Apakah itu benar-benar membutuhkan banyak pengorbanan ?

MV25 : ” Jika Saya harus melakukannya lagi, Saya menolak. Karena banyak sekali pengorbanannya. Keluarga selalu ada dibelakang mendorong dan berharap saya bisa menang. Banyak tekanan, sulit sekali. Jika saya punya anak, saya tidak akan menempatkannnya di balap sepeda motor. “

Manuel : Apakah Kamu sering bersama dengan sepupumu ( Issac Vinales ) ?

MV 25 : ” Tidak, Kami berbeda jalan, saya selalu berusaha memenangkan kejuaraan sebelum naik ke kategori yang lebih tinggi. Issac itu lebih tergesa gesa ( naik kategori tanpa mengejar Juara ). ”

Manuel : Saya dengar ( dari Pons ) waktu kecil saat kalah Kau berperilaku buruk ( menangis ) ..

MV25 : ” Ya benar, sampai sekarang pun masih, namun sekarang saya tahan. Saya selalu kesulitan dalam menerima kekalahan. Waktu saya kecil, nggak menang artinya pecundang. Hanya ada dua pilihan, Saya ingin memenangi semuanya. “

Manuel : Saya juga sempat dikasih tahu ( saat kecil ) bahwa karena terlalu mungil, kamu selalu start dari Grid paling belakang ?

MV25 : ” Benar, dan bahkan kadang saat saya memperoleh Pole Position, saya tetap harus start dari belakang karena harus ada orang lain yang memegang motor saya secara kaki saya tidak bisa menyentuh aspal lintasan, saya sangat mungil. “

Manuel : Mari kita bicarakan saat ini, bagaimana Kamu menggambarkan dirimu sebagai seorang pembalap ?

MV25 : ” Saya menyukai tikungan cepat dan bagian track dengan tikungan yang saling berhubungan. Saya bermasalah dengan tikungan lambat. Saya menyukai track seperti Phillip Island atau bahkan Silverstone. “

Manuel : Ada pembalap yang tidak peduli dengan set-up motor apakah sudah 100% atau belum, pokoknya tinggal bejek gas. Pembalap lain ada yang mencoba belajar dan mengerti keadaan motornya lebih detail. Termasuk yang manakah dirimu ?

MV25 : ” Saya suka belajar karena itu membuat saya mengerti sensasi yang saya rasakan dari motor. Saya suka untuk mengerti apa yang bisa membuat performa saya meningkat. Di olahraga ini, kita dapat belajar setiap hari jika kita mau. “

Manuel : Apa kenanganmu terhadap Suzuki ?

MV25 : ” Saya Ingat betapa sulitnya di tahun pertama. Saya harus naik motor yang belum pernah saya naiki sebelumnya, lalu membangunnya, benar benar sulit. Saya juga mengalami beberapa Crash, Namun itu sangat membantu saya. Faktanya, ketika musim berakhir, saya mengatakan kepada diri Saya bahwa Saya telah melakukan step up yang benar dengan segera naik ke kelas MotoGP , karena itu membantu saya belajar banyak. “

Manuel : Kenapa Kamu meninggalkan Suzuki ke Yamaha ?

MV25 : ” Itu adalah sebuah kesempatan yang tidak bisa saya tolak. Secara emosional, meninggalkan Suzuki tidaklah mudah karena Saya telah memiliki hubungan yang kuat dengan mereka, namun Saya harus mencoba, saya tidak bisa membiarkan kesempatan itu pergi. “

Manuel : Di Yamaha, kamu melihat ada garansi sebuah ,motor yang bagus saat itu ?

MV25 :  ” Ya . . . Melihat betapa Jorge dan Valentino selalu podium dan memenangkan balaplah yang membuat saya pindah. Namun sulit saat itu bagi saya untuk memberitahukan Suzuki bahwa Saya tidak akan berlanjut bersama mereka. “

Manuel : Valentino dan Marquez memiliki orang orang terpercaya di lingkungan mereka, Kamu ?

MV25 : ” Saya sedang berusaha untuk membuatnya, tidaklah mudah karena paling lama Saya bersama dengan team selama ini adalah dua tahun. Ini membuat sulit untuk membangun team sendiri. Saya selalu berusaha meminta orang yang saya terpercaya untuk bergabung, namun itu sulit.”

Manuel : Bagaimana rasanya hidup sebagai bayang-bayang Valentino Rossi ?

MV25 : ” Saya tidak melihatnya sebagai bayang-bayang, Saya percaya saya memiliki tempat tersendiri khususnya tahun lalu. Tahun ini ( 2018 ) lebih sulit. Musim 2017 Yamaha kasih 100% ke Saya dan Kami bisa menciptakan atmosfer di kejuaraan menjadi makin bagus, hal-hal di luar track seperti perubahan sasis dan ban. Namun Saya pikir mereka fokus pada diriku , tahun lalu Saya memiliki hasil yang bagus, saat itu Saya senang. Sedangkan tahun ini kontras. Di sesi test Pra-musim, saya tidak merasa nyaman sama sekali. Jalur yang ditempuh dalam membangun motor pada 2017 tidak ikut di tahun ini.”

Manuel : Kamu bukanlah pembalap yang mau membuat keributan ketika hasil race berjalan tidak baik. Sepertinya kamu berusaha untuk mengkonsumsinya sendiri ?

MV 25 : ” Ada kalanya baik, ada kalanya buruk. Saya rasa, karir balap Saya panjang karena secara fisik saya OK. Saya tidak pernah mengalami banyak cidera dan Saya sangat menyukai balap motor. Saya harap tahun ini hanya kesialan dan akan ada hasil baik yang hadir di depan sana. Mengenai respon yang Saya katakan ketika hasil race berjalan tidak baik, karena Saya belajar dari hasil hasil yang buruk. Walaupun begitu saya lebih memiliki waktu untuk belajar dari hasil hasil balapan yang Baik. “

Manuel Pecino

57 COMMENTS

  1. MV 25 : ” Tidak, Kami berbeda jalan, saya selalu berusaha memenangkan kejuaraan sebelum naik ke kategori yang lebih tinggi. Issac itu lebih tergesa gesa ( naik kategori tanpa mengejar Juara ). ”

    Wait what???

    • Mungkin maksud MvK, tergesa-gesa naik kelas. Kalau MvK kan tergesa-gesa naik motor kenceng, ya karena dia pengennya menang jadi dapet motor pelan dikit ngamuk. 2012 gagal juara dunia Moto3 motor diinjek2 dan gak mau balapan, tahun berikutnya minta naik KTM akhirnya keturutan dan bisa juara dunia, padahal cuma tim gurem. Buktinya tim Calvo sampai sekarang boro2 juara dunia lagi selain di tangan MvK, sekedar ke papan atas aja udah jarang.

      Nah kalau Isaac mungkin lebih ke arah yang penting naik kelas bodo amat motornya apa dan dibayar berapa. Gitu. Tapi usaha gak mengkhianati hasil, MvK sekarang jadi pembalap pabrikan yang pernah jadi pabrikan papan atas sementara Isaac ketahan di Moto2.

    • @teguh
      keknya bro saitbai dah tau deh Vinales punya gelar Moto3 makanya dia ngomongin vina pindah sebelum dapat gelar Moto2 akibat efek rayuan pulau kelapa dr Suzuki

  2. Vinales kalo dapat motor setingan pas bakal bisa jabanin pembalap top 3. kita lihat kedepan apakah yamaha kembali ke levelnya atau tidak.secara sdh py team ahli ecu harusnya ngefeklah.

  3. Biasanya pembalap yang “bagus” gini reputasinya selalu berusaha dijatuhin sama fans kuning. Fakta. Biaggi kasar di sirkuit tapi ramah banget diluar bisa diposisiin sebagai pembalap antagonis padahal Rossi lebih licik. Stoner dan Lorenzo punya talenta bagus tapi di awal Stoner juara dunia selalu di biasin seolah menang cuma karena topspeed dan elektronik, juga ban. Lorenzo hampir juara dunia di tahun pertamanya dianggap karena M1 hasil pengembangan Rossi. Padahal mereka di media pun baik dan memang punya kepribadian baik tapi jadi seolah Stoner tukang ngeluh dan Lorenzo angkuh, ya karena fans kuning gak rela ada pembalap lain yang lebih bagus dan lebih baik. Padahal selicik-liciknya Rossi, yang bisa nandingin cuma Marquez tapi Rossi seolah pembalap paling bersih.

    • Yaelah… emangnya elu kenal sama pembalap yg elu sebutin….??? cuma baca dari google doang udah sok kenal loe cung…!!!

    • emang paling gampang mancing fans kuning golkar. contoh kaya diinstagram namanya ada embel embel yellow atau 46 kerjaannya selalu upload video kehebatan rossi dulu. eh ceritanya iseng nanya kenapa gak video video terbaru yang diupload ? apa karena rossi melempem yak sekarang. tanpa waktu lama langsung diserbu komennya sama pasukan golkar wakakak

    • Karena skil aja gak cukup untuk melawan rossi, dan marquez sadar akan hal itu

      Rossi suka menyerang mental lawannya dan sering berkomentar seolah dia tak bersalah, marquez suka melanggar aturan tak tertulis dan pasang muka polos tak berdosa

      Itu yg ngaku fans keduanya malah saling serang, dan gak ada yg mengakui sifat nakal idolanya ???

    • setuju sama darso..yang sanggup melayani kelicikan VR cmn MM…
      seperti wak haji bilang secara mental dan skill..MM seperti VR muda…(stop)
      tapi bagi gw secara strategi ( kelihayan, kelicikan dll..) menurut gw sama plek..hehehe

  4. “Namun Saya pikir mereka fokus pada diriku , tahun lalu Saya memiliki hasil yang bagus, saat itu Saya senang. Sedangkan tahun ini kontras. Di sesi test Pra-musim, saya tidak merasa nyaman sama sekali. Jalur yang ditempuh dalam membangun motor pada 2017 tidak ikut di tahun ini.” . . .

    tuh jelas arahnya kemana . . Yamaha jelas prefer ke #46 ?

    • “Sedangkan tahun ini kontras. Di sesi test Pra-musim, saya tidak merasa nyaman sama sekali. Jalur yang ditempuh dalam membangun motor pada 2017 tidak ikut di tahun ini.”

      dan dy ga suka ma motor tahun ini spt nya

  5. masa depan YFR, umur masih muda, setelah 2020 bisa aja kalo hasilnya selalu bagus di musim 2019-2020, dia akan bertahan di Yamaha, bareng salah 1 anak didik VR (Morbidelli? Pecco? Marini?)

    Secara skill termasuk alien, bila motornya sempurna sesuai keinginannya, dia bisa menang dengan mudah

  6. Pembalap yg digadang gadang menstop rekor mm dikalahkan awal masuk ymh, emang 3 awal balapan podium 1 terus, bahkan kalu balapan ke 4 mvk podium p1, mm katanya sdh kibar bendera putih.

    untungnya mm juga rider yg tangguh dan cerdas gitu juga teamnya.

  7. apapun itu vinales adalah salah satu orang yang sukses di dunia dia seorang pebalap motogp sebuah karir yang banyak diimpikan para pemuda di dunia

  8. Wak haji..d mojokerto boming berita sumur warga atas nama khairudin berisi bengsin,beruntung bnr sumurnya isi bbm,dtest ke motor jg bikin ngacir..

    • untuk jadi bensin biasanya minyak mentah diolah dulu di kilang pengolahan minyak mentah menjadi bensin, solar atau minyak tanah bahkan aftur. cmiiw ?

  9. Menurut saya selama Marquez masih di motogp vinales itu tidak akan pernah jurdun kecuali kalo Marquez nya mendadak error hehehe..

  10. saya sebenarnya sempat tertarik dengan vinales sejak di moto3… tapi sejak kejadian doi ngambek gak mau balapan krn kalah motor… sejak saat itu juga saya melihat vinales agak gmn gitu… padahal sebetulnya dia lumayan amazing jg sebagai pembalap…

    • Bener. Vinales kurang lebih tipikal bajing loncat, gak bisa liat motor yang kencengan dikit. Pasti langsung kepingin. Di Moto3 ngebet KTM, FTR Honda diinjek2, di MotoGP ngebet M1 dan gak pikir panjang tinggalin Suzuki yang sebenernya trennya naik kala itu. Akibat gak sabaran naik motor yang lagi berkembang kali ini kena getahnya karena ternyata M1 yang bagus hasil feedback Lorenzo dan paktua gak bisa apa2 selain salahin ini itu (your know what I mean). Harusnya paktua out MvK in, bukan Lorenzo out MvK in karena gak bakalan dapet apa2 dan terbukti angan juara dunia 2 tahun ini menguap gitu aja dan malah dikambinghitamin fans kuning seperti biasa

  11. Bener. Vinales kurang lebih tipikal bajing loncat, gak bisa liat motor yang kencengan dikit. Pasti langsung kepingin. Di Moto3 ngebet KTM, FTR Hon da diinjek2, di MotoGP ngebet M1 dan gak pikir panjang tinggalin Suzuki yang sebenernya trennya naik kala itu. Akibat gak sabaran naik motor yang lagi berkembang kali ini kena getahnya karena ternyata M1 yang bagus hasil feedback Lorenzo dan paktua gak bisa apa2 selain salahin ini itu (your know what I mean). Harusnya paktua out MvK in, bukan Lorenzo out MvK in karena gak bakalan dapet apa2 dan terbukti angan juara dunia 2 tahun ini menguap gitu aja dan malah dikambinghitamin fans kuning seperti biasa

    • Kalo saya yg jadi vinales, jelas gak bakal nolak tawaran menggiurkan kayak gitu ???
      Intinya keberuntungan belum berpihak aja sama vinales

    • Lah Suzuki 2017 amburadul gitu. Hahaha.
      2018 setelan mesin udah pas, apa sekarang iannone atau rins diatas Vinales ?

      Dengan motor struggle aja Vinales lebih oke daripada rider Suzuki …

      Udah bener dia ke Yamaha.

      Btw tahun depan petrucci cuma semusim…
      Kali aja dia dilepas Yamaha terus ke Ducati.

      Hehehe

  12. MVK pbalap yg pelan tapi pasti selalu mendekat di lap lap akhir…masih 2 tahun di YFR semoga sakses aja..mengingat yuniornya macem Morbidelli dan Peco bisa jd sandungan di masa depan…

  13. Wak haji, tepat gak kalo saya bilang : Vinales ini adalah Lorenzo dimasa depan dan Marquez adalah Rossi dimasa depan?

    • vinales = lorenzo ? kagak lah bro jauhh. dari sifat dan cara dia memperlakukan motor aja sudah beda.
      apalagi setelah tahun kemarin menang di awal musim vinales mengalami hal yang sampe mekaniknya aja pada bingung yaitu telat panas alias struggle di lap lap awal.

Leave a Reply to pengamat katanya Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here