TMCBLOG.com – Bro Sekalian Mulai beberapa tahun belakangan ini kita mungkin lebih sering ngomongin soal Elektronik ketimbang Frame Mau pun jeroan Mesin di MotoGP. Bukan apa apa karena masalah elektronik ini memang sangat dinamis, Mulai dari diberlakukannya penyeragaman Mulai dari ECU dan Softwarenya . ..  sampai karena salah satu yang bisa diotak atik dalam artian di Modifikasi sepanjang Musim berjalan adalah ” elektronik ”  ini  . . namun kadang ada Juga yang bicara soal elektronik elektronik, tanpa kita sadar dan Mengerti apa yang dimaksud dengan Kosa Kata ” elektronik ” di Setiap pembahasan MotoGP akhir akhir ini  . . mari Kita lanjutkan  . .

Jadi Begini yang dimaksud dengan Elektronik ( elektronic ) lebih kurang adalah sebuah Software komputer, sedangkan hardware yang dijalankan oleh Software tersebut Ya Berupa ECU Yang hadir di Komputer tersebut. Dinamakan Unified Electronic dikarenakan karena penyuplai elektronik tersebut hanya satu yakni Magneti Marelli.

Nah di Motor itu ada Juga hadir Kabel ( panjangnya total kira kira 200 m ) , ada sensor ( jumlahnya sekitar 50 sensor ) , ada actuator dan ada ECU. Dalam sistem ” Elektronik ”  ada dua Hubungan komunikasi elektronik. Yang pertama hubungan satu arah antara Sensor dan ECU / data Logger dimana semua data data misalnya dinamika lendutan suspensi yang diperoleh dari stroke sensor atau kecepatan Motor dari speed sensor di salurkan ke data logger dan disimpan

Sedangkan hubungan kedua adalah Hubungan dua arah seperti misalnya pemberian Variasi Mapping engine yang mempengaruhi debit semprotan Bahan Bakar, Timing pengapian, Bukaan semburan udara, Tracktion control, Anti wheelie dan Lain lain. disebut dua arah karena ada dua arah informasi yakni dari Sensor/ actuator ke ECU dan dari ECU ke sensor/ Actuator

Nah kita juga sering mendengar adanya istilah telemetri. Telemetri asal katanya adalah tele ( jauh ) dan Metri ( pengukuran ) yang artinya proses pengukuran Yang dilakukan secara remote dimana datanya nanti di Transfer ke alat lain untuk proses Monitor.

Nah telemetri di MotoGP dan di F1 itu berbeda sob. Di MotoGP dilarang hadirnya Live Telemetry sedangkan di F1 diperbolehkan. Live telemetry memungkinkan team di Pit Box memonitor secara Live apa saja dinamika elektronik Yang terjadi di Kendaraan saat berada di Track. yang diperbolehkan di MotoGP Hanya komunikasi dashboard dimana Proses selanjutnya bergantung pada Pembalap itu sendiri seperti Pesan perubahan Mapping engine.

Jadi pada dasarnya Data data Elektronik di MotoGP baru bisa di analisa setelah Motor balik ke PIt Box, Datanya di download dan analisa menggunakan Software pembaca di Komputer. Elektronik Yang berupa setingan Yang berisi strategi baru seperti mapping dan lain lan baru diupload ke sistem komputer Motor saat Pembalap Mau masuk kembali ke Track. Oh ya besar data yang di download setiap sesi adalah sekitar 60 Gb

Alur Kerja di PitBox MotoGP setiap race weekend adalah sebagai Berikut. Pada hari Jumat FP1 biasanya Setiap pembalap sudah bersiap dengan data software dasar yang di upload ke Motor. Data dasar ini biasannya berbasiskan data saat test ataupun data tahun sebelumnya di Track yang sama. Lalu setiap ‘Run’ pada dasarnya Teknisi mendownload, mengecek dan membandingkan apa yang terlihat di data telemetri dengan feddback apa yang disampaikan oleh Pebalap.

Data yang dilihat dalam jangka waktu singkat tersebut lebih kebeberapa hal Yakni : akselerasi, management Bukaan gas , pengereman mekanis dan Engine Brake. Lalu Mekanik membuat beberapa setingan perubahan yang akan di Upload ke Motor dan dicoba Pembalap untuk kembali di evaluasi kemudian dengan cara yang berulang ulang sampai ketemu base setup yang mumpuni untuk Race. Semoga berguna sob

Taufik of BuitenZorg

sumber bacaan : suzuki Ecstar

44 COMMENTS

  1. Zaman dimana pembalap gak bisa bohong, setingan sudah sudah dimaksimalkan tp lap time gak berkembang. Kan malu jadinya sama mekanik ?

  2. Yg menarik yg seperti ini, bagaimana saat melakukan settingan2 yg di dapat dari sensor2 dan juga masukan dari pembalap
    jelas tidak mudah terutama harus menguasai bahas pemogramannya

    • kalo kata orang2 sini kebanyakan “elektronik” cuma seperti CDI.

      masa gitu doang aja ga bisa. kesannya begitu. masa CDI uda sama tapi masi kalah.

      beda mas bro. yang ngolah data itu harus bisa bikin rumusan supaya motor bergerak efisien dalam hal kecepatan, konsumsi bbm, konsumsi ban, ketahanan mesin.

      jangan samain ECU advance ini sama Aracer apalagi BRT. yang cuma beberapa variable bro.

  3. Free Practice anggap saja 1 jam, pembalap keluar masuk pit dalam 1 jam anggap saja 3 kali. Dalam 3 kali itu berarti si crew mesti download data 3 kali juga? Klo iya, berarti 60G x 3 untuk donwload. Itu baru download, belum proses analisa dan setup electronic-nya lagi. Apa begini wak haji? CMIIW

    • pakai fiber optic bisa 1.125 terabits per second atau jika 255 terabit per detik ini setara dengan sekitar 32 terabyte per detik – cukup untuk mentransfer film 1GB dalam 31,25 mikrodetik (0,03 milidetik), atau alternatifnya, seluruh konten hard drive 1TB bisa dalam sekitar 30-60 detik lah. itu katanya teknologi zaman now … ada rupa ada harga dan berani bayar berapa ?? ketika harga 1 detik = kecepatan 1 tahun cahaya … wani piro ??

  4. Dari artikel sumber (Suzuki Ecstar):
    [Approx amount of data managed for every session: 60 Gb
    Approx downloading time per map: 1’
    Approx uploading time per map: 10”]

    Masih kurang jelas, itu Gb (bit) apa GB (byte), kalo 60 Gigabit berarti “cuma” 7.5 Gigabyte aja, kecuali emang hurufnya nggak digedein meski maksudnya byte.

    Terus ada kata per session, maksudnya per sesi FP1 (up to 60 Gb), FP2 (up to 60 Gb), dst. atau per sesi di sirkuit (total dari FP1-RAC, up to 60 Gb).

    Terus ada approx download time per map 1′ (semenit waktu download mapping dari bike), kok kenceng ya, bisa jadi datanya “kecil”, nggak terlalu besar.
    Apalagi approx upload mapping yg cuma 10 detik, tambah sebentar lagi tuh.

    Makanya ane jadi bingung 60 Gb ini, mulai satuan datanya (bit vs byte) sampai akumulasinya (tiap sesi apa seluruh sesi). Hmm, gimana wak?

    • Upload maping wajar aja singkat, karena datanya gak sebanyak yg didownload dari data loger

      Kalo mengacu dari waktu download data yg cuma 1 menit, kemungkinan rata rata datanya cuma 60 gigabit, bukan 60 gigabyte. Terlalu extrim kalo kecepatannya bisa 1 gigabyte per detik, laptop yg dipakek aja masih laptop biasa

    • mungkin sistem nya kaya syncronise server. data yg di upload paling yg berubah atau berbeda Dr yg Ada di lokasi tujuan. so ga berubah semua cmiiw

    • ato mungkin paket murah meriah nya adalah data di motor simpan dalam SSD dan SSD ini boleh plug in – plug out selama terdaftar / termasuk dalam regulasi ecu nya MM motogp … ya mungkin … (tebak-tebakan deh) ..cmiiw _/\_

  5. Disini yg di maksud download dan uplod ya via kabel usb, kan sering tu laptop dicolokin ke motor. Nah dr situ bisa downloads dan langsung input seting ke motor. Untuk harga kabelnya sendiri emang agak mahal si, ambil contoh ECU Aracer untuk motor 150cc aja dijual 1jt dipasaran.

  6. Di MotoGP dilarang hadirnya Live Telemetry
    ##################################
    jangan kan live buka data telemetry ke media aja dilarang, jadi inget kasus marquez vs kakek. HRC nantangin dan bersedia buka data telemetry motor marquez ke media untuk mengetahui apa yang sebenernya terjadi pas marquez crash. sayang buat menjaga reputasi kakek langsung dilarang sama dorna keinginan HRC tersebut hahaha

  7. sudah sperti robot saja…
    setingan awal(dri race seblumnya)- setinngn+fell rider- lalu di upload-sdh sip siap race wah…terlalu canggih mmng nih balapn

Leave a Reply to jbat Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here