TMCBLOG.com – Bro Sekalian, Via Crash Yamaha Managing Director Lin Jarvis mencoba Menjelaskan posisi Yamaha pasca Berhasilnya Maverick Vinales menghentikan Puasa gelar Juara Seri di Phillip Island 2018 dan Juga kencangnya Pace Valentino Rossi di Sepang walaupun akhirnnya berakhir dengan Crash di awal lap ke 16. Saat ditanya apakah Yamaha sudah menemukan kembali Path kekuatannya ? Lin menjawab ” we are far from being out of the woods at this moment. There’s still a lot of work that we have to do to be fixed and to be ready for next season “ Yap bahwa walaupun dengan kemenangan di Philli Island Yamaha Menurut Lin masih  belum lepas dari kesulitan  ( Out of The woods = Out of difficulty ) . .

Lin Jarvis blak blakan mengemukakan bahwa Kedua Pembalap yamaha menginginkan Mesin Motor yang lebih lembut dan Mesin Yamaha M1 untuk Mesin 2018 ini menurut Lin masih lebih kasar khususnya di RPM Rendah. RPM rendah ini merupakan RPM di mana Pertama Kali pembalap mulai ngebetot gas saat mau melakukan akselerasi.

Lin Jarvis mencoba mengilustrasikan Apa perbedaan Pembalap Yamaha dengan Pembalap Pabrikan lain . . Jika pembalap lain selepas tikungan akan secara otomatis bisa membejek gas untuk memulai melakukan akslerasi bahkan ketika Motor masih dalam keadaan Miring rebah, tidak dengan Kedua Pembalap yamaha. Menurut Lin Jarvis sesuai Yang tmcblog baca adalah, Pembalap yamaha Hanya bisa memegang ( mengantung RPM ) di angka tertentu dan menahannya sampai Yamaha M1 bisa agak kembali agak Tegak baru setelah itu mereka bisa melakukan akselerasi.

Lin jarvis : ” I think Phillip Island is a track where you don’t really have strong or heavy braking, . . . “

Lin Menambahkan Kejadian ini terjadi di sirkuit sirkuit Licin, tarck Kuno yang licin  . . Nah menurut tmcblog jelas pembalap pembalap yamaha kalau begini terus akan kalah momentum dan laptime nol koma sekian detik per-lap.Dalam artikel interview tersebut, Lin tidak menjelaskan lebih detail sampai ke masalah jeroan mesin . . namun arah arahnya adalah Jika Dengan elektronik, maka sumber penyakit tersebut belum bisa diobati . . . Yap hal ini juga sekali lagi ada sesuatu di dalam jeroan mesin Inline-4 yamaha Yang bermasalah dan membuat power mesin sulit di manage di RPM rendah sehingga banyak mengahsilkan Spin ban belakang ( Dahulu kita sempat menebak nebak arah permasalahan ke sinyalemen Bobot/ Massa dari Crankshaft yang terlalu rendah )

Selain soal Traksi ban belakang, Lin Juga mengatakan bahwa Pengereman yamaha M1 Masih Kalah stabil dengan KOmpetitor. Khsuus untuk Kasus Phillip Island, Lin Mengatakan bahwa Karakter dan morfologi sirkuit Phillip Island . Mengenai Capaian Positif Di Buriram Lin jarvis menguatkan pernyataan sebagai Internal Yamaha bahwa Faktor ban dimana Michelin menghadirkan Ban Slick Dengan Karkas Karet sangat keras benar benar sangat membantu Yamaha. . . . ( Taufik of BuitenZorg )

50 COMMENTS

  1. Lin Menambahkan Kejadian ini terjadi di sirkuit sirkuit Licin, tarck Kuno yang licin . .
    ############################
    lah terus kalo disirkuit yang kagak licin apa tuh M1 bisa melawan ?
    gak semua kondisi sirkuit itu licin kan ? toh tetep K.O M1 disirkuit yang licin atau kagak

  2. Sy kira problem m1 2018 sudah pada diketahui para insinyur iwata…ya hari hari ini mereka bekerja keras meracik mesin yang kompetitif…

    Ini sinyal juga bagi tim lain…biasanya yamaha akan berjuang keras setelah mengalami struggle…

    • Lets see aja 2019 kalo YAMASA masih gak bisa JUARA DUNIA, minimal posisi runner up, mau alasan apalagi itu JIN JAPRI??

      Oiya btw marc sangat2 menanti performa rcv 2019 nanti.. selain (yg pasti) melihat performa teammate JL99, dia justru pingin tau kiranya performa team yg ngakunya struggle selama 2018 ini apakah performanya bisa setara (bahkan melebihi) ducati dan suzuki apa cuma omongan kang kecap doang..
      Dan yg pasti siap menyongsong gelar juara dunia 2019 bersama honda.

  3. Apakah pembalap, insinyur, teknisi sampai petinggi yamaha sudh ad yg bilang masalah ada pada Bobot/ Massa dari Crankshaft yang terlalu rendah? Kenapa ga ad yg bahas ke situ ya…. Atau sy yg kurang baca…???

  4. kalo m1 dibilang motor yg paling user friendly&balance masih kasar di low rpm, gimana motor yg tak user friendly macam rcv ?.

    mungkin tahun 2017-2018 m1 kehilangan gelar sebagai motor paling balance

    • pernah denger komen Chal tentang mesin RCV4???
      atau betapa lamanya Jorge bisa mengendalikan Ducati setelah dimanjakan oleh M1 ???

    • Yakin deh kalaupun Rossi naik RC213V punya Marquez belum tentu dia bisa menang bahkan untuk sekedar langganan 5 besar kayak sekarang sekalipun. Liat ada Pedrosa, Luthi, sama si overrated Morbidelli. Marquez sama Crutchlow bisa menang karena karakter mereka yang gak mikir resiko dan push sampai limit, mereka berdua juga yang langganan dlosor. Bedanya Marquez rajin dlosor di FP, kalau Crutchlow di raceday. Itu yang bedain hasil akhirnya.

  5. rpm rendah mesin terlalu liar sehingga sulit di kontrol dan mengakibatkan spin ban belakang, mengakibatkan kehilangan momentum sepersekian detik.

    jika tahun depan permasalahan ini sudah teratasi bakalan sibuk buat team lain.

  6. PI dan sepang itu sirkuit yang yg bisa menutupi kekurangan mesin M1, tikungannya banyak yang flowing, stop n go dikit. penyakitnya M1 kan di stop n go, ntar kita liat di valencia..

  7. Bisa jadi… Everything could be happen.. VR juga udah bnyak melewati masa sulit, patah kaki dua kali,… dan setiap masa akan hadir bintang2 yang akan selalu berusaha mengalahkan rekor2 pendahulunya..ekekekekekek

  8. Riding style JL99 emang oaling pas di M1 ini ya. Doi kan speed cornernya lebih tinggi jadi pas aksel keluar tikungan ga perlu buka gas dalem2 kyk yg riding style tipe on/off. Imho

  9. kalo kalah berarti ada masalah…kalau g ada masalah pasti menang?….

    cs27 dlu motornya getaaar hebat masih bsa jurdu itu….susah dikendalikan malahan dlu rcv

    kalah karena sering jatuh… gw rasa rcv juga dlu sering banget masalah tapi gak lebay uga

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here