TMCBlog.com – Berawal dari artikel soal gambar patent mesin yang di daftarkan oleh Suzuki yang diduga cikal bakal dapur pacu GSX-R250 mendatang, dimana ada beberapa sobat yang melihatnya merupakan sesuatu yang baru di dunia roda dua. Terus terang ini bukan teknologi yang baru baru banget sih sob. Nah, terinspirasi dari diskusi sehat di kolom komentar, maka artikel ini lahir guna sebatas pengetahuan umum untuk sobat sekalian mengenai liquid cooled dan oil cooled yang bisa banget diaplikasikan pada satu mesin yang sama sekaligus.

Melihat diskusi di artikel tersebut, sontak Saya teringat soal motor kawan, bro Danu yang baru saja selesai dibangun yakni Yamaha Jupiter MX 2012 (biasa disebut NJMX), dengan modifikasi berat guna keperluan balap kelas 150 cc. NJMX bro Danu ini membutuhkan pendinginan ekstra akibat kompresi mesin yang melonjak lumayan jauh dari standarnya, ketimbang pasang radiator segede Megazord-nya Power Ranger, sang menkanik Rino dari Silva Project menggunakan teknik motor besar balap dengan menambahkan sistem oil cooled.

Alasannya bro Rino tepat, oli berperan penting dalam sebuah mesin. 1 liter oli akan beredar ke seluruh area mesin, maka dengan cara berusaha mendinginkan oli akan membantu juga menjaga suhu mesin tetap optimal. Kita semua paham kalau mesin yang terlalu panas akan menyebabkan performa drop, apalagi di sebuah motor balap yang bakalan digeber di Rpm tinggi terus selama bermenit-menit.

Aplikasi oil cooled di MX ini terbilang simpel namun bro Rino perlu usaha ekstra dalam perhitungan dan pembuatan selang plus banjo nya karena belum ada parts aftermarket yang menyediakan untuk MX plug and play dengan harga terjangkau. “Sistem ini murni desain dan perhitungan sendiri dengan budget yang gak terlalu besar soalnya pakai oil cooler punya Fu150 dan selang-selangnya custom tapi spek hose-nya proper.” 

Dengan sistem demikian, water coolant di mesin fokus mendinginkan jalur water jacket yang terdapat di area cylinder block dan cylinder head (mesin atas) dimana water coolant tersebut bersirkulasi dengan dorongan water pump standar Jupiter MX. Sedangkan sang oil cooler akan membantu proses pendinginan oli yang melumasi keseluruhan mesin mulai dari kruk as, gearbox, camshaft dan lainnya melalui jalur oli mesin crank case dengan dorongan dari oil pump lewat jalur keluar masuk dari oil filter bawaan. Ibarat orang kerja gotong royong nih sob, oil cooler dan liquid cooler saling bantu menjaga suhu mesin agar tidak overheating.

Begitu juga mesin-mesin motor besar atau yang kemarin dibahas di gambar patent mesin paralel twin 250 cc yang terkenal punya kompresi tinggi. Pabrikan akan mencari upaya untuk menjaga suhu mesin agar performa tidak drop jika mesin digunakan dalam waktu yang lama atau di negara beriklim tropis seperi Indonesia ini. Kami akan ambil contoh di mesin Triumph Speed Triple RS 2018 yang akan dipakai di Moto2 2019 seperti gambar di bawah ini. Salah satu contoh mesin yang sudah mengaplikasikan kombinasi dua sistem pendinginan, oil cooled dan liquid cooled. So penggabungan sistem pendinginan macam ini bukan lagi barang baru dan teknologi paling mutakhir, apalagi buat sobat pembaca yang biasa oprek mesin mobil, Saya yakin pasti sudah paham banget soal beginian.

Mesin Triumph Speed Triple RS 2018

Nah, jadi gimana gimana. . .? Sobat sekalian sudah makin paham soal pendinginan mesin dong ya. Sistem pendinginan pada artikel ini buatan bengkel biasa loh, mekanik nya juga hanya sarjana S1 namun bisa rapih bikinnya dan berfungsi optimal di motor Jupiter MX yang notabenenya bukan standar pabrik. Sudah barang tentu sebuah mesin baru yang standar pabriknya sudah liquid+oil cooled lebih mudah merancangnya lha wong pabrikan itu kan yang desain ‘tukang insinyur’ dengan tingkat pendidikan tinggi dengans seleksi ketat dari pabrikan. Jadi eces lah buat para insinyur itu desain mesin berteknologi apapun dari nol atau sketsa. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan sobat sekalian.

Nugi TMCBlog

 

28 COMMENTS

  1. wa’ aji…eta bengkel khusus balap atau bisa terima motor harian…misalkan nmax pengen ngacir bisa dilayanan teu…hatur nuhun.

  2. sejak si FU keluar dah banyak motor2 di pake road race memanfaatkan cara ini, sekelas shogun dan jupieZ…
    Cuma pengen tau saja, tekanan pompa oli yg naik ke bagian mesin berkurang gak kena tambahan oil cooler?

    • Menurut saya tekanannya cukup Om, coba aja liat letak penempatan oil coolernya, ada dibawah dan deket dengan oil pan. Hal ini menyebabkan kerja pompa oli gak begitu berat karena gak harus memompa oli jauh keatas. Tapi cukup memompa datar aja gak perlu melawan gravitasi.
      Nah kalau punya FU yang ori, oil coolernya kan tinggi menjulang, jadi butuh tenaga extra buat mompa oli keatas

    • aku malah merasa oil cooler ukuran segini kurang efektif, contoh kayak di FU bentar aja udh panass.. mesti cooler ukuran jumbo biar efektif kayak yg sering dipakek di motor balap klasik kayak suzuki XR69, GS1200

  3. perhitungannya oke juga, kira2 gimana hasil kerja mesinnya terutama bisa bawa perubahan atau bisa stabil suhu mesinnya.

  4. Bukannya regulasi 150cc gak boleh pakai tambaham pendingin? Misal standarnya cuma ada pendingin oli gak boleh ditambahi radiator, kalau standarnya cuma ada radiator gak boleh nambah radiator oli. Yang boleh cuma memperbesar radiatornya. Itu MP lho ya, kalau 150cc funrace saya kurang tau, lagian MP juga melarang bore up buat kelas 135, jadi gak ada CS1 pakai piston tiger atau MX 135 pakai blok kop vixion. Sekali lagi itu MP, kalau funrace pasti beda karena niru regulasi MP plej ya pasti memberatkan peserta, tim gede aja setiap akhir tahun selalu dibikin dongkol karena aturan berubah2 tiap tahun.

    • MP statusnya gak jelas, duit team yg keluar banyak tapi balap kayak dagelan IMI. IRC aja mau cabut dari sponsor MP karena *sensor* .. #upss
      Yg punya motor cuma main di level fun race, dgn biaya gak sebesar kejurnas atau kejurda.
      Lagipula spek MP wajib injeksi, motor karburator dilarang ikut

  5. yg jelas, kalo suhu oli bisa terjaga (tidak terlalu overheat) dengan pengaplikasian oil cooler, bakalan membuat oli kagak cepet rusak, artinya daya tahannya lebih lama, korelasinya bisa bikin komponen mesin yg berputar tetap lancar kendati dihajar terus menerus oleh putaran dan suhu tinggi ala mesin balap. bakalan semakin bagus jika ditambah oil catch tank seperti di road race underbone 115 dan 125 cc, fungsinya untuk melepas hawa panas berlebih dari oli lebih cepat yg menuju atmosfir ( udara bebas) sekaligus mengurangi tekanan panas didalam crankcase CMIIW

Leave a Reply to Nugie TMCBlog Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here