TMCBLOG.com – Bro Sekalian menurut Ducati MotoGP Aerodynamic Development manager – Edoardo Lenoci, Saat ini Wind Tunnel Bukan Pilihan Utama tools Development Aerodinamika Ducati MotoGP. Bicara ducati Mindsetnya banyak, ada Top Speed, Akselerasi, Desmodromic, dan Mungkin yang Juga heboh adalah soal Aerodinamika. Pabrikan Asal Borgo Panigale – Italia ini memang Yang terkenal Paling getol riset soal Aerodinamika. Dan Ternyata Ikhtiar dan Asset Ducati di Aerodinamika sudah sangat besar. Dalam Acara Launching team Ducati Mission WinNow 2019 MotoGP, Edoardo sempat menjelaskan sedikit banyak mengenai Aerodinamika ini.

Jadi pada masa beberapa tahun Yang lalu Jika Ducati ingin mengetahui efek real dari hasil Riset mengenai fairing dan part Aerodinamika maka Mereka membuat dahulu satu Maket 1:1 Baik Motor dan Model Pembalap Ke wind Tunnel. Nah dari sana mereka akan punya Gambaran kasar seperti apa efek aerodinamika dari Part aero yang mereka buat. Namun Saat ini bukan seperti itu cara kerja mereka sob.

Edoardo Lenoci menjelaskan bahwa Di Ducati Corse sekarang ini Pengembangan Elektronik dibagi menjadi dua Kategori riset. Riset pertama adalah Riset Virtual yang menggunakan Simulasi Kompiter yang disebut CFD ( Computer fluid Dynamic ). Riset kedua adalah Riset Realitas Yang dilakukan di Wind Tunnel.

Ilmu Fluida merupakan salah satu anak cabang Ilmu Fisika Dinamik yang menarik. Tmcblog sempat mempelajari agak sedikit dalam mengenai ilmu seperti ini waktu jaman Kuliah dahulu. Hitung hitungannya benar benar Mumet, kadang kadang mencangkup Integral Matematika tingkat dua dan Integral tingkat tiga yang kalau sekarang tmcblog ulang dipastikan bisa bikin mimisan. Jaman Sekarang Hitungan hitungan Matematika dinamika seperti itu dapat dengan mudah dibuatkan algoritma Komputer sebhingga hasilnya pun dapat diketahui secara 3 dimensi. Dan sepettinya ini lah yang digunakan Ducati saat ini.

Jadi pada dasarnya saat ini merek tidak perlu harus sulit sulit menciptakan Model 1:1 dulu yang lalu test di Wind Tunnel. Hal ini tentu akan menghemat banyakwaktu Development. Dan Juga dalam Display Komputer bahkan Informasi yang diberikan CFD sudah sangat super duper komplit dan Bahkan menurut Edoardo Lenoci  lebih kumplit dari apa yang dihadirkan oleh Wind Tunnel.

Menurut Ducati MotoGP Aerodynamic Development manager ada beberapa variabel yang tidak bisa dilihat saat test Wind Tunnel namun bisa didapatkan Via CFD. Variabel tersebut 3 diantaranya adalah distribusi Tekanan, streamline, dan distribusi stress yang terjadi di Permukaan dari Motor. Dan Terakhir tetap digunakan Wind Tunnel Buat Optimalisasi Final dari Part aero tersebut.

Investasi dan Riset di aeroa aerodinamika memang butuh effort yang tinggi sob. Bisa sobat semua bayangkan. Ducati aero Staff bukan hanya harus bisa membuat algoritma simulasi mengenai Motor dan bentuk 3D dari Part aero. namun Mereka juga harus tepat memasukan data data Lingkungan dari Sirkuit Jika ingin hasil Riset CFD mereka benar benar bisa menjadi Pegangan. Kecepatan angin, Suhu, Kelembaban, adalah beberapa contoh spesifik variabel input yang tentu berbeda beda satu sirkuit dengan sirkuit yang lain. TMCBLOG yakin, Ducati Punya data seabrek abrek mengenai kondisi Track dan Mereka sekarang bisa memberdayakan lebih banyak data ini untuk mengembangkan Motor secara Umum yang siap menang di sirkuit manapun . .

taufik of BUitenZorg

25 COMMENTS

    • Tapi kalau dulu fokus pabrikan cuma gimana caranya fairing mereka belah angin se efisien mungkin, kalai sekarang fokusnya cari downforce yang bikin ban depan tetap napak juga tanpa kasih stress berlebihan ke ban depan.

      • Which is sepertinya itu PR terbesar Honda, saat mereka pakai aero fairing joker memang ngebantu anti-wheelie. Tapi memberi stress ban depan lebih. Ujung-ujungnya cuma bisa milih ban tipe hard doang biar engga amsyong.

  1. Efek laten ganti ECU+software nih.
    Hampir kyk F1, cuma tim besar yg bisa riset bikin body dgn aero bagus. Untungnya aero motogp ga sekritis di F1. Tp ttp ada potensi kesana.

  2. Oh pantes, ducati sdh pake simulasi komputer 3 D analisis, sebenarnya, di industri perpompaan, simulasi itu sdh diterapkan lama terutama perusahaan ternama.

    • Sebenernya H dan Y juga riset, tapi gak di umbar, bahkan mungkin yg duitnya gak berseri, risetnya malah gak keruan canggihnya. Cuma ya itu, mereka diem aja biar musuh terlena seakan teknologi mereka yg paling canggih.
      Aero dinamika, gear box, valve. Gua yakin H lebih edan risetnya, cuma ya itu, mereka diem. Khas prinsip orang timur. Nunduk.

    • Kl H udh gausah ditanya, mbah shuhei pernah bilang, mereka pernah membuat motor prototipe dgn aerodinamika terbaiq. Dan ternyata sulit dihandling dan membuat lelah si penunggang/rider nya
      Lagian si H udh maen2 aerodinamika bersama kiprahnya di F1 dulu

  3. Tapi Manor pakai sasis alakadarnya. Bayangin aja mesin Desmo atau RCV, dipasang ke sasis Moto2 atau ZX10RR dengan penyesuaian sana sini modal las babet sama modif bracket2. Apa bakalan kompetitif?

  4. jurus leg dangling juga harusnya bisa dihitung sekarang efek secara spesifik nya dan dijabarkan jadi angka atau animasi gitu

    kayaknya abis ini wearpack nya dikasih Fin,kalo yg dibody motor udah maksimal

    • rasa2nya si iik itu kaga ada bilang “selain MM = pembalap ala kadarnya” deh ???
      yg dinyinyirin kan Ducati pabrikan yg jelas2 ridernya Dovi dan Petrux, koq jadi jadi nyerempet rider yg lain ??

      cuma situ yg bilang kyk gitu
      Barangkali situ yg sensi ama MM, wkwkwk

Leave a Reply to ridhojms Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here