TMCBLOG.com – Bro Seklaian, seperti Kita ketahui Jorge Lorenzo baru saja mendapatkan Musibah menjelang test Pra Musim Sepang 2019. Jorge Lorenzo menderita keretakan pada tulang scaphoid tangan kirinya yang ia peroleh ketika Latihan. Nah seperti apa Gambaran Cidera Jorge Lorenzo, penyebab dan penanganannya ? Beruntung Marca membuat Infografis mengenai penyebab kejadian dan gambaran bedah penanganannya secara mendetail

Jadi cidera Jorge Lorenzo diperoleh ketika sedang latihan dimana ia bertumpu pada elngan kirinya yang tertekuk sekitar 90 derajat. tekanan ke tumpuan yang merupakan letak persendian ini lah yang menyebabkan keretakan pada tulang schapoidnya

kalau dari gambaran sih tidak terjadi banyak pergeseran / dislokasi dari retakan schapoid jadi masih menyatu.

Jadi ini lah Bentuk dari pen titanium yang digunakan untuk ‘ mengikat ‘ dua bagian Tulang schapoid menjadi satu

Gambaran di atas menunjukan bahwa penanganan Bedahnya berupa sayatan di daerah sisi samping dari kulit sekitar posisi persendian

Lalu dilakukan ‘ pembukaan ‘ dua bagian kulit dan otot yang tersayat untuk mempermudah akses ke Tulang schapoidnya.

Lalu melalui akses sayatan dilakukan semacam’ pengeboran ‘ dengan sebuah pen titanium untuk ‘ mengikat ‘ kedua bagian tulang yang terpisah. Penanganan ini dimaksudkan salah satunya untuk menjaga ke-stabilan posisi kedua Bagian tulang agar proses alami dari recovery retakan bisa berlangsung lebih baik. Dengan Segala penanganan ini Jorge Lorenzo diharapkan Bisa hadir di test Pra-Musim Qatar 2019. Semoga berguna sob

Taufik of BuitenZorg

 

18 COMMENTS

  1. Yahhh.. Jd kurg seru balapan musim ini. 2 singa cedera. Yg plg senior jg udh makin tua. Bs ngacir Ducati dpt jurdu hibah..wkwkwk. Suzuki n Yamaha blm yakin slnya bs jurdu thn ini.

  2. wah orang indonesia sering tuh jatuh 90 derajat menekuk gitu tangannya, tapi paling cuma diurut doank yak ? kalo pun masih sakit sama kang urut dilurusin uratnya wkwk ?

  3. Kalo satu hari nanti ada pembalap indo yg masuk MotoGP, salah-satu anggota tim indo adalah ‘Tukang Urut’. Buat dokter MotoGP heran, dg beberapa elusan, rider langsung geber motor lg ?

  4. haduh,belom ngambil pen nya lagi,di lukain lagi
    tapi untungnya kambuhnya pas masih winter test gini,gak kayak operasi arm pump Pedrosa yg cuti cukup lama pas awal musim dulu

    atau jangan2 ini emang strategi nya ya?, disuruh HRC untuk medical check up menyeluruh secara mendetail yg akhirnya ketahuan ada keretakan itu yg akhirnya ditangani langsung,karena HRC punya pengalaman arm pump Pedrosa yg bikin absen lama dan perolehan poin tim jadi terganggu

  5. izin nimbrung ya wak. cedera pada Lorenzo ini sama dengan apa yang saya alami wak, yaitu cedera pada tulang schapoid, bedanya hanya pada posisinya, Lorenzo tangan kiri, sedangkan saya tangan kanan. proses mendapatkan cederanya pun kurang lebih mirip, namun untuk tangan saya sendiri tidak benar benar 90° pada saat menahan lemparan badan saya dari sepeda motor. tapi yang jelas tangan kanan ini reflek untuk menahan badan saya yang terbang.

    lalu penanganannya bagaimana? yang jelas sama dokter spesialis tangan atau bahasa dokternya yaitu metacarpal (tolong koreksi jika salah) tangan saya harus di CT Scan, karena hasil rontgen pertama dan kedua tidak terlihat cedera yang saya alami. padahal jelas sekali tangan saya mengalami cedera yang serius, cedera dari dalam, parameternya yaitu tangan kanan saya yang bengkak serta nyeri yang bukan main.

    hasil CT Scan pun semakin mengkonfirmasi dokter, kalau memang ada cedera pada tangan saya, hasilnya yaitu tulang schapoid saya retak, retakannya sudah hampir mendekati tulang tengah schapoid, namun belum sampai patah/putus.

    dokter menjelaskan, kalau di seluruh tulang kita dihinggapi oleh jaringan syarat dan pembuluh darah, dengan kondisi cedera yang saya alami ini, kemungkinan besar pembuluh darah pada schapoid saya putus. dokter menambahkan kalau pembuluh darah itu adalah salah satu penyuplai makanan untuk seluruh anggota tubuh kita, jadi jika pembuluh darah ini putus, maka anggota tubuh itu kemungkinan besar akan menyusut. analoginya bisa seperti dengan kita yang tidak makan berhari-hari yang menyebabkan badan kita menyusut.

    solusi yang diberikan pada dokter sama seperti penjelasan pada artikel ini, yaitu membenamkan baut/screw pada tulang schapoid ini. tujuannya adalah agar tulang schapoid ini tidak menyusut, agar fungsi tangan bisa maksimal (sudah tidak bisa normal lagi). lalu apakah baut ini akan dilepas? jawabannya adalah tidak, baut ini sifatnya permanen. namun dengan evaluasi 6 bulan ke depan pasca penanaman baut, jika hasilnya bagus, maka beres sudah, tapi jika hasilnya jelek, baut akan diambil lagi dan ditanam kembali baut yang cocok.

    untuk kasus Lorenzo ini, mungkin paling cepat 4 bulan pasca operasi baru bisa dilhat bagaimana hasilnya nanti, semoga saja Lorenzo bisa pulih dengan cepat. sekian wak berbagi cerita dan pengalamannya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here