TMCBLOG.com – Repsol Honda team MotoGP 2019 Boleh dibilang merupakan ‘Dream team’ atau Kalau ‘Dream team’ terlalu berlebihan Bolehlah sebagai Team terkuat di atas kertas untuk musim 2019. Nama Marc Marquez dan Jorge Lorenzo Mayoritas menghiasi List Juara dunia MotoGP dalam 9 tahun terakhir. Yap 8 Juara MotoGP digapai oleh mereka berdua. Hanya Casey Stoner yang bisa nyelip di tahun 2010. Namun Ducati sepertinya tidak melihat catatan itu terlalu berlebihan. Ducati Lebih melihat Ke kondisi team mereka sendiri dimana Duo Italia Dovizioso dan Petrucci akan bersinergi. Paling Tidak Itu Yang dilihat oleh Master management Ducati Era Modern, Gigi Dall’Igna

Gigi Dall’Igna sempat Menanyakan ” Kombinasi Marc dan Dani Siapa yang memiliki ? Adakah diantara mereka yang merupakan Pembalap No1,  berapa kejuaraan dunia yang telah mereka raih ? Marc Marquez memenangkan semuanya “. yap Gigi Dall Igna Tidak mau memberikan Kesimpulan, Ia memberikan pancingan agar semua berfikir. Mungkin yang dimaksud Gigi bahwa adalah satu team itu harus hadir keharmonisan seperti yang hadir antara 2013 sampai 2018 di Repsol Honda.

Dari catatan Kemenangan di 7 GrandPrix terakhir Mat Oxley memperkirakan Bahwa Duo Repsol Honda 2019 bahkan bisa jadi Lebih Kuat dibandingkan duo duo lainnya di masa terdahulu seperti Giacomo Agostini – Mike Hailwood, Wayne Rainey – Eddie Lawson dan Bahkan duo Jorge Lorenzo – Valentino Rossi ketika di Yamaha. Namun balik Lagi Gigi Dall Igna sepertinya melihat Harmoniassi antara dua Rider lebih Utama. Ia Melihat Sepertinya Hubungan Antara Dovizioso – Petrucci akan se harmonis Hubungan antara Marquez – Pedrosa di 6 Musim terakhir.

Team mate Terindah di mata Gigi

Sedikit memperkuat opininya etrsebut, kepada Motorsport Gigi mengatakan bahwa ” Buat saya, Hubungan mereka sebagai Rekan se-Tim Dovi dan Danilo adalah yang terindah yang pernah saya Lihat semenjak saya menajdi bagian dari balap sepeda Motor “ Yap sob, Di Info Info terdahulu terlihat tekad Petrucci untuk memberikan segala Sumber daya dan datanya kepada Dovizioso jika dibutuhkan jika memang Dovi nanti lebih berpeluang Juara ketimbang dirinya sendiri . .

taufik of BuitenZorg

49 COMMENTS

  1. Mau tanya kalo buat motor vs pesawat sulit mana ya wak.? Kalo menurut ane sih sama, hanya perbedaan skala ukuran saja.! Atau teman2 ada yg bisa bantu jawab. Thanks.

      • Kalo saya perbandingannya jelas buat motor yang bisa dikatakan level pabrikan ya, bukan level bengkel.

        Apalagi kalo level racing seperti motogp bisa jadi buat pesawat vs motor bisa sama-sama sulitnya.

        Tapi jangan dibandingin level tukang las (bukan merendahkan), karena bisa saja tho bengkel pinggir jalan buat motor tapi asal jadi2an yang penting jalan tidak difikir kualitas handlingnya, kekuatannya, efisiensinya, kecepatannya, dsb.

  2. Justru agak aneh ya..
    Dmn petruk di kontrak 1 musim..
    Trs mo diliat performanya..
    Kl ga oke mo diganti sm jm atw peco..
    Lah gmn mo kasih ok?
    Mo nyusul dovi aja kyny ga boleh d..
    Mo nilai bagus dr mn?
    Apalagi kl ternyata petruk lebih ngeklop..
    Trs kans jurdun lebih byk dr dovi? Hehe..
    Ducati kecepetan bikin skenario..
    Uda ngeremehin petruk..
    Ky lor, ga perform langsung mo dibuang..
    Blm liat petruk di tim pabrikan uda diteken jgn ganggu dovi.. zz..
    Kl lebih bagus petruk np ga?

    • begitu lah ducati, bicara ke media berjudi tentang peco bla bla. lah si peco dapat motor 1 tahun lebih tua sedangkan jm & petruci 2019. tanggung kalo mau berjudi aduin ketiganya pake motor 2019.

    • Intinya Dovi pembalap cemen. Ditandemin pembalap sekelas Jolor terlalu bnyk nyinyir ke media yg ujung2nya clash. Mending mulut ditambal n buktikan bs jurdu dulu. Maunya ditandemin ama patner yg lbh inferior. Blm prnh jurdu aja belagak udh pembalap plg top. Liat aja Markes malah minta ke Honda ditandemin pembalap kuat. Tau kan bedanya?

      Klo mslh potensi clash Markes n Jolor, let’s see aja. Yg jls Markes bkn tipe nyinyir di media tp tukang sradak sruduk di sirkuit. Tp sisi positifnya cepet meminta maaf. Hny saja hbs minta maaf ya tetep brutal lg. Mmg bgtu style balapnya.

  3. alah bilang aja takut pelihara macan dalam 1 kandang lagi wkwkwk.
    sampe dovi & lorenzo main sindir sindiran dan gamau jabat tangan di eicma milan wkwkwk

  4. team mate terindah ??? kok cuma di kasih kontrak 1 tahun….

    IMHO ini cuma menghibur diri karena HRC mendapatkan Lorenzo dgn Harga Diskon, harga yg sebenarnya Ducati masih sanggup .

  5. asik ini buat opini liar. saya suka yg “liar”. hehe..
    saya melihatnya target ducati adalah peco bagnaya yg di tim inti. secara peco ada hubungan erat dg vr46 akademi. di situ yg dibidik secara tidak langsung adalah ducati ingin menggaet vr46 ke salah satu divisi mereka untuk mengembangkan bibit rider baru terutama italy. khususnya untuk tim ducati. vr46 sebenarnya sudah ada indikasi ke depan akan merapat ke ducati, bukan sebagai rider, namun sebagai “pencari bakat” muda italy.
    petrux dan miller hanya “bayangan” untuk tandemnya dovi saat ini. ducati ini tim yg enak untuk “diraba” drama skenarionya. ducati italy, rider italy. sangat nasionalis. hehe..

    • memang ada target buat bawa si pecco ke arah sana pak. tapi kalo menurut saya rada nanggung yak dengan target dan ekspetasi tinggi terhadap pecco. pertama dikontrak jauh sebelum dia jurdun moto2 ditargetkan hanya belajar dan cepat adaptasi karena seorang rookie makanya hanya dikasih gp18. tapi begitu dia jurdun targetnya langsung diganti buat diadu head to head sama miller dan petrux berharap dapat hasil memuaskan biar bisa jadi teammate dovi. cuma rada nanggung dengan target yang lebih tinggi harusnya motor pecco juga dirubah disamakan menjadi gp 19 biar sama sama head to head bareng jm & petrux.

      • nah itu dia mas. sejak ducati jauh2 hari kontak peco bagnaya inilah saya jadi punya asumsi seperti itu. bukan suatu hal kebetulan, karena ducati jg melihat gelagat vr46 yg sebenarnya sudah tidak “bahagia” dg yamaha. dimana lagi tempat yg cocok untuk vr46 bernaung selain ducati. tim yg sekarang masuk tim papan “super”, punya paket motor oke, teknologi dan resource yg kuat pula. hehe..
        yamaha sebenarnya harus cepat bergerak antisipasi situasi ini bila tidak mau ke depannya semakin terpuruk di masa “kegelapan”

    • Kalau samapai berlabuh lg ke ducati
      Wah berkali2 jilat ludah sendiri bang ?
      Tp apa iya ducati siap jadi jongosnya vr ?
      Vr d yamaha g sekedar jadi pembalap aja. Dia itu brasa big boosnya yamaha
      Yamaha yg kerja untuk vr bukan vr yg kerja untuk yamaha
      G yakin bakal klob lah

      • saya melihatnya di sini dari sisi nasionalis mas. ducati ini sebenarnya tim yg sangat nasionalis, motor italy-rider italy. legenda hidup yg masih aktip sekarang jg orang italy yaitu vr46. memiliki akademi balap untuk rider italy, dan terbukti anak didiknya tampil mengesankan. vr46 tetap mendapatkan tempat spesial di tim sekaliber ducati.
        ini hanya opini “meraba” mas. belum tentu jg terjadi kog. hehe..

  6. Yach intinya sih menghibur diri sendiri untuk menutupi penyesalan. Yach gimana lagi. Gara gara dia juga kompetitor terkuat dpt durian runtuh

    • Tepat! Hahaha?

      Niat hati turunin harga Lorenzo, eh satu2nya pembalap yang bisa kasih mereka gelar setelah Stoner malah kabur ke tim musuh bebuyutan mereka yang mati2an gak bisa mereka kalahin biarpun udah dipermudah regulasi yang menguntungkan mereka. Ada Marquez aja mereka udah kesusahan apalagi ditambah Lorenzo ?

  7. Bentar lagi bakalan ada orang boddoh, yang udah ke skak mat tentang kakek lejen mencoba peruntungan dengan ngajak debat tentang gaji Lorenzo dan mempertanyakan status runner up Doviwidodo. Yang semua komentator udah tau siapa dia biarpun dia bersembunyi di balik nick2 klonengan dan avatar klonengan?

    • berita motogp gini biasanya bersumber dari media luar jadi gak bisa ujug ujug bikin berita sendiri tanpa sumber. kalo media luar gak bahas tentang pembalap yang dimaksud situ yak jangan harap bakal dibahas & dibuatkan artikel.

    • Baca crash.net, motomatter.com atau visordown sendiri aja. Karena kebanyakan blog/media online lokal ambil dari sana dan dipilih yang menarik. Tapi aslinya banyak yang bahas pembalap bawah macam wawancara Redding kenapa dia didepak, berita Sykes pindah ke BMW, sampai pembahasan rangka Moto2. Kalau mau media lokal yang bahas begituan sendiri ya beli aja media cetak, kalau media cetak suka ada berita baru karena mereka punya rekanan media luar misal Motorplus yang punya koneksi ke MCN misalnya. Kalau gratisan macam berita online ya terima aja yang dibahas itu2 mulu. Kecuali mau usaha sendiri baca media berbahasa inggris

    • bagaimana kalau baca tentang saya saja mas? pembalap non-top Mister Bangun Marques Hamilton. hehe..
      nanti beritanya saya update di kolom komentar mas

  8. ‘seperti’… seperti Marc & Pedrosa… berarti gigi mengakui emng rider hrc top dia kepengen punya komposisi rider yg harmonis ky hrc

  9. Ya buat apa jg kalo cuma hubungan harmonis tp pembalap utamanya tidak setara dgn yg komparasi. Ada2 saja emng kelakuan team y wanna be. Bukannya ini balap kelas prototype ya? Kan harusnya justru bergerak gerilya dibelakang musuh? Kok malah ilang esensi prototype nya. Diem2 aja tau2 jd raja dong kesan premium dikelas massalnya malah jd kelas pabrikan kecil yg cari sensasi biar tenar

      • Ya saya liat tipikal2 italia begitu pattern nya. Susah saing prestasi (in track) ya otomatis congormu harus lebih kenceng dari motormu di dpn media agar ttp eksis.
        Sebisa mungkin kambing hitam harus di up kalo ingin menang di media

    • Iya semenjak Ducati ikutan WSBK mereka pakai 2 silinder tapi selalu minta “keringanan”. Jaman 750cc mereka minta 1000cc, jaman 1000cc mereka minta 1200cc. Nah tahun ini mereka baru gentle bikin 4 silinder 1000cc, gak pakai 2 silinder lagi karena Panigale dirasa udah mentok potensinya.

  10. petruci ini sepertinya dipersiapkan untuk mendampingi bautista di wsbk ke depannya, meskipun beda tim. itu pun kalau petruci mau. hehe..

    • btw dlu gw demen banget sama ducati mungkin gara2 stoner kali yah….gw berharap dia yang bisa ngalahin pabrikan jepang….g tau kesini2 malah jadi mafia semenjang era single ecu…eh sebelumnya jadi team apaan mereka ini..team kelas 2 apa sih sebutannya..

    • @pak bangun, emang agak eneg juga sih musim 2019 belum mulai tapi kaya jumawa duluan, sama kaya dulu saya gak suka katiyem yg sombong soal frame trellis dan mesin screamer mereka

      @antigravity

      Emang era duc terbaik itu pas jaman stoner dengan skill naturalnya, klo sekarang banyak berkoar padahal dapet bantuan di regulasi

    • Memang kalau dirasa2 pabrikan Eropa besar mulut sih, sama kaya Aprilia waktu kontrak Lowes semenjak dia masih di moto2 seolah Lowes pembalap bagus tapi begitu Lowes kesulitan langsung dibanting mentalnya dan dipecat padahal baru setahun. Diganti Redding dengan sesumbar katanya Lowes pilihan salah, mereka mau pilih yang udah pengamalan dan lebih muda, Redding kesulitan dibanting lagi mentalnya dan sekarang mereka ambil Iannone. Semoga ada perbaikan di mental cari kambing hitam mereka. Beda sama Jepang. Kalau KTM mungkin masih mendingan karena mereka hargai Smith padahal semenjak tahun pertama Smith sudah kelihatan nggak mampu bawa motor pelan, bukan kemudian banting mentalnya.

    • barangkali di antara sampean masih ada yg simpan artikel tahun 2014, dimana tim ducati ini terlihat sangat frustasi “dicuci” habis sama tim jepang, terutama honda dan mm93.
      saya ingat, dovi sempat terjepret kamera lesu dan tidak ada semangat sama sekali (di salah satu seri paruh musim kedua 2014). gesturnya sangat jelas sekali memperlihatkan “jalan buntu” untuk tim ducati (2014 masih murni prototype)

    • @Antigravity padahal yang bilang begitu juga gak bisa naik moge, dan bisa aja sesama pemakai beat buronan om2 gembul berbaju item?

Leave a Reply to Waqit Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here