TMCBLOG.com – Pembalap WSBK dan WSSP telah menyelesaikan hari terakhir Test Pra Musim Portimao. Terst Pra Musim yang dihelat dua Hari 27-28 Januari 2019 ini merupakan Test Terakhir Kelas WSBK sebelum dimulainya Race terakhir di Australia Bulan Februari 2019 Yang akan datang. Walaupun angin kencang menyelimuti keadaan test, Pembalap tetap Turun track dan Tidak menyia nyiakan waktu pengetesan ini. Persaingan tetap hadir di 4 Pabrikan berbeda. Pace Laptime mereka sebenarnya tipis sampai akhirnnya di akhir sesi Jonathan rea (Kawasaki Racing WSBK Team) berhasil menjadi yang tercepat dengan Laptime 1:40,855 walau harus Crash di menit terakhir

Ini artinya Rea Berhasil memangkas Laptime lebih dari 1 detik dari Pengetesan Hari pertama Kemarin di mana Ia memperoleh laptime 1:42,195. Di posisi kedua kembali Alex Lowes Kuat membayangi dengan Yamaha R1. Laptime Alex adalah 1:41,814 yang berarti 0,959 detik di belakang Rea. Pembalap Ducati Alvaro Bautista yang mengunakan Panigale V4R berjarak 1,079 detik dari Rea. Yap perbedaannya 1 detik-an. Kombinasi Jonathan Rea dan Kawasaki ZX-10RR sampai Test terakhir memang sangat Istimewa.

Baik Yamaha dan Ducati memang terlihat Banget berupaya Mengejar Perfoma Kawasaki, namun Jonathan Rea sepertinya masih punya asa untuk mengejar gelar ke-5 berturut turut tahun ini. Dengan Kondisi Kompetitor yang makin Kuat Yamaha dan Ducati Plus beberapa Pabrikan Yang makin all out seperti Honda dan BMW maka Jika Rea Menang lagi tahun 2019 maka kemenangan ini tentu akan terasa lebih Manis. Namun itu masih panjang, masih akan ada Banyak sekali Race WSBK terbentang di Musim ini. Never say Never.

BMW S1000R Konsisten Hadir

Selain Top 3 kita juga bisa lihat Bagaimana Leon haslam Bisa begitu kompetitif di atas ZX-10RR walaupun sudah 4 tahun tidak race di WSBK. Haslam Berada di posisi ke empat diikuti pembalap Yamaha PATA, M. Van Der mark. Sementara Itu kembali Tom Sykes Yang kemarin Juga merilis Livery baru team BMW Motorrad berhasil masuk di Posisi 6 tercepat. Ini cukup untuk jadi sinyal bahwa New BMW S1000RR dengan Teknologi ShiftCam Punya potensi merubah peta kekuatan WSBK 2019.

Mission Secret HRC ?

Kembali Honda Althea Racing Tidak kelihatan Batang Setangnya di test Terakhir WorldSBK ini. Beberapa Info mengatakan bahwa team dengan kombinasi Pembalap baru seperti Kyonari dan ini lebih memilih Test Privat di Track track tertentu seperti misalnya Buriram . Rumornya mereka mencoba beberapa Pilihan Teknologi Rahasia termasuk Software Baru di atas ECU Magneti marelli. Apakah ‘Mission Secret’ HRC ini bisa menghadirkan Kejutan Nanti di Phillip ISland? ..  Kita Tunggu saja sob

Taufik of BuitenZorg

Hasil Test Pra-Musim WorldSBK Hari Kedua Portimao

  1. Jonathan Rea (Kawasaki Racing WorldSBK Team) 1’40.855
  2. Alex Lowes (Pata Yamaha WorldSBK Team) 1’41.814 +0.959
  3. Alvaro Bautista (Aruba.it Racing – Ducati) 1’41.934 +1.079
  4. Leon Haslam (Kawasaki Racing WorldSBK Team) 1’42.144 +1.289
  5. Michael van der Mark (Pata Yamaha WorldSBK Team) 1’42.191 +1.336
  6. Tom Sykes (BMW Motorrad WorldSBK Team) 1’42.246 +1.391
  7. Sandro Cortese (GRT Yamaha WorldSBK) 1’42.469 +1.614
  8. Marco Melandri (GRT Yamaha WorldSBK) 1’42.507 +1.652
  9. Toprak Razgatlioglu (Turkish Puccetti Racing) 1’42.537 +1.682
  10. Markus Reiterberger (BMW Motorrad WorldSBK Team) 1’43.146 +2.291
  11. Chaz Davies (Aruba.it Racing – Ducati) 1’43.361 +2.506
  12. Michael Ruben Rinaldi (BARNI Racing Team) 1’43.834 +2.979
  13. Eugene Laverty (Team Goeleven) 1’43.950 +3.095
  14. Alessandro Delbianco (Althea MIE Racing Team) 1’44.885 +4.030

35 COMMENTS

    • Di list pembalap sih ada 19 buat musim 2019 ini. Era buruk, mirip MotoGP sebelum ada CRT. Mungkin cuma bakalan ditambah wildcard aja itupun cuma 2-3 tambahan pembalap di setiap sirkuit.

    • Ngakak,tapi ada benernya juga cbr1000rr Fireblade udah kena SP2 dari H0nda karena ga menang menang,kalo belum menang juga bakal di PHK diganti RVF .hahaha ?

  1. Padahal cepat atau lambat toh performance HRC juga akan terlihat. Kalo di circuit yg sama kan mereka bisa tau misalnya seberapa jauh/dekat dengan competitor…

    Plus minus sih..

  2. HRC, nama besarnya didunia racing bisa memberikan garansi para rider nya dan membuat semacam motivasi maksimal ke rider nya tapi ya itu tidak semudah itu ferguso. HRC di WSBK saat ini masih kerdil, jauuh dibelakang kompetitor. Mesti kerja ekstra keras dan itupun hasil nya tdk bisa didapat buah manisnya tahun ini, bahkan feeling sy mungkin tahun depan pun masih belum dianggap kontender championship. Semoga anggapan sy salah. Aaah…HRC tetaplah HRC…

  3. Ini tantangan berat buat Kawak, tapi tdk tahun ini, mereka masih dapat tersenyum, walaupun sy yakin mereka khawatir juga sih, namun hal ini melecut motivasi mereka agar tampil lebih maksimal lagi. Jika tidak, siap2 aja dikuasai lagi oleh pabrikan MotoGP, nah klo hal ini terjadi, mau kemana lagi Kawak minggat…hanya ini Lapak mereka.

  4. Zx10rr plus rea kombinasi pas buat KRT mendominasi, sebetulnya new R1 punya potensi. Cuma sepertinya kurang dipembalap moga saja ditangan vdm bisa merusak dominasi KRT

    • Semenjak R1 baru keluar masalah Yamaha masih sama, output power. Kata Josh Brookes yang bawa R1M juara BSB ditahun pertama, R1 baru handlingnya enak mirip 600cc tapi powernya kecil jadi dia cuma dapet keuntungan di tikungan2 tapi dibabat motor lain di lurusan. Dan itu bakalan jadi masalah di WSBK karena banyak motor powerful disana. Ya mau gimana lagi crossplane crankshaft yang masuk kategori bigbang memang seperti itu karakternya, jinak tapi power lebih kecil dari screamer.

    • Sa ae Pak Bangun bikin kepanjangan HRC? emang bener sih, mereka Harap2 cemas sama nasibnya di WSBK. Kenapa mereka gak ambil Ten Kate aja malah tekrut rumah modifikasi yang biasa pegang Ducati 2 silinder ya

  5. Dari dulu heran dari segi pilihan teknis kenapa hrc itu kalo buat motor balap kok gak seneng yang underyoke (nungging).? Rcv, nsf, cbr1000 semua bukan underyoke. Padahal kalo di lihat sepertinya underyoke(nungging) lebih stabil. Zx10r, M1, ducati gp, itu nungging semua dan lebih stabil.

    • Baru tau underyoke itu artinya nungging, selama ini saya salah berarti. Kirain saya underyoke itu pasang stang dibawah segitiga atas. Harus berguru sama sampeyan nih takutnya banyak pemahaman saya yang salah?

  6. makanya pas baca dari speedweek aku bener2 penasaran strategi HRC kedepan, malah bikin test2 privat. takutnya ntar di p.island malah gagal pula hehehh

    • Motor kencang gk akan berarti apa2 kalo pembalapnya “biasa”, sebaliknya jg gtu..

      Contoh yg udah jelas. Dukati motogp.. wkwkwk
      #nyilemAahh

  7. Darso@ benar juga sih sebenarnya rcv, nsf, cbr1000rr itu juga underyoke tetapi tidak nungging. #koreksi

    Yang saya maksud mungkin lebih ke underyoke tapi yang nungging. Nah ini yang saya maksud lebih stabil.

  8. Tapi kalo gak salah sih pernah denger-denger kalo motor yg tinggi kayak rcv, gsx rr, rc16, itu mempunyai keuntungan di sirkuit stop & go, tikungan pendek dan tikungan cepat atau fast corner.

    Nah kalo yang nungging kayak m1 jagonya disirkuit tikungan panjang dan aspal sempit tapi keuntungan lainnya jelas lebih stabil motornya.

    Nah mungkin hrc dalam mendesain motor sudah menghitung berapa sirkuit yang cocok dengan desain sasisnya ternyata jumlah sirkuitnya lebih banyak. Dulu kan sebenarnya hrc juga pernah buat motor nungging layaknya M1 yang sekarang di honda rc211v jamannya rossi dulu, nah menurut saya malah motor nungging itu teknologi jadulnya honda. Dan ada benarnya juga kalo motor honda yang sekarang dikembangkan bukan untuk easy to ride dan untuk rider2 pekerja keras. Karena bagaimanapun motor nungging lebih stabil kayak M1. Tapi ya tadi ada keuntungan dan kekurangannya masing-masing.

Leave a Reply to gastro Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here