TMCBLOG.com – hari ini 6 Februari 2019, new Yamaha M1 2019 telah hadir kembali di sirkuit Sepang untuk melakukan test Pra Musim perdananya di tahun 2019 ini. Dan saat sobat membaca tulisan ini TMCBLOG insya Allah sudah berada di sirkuit Sepang Guna meliput langsung Wintertest ini. Dalam perilisan team Yamaha MotoGP 2019 di Jakarta Baik kedua pembalap maupun jajaran management team sama sama mengakui bahwa tahun 2017 dan terutama 2018 adalah masa masa yang sulit Buat Yamaha M1. Namun Jelas permasalahannya ada di Motornya itu sendiri. Sudah banyak analisa dan sinyalemen mengenai permasalahan Yamaha M1, namun begitu Kita pun kepo ingin tahu langsung dari sumbernya lansgung yakni Yamaha Motor Racing. TMCBLOG berhasil bertanya baik ke Pada Kouchi Tsuji Gerneral Manager Motorsport Development Division, Yamaha Motors dan Lin Jarvis –Managing Director at Yamaha Motor Racing Srl mengenai permasalahan ini.

 

Mr Kouchi Tsuji mengatakan bahwa permasalahan Motor hadir mulai dari tahun dimana Maverick Vinales pertama Kali bergabung Yakni tahun 2017. Yamaha M1 kala Tahun 2017 menurut Tsuji san enginenya terlalu sensitif. Respon Mesin inline 4 Yamaha M1 terhadap perubahan temperatur, perubahan grip dari Asphal sangat tinggi sehingga sulit menemukan setingan dasar dari M1 yang bisa dijadikan patokan untuk semua Track.

Dengan terlalu sensitifnya yamaha M1 di 2017 ini, Yamaha – Menurut Tsuji san mencoba membuat Motor tersebut menjadi berkurang kesensitifitasannya di 2018. Namun Perubahan Spek Mesin yang bertujuan Untuk mengurangi sesitifitasan M1 malah berlebihan ( Over correctored ) di 2018 sehingga menyebabkan M1 tidak terlalu merespon terhadap perubahan setingan dari Motor ” So di 2017 terlalu sensitif, lalu tahun lalu ( 2018 ) kami mencoba membuat ke sensitifitasannya berkurang, Namun akhirnnya kami malah menemukan masalah bahwa jika kami mengubah sesuatu maka Motor tidak bereaksi apa apa ” Begitu Kata Tsuji San sambil mengerutkan Dahi

Selesai bertanya Kepada Tsuji San, TMCBLOG menannyakan hal sama kepada Mr Lin Jarvis. Lin menjelaskan bahwa masalah Utama yamaha M1 tahun 2018 adalah konsumsi karet ban Yang berlebihan dan hadirnya spining ban belakang. Kedua masalah ini menyebabkan Yamaha M1 kekurangan Traksi di banyak tempat.

” Mesin terlalu agresif di sentuhan pertama. Ketika Kompetitor kami keluar tikungan dan Mulai membetot gas, mereka bisa melakukannya dengan keras pada sudut kemiringan dan tidak ada spining ban. “ Lin memperdalam penjelasannya bahwa sumber masalahnya merupakan akumulasi dari masalah di Sasis, di mesin dan terutama di masalah belum ketemunya Sistem Management elektronik yang tepat.

Karena masalah elektronik yang sangat Krusial, Mulai awal Musim 2019 ini YFR menhadirkan satu grup kerja di Italia khusus menengani elektronik yang dipimpin Michele Gadda. Baik Tsuji San dan Lin jarvis mengiyakan bahwa Michele telah ditarik dari team Superbike. Kini ia telah Dedicated bekerja untuk project MotoGP.

Taufik of BuitenZorg

53 COMMENTS

  1. Baca berita tentang Yamaha cuma sebagai hiburan aja, bukan nambah informasi. Kebanyakan petingginya seperti tukang ngeles?

  2. Kenapa wak haji gak tanya sekalian ke Lin Jarvis.. mungkin kah masalahnya ada di crank camsaft..yg wak haji pernah menduga duga bahwa sumber masalahnya dari crank camsaft tsb.

    • sudah, saya bertanya kepada keduanya, some says the problem are from the Light Crankshaft Inertia bla bla bla . .. namun mereka berdua tidak mau terlalu spesifik ke part

    • itu informasi top secret,gak mungkin dikasih tau ke umum
      itu sama aja kayak tanya apa isi saladbox Ducati,atau gimana cara kerjanya steering damper baru nya RCV,gak bakal dijawab ?

  3. “konsumsi karet ban Yang berlebihan dan hadirnya spining ban belakang”
    coba yamaha cari rider yg tipenya kayak mccoy, stoner, marc atau doohan. dibabat habiss tuh motor ? karakter mereka cocok

  4. Sumber berita dari ring 1 , jadi tidak ada gosip di antara kita..
    Ini yg saya suka dari tmcblog.com
    Lugas dan teknikal..
    Banyak belajar dari sini…
    Semoga sukses terus tmcblog.com

    • Ya iyalah masak masalah internal diumbar ke publik. Paling banter ya kayak Lin Jarvis cuma membeberkan masalah secara general saja itupun yang sifatnya gejala bukan penyebab masalah. Dia bilang M1 ada gejala spinning ban belakang tapi penyebab spinning itu sendiri apa kan gak mungkin dikasih tau ke publik.

      • Makanya itu ane bilang ditanya bahkan mpe ditodong jg jwaban mereka tetep diplomatis .penyebab jolor crash di thailand aja mpe skarang masih misteri .

  5. @Pengamat Berarti dia sedang jatuh cinta, suka melayang.. Tapi jangan tinggi2 nanti kalo dikhianati jatohnya sakit. .

    Atau mungkin jg Yamaha punya ilmu meringankan berat badan, jadinya melayang..

    Ini masih mungkin loh ya . .

      • dari jaman gp500 sampai motogp modern sekarang, tidak ada satupun pabrikan yg akan secara gamblang terbuka menjelaskan rincian masalah ataupun teknologi terbaru ke media, kecuali media tsb yg secara tidak sengaja bisa memancing hal2 rahasia tsb ke permukaan. coba cari personil kru tim yg suka latah mas, mungkin bisa dapat bocoran rahasianya

    • ane malah penasaran gimana pendapat Uccio yg secara sering di Paddock dan pinggir track,
      jadi dr pandangan yg berbeda bukan dr orang Yamaha nya gitu
      sayangnya dia gak ikut ya kemaren,hehe

      • @Kevin Uccio pasti hadir, kan ngekor mulu sama Vale..
        Kalo bertanya ke Uccio, info dr dia cuma sebatas di ‘kotak’ nya Rossi.
        Sedangkan kalo ‘nangkep’ mbah Jarvis, Tsuji san atai Maio akan lebih dapet info dar keseluruhan box beserta info teknis mas bro.

    • harusnya kata2 yg benar sejak ditinggal Lorenzo ya,2017 Vinales kan masih anak baru gak mungkin masukkannya langsung di aplikasikan secara radikal ke M1

      • Sama aja kayak ngakuin ‘can’t survive without Lorenzo’ dong,kayaknya orang Jepangnya mending harakiri drpd ngakuin itu?
        tapi salah satu sebab nya kemungkinan memang itu,kan sejak tengah musim 2016 setelah Jorge nggak memutuskan perpanjang kontrak Yamaha,pasti pengembangan buat M1 di stop buat dia yg pasti cuma Rossi yg ambil alih pengembangan M1 2017 sejak tengah musim 2016(ama Nakasuga juga mungkin),kayak Pedrosa yg sejak belum memutuskan perpanjangan kontrak dgn H0nda,yg diajak ke Mugello buat test rcv 2019 cuma Marquez doang

    • Padahal aslinya masalah Yamaha karena Lorenzo pergi, tapi fakta dibolak-balik dan dicari ataupum dibuat seolah ada kambing hitam lain biar kambing sebenarnya gak ketauan. Makanya saya bilang, berita Yamaha itu buat hiburan aja jangan terlalu diseriusin. Info yang mereka kasih kebanyakan asbun. Contoh Jarpis, setahun lalu bilang sendiri Tech3 cuma dapet mesin 2017, eh tahun ini ngomong dapet 2018. Kan konyol

    • Satu draft hasil interview di share ke Peter, tapi sama mas Taufik dibagi ke dalam beberapa artikel.
      Sedangkan sama Peter dijadiin satu artikel. Begitulah kura kura eh kira kira. .

  6. makin sukses aja nih TMC blog bisa langsung wawancara petinggi team pabrikan, berarti memang benar sudah punya lisensi untuk meliput moto GP hehe

    Di tunggu liputannya dari sepang untuk sesi test pra musim

  7. Klo siaran Dorna atau konferensi rider kyaknya jarang bahasan to the point teknis gini. Saya kira krn mmg informasi yg sensitif. Tp di sini seolah dibuka gamblang. Ada rekamannya wawancaranya kah Oom? Ingin dengar bahasa & istilah teknis yg diucapkan di lingkungan GP..

Leave a Reply to Taufik Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here