TMCBLOG.com – Pasca race MotoGP Qatar yang mengantarkan Valentino Rossi finish di Posisi 5 setelah start dari posisi 14 masih menghasilkan kesimpulan dari Pembalap Berusia 40 tahun ini bahwa Problem Yamaha M1 2019 Masih Mirip 2018. FYI, Usaha The Sunday Rider dari team Monster energy Yamaha Factory ini bisa dibilang Paling heboh di Finisher Top 10 race Qatar kemarin. Dari posisi 12 di Akhir Lap 2 ia merangsek satu persatu sampai di posisi 8 di lap ke tujuh.

Valentino Rossi mengaku dengan spek Motor Factory yang sama sama bagusnya dengan maverick Vinales ia mengaku sulit saat ini untuk Hanya melewati Pembalap Rookie Joan Mir dari suzuki yang notabenennya Baru di Qatar ini Race menggunakan Motor Prototipe 1000 cc. Namun ia cukup menganggap Positif Hasil race yang menampatkannnya finish di depan Maverick Vinales dan Masih berjarak 0,6 detik dari Dovizioso. Namun masalah sebenarnya apa ?

Dari yang diketahui, sepanjang Sesi Latihan bebas – terlepas dari Hadirnya Rossi sebagai yang etrcepat di Sesi FP1 – Masalah Valentino Hadir di Karkas Ban depan yang tidak Durable. Kompon Karet Ban depan Valentino Rossi cepat hancur. FYI Saat di race weekend Rossi dan Vinales menggunakan Sasis yang sedikit berbeda di antara keduanya. Sasis Rossi lebih ke sasis yang dipakai Morbidelli dan Quartararo.

Namun begitu tetap saja Membingungkan melihat hanya Rossi yang mengalami masalah ini sedangkan Maverick, Franco dan Fabio tidak mengalaminya. Dan bahkan Rossi adalah satu satunya yang harus ‘dicuci’ dulu di Q1. Saat ditanya, Rossi Hanya Bisa menjawab bahwa ia kehilangan arah mengenai apa yang jadi penyebab utama soal Ban depan tersebut. Soal Riding Style? Bisa jadi

Belum Selesai Soal ban depan, Pasca race akhirnnya Valentino Mengungkapkan Juga bahwa Ia memiliki masalah di Grip Ban belakang. Namun belum jelas dan detail duduk permasalahannya. Rossi bilang ” The problem is that we are more or less like last year . . “ Yap masalah yang menghinggapi M1nya kurang lebih sama dengan tahun lalu. So depan dan belakang bermasalah ?

Yamaha M1 Memang membingungkan untuk dianalisa sepanjang Race weekend Pertama Qatar MotoGP 2019. Tahun 2019 semua Yamaha M1 yang dipakai Maverick, Valentino, Fabio dan Franco merupakan Motor dengan spek tahun Pembuatan Yang sama sehingga seharusnya Memiliki karakter basis yang sama. Hasilnya benar benar Up-and down disetiap sesi mulai dari Tercepatnya Vale di FP1, Bersinarnya Franco dan Fabio sampai FP3, sampai hasil Bumi-langit antara Maverick dan Valentino Di Kualifikasi, namun berakhir dimana sang Sunday Rider Menjadi Finisher pertama Yamaha.

Taufik of BuitenZorg

113 COMMENTS

  1. selama belum menapak podium, masalah tsb akan selalu ada. setelah menapak podium, masalah tsb mendadak hilang. ini baru yg namanya goib. hehe..

  2. qlo d lihat si sprtinya msh sm y pak, kejadian vina yg msh bagus d kualifikasi terulang tuh….
    #vinalles_5periode. hehe

  3. Nah, salah arah lagi?
    kalau pengembangan preferensinya ke MV, artinya Yahaha tidak belajar.
    kalau pengembangan preferensinya ke simbah, artinya Yahaha pabrikan terkolot.
    kalau pengembangan preferensinya ke pembalap muda (Morbi dan Quartet), artinya Yahaha jiplak Sijuki.
    Dasar mesin angkot kw.

  4. pakai wing diroda saja kalo gak?…

    btw judulnya salah…
    masih bermasalah M1, VR tetap luarbiasa finish di 5besar
    atau
    menjadi yang tedepan finish, M1 masih bermasalah
    atau
    start 14 finish 5 hal yang luar biasa diumur40 dan M1 bermasalah
    atau…

    banyak judul di IG begitu

    • betul, tepat sekali mzbro, lebih tau para fans klub sepak bola europe macam MU, Madrid, Barca, Arsenal, Juve, dsb.

    • Okeoke. Di Fb dan Ig parah banget orang Indonesia kelakuannya. Apalagi kalau di akun official MotoGP tuh malu sendiri liat kelakuan saudara setanah air kerjaannya nyampah

      • Kebanyakan org indo nyari referensi apapun ntu di medsos ,tanpa cross ceck ,tanpa nyari tau sumber/admin dan semudah 1 klik bua share .mereka mana tau portal berita seperti detik ,viva ,bahkan tmcblog .makanya bisnis hoax akan trus ada selama medsos jg masih rame .menyedihkan . .

    • @hamon, di utub juga bikin tepon jidat, disini meski seneng bakar*an tapi gak se bobrok cocote netijen utub, disana udah pengetahuannya dikit diingetin dan dikasih fakta malah nyolot kan koplak ??

  5. mungkin yamaha gak protes kemaren, masih melihat apakah ada potensi wing diroda buat M1…. mungkin jd solusi… leh uga

  6. Ini murni skill vale aja. jika dilihat, yamaha lain benar-benar loyo, motor nya masih di bawah suzuki, dan jauh di bawah honda dan ducati. Mereka perlu seseorang yang revolusioner seperti masao furusawa atau Gigi D’llagna, atau bahkan davide brivio yang sekarang sukses membawa suzuki ke depan.

  7. Problem masih sama dengan tahun lalu?
    Ini engineer Yahama yg bodoh apa pebalapnya yg perlu diganti?
    Serius nanya
    ??

    • Sudah ada pasokan fresh dari Morbido & Fabio, mereka gejalanya juga sama, jadi sepertinya engineer nya yang belum nemu racikan pas untuk menangani 4-inline di jaman single ecu ini.

      Mungkin kudu bangun mesin V :v

      • Yamahmud mau bangun mesin V?
        emangnya dananya ada buat R&D nya? wong penjualan sales motornya juga selalu digebukin pabrikan sayap, apalagi di negeri yg mau mentelenggarakan MotoGP 2021 itu, MS nya seperti hidup segan mati tak mau.
        Kalo soal SDM pasti bisa mereka membangun mesin V.

      • Masih terlalu awal, bisa jadi masalahnya berkaitan dengan aspal yg katanya tahun ini agak “bermasalah” di qatar, kalo nanti ketemu aspal yg “normal” masih masalah, berarti emang mereka belum nemu solusi

  8. Kayaknya ada sinyal2 minta mesin ber Miss V
    Tapi uzuski moncer pake segaris,apa sekarang sasis uzuski sekarang lebih baik dr Iwata,atau racikan mesin bigbang nya lebih seimbang

    Tukar Brivio dgn Jin larvis!

  9. Masih bagus yamaha ada di nomor 5 dan 7.

    Ini level racing bro bukan asal jadi atau asal nyaman, tapi semua parameter harus di level paling tinggi,, jadi harap dimaklumi.

  10. Mungkin yamaha sudah bagus dan penyakitnya sudah sembuh seperti kata vinalez dan hasil testnya.

    Tapi mungkin para musuhnya yang berkembangnya melampaui yamaha.

  11. apa mungkin vinales blm paham arti dan fungsi test pramusim mungkin wak…atw blm ngeh dia pembalap baprikan yg omongannya di pake buat bikin motor…
    coba wak bikin artikel khusus apa fungsi dari adanya test pramusim gitu…soalnya org awam kan ga ngerti? kayak vin12 donk awam…haghaghaqhaq
    apa coba tanya pak ndul koncone kapolda alien…ahlinya ahli, intinya inti, core of the core!

  12. Masalahnya cuma 1, vinales terlalu sombong, angkuh, pongah, alhasil semua pembalap yamaha kena azab…sekarang mungkin sia lg mewek sama psikiaternya

  13. komennya pada ajip, serasa paling tw permasalahan.
    seharusnya kita perlu ingat, pembalap terbaik negeri ini hanya mampu urutan 24 dari 26 rider yang finis.

    atau mungkin kalian lebih suka lihat pembalap negara lain menjadi juara.

  14. Menurut saya problem yfr itu ada di ridernya. Vina pembalap bagus yang cuma bisa pake motor jadi, sense dia buat develop motor jauh dibawah rider top lain. Jadi kalo ada kekurangan di motornya ya kayanya cuma asal analisa aja. Kalo vale DULU dia termasuk rider paling lengkap skill si sirkuit sampe masalah analisa motor doi paling jempolan, masalahnya kemampuan doi udah jauh berkurang karena kendala usia, jadi fisik sama sense dia buat memahaki kekurangan motor dah jauh berkurang dibanding dulu. Kalo test rider sama pembalap satelit jangan tanya lah

    • jadi YFR solusinya harus ganti siapa om pembalapnya? soalnya terlihat seperti arah development M1 sedikit terbagi dua, sedangkan kompetitor terdekat Honda dan Ducati nampaknya sudah fokus bikin motor khusus satu pembalap ujung tombak mereka masing2!

    • nahh berarti yamaha harus menunggu feedback dari Jonas Folger, dia kan masih muda, dan memang sudah terbukti sangat cepat di atas M1. mungkin nanti di Sirkuit Eropa yamaha will make a come back

      • nganu, mentega Blue Band emang paling enak dan paling gurih rasanya kalo buat olesan roti ataupun bikin kue, kalo sodaranya yang Simas Palmia enak buat menggoreng dan menumis, tapi kalo ane sih pilih forVITA Margarine karna rasanya dan kelembutannya tidak jauh beda dengan dua merek diatas namun harganya lebih murah 🙂

      • tetep yang paling enak buat roti ya blue band bosque wkwwkw udah coba2 yang lain enggak ada yang pas di mulut, kaya forvita rasanya hambar ??? gpp mahal dikit, kita juga enggak tiap hari makan roti wkwkw

  15. lin jarvis gantilah, jajaran elit nya diganti kaya hrc penyegaran begitu…masa dah masuk tahun ke 3 masih begini….untukpabrikan sekelas yamama… yamama satu2nya yang bisa nantangin dahon dimasalalu masa begini, g terima gw

    • gw juga bingung kalau melihat M1, tidak pernah ada perubahan radikal pada sasis, mesin maupun aero fairingnya. kalau lihat ducati enggak perlu nunggu setahun pun sasisnya sudah berubah 100%, tidak ada mirip2nya. liat aja deh foto M1 dari 2007 sampe sekarang, masih mirip2

  16. miller sayangnya bukanlah seorang pembalap yg bisa jadi hot topic mzbro, ibaratnya mau dia buang busa jok kek, mau buang ingus kek, mau buang angin kek, tetep kurang menarik, coba kalo yg buang busa seat nya itu pembalap blue team pasti sudah jadi viral-trending topic selama berminggu-minggu :v

  17. Padahal sebelumnya si Rossi bilang kalau M1 sudah lebih baik dan berada di jalur yang benar, sekalinya race malah bilang masalah M1 masih sama seperti tahun sebelumnya. Kayaknya para rider factory yamaha kurang bisa atau malah gak bisa ngerasain keadaan motornya saat tes pramusim. Mungkin Rossi finish lebih baik dari rider Yamaha lainnya, yaitu posisi 5 karena terbantu oleh kemampuan dan pengalamannya yang sudah lama di dunia motogp, sehingga masalah yang ada pada motornya bisa sedikit tertutupi.

    • faktor U, padhal dah puluhan tahun ( lebaiii) di factory tersebut…. kecuali baru 1 seri lah..oke lah ini

  18. Kalau menurut pendapat saya, M1 cocoknya pke bridgstone karena karakteri inline 4 pas. Selain itu….kelihatan krn kalah topspeed dan saat out corner speednya. dengan elektronik canggih mesin v4 yg liar dah agak jinak mendekati inline ditikungan. Mgkn yamaha hrs mikirin buat mesin v4 tahun depan,atau panggil masao furusawa lagi yg buat crosplane.

    • ada pepatah bilang…motor kenceng bisa dipakai pelan, tapi motor pelan ga bisa dipakai ngebut…

      nah, mungkin tim kunyit sama tim merah pake filosofi itu…

  19. ya sprt yg sudah2 saat test pra musim tim ymh merasa udah paling cepat udah gk pny problem

    tp saat tim lain hrc duc suzi udah menunjukkan kekuatan sbnrnnya di race, m1 cm pelengkap ?

    untung terselamatkan bs masuk big 5 terpaut 0,6
    jd gk malu maluin laaah

    lirik 13 ? mr baper ????

  20. Bos Michelin tanggapi keluhan Rossi : Dia tidak seperti Marquez.
    Sumber : minutedotkom
    Ampun jangan dibully y saya.
    cuman kopas dari sumber lain.

  21. setuju sama pendapat VR…
    penyakitnya masih sama tahun sebelumnya
    cuma menurut ane penyakitnya
    1. kuat di tes pra musim
    2. pembalap n teknisinya mungkin sudah puas
    3. pas balapan sebenernya baru nyadar masalah sebenernya

  22. Potensi problemnya masih sama degradasi ban. dah soal engine brake pengereman sama lainnya sudah benar arah pengembangannya.

    @Reiju kata siapa dana Yamaha minim ? Tuh berani investasi 1.2T di Grab seluruh ASEAN. dikira dana dikit. Buat mesin V yamaha eces. dana riset juga masih kuat. Hanya mau kagak karakter M1 yg lihai dan lembut dirubah jadi motor monster yg sulit di taklukan ??. Yang sekarang aja karakter mirip Honda dan Ducati masa mau pakai mesin V ? inlinenya udah mirip rcv dan desmo. cuman kalah aksel dan power. serta limiter kalah 2000rpm

    • iya juga pke mesin inline kalah lg dkit di akselerasi dan topspeed tuh yamaha dan suzuki. mgkn mesin inline msh bs diupgrade,asal menemukan peracik yg tepat. Namun sy pikir mesin inline memang gak klop dgn michelin. liat gmana saat Bridgestone dgn M1 lbh tahan bannya.

    • @bronfit: masih kalah sama ahm bro yang berani kasih kucuran dana 2 T untuk goj*knya, dan itu hanya untuk region dalam negeri sj…!!!, dan siapa bilang riset mesin V itu gampang, belum lagi ngawinin ke sasisnya????? Gak semudah itu furgoso…..!!!!!

      • Jangan lupa mazbro, kabarnya kan saham kepemilikan Astra group dimiliki oleh singapura bukan? Dan AHM adalah bagian dari Astra tow? jadi…., yaahhhh…..bandinginnya jangan secara sempit AHM doang, gojek itu adalah bagian dari bisnis group astra juga secara umumnya, tau sendiri kan betapa kuat dan mengakarnya jaringan bisnis group astra, gak cuma AHM doang, di bagian otomotif ada TAM, AD, UD, BMW, Peugeot, isuzu, dan Astra Otoparts, lainnya ada PAMA, united tractor, FIF dlsb

    • Ya berarti masih kalah jauh dong bro.klo kata wak haji.sepersekian detik itu sangat berarti di moto gp.
      Klo banyak duitnya.kenapa nggak berani ngirim wakil pebalap indonesa ke ss 600 ARRC.

      • kalo orang bisnisman punya banyak duit punya kekayaan pasti mikirnya investasi aja bro, yang lebih dipandang bisa menambah aset menambah keuntungan, salah satunya ya inves di grab tersebut, kalo ngirim wakil Ina ke SS 600 ARRC mungkin dipandang belum perlu, lebih fokusnya ke pembibitan racer muda. Jangan samakan dong dg pabrikan sebelah yag jauh lebih kaya dan jauh lebih kuat dananya, lihat saja siapa dibelakangnya? ASTRA GROUP, tau sendirilah gimana sepak terjangnya. ente mikirnya jangan terlalu dangkal bin cetek gitu lah, atau ente cuman mau nyindir saja? hehehehe….

    • masalahnya pengembangan mesin inline 4 crossplane kalo ane amati sekarang udah mentok bro bron, udah sulit untuk meningkatkan performanya lagi, iya mungkin bisa dikejar dengan satu cara, namun cara tersebut malah muncul kerugian di sektor lain, seperti misalnya problem m1 tahun lalu, yamaha disinyalir ingin meningkatkan power top end supaya dapat lebih bejaban saat di straight panjang dengan motor pemakai mesin V dengan cara (yg disinyalir) meringankan bobot crankshaft, itu memang bener satu cara untuk dapat meningkatkan performa di putaran atas, tapi coba lihat dampaknya M1 jadi sering spinning saat berakselerasi sebagai akibat bobot crank yg terlalu ringan itu dibilangnya dan elektronik marelli yg tidak dapat menghandle keliaran mesin tersebut. Beda dengan suzuki, mereka punya patent untuk sedikit bisa menambah performa mesin yg bisa lolos regulasi motoGP yaitu teknologi variable pengaturan katup yg bersifat mekanis, SR-VVT, maka tidak heran performa engine GSXRR kemarin terlihat sedikit lebih baik dibandingkan M1, pun chasssis Suzuki nyatanya lebih baik ketimbang M1, bukti nyata ada pada cornering speed GSXRR yg begitu tinggi.

    • mereka baca saja belum lancar om, yg dibilang vale adalah yamaha sudah berada di jalan yang benar, bukan berarti motornya sudah sempurna. tapi setidaknya tidak mengikuti arah pengembangan seperti di tahun 2017 dan 2018. enggak ada yg bilang M1 sudah bisa bersaing dengan RCV maupun Desmosedici. mungkin bahasa Indonesia mereka tidak lulus waktu SD? ???

      • iya memang benar, terkadang bahasa indonesia sebagai bahasa nasional kita sendiri aja terdapat beberapa kata yang tidak semua orang bisa memahami dan mencerna maksud dan makna yg terkandung didalamnya, bahasa bukan cuma soal bisa komunikasi aktif dan pasif, namun juga gimana bisa mendalami untuk dapat memahaminya.

        Seperti kata Potensi dalam kalimat bro bronpit diatas, “Potensi problemnya masih sama degradasi ban”

        padahal kalo menurut KBBI Kata Potensi artinya : kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan; kekuatan; kesanggupan; daya

        lha masak iya ‘masalah’ mau dikembangkan? wkwkwkwk….kan ngga gitu, hehehe….

      • Bener juga bro, Seorang italy gayanya akan slalu begitu. ingin yang sempurna. liat apa yg tidak terknal dari sana dari Makanan sampe supercar. Masalah M1 karena dua tahun lalu kehilangan arah secara management dan team work. sedangkan team lain pakai ahli ecu,pembalap tes eropa dan motor spek pabrikan utk team satelit. Tahun ini yamaha baru mulai,itupun karena didesak rossi. saya bukan fans rossi tapi salut dgn kejeliannya,itulah typikal orang italy. namun bagi kita org asia itu sangat kaku dan agak egois.

  23. pas sesi test tercepat.
    terlihat perubahan setelah mengganti nahkoda atau kepala project pengembangan M1 ditubuh YFR saat ini.
    ini efek michael gadda.
    yak arah pengembangan M1 sudah bener sudah sesuai pembalapnya.
    jebrettt tiba tiba muncul artikel beginian sehabis race wkwkwkwkwk.
    kalo kata orang sunda mah
    YFR itu garang ketika test dan goreng ketika race wkwk

  24. Kalo si Vinales tuker tempat sama si quartararro gmn ya..kayaknya si quartararro lebih baik develop motornya drpd si Vinales yg hanya bs pakai motor jd

  25. Mungkin lebih baik M1 agak dimirip2in ke suzuki, jangan terlalu berat dan gemuk. Enak banget liat suzuki nekuk2 dilintasan. Masak yamaha kalah develop nya

    • itu yg juga gw lihat, riding sendirian, top speed cuma 329 km/h, bisa pole position, tapi kayanya dia cuma jago hot lapping. yfr terkecoh lagi kah?

  26. belum menemukan titik keseimbangan yg sangat2 presiai antara ban, mesin, sasis, dan elektronik
    kalau analisa ngawur sih sepertinya karakter yg skr lebih cocok saat cuaca panas, tapi sebaliknya dengan ducati saat cuaca panas sepertinya kurang maksimal
    cmiww

  27. jadi yg bener yg mana nihhh???…test pramusim bilang arah pengembangan dah bener..sekarang setelah race bilangnya problem masih sama dgn tahun lalu??..

  28. Seharusnya rossi bisa p1, waktunya habis buat overtake 8/9 pembalap sdngkan gapnya cm 0,6 detik dari dovi. Harusnya rossi ga bnyak komen mengenai masalah motor yamaha. Buktinya dy kompetitif sm halnya dovi, marc ato rins.

  29. Ini dorna yang salah.
    Harusnya balapan itu tidak boleh berhenti sebelum kak ros finish ke 1.

    Ini juga salahnya yamaha.
    M1 itu butuh naikin 5cc biar bisa sekencang jupiter mx yang bisa ngalahin jet.

    Dan yang paling salah itu ya semua pembalap lain! Karena gak ngasih jalan buat kak ros!! Gak menghargai orang tua dijalan!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here