TMCBLOG.com – Bro Sekalian, Update regulasi Teknis Balapan Kelas World SSP300 sudah hadir. Dorna dan FIM mengatakan bahwa ada beberapa perubahan yang tujuannya lagi lagi untuk mencari keseimbangan performa diantara Motor motor yang ikut serta di ajang ini.

Motor motor yang telah terkonfirmasi bisa mengikuti Kejuaraan ini adalah ada 8 varian/ subvarian yakni :

  • Honda CBR500R
  • Kawasaki Ninja 300 (EX300)
  • Kawasaki Ninja 400 (EX400)
  • KTM RC390
  • KTM RC390R
  • Yamaha YZF-R3 (Euro 3)
  • Yamaha YZF-R3A (Euro 4)
  • Yamaha YZF-R3 2019 (Euro 3 and 4)

Di atas adalah regulasi mengenai bobot yang hadir di kelas SSP300 tahun 2019 dimana ada bobot kombinasi ( Pembalap + Motor) Yang bervariasi dimana KTM RC390 yang hanya 1 silinder memiliki bobot kombinasi 202 kg sementara Ninja 400 di angka 210 kg. Sementara itu ada istilah Soft Maximum weight/ Bobot minimum Soft untuk Motor dimana Jika sudah dipenuhi angka ini, maka tidak perlu lagi mencapai Bobot Kombinasi. Sementara Motornya sendiri tidak boleh berada di bawah / lebih ringan dari “Hard Minimum Weight”.

Regulasi Update kedua untuk 019 yang hadir adalah soal Limit/ Batas maksimum Kitiran RPM mesin sobat bisa lihat daftarnya diatas dan cek perjalanan perubahan limit rpm mesinnya dalam 3 kali update ke belakang :

  • Honda CBR500R 10.000 rpm [ awalnya 9.500 rpm, lalu sempat diganti menjadi 11.200 ]
  • Kawasaki Ninja 300 (EX300A/D/F) 13.000 rpm [ tetap ]
  • Kawasaki Ninja 400 (EX400G/H/J) 10.350 rpm [ awalnya 12.000 rpm, lalu sempat diganti menjadi 10.850]
  • Yamaha YZF-R3 13.000 rpm [ awalnya 12.850 rpm, lalu sempat diganti menjadi 13.100 rpm ]
  • KTM RC390/R 11.000 rpm [ awalnya 11.000 rpm, lalu sempat diganti menjadi 10.450 ]

Sobat bisa lihat bahwa Akhirnnya KTM RC390 kembali ke 11 ribu rpm walau sempat diturunkan ke 10.450 rpm di tahun 2018 yang lalu . Sementara itu Baik R3 ( turun 100 rpm) , CBR500R ( turun 1.200 rpm) dan Ninja 400 (  turun 500 rpm) ketiganya mengalami penurunan Limit rpm untuk 2019 ini.

Khusus untuk Ninja 400, Dorna menuliskan bahwa ada sebuah inlet restrictor yang dipasang Khusus untuk menurunkan Performanya. Dorna Menuliskan bahwa tujuan dari penyeimbangan dari segi bobot dan RPM mesin ini bukan untuk menurunkan performa motor ke posisi paling pelan, Namun untuk menyeimbangkan ke performa motor yang paling seimbang dimana KTM RC390 Menjadi Motor referensinya untuk Tahun 2019 ini. silahkan dikunyah kunyah dan semoga berguna sob

Taufik of BuitenZorg

Appendiks, regulasi terakhir 2018

18 COMMENTS

  1. Yang jadi acuan bobot kombinasi. Jadi kalau pembalapnya terlalu berat diatas bobot kombinasi, motornya bisa diperingan dan minimal adalah sesuai hard minimum, kalau sudah capai hard minimum masih diatas bobot kombinasi ya itu derita si pembalap. kalau pembalapnya ringan dibawah bobot kombinasi, motornya harus dikasih pemberat tapi maksimal cuma sampai soft maksimum. Kalau sudah sampai bobot soft maksimum tapi bobot kombinasi masih dibawah aturan, ya itu untung pembalap.

    Bukan malah dibalik yang jadi acuan malah bukan bobot kombinasi seperti yang dijelaskan artikel.

  2. Tahun lalu KTM langsung culun setelah rpm nya diturunin baru 3 atau 4 seri. Padahal awal musim pembuka bejaban lawan Kawasaki. Gara-gara protes 4 tim Yamaha, akhirnya malah Kawasaki menang mudah di 2018.

  3. Sebenernya gelii liat sistem macem gini, jadi bikin ga rame, dikit2 sunat sunat. Lebih kenceng dikit dibanding yang lain sunat. Seharusnya ada aturan baku yang ga bisa diubah2 selama satu musim. Kalau mau ada ubahan regulasi mending ditahun berikutnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here