TMCBLOG.com – Masalah Marquez, Lorenzo dan Crutchlow di Austin disinyalir sama. Saat tmcblog menjelaskan kepada Angie Ang di sesi Kualifikasi Trans7 tmcblog sudah membeberkan bahwa sebelum Race dilakukan Marc Marquez telah bikin warning bahwa Honda RC213V masih memiliki Masalah. Masalah tersebut baru terlihat dengan signifikan di CoTA Austin Yakni Yang berhubungan dengan setingan elektronik Di Gear 1.

Jika Kita melihat secara perlahan Momen Jatuhnya Marc Marquez dan Cal Crutchlow di race MotoGP Austin 2019 boleh dibilang mirip dimana keduanya jatuh saat Motor sedang melakukan pengereman dan downshift sampai ke gear terbawah yakni gear 1. Entah lost power atau distribusi power/ torsi berlebih sehingga membuat Honda RC213V mengalami Low Side. Jika tmcblog cek di Video, perbedaannya adalah Marc Marquez mengalami Low side dengan speed yang lebih rendah ketimbang Cal Crutchlow yang Jatuh low side lebih keras.

Paling tidak Circuit of The Americas ( CoTA ) memiliki 3 spot Yang mengharuskan motor downshifting sampai ke gear terbawah dan speed mau nggak mau turun sampai di bawah 100 km/jam yakni di T1, T11 dan T12. paling parah adalah T12 karena di tikungan tersebut Pembalap harus turun sejadi jadinya setelah ngacir di long straight sepanjang 1,2 km.

Permasalahan ini tidak hadir di tahun 2018 lalu walaupun CoTA tetaplah CoTA yang Bumpy . . Bukan karena Bumpy, Bukan karena permasalah Copotnya Rantai dari sprocket, lebih karena elektronik. Musim 2019 ini HRC mengubah secara Drastis asupan udara ( RAM AIR ) dari awalnya dari sisi samping menjadi ke sisi tengah. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan performa yang bisa melebihi Ducati.

Dan memang itu terbukti di 3 race pertama 2019 dimana baik top Speed dan Akselerasi RC213V lebih bagus dibandingkan 3 seri tahun 2018. Namun perubahan ini sepertinya berimbas dan berkonseskuensi ke setingan keseluruhan dari Motor, terutama setingan delivery Power/ torsi di tiap gear yang diseting Via Unified elektronik Magneti Marelli. Salah satunya adalah setingan elektronik yang mengatur delivery power, engine Brake, dan hal lain di gear 1. Via GPOne Jorge Lorenzo memberikan analisanya sedikit ” Sepertinya Honda terlalu banyak memiliki inersia saat melakukan Pengereman “

Taufik of BuitenZorg

137 COMMENTS

  1. sinyalir itu sinyal produk baru ya mas? saingan dari keltom atau keltomsel? atau calon pengganti smackprend mungkin? jaringannya sudah 5g belum ya?

    • tapi kalau sinyal di sini tetep saja timbul tenggelam mas. apalagi cuaca hujan angin badai seperti sekarang. sinyalnya cuma 1 bar. haha…
      salam 1/4 gaspol saja buat saya. saya tidak suka ngebut soalnya. maksimal 60 kmh. hehe..

    • ram air ditengah, torsi berlimpah,apalagi di gigi 1, elektronik telat memutus pengapian sepersekian mili detik,jadi overpower,lowside. hanya analisa orang biasa

      • jadi efek dari RAM air membuat torsi berlimpah di rpm bawah? tapi kan pada saat downshift dan pengereman kondisi throttle lagi ditutup, tidak ada pembakaran, tidak ada torsi yang dihasilkan. kayanya kurang tepat

      • torsi, power. yang lu rasain cuma torsi, yang ngedorong motor lu cuma torsi hehehe karena tekanan hasil pembakaran diukur dalam satuan Newton dan diubah oleh crankshaft menjadi gaya rotasi menjadi torsi (Nm). kalau power lebih mewakilkan di rpm mana top speed dicapai, karena power = torsi x RPM ?

      • mirip kenapa honda ganti BFC dari FFC. ada momen yang bikin motor ga mau belok. tujuan BFC kan nge counter moment inersia yang berlebihan ke depan. CMIIW

        • logikanya malah ram air lebih besar maka air drag juga lebih besar, jadi bisa membantu pengereman bukannya malah menambah inersia ???

        • Efeknya ke jumlah udara yg masuk ke ruang bakar, biar throttle ditutup, pasti ada udara yg masuk dong, dan disinyalir mengakibatkan perubahan di engine brake dibanding mesin tahun lalu, dan harus ada penyesuaian lagi di ECU (ini versi cocoklogi saya lho ya) ???

        • udara buat idle mah gampang disetelnya pak ??? enggak logis kalau sampe mengurangi engine brake. misalnya bener yang dikatakan komentator di sini kalau bandul RCV diperingan mungkin ada efeknya sama engine brake. power besar harusnya bandul diperingan kan?

        • Bukan cuma itu om, masalahnya itu motor kan udah pake teknologi sejenis throttle by wire, terus seamless gearbox, dan ini dikontrol via ECU. Dan pasti ada sejenis fungsi throttle blipper di sini, dan ini yg belum pas setupnya (bisa jadi) karena ada perubahan di sistem asupan udaranya

        • Setuju sam om anonimuse..
          Ada perubahan di engine brake.. jadi.. aga nyelonong dan mengakibatkan pembalap harus menekan rem depan lebih keras saat mau masuk tikungan.. sehingga.. jika ban tidak sanggup mencengkram aspal lagi.. akhirnya ndlosor deh..xixi

        • Inersia ini nama keren dari fenomena nyeleng pak, gak ada hubungannya dengan intermilan ???

    • Menurut saya memang ada momen dimana memang telat cut power kemungkinan karena perubahan desain ram air tapi settingan masih pake yg lama atau belum pas, tapi ya sudah terjadi, next time cari solusinya. . .

    • Ikut nimbrung ya. Setahu saya inersia itu berhubungan dengan gerakan suatu benda. Semakin mudah berubah arah/kecepatan, inersia makin kecil. Atau bisa juga disebut kelembaman, seperti di Hukum Newton 1 “Benda yang bergerak akan cenderung terus bergerak kecuali ada gaya luar yg mengubah gerakan tersebut”. ALIAS semakin inersia benda itu besar, makin susah dikendalikan (arah dan kecepatannya susah diubah).

      Jadi kalo direm, motornya terus nyelonong. Kalo belok, motornya understeer dan susah belok. Setelah deselarasi dan mau akselerasi pun berat. Itu semua karena inersianya besar.

    • inersia = kelembaman. makin besar inersia makin susah suatu benda untuk dihentikan. dan juga inersia dipengaruhi massa dan kecepatan. yang dibilang george kan terlalu banyak inersia saat pengereman, kira2 masalahnya di mana ya? ???

      • Kalo lembam ya solusinya berarti:
        1. Kurangi bobot total motor + pembalap
        2. Tambah braking force (ganti kombinasi kampas+disk brake)
        3. Entry speed dikurangi
        4. Braking distance lebih jauh.

        Intinya sih ya di braking sama suspensi, engine brake juga ngaruh.

        • katanya sih gara2 desain ram air baru jadi auto blippernya bermasalah. tau ahhh cuma spekulasi ?

    • ah.. saya jg mau berjikalau andaikata..

      bila saja rider boleh balap pakai sarung dan dipatenkan di mogotp…

    • andai saja diperbolehkan pake abs dan cornering abs,mungkin juga bisa membantu

      tapi nanti gak ada yg namanya jago late braking,atau adu nyali siapa yg paling berani nekan rem paling lambat (rossi dovi assen 2018) kayak pertarungan anak geng bosozoku ???

    • seandainya motogp boleh pakai dual/triple clutch,turbo,kers,bebas jumlah silinder&cc,

      tapi keuntungannya ditukar dgn pembalapnya cuma boleh pake kaos oblong,clana pensil,sendal jepit,dan helm catok
      wkwkwk

    • biar seru mas,andai dorna buat aturan pembalap top 3 harus saling salip minimal 50x selama race.biar seru nontonnya.gak ada pake tourinng lebih awal.

  2. wah, saya kira karena pemilihan ban yg kurang tepat dan kurang sesuai dg karakter motor saat race. analisa saya sebelumnya masalahnya karena terkait dg ban, salah ternyata ya. haha..

    • mungkinkah update ecu dari MM berdampak ke ssg nya hodna wak? atau mesin rcv + ssg kurang bekerja dg baik? atau ada bug kali yah di ecu MM nya hodna

      #analisangawurrr

    • yg bilang motogp itu balap motor tercanggih, sebetulnya salah kaprah. mengapa? motor canggih kog ya masih pakai rantai keteng, seharusnya sudah pakai cvt. ini menurut saya. hehe..

      • hehehe final drive dengan rantai punya losses paling kecil (efisiensi tinggi) dibanding final drive lainnya ??? teknologi terbaru belum tentu lebih baik ???

      • F1 saja masih pakai kopling (dual clutch) bukan torque converter (lebih baru). karena apa? karena torque converter efiensinya parah ???

  3. berarti di jerman nanti di sinyalir dia akan tetap jadi sachsenking,kan gear paling bawah palingan di gear 2,itupun kalo masalah di gear 1 itu belum selesai
    biasanya kan semester 2 Hodna selalu ada update

  4. Trlalu banyak inersia saat pengereman??
    Mksdnya klo drem itu mmg pakem tp seolah motor banyak berontak buat maju terus gitu??

  5. Marc Marquez ??
    Kalo memang Hodna yg bermasalah di Cota, tapi knpa MM bilang di media “it was my mistake” ??????

    • mungkin karena dia udah tau dari awal kelemahan itu,dan untuk saat ini belum ada solusi permasalahan dr hrc
      tapi dia pas masuk t12 malah melebihi limit yg disanggupi motornya
      dan kepribadian dia juga mungkin yg gak mau nyalahin faktor eksternal,imo

    • Lha, kan dia emang selalu begitu, g pernah melimpahkan kesalahan sama yg lain. Makanya crew nya happy kerja bareng. Kesalahan dia, y g mempelajari lebih lanjut dampak dr hilangnya kekuatan RC213V di area front end dan mengkompensasinya dengan riding style.

      IMO, ini belum tentu jadi bencana juga buat HRC dan Marc. Power berlebih tetep jadi keunggulan juga, karena Pembalap g perlu habis-habisan late braking, atau menentukan racing line optimal biar g kalah sama motor yg power dan stability nya lebih bagus. Kmrn kalah power tapi unggul di front end sehingga Marc dan Cal bisa mengoptimalkan pada saat corner entry, tapi kalah pada saat corner exit. Di dunia racing, it’s all about compromise, W10 aja tetep bisa ngalahin SF90 yang lebih kenceng……………….

    • lebih baik mm93 membuat pernyataan sperti itu, “itu adalah kesalahan saya.” daripada mm93 membuat pernyataan sperti ini, “itu adalah kesalahan bunda yg mengandung.”
      bisa repot nanti dorna. haha..

  6. Hmm, jadi masuk akal dan cocok dengan komentar crutchlow di qatar yg bilang mesin baru rcv bikin motor mereka kehilangan sedikit kekuatannya di pengereman, dan pernyataan marquez di austin kemarin, bahwa masalahnya sirkuit dengan banyak tikungan yg menggunakan gear 1 yg biasanya jadi keunggulan mereka, kini malah jadi masalah mereka. Ini semakin memperkuat dugaan bahwa masalahnya memang di pengereman

    • kalau rider tsb sudah memahami tetapi tetap saja tidak bisa fight, itu rider kurang apanya mas? begitu ditanya, jawabnya “i do no ka si no in dro..” rider jangkrik ini. haha..

  7. jadi bukan gara2 terlalu nge push?
    jadi sedikit late braking,,
    kecepatan masih tinggi terus masuk tikungan..
    jd jatoh,, cmiiw ya,,
    sapa gt yg kemaren ngomong ky gini ya?

  8. Yang jadi pertanyaan apakah problem ini bisa diatasi hanya dengan otak-atik ECU aja atau harus bongkar mesin juga?
    Kalo problemnya hanya bisa diatasi hanya dengan rubah mesin ya berarti problem ini bakal menghantui pembalap yg pake RCV 2019 selama musim 2019

      • mengatur engine brake tidak semudah setting ECU wak. lihat tuh M1 butuh perubahan internal mesin agar engine brake bisa lebih baik (m1 2019)

      • kalo ini sih.. kayaknya tetsuhiro kuwata yg salah satu bos nya HRC paham banget. soalnya waktu F1 Honda gulung tikar 2008. tetsuhiro ini buru” direkrut nakamoto untuk mapping ECU inhouse Honda agar sesuai dgn perilaku rider dilintasan. sbgai buktinya adalah sukses casey stoner jurdu 2011 sampai dngan menggilanya marquez di 2014. smpai ad joke honda pake sensor gyroscopic asimo? hhehe.. SDM nya HRC tuk elektronik bnyk kok. mulai kuwata, andrea zugna dan christian battaglia yg berhasil dibajak dari YFR 2009.

  9. Dinas ekky gimana wak… Apakah sudah kurang menarik untuk diulas.., sulit masuk 18 besar di moto2, apa saatnya dilupakan sejenak… Mungkin?

  10. Jadi kita kira kelebihan enersia , di atasi dgn memperkecil lubang ram, sehingga akan mengurangi asupan udara, dgn itu momen inersia akan berkurang, sehingga pas direm tdk ngeloyor

  11. Atau memasang bilah di moncong air ram, sehingga pressure udara yg masuk berkurang karena adanya headloss dari bilah tadi.

  12. Sedikit nyeleneh nih, mungkin kedepan HRC bikin motor mudah dihidupkan kembali kalo crash… apa mungkin sekarang juga udah gitu? Cuma karena faktor x jadi gak mau hidup tuh motor… Kalo kemaren motor marc bisa hidup lagi mungkin bisa merangsek ke posisi depan lagi… #mungkin ini mah ya. Mungkin.

    • (abis ndlossor “ringan”) walau motor cuma mengalami minimal damage, percuma juga klo motornya bisa di”idup”in bila :
      1. Winglet ancur sebelah
      2. Footpeg udah ancur

  13. Andai… motornya gak jatuh. dan andai ecu yamaha sudah fix. andai ban awet dan andai lainnya. Begitulah balapan,nikmatin saja gak usah fanatik berlebih kpd merk kecuali bosnya pabrik.

  14. Feeling gue (sedikit-banyak) bener rupanya.
    3 Rider RCV current dlm kondisi kritis klo ondha belum membereskan masalah ini.
    Next race di Jerez, setidak-tidaknya ada 2 tikungan yg memerlukan downshifting ke gear 1 selepas long straight (walau tidak bener2 panjang).

  15. Solusi paling cepat. Ganti mapping ECU.
    Bisa juga update rasio gir.
    Atau bisa juga belok pakai gigi 3 di tikungan yg butuh gir 1.
    Torsinya berlebih sampe grip ban gak kuat nahan.

Leave a Reply to Noveri22 Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here