TMCBLOG.com – Valentino Rossi Sarankan Yamaha Hadirkan Juga Swingarm Deflector. Yap setelah akhirnnya Ketidak-jelasan Regulasi Menjadi Semakin dimengerti Oleh pabrikan soal aero Devices di Swingarm Yakni ( secara satire ) asalkan memang punya fungsi sesuai yang ada tertulis di Regulasi Maka akan Di loloskan Oleh Technical Director.

Dan sepanjang 2018 memang Yamaha Punya permasalahan di sektor Ban belakang yakni Ban Yang tidak durable, ban yang cepat Panas, Dan hadirnya Spin di Roda belakang saat melakukan akselerasi keluar tikungan. Dan Di 2019 ini sedikit-banyak spin sudah mulai tertangani melakui kombinasi Crankshaft mesin yang lebih ‘ ringan’ Plus Kerja elektronik yang semakin Oke tentunya. Namun begitu M1 kerap kalah akselerasi terutama dibandingan sesama Mesin Inline4 seperti Suzuki GSX-RR misalnya.

Walaupun Notabenennya Yamaha tidak ikut serta dalam polemik Aero-Gate sepanjang seri awal MotoGP2019, Valentino Rossi tentu sudah mengunyah ngunyah apa yang sebenarnya terjadi. Dari hasil Kunyahannya, sepertinya Vale Melihat ada Hal yang bisa dimanfaatkan Yamaha Untuk meningkatkan Performanya. Swingarm deflector jika dipakai di Yamaha M1 jelas Bisa membuat Temperatur permukaan ban belakang turun karena dihembus angin Khusus.

Selain itu Hadir downforce, terlebih lagi Un-sprung Devices dimana efek Downforce akan langsung dirasakan Oleh ban belakang tanpa Harus terkena suspensi terlebih dahulu. Tidak seperti seperti wing depan yang sprung devices karena kena suspensi dulu baru efeknya bisa dirasakan Oleh ban depan.

Petrucci, Qatar MotoGP 2019

Kepada Motorsport Total vale berkata : ” Saya memberikan tekanan kepada Yamaha Untuk mendapatkan Part serupa. Saya berharapkita bisa mencoba. Itu Hanya Komponen kecil, Namun saya rasa dapat sedikit membantu dan saya harap bisa memperolehnya nanti di musim ini karena kami butuh terus bekerja “

Sebelum ini Yamaha sebenarnya malah Pionir dalam Hal Part beginian, Namun saat itu Yamaha M1 memakainya sebagai water deflector saat race GP di Musim 2018

Taufik of BuitenZorg

31 COMMENTS

    • Jika M1 lebih kuat setara v4, mesin V4 bakal kalah karena pembalapnya bakal overlimit sepanjang race naik tuh motor yg ditikungannya liar. tp klo stamina prima macam MM mgkn bisalah asal ndak dlosor.

    • ya mau gimana, dia kan pembalap, kok malah disuru benerin hal teknis. itu mah kerjaannya engineer ? pokoknya Rossi sudah memberi feedback kalau grip ban belakang kurang, udah itu aja. yang merealisasikan ya para engineer Yamaha, bukannya nunggu saran teknis dari si mbah ?

      • Katanya si mbah de doktel ,Saran Teknis moso gak bisa, kadang harus turun tangan klu orng lain gak mampu demi kelangsungan prestasi team Dan individual… #ternyatadoktelaslinyasiB

  1. Part yg pernah kontroversial karena digunakan oleh Ducati saat race dingin (malam hari) tp Ducati beralasan untuk mendinginkan ban belakang ini justru merugikan Ducati sendiri karena justru diakali oleh Tim lain bukan untuk mendinginkan ban belakang tapi untuk Downforce. Smart

  2. Asal jgn malah jd blunder..
    Ban belakang malah cpt abis gr2 ada efek downforce..
    Bukan nya awet malah cpt abis..
    Ky dovi di Argentina..

  3. Yang bener ya JL itu di Yamaha meneruskan DNA Jurdun. Di Duketek cuma jadi tameng si Dovi. Di HRC hanya jadi pembalap pengembang menggantikan Pedrozonk. Prioritas juara tetap Mamakez lagh. Ngah…ngah…ngah.

    • bisa juga neh, JL tetap jd pembalap cadangan yg bakal bisa pindah pabrikan. Harusnya JL pilih suzuki atau balik ke yamaha yang sesuai gaya balapnya. Butter hummer.

  4. kemungkinan tidak lama lagi part itu akan segera hadir, spin sudah berkurang jika di tambah dengan part itu maka akan menambah traksi ban belakang dan suhu ban tidak panas berlebih, sekecil apapun keuntungannya akan tetap membantu

    Ngeri skr kalau komen yg dukung si mbah langsung di gass, piss ah

    • karena di kolom komentar wak opick banyak berkumpul para fans #93 terkhususnya dan pabrikan H terumumnya, jadi kalo ada yg mencoba melawan arus ya sudah pasti bakal langsung di gass…gass…gass…!

  5. Saya kok pesimis ya pendekatan tsb menjadi solusi tepat. Menurut saya msh antara mesin/rangka. Kendalanya ban belakang cepat habis krn sering spin akibat tenaga mesin kurang tersalur dng baik ke ban, kok diatasi dengan pendinginan dari deflector..?
    Ducati di sisi lain, seolah tdk ada kendala ban, justru ingin menambah kerja ban. Resiko panas dan umurnya diseimbangkan dng pendinginan melalui deflector. Ini lbh masuk akal.
    cerita lain tentu si Honda yg mengatasi masalah ban dng beralih ke bigbang, balik arah putar mesin, dan ecu (klo mmg msh ada yg bs dibenahi).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here