Seperti Kita ketahui penggunaan Mesin di MotoGP untuk Pabrikan pabrikan Yang tidak memiliki konsesi ( Honda, Yamaha, Ducati, dan Suzuki ) adalah terbatas, hanya 7 mesin dan dibekukan pengembangannya. Sedangkan Untuk  Aprilia dan KTM masih diperbolehkan menggunakan 9 mesin yang pengembangannya dibebaskan asal sesuai koridor regulasi FIM. Tahun ini adalah Kali kedua Suzuki kembali masuk ke Jajaran Pabrikan tanpa Konsesi setelah Tahun 2017 . . . Nah seperti apa Update penggunaan mesin MotoGP sampai Race weekend terakhir Musim2019 yakni MotoGP CoTA Austin 2019 ? . . Berikut data data Official dari Pemakaian mesin pembalap factory Ducati, Honda, Yamaha dan Suzuki Yang diperoleh para Media terakreditasi resmi di gelaran MotoGP – termasuk tmcblog langsung dari Dorna . . Cekidot  . .

Suzuki

Dapat sobat Lihat dari Daftar di atas bahwa Baik Alex Rins dan Joan Mir masih melakukan strategi pe-maksimalan penggunaan mesin 1 dan Mesin 2 di 3 seri pertama MotoGP. Baik Di Losail, Termas maupun CoTA keduanya bergantian Menggunakan masing masing mesin. Yang juga menarik adalah Cara rins membagi rata pemakaian kedua mesin di 4 FP pertama Losail. tercatat Rins melakukan 10 kali strategi serupa di sepanjang 3 seri ini dibandingkan dengan Mir yang hanya melakukan 6 kali strategi dua mesin dalam satu sesi.

Yamaha

Di Kubu yamaha factory, Team Monster Energy – baik Valentino Rossi maupun Maverick Vinales sama sama memaksimalkan dua mesin dalam 3 seri ini di mana strategy penggunaan dua mesin dalam satu sesi jauh lebih banyak dibandingkan suzuki. tercatat Vale melakukan 10 Kali strategi sedangkan Vinales melakukan sebanyak 12 sesi dengan strategi ini. dan Boleh dibilang jika sobat semua baca artikel ini sampai bawah, Monster energy yamaha merupakan team yang paling sering melakukan strategi dua mesinda lam satu sesi

Honda

Seperti layaknya Suzuki dan Yamaha, Repsol Honda Juga masih memaksimalkan pemakaian Dua mesin empat silinder Honda RC213V. Marc Maruqez melakukan 10 kali strategi penggunaan dua mesin dalam satu sesi sedangkan Lorenzo sebanyak 11 kali sesi. Mirip strategi Yamaha, namun Jika dijumlah hanya berbeda 1 sesi lebih sedikit dengan apa yang dilakukan Yamaha

Ducati

Berbeda dengan Pabrikan jepang, walaupun amsih berkonsentrasi pada pemakaian dua mesin dalam tiga seri pertama MotoGP 2019, para pembalap Ducati terlihat lebih sedikit melakukan strategi dua mesin dalam satu sesi. Baik Dovizioso dan Petrucci lebih sering terlihat berkonsentrasi pada pengunaan satu mesin dalam satu sesi latihan.

Aprilia

Di Aprilia, antara Aleix Espargaro dan Andrea iannone berbeda pendekatan penggunaan mesin. Walau Juga masih konsentrasi penggunaan Dua mesin dalam 3 seri, Namun Iannone lebih sering etrlhat menggunakan dua mesin dalam satu sesi ketimbang Aleix Espargaro.

KTM

Jika di Aprilia terlihat sangat kontras, Maka di KTM terlihat lebih balance style pengunaan mesin antara Johann Zarco dan Pol Espargaro. Frekuensi dan ritme keduanya dalam menggunakan dua mesin dalam satu sesi boleh dibilang mirip walau tidak sama persis. Cukup menarik melihat Baik Aprilia dan KTM Yang tidak menghambur hamburkan mesin walaupun jatah jumlah penggunaan mesin mereka jauh lebih banyak dari Honda, Yamaha, Suzuki dan Ducati.

Team team satelit

Jika diatas kita sudah melihat bagaimana team factory menggunakan mesinnya dimana mayoritas umumnya masih berkonsentrasi pada pemaksimalan penggunaan dua mesin dalam 3 seri pertama MotoGP 2019 walaupun jelas punya beda beda style dan strategi. Sekarang kita akan lihat bagaimakah team Satelitnya  . .

Di team LCR Honda memang ada perbedaan penggunaan mesin dimana Taka Nakagami menggunakan mesin 2018 ‘ bekas Crutchlow ‘ sementara Cal Sendiri menggunakan mesin 2019 yang sama persis digunakan oleh marc dan Jorge. Namun sobat bisa lihat bagaimana Taka langsung menggunakan mesin ke 3 dan ke 4 pada dua Seri terakhir di Argentina dan Austin. Bahkan Taka Menggunaan mesin baru pada sesi Race day termas

Jack Miller ( data tidak ditampilkan ) Masih menggunakan dua mesin Desmosedici GP19. Sementara rekannya – Rookie – peco Bagnaia sudah mulai menggunakan mesin ke 3 dari Desmosedici GP18. Hafizh Syahrin dari Redbul Tech3 KTM sudah pula menggunakan mesin ke tiga namun ini logis karena Hafizh masih memiliki 9 alokasi dalam semusim. Sedangkan satu lagi tito Rabat ( GP18 )  Pun sudah menggunakan mesin ke -3. Overall penggunaan Mesin di 3 seri pertama memang belum meperlihatkan dinamika yang berarti terutama Bagi team team Pabrikan. Strateginya masih mirip yakni berkonsentrasi dalam eksplorasi dua mesin walaupun dengan style yang mungkin berbeda

Taufik of BuitenZorg

 

 

 

8 COMMENTS

  1. Tim pabrikan mau pake mesin sampe jebol ?

    Dipikir pikir kalo satu setingan diterapkan ke beberapa mesin dan klop berarti antara mesin satu dgn yg lainnya pasti “sama” dan presisi yak? Kalo kaga ya puyeng juga, udah dpet setingan joss di mesin 1 sesi fp1-4 eh pas mau dipake race respon mesin 2 beda

Leave a Reply to Super puma Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here