Home MotoGP Marc Marquez: Lebih Baik Petrucci Yang Menang Ketimbang Dovizioso

Marc Marquez: Lebih Baik Petrucci Yang Menang Ketimbang Dovizioso

54

TMCBLOG.com – MotoGP Italia 2019 di sirkuit Mugello menjadi saksi kemenangan pertama Danilo Petrucci selama karirnya di kelas MotoGP. Petrucci sanggup menyentuh garis finish pertama di depan rider Repsol Honda Marc Marquez dan rekan satu tim-nya, Andrea Dovizioso yang melengkapi rider Ducati Factory di atas podium Mugello. Dalam dog fight yang berlangsung hampir di sepanjang balap berlangsung, Petrucci tampil cukup brilian menghadapi berbagai serangan dari Marc dan Andrea (plus kehadiran Alex Rins di front pack) di hampir setiap tikungan. Marc Marquez yang menjadi pengisi podium runner-up dalam laga kemarin mengaku puas dan ‘ridho’ memberikan kemenangan seri GP Italia tersebut kepada Danilo Petrucci ketimbang Andrea Dovizioso.

Menurut Marc, dirinya bisa banget melakukan last effort di last lap dengan tampil lebih menyerang Petrux yang setelah keluar Turn 1 lap terakhir Mugello sudah memimpin di depan itu. Alih-alih mengambil resiko, Marc berpikir jauh ke depan dengan tampil pintar dan mengambil keputusan yang dewasa dengan me-switch pikirannya dari mode menyerang ke mode bertahan. “Ketika Saya melihat Danilo ada di depan, Saya di posisi kedua dan Dovi posisi tiga, saya pikir ‘OK’, gak perlu coba-coba. Lebih baik bertahan.” ungkap Marc Marquez.

“Karena jika Saya mencoba menyalipnya dan kami berdua melebar, Dovi akan melewati kami dan memenangkan balapan. Jadi itu lebih buruk bagi klasmen pembalap di championship. Jadi atas alasan tersebut, Saya hanya menjaga untuk tetap ada di belakang Danilo. Aku hanya mencoba di akhir dengan berusaha slipstreaming, tetapi Saya paham bahwa usaha itu sangat sulit.”

Marc mengaku bahwa dirinya cukup kesulitan di race GP Italia kemarin, meskipun pada sesi latihan bebas sempat tampil jadi yang tercepat dengan ban berkompon MediumMedium, namun Marc mengatakan dengan memilih ban kompon Hard  untuk hari Ahad di depan dan belakang merupakan satu-satunya option baginya untuk bisa menyelesaikan race. Yes, dan itu merupakan pilihan yang jitu karena dengan mengoleksi 20 point, Marc bisa melebarkan jarak dari berselisih 8 point usai GP Prancis menjadi 12 point pasca GP Italia dan didapat di sirkuit dimana Ia dan Honda selalu kesulitan di hampir setiap tahunnya.

“Saya senang karena pada balapan terburuk kami, kami bisa finish di urutan kedua dan mendapat 20 poin. Di awal balapan Saya mencoba menggunakan pace terbaik Saya tetapi terjadi dua momen kecil dan kupikir, Hari ini bukan hari Saya untuk ‘melarikan diri’. Jadi saya akan tetap mengikuti rider lain dan mencoba menyerang di lap terakhir’.”

“Yang paling penting [untuk championship] adalah ketika kita berjuang dan kita tidak punya feeling yang baik, kita mampu finish di posisi kedua, dan hanya 0,043 detik di belakang Ducati. Kami ada di sana sepanjang lomba, dalam semua kondisi.” Tutup Marquez. .

54 COMMENTS

    • Tapi Pintarmya Disaat M1 superior sedang pesakitan.93 jelas santai karena tinggal melawan pembalap2 yang gak levelnya. Coba kalau M1 superior gak pesakitan gw yakin 93 akan kayak dulu jumpalitan ngelawan M1 superior.”CATET L4Y”

    • Cuma 1 x M1 cin.ngalahin markes.catet itu.jumpalitan dari hongkong.lawannya honda tu cuma ducati & sijuki.M1cin sekarang cm motor medioker sekelas aprilia & kateyem.

    • NgInio@ M1 superior itu dulu pas ecu masih inhouse,, sama seperti rcv pas ecu inhouse juga dua pembalap pabrikannya juga superior.

      Tapi semenjak ecu seragam dan ban michellin semua pabrikan harus melupakan superioritas itu dan mulai dari nol kembali.

  1. sip lah,,, pilihan yg cerdas ditengah tekanan atmosfir balap yg kuat,,, “no panic..no panic…no panic…” kata Marc Marquez waktu di interview,, haha ? ?

    • Edaaann ancen cah iku, speed 346KM/H sek iso mikiirrrr “okelah bene petruk semar mesem menang timbangane dovi nang ngarepku” ckckck layak jurdun iki 2019

  2. Kondisi diatas motor yg kencang hingga speed 250 km/jam, adrenalin yg memuncak akibat dog fight sepanjang race, dan kondisi fisik yg masih demam, seorang Marquez masih bisa berpikir championship dan menganalisa saat race berlangsung. Bener2 seorang Joker. Persis. Mesti dilawan dgn rider berwatak Batman.

  3. Lucu juga sih melihat penghuni podium merasa khawatir kalau2 Sijuki bisa menang meski jelas2 di lurusan kalah telak. Di Barcelona nanti, yang naik podium gak jauh2 dari 5 pembalap yang finis terdepan di Mugello (prediksi saya). Sijuki bikin heboh lagi dengan start di luar 10 besar. Mamakez sekarang kayaknya gak melihat pesaing masa kecil sebagai “pesaing”. Ngoahahahaha.

  4. Balapan selain dewi fortuna juga strategi briilian kalo cuma kentjchang tok memtok Runner up haahahaa

  5. “Kami ada di sana sepanjang lomba, dalam semua kondisi.” Tutup Marquez

    Kalimat diatas ini sudah menjelaskan perubahan MM yg semakin wise, mengingat adrenalin adiknya baru saja podium 1..

    Sekaligus statement capability dia utk take over Mugello,
    hanya ada sesuatu yg lebih penting, sesuatu yg lebih besar pertaruhannya dari sekedar Mugello..

    Sementara zonk, crash, cedera, AD dan AR hanya berjarak sepersekian detik disekitar MM..

    sayang sekali di Austin ada blunder yg sangat tidak perlu dan merugikan, disaat sudah lead jauh..

    Dalam situasi flu demam, MM menang banyak hari ini..

  6. Apalagi wajah Dovi, lihat wajahnya dongkol bgt kayanya liat Petruk menang,
    Lebih baik dikalahkan sama yg lain dr pada sama setimsendiri wk wk wk

    • Sepet bangettt.. Sampai Petrux menang aja bilang sorry berkali kali, takut juga kali klo kejadian kyk horhe yg tiba2 mesin mati.

  7. hanya marc sendiri yg bs menggagalkan dia level8,soalnya tahun ini kalo ga podium 1 ya 2 atau dnf itupun dikarenakan gear 1 bikin nyeleng (bukan kesalahan dia sendiri,at least untuk saat ini),sedangkan contendernya kayak dovi kalo ga podium 1 dia kececer di 3,4,6 dst walaupun belum pernah dnf

    • Itu karena M1 superior lagi pesakitan bang jadi marq Bisa gitu.karena marq tau kwalitas musuhnya saat ini jauh dibawa marq. Tunggu M1 superior sembuh baru keliatan aslinya marq.Catet

    • NgInio@ M1 superior itu dulu pas ecu masih inhouse,, sama seperti rcv pas ecu inhouse juga dua pembalap pabrikannya juga superior.

      Tapi semenjak ecu seragam dan ban michellin semua pabrikan harus melupakan superioritas itu dan mulai dari nol kembali.

  8. Usulin wak yg paling banyak nyalip auto jurdun ?jadi gak usa hiraukan yg podium satu.biar pabrikan ntu dan fb nya gak ngebet lagi dapat pengakuan ?.semoga lolos jaring ?

    • ngapain,udah dapat penghargaan dr OCEANIA kok,walaupun kayak nya nggak ikhlas kalo bukan mbah Ross yg dapet,ekekeke

    • ich ichh.. pingin banget dpt pengakuan sampe segitunya.. sama rins saja udah lewatt mo lo samain sama sapalagi bangkotan karatan pujaan ente..

    • Ngakak gw…balapan yg menang bukan dari siapa yg finish duluan…trus ngapain pake nentuin pole position terbaik.mending dipelanin aja biar start belakangan biar bisa duluin rider lain sebanyak2 nya…hahahahahaha

  9. hanya ada 1 rc213v 2018 dimugello smlam dan d tunggangi oleh satu2ny rider jepang d motogp dan semua pasukan yamaha tak sanggup melawanny, mulai dari top gun, young gun, the doctor dan the next valentino tak berdaya melawan nakagami bersama rcv 2018ny

  10. Analisa komentator di mari di artikel sebelum nya pas semua euy.

    Tp siapa Kita lebih ahli Dr ahli nya katanya wkwkwkwk.

  11. M1 dikentutin RCV KW + Pebalap KW..
    Lorenzo dan Crutchlow pake RCV KW aja…

    RcV2019 liar lagi buat jabanin ducati…
    Cuma MM yg bisa handle…

  12. wah, saya puas rasanya akhirnya bisa nonton siaran ulangnya secara penuh. ada yg janggal dari crutclow, tiba-tiba bisa mundur teratur dan seperti kesulitan untuk mendobrak pertahanan miler di beberapa tikungan. apakah faktor grip ban atau barangkali ada faktor teknis lainnya ??
    di mugelo musim ini rins sijiki sangat leluasa sekali menyerang di tikungan meskipun kurang kuat di straight. grip ban sijiki sangat bagus.
    nakagami sayang sekali telat ‘panas’nya. padahal pace’nya lumayan bagus dan dekat dg pack terdepan.
    3 lap terakhir sampai sangat memuaskan. markes hadno tetap man of the race. hehe..
    dikiti sempat melontarkan pesan G3 ke para ridernya. apakah maknanya ??

  13. Ini jelas banget rins dan suzuki akan menjadi ancaman serius musim depan ( mudah2an akselerasi, deselerasi dan topspeed bisa lebih baik ), sampai akbir musim ini sudah 3 besar saja goal team suzuki sudah tercapai

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version