Home MotoGP Rekap Championship Lengkap Pasca MotoGP Mugello 2019

Rekap Championship Lengkap Pasca MotoGP Mugello 2019

79

TMCBLOG.com – Sinyalemen awal Bahwa Marc Marquez akan ngacir duluan saat memimpin di depan ternyata tidak jadi kenyataan. Namun menurut tmcblog ini bukan berarti Marc Mengurungkan Niatnya menjalankan strategi itu, Melainkan karena Ducati yang sangat Kuat di Mugello sehingga dapat mengimbangi Marc Semenjak Lap Awal dan Tidak membuat Pemakai Nomor start #93 nyaman di depan dan terus membuat gap. Pada umumnya race MotoGP Mugello berlangsung sangat Seru dan mungkin menjadi best race So-Far terutama di Barisan terdepan dimana determenasi ke-4 pembalap begitu tinggi. Mereka semua berhasil menjaga ritme dan konsentrasi dan kecepatan di setiap lap. Hampir tidak terlihat hadirnya kesalahan fatal yang dikerjalan Marc, Petrucci, Dovi, maupun Rins. Ducati Punya Speed yang luar biasa di straight Mugello dikombinasi dengan Kestabilan Pengereman. Suzuki jelas Punya speed corner yang luar biasa dan menuruut tmcblog kualitasnya di atas Honda dan Ducati. Speed Honda sudah Mendekati Ducati, Namun memang masih kurang 1-3 km/jam, Hanya determenasi marc lah yang bisa membuat Honda RC213V konsisten memberi tekanan kepada dua Ducati sampai akhirnnya berhasil nyelip di antara Petrux dan Dovi di akhir Race. Tentu akan menarik membahas analisis strategi dan fakta fakta lapangan yang terjadi di track, namun kali ini kita akan bahas dulu data data dan fakta hasil race MotoGP Mugello 2019.

Dengan Kemenangan Petrucci di Mugello ini tmcblog tebak akan membuat Posisi tawar dan Posisi Pilihan Ducati Corse kepada dirinya sebagai tandem dari Andrea Dovizioso makin Kuat, terlebih lagi ndilalah Pesaingnya di Pramac Ducati yang juga mengincar Seat 2020 yang sama yakni Jack Miller terlihat lebih inferior determenasinya di Mugello dan bahkan sampai crash di Lap ke 13. Jika saja Inline 4 GSX-RR bisa dikail Top Speed 10 km/jam Lagi, niscaya Rins akan bisa compete melawan Dovi, Petrucci dan Marc. Terlihat banget setiap di Straight Rins selalu memperbesar gap dengan 3 pembalap di depannya. Namun di bagian lain Rins berusaha terus recovery gap dan memang berhasil sih.

Jika sebelum Mugello Jarak marc – Dovi itu 8 Point maka Pasca race Mugello Jarak keduanya sedikit terkembang menjadi 12 point. marc Pada dasarnya amsih memimpin Championship dengan115 point sementara itu Petrucci naik posisi dari P5 ke P4 setelah memenangkan race di Mugello ini. Smeentara itu valentino Rossi yang DNF harus turun ke posisi 5 sementara.

Jarak Point antara Honda dan Ducati semakin mendekat Pasca race Mugello ini dari awalnya 11 point menjadi 6 point saja. Sementara itu karena point team itu merupakan gabungan point kedua pembalap dalam satu team Maka Mission Winnow Ducati (185 p) sementara menang jauh (51 p) dari Kejaran Repsol Honda (134 p). yap Selama ini Masih marquez lah pendulang Point terbanyak untuk team, Sementara Lorenzo masih berkutat dipermasalahan Adaptasi dengan RC213V

Pole Sitter, Finish Posisi 10 di Mugello membuat fabio Quartararo Makin kokoh di puncak Klasemen Rookie 2019 dari awalnya 16 Point menjadi 19 point.

Carshnya jack Milelr di Mugello membuat point Klasemen Rider independent pasca Mugello jadi jauh lebih kompetitif. Perolehan Point Miller dan Cal Crutchlow adalah Nol Point alias sama pointnya sob cuma mungkin karena Miller penah posisi 4 sekali maka di championhip sheet nama Millerlah yang berada di atas Cal.

Sementara itu LRC Honda memang konsistem mendulang Point di Mugello ini. Jarak antara LCR Hodna dengan pesaing terdekanya Petronas Yamaha SRT berada dalam jarak 17 point pasca Mugello. Ini artinya Naik signifikan dari awlanya hanya 4 point pasca Le-Mans.

Sementara itu Top Speed sepanjang race weekend kali ini ditorehkan Oleh Ducati GP19 atas Nama DOvizioso dengan 356,7 km/jam di sesi FP3 dan memang Top 5 di soal top Speed dipegang semua oleh Mesin V-4

Smenetara di race sendiri, Test Rider Michele Pirro yang berhasil Torehkan laptime tercepat saat race yakni 353,8 km/jam disusul Cal Curthlow yang hanya 0,2 detik lebih lambat. dari sini memang terlihat betapa MotoGPKian ketat dari tahun ketahun

taufik of BuitenZorg

79 COMMENTS

    • Dilihat2 yamaha seolah membuat menejemen konflik untuk menggser rossi agar segera pensiun.. karena.. masak pabrikan sebesar yamaha g mampu untuk menyekesaikan masalah pada motornya..
      Mungkin secara halus yamaha ingin segera mengganti rossi dgn jalan seperti ini..
      Logika ngawor saja..✌✌??

      • sy jg brpikir dmikian si bro.. sperti ad upaya untuk tdk mnjadikan seseorang mnjadi superbody yg mndikte sebuah pabrikan. kalo diperhatikan keoknya yamaha mulai dri 2016 smnjak pmberlakuan unified ECU dan beralihnya BS ke michelin.. tpi masak iya slama itu pnyesuaiannya. apa iya butuh konsesi biar kyak suzuki yg joss sekarang.. yak?? hhehe

      • dgn konsekwensi tidak kompetitif selama hampir 3 tahun
        kayaknya bayarannya terlalu mahal deh klo hanya untuk menggeser rossi,yaitu brand image yamaha yg makin merosot
        apalagi malah dikontrak sampe 2020 dan ada kemungkinan diperpanjang,kalo masih belum mau pensiun

        jadi kesimpulannya ya emang masih keblinger pengembangan yamaha,wong ampe datangin michele gadda dan bikin tim test eropa

      • Klo mau mengganti kenapa thn ini justru memperpanjang kontrakngya…bahkan lebih awal dari mv…emang ymha masih sangat keteter kali….

      • Bisa jadi, mereka tetap butuh nama VR untuk marketing, tapi mereka juga butuh pembalap yg lebih muda

        Jadi pilihannya membuat VR pensiun di yamaha dan tetap jadi brand ambasador.

        *cuma teori, jangan ada yang tersinggung ya, saya juga fans VR

      • situ nonton Q1 ga? Lin Jarvis aja kecewa berat melihat Rossi P18, terlihat dari raut wajahnya. masa yang kaya gitu dibilang mau menggeser Rossi. ?

        • Lin kecewa berat karena dia pengen Rossi bisa start lebih baik, bukannya pengen Rossi gagal supaya bisa diganti ?

    • Problem yamaha itu minimnya input untuk pengembangan, vale udah ga setajam dulu feelnya, si vina juga ga bisa develop motor, tiap ditanya problemnya apa ga tahu, mudah2an input dari pebalap satelitnya didenger biar ga berlarut2 strugglenya

    • “Jika saja Inline 4 GSX-RR bisa dikail Top Speed 10 km/jam Lagi, niscaya Rins akan bisa compete melawan Dovi, Petrucci dan Marc.”

      Suruh pake fairing R25 terbaru wak, minimal nambah top speed 8kmh.. #ehh

  1. Suzuki bukan hanya punya masalah top speed Wak, akselerasi mencapai top speednya pun kalah jauh dari RCV dan Desmo. dan kenapa di akhir race Rins terlihat tidak terlalu ngepush di corner ya? padahal sebelumnya terlihat sangat mudah nyalip di tikungan

    • Mungkin karena pada saat terakhir semua juga pada nge-push…kayak Dovi sudah nge-push ke marq tp marq juga nge-push jd dia susah masuk

    • Selain degradasi ban Rins relistis daripada push terus di straight di babat lagi dan belum lg resiko crash krn degradasi ban mending bawa 13 poin.

    • di corner mmng meraja suzuki. tapi kalo ketemu straight panjang mugello suzuki langsung jd pembeda.. krna 3 motor langsung melesat cepat mninggalkan mskipun jaraknya ga jauh. bisa jd manajemen ban juga. serem lah klo dogfight ketemu straight topspeed msi kalah.. compound habis gagal finish. kan amsyionng ?

    • bener juga, kali aja awal2 para penunggang V4 masih belum terlalu ngepush jadi terlihat mudah buat suzuki nyalip di corner, dan cukup 1 straight udah pasti langsung kesalip. makin kelihatan deh superioritas V4 dibanding I-4 ?

    • Pinter yg buat sirkuit, kalo straightnya ga panjang kemungkinan sirkuit ini didominasi mesin inline akan lebih besar

    • Motor udah balance gitu ya harus bisa fight lah ama Duc dan RCV. Ban depan hard, belakang doang medium soalnya speed corner mugello menyiksa ban depan kalau mau dog fight.

  2. Melihat hasil mugello, makin jelas kualitas Dovi. Kl dia terus jadi pembalap mediocre ky gini, mimpi jadi World Champ bakal makin jauh, kecuali rivalnya bikin kesalahan dan berguguran.

    Untuk RC213V sendiri, wlpun berhasil mengejar ketertingggalan akselerasi dan top speed GP19, tp harus mengorbankan keunggulan front endnya. Akhirnya d Mugello pun akhirnya cm jadi bulan-bulanan, dan mungkin hal yg sama akan terjadi d Assen, Austria, dan Phillips Island. Keliatan Marc g bs eksplore corner entry dg braking later than the others, Ducati yg lebih stabil terlihat bisa memperlebar/memperpendek jarak saat corner entry. Dan dg point and shootnya (plus aero scoop), bisa menghemat ban yg lbh memiliki grip, dibandingkan RC213V. Engineer HRC harus makin kerja keras untuk bs memperbaiki front end RC213V, klpun dr sisi kestabilan g bisa, setidaknya bisa memperbaiki dr sisi fleksibilitas front end shg bisa meningkatkan feeling pembalap terhadap kondisi d bagian front END, dan sepertinya carbon frame bakal jadi fokus development HRC. G cuma buat Marc, tp jg buat rider RC213V lainnya

    • nice insight bro, pengamatan yang sangat detil. gw cuma bisa ngebedain corner dan top speed V4 vs Inline 4 yang ketara banget. kalau Desmo vs RCV menurut masih terlalu mirip kemampuannya, baik di straight, braking, maupun di corner.

    • setuju bgt dgn pendapat zzz mungkin karna mencari top speed enginbreak jd berkurang dan soal flick point dgn dukati kalah apalagi dgn rins kalah jauh.

    • Ini saya setuju, marc ga selalu mikirin akhir race. Tp strategi mikirin akhir championship. Tahun lalu kalo abis crash di sini. Ninggalin se kecamatan next race nya biasanya. Jd race ini kaya sengaja ga terlalu di push marc.

    • IMO, braking earlier adalah cara Marc untuk managing risk saat entry corners. Musim kemarin, dg kestabilan front end, rider RC213V confidence saat harus ngerem telat, dan banting motor dg kecepatan di atas rata” entry corner, dan dg memanfaatkan kecepatan saat d tikungan untuk keluar tikungan lebih cepat dr motor lain. Sekarang dg power yg lebih tinggi, rider RC213V tidak bisa memperoleh feel yg sama d bagian front end, sehingga saat mereka menggunakan pendekatan yg sama dg RC213V musim kemarin, rider tidak bisa merasakan apakah front end sudah mencapai limitnya ap belum, dan akhirnya tiba-tiba lose front, seperti yg terjadi pd Marc di Austin. Untuk menghindari hal yang sama terjadi, Marc beradaptasi dg mencari tahu limit RC213V dan menyesuaikan braking areanya, dan kemudian berusaha menutup gap dengan betot gas d corner. G heran kecepatannya bisa lebih tinggi dibanding Duo GP19, dan sudut kemiringannya lebih tinggi. Tapi pendekatan ini bukannya tanpa kelemahan, dengan memanfaatkan kecepatan di tikungan, akhirnya konsumsi dinding ban semakin tinggi, g heran kombinasi ban yang digunakan Hard-Hard. Sementara rider GP19, dengan memanfaatkan karakter point and shootnya, dinding ban g perlu dipaksa di tikungan, karena mereka akan langsung menegakkan motornya begitu mencapai apex, dan dengan memanfaatkan akselerasi yg lebih baik langsung ngacir dengan menggunakan tapak ban.

    • Dovizioso seingat saya dari dulu dari jaman GP 125cc,selalu hanya jadi pembalap kuda hitam,disaat2 tertentu tampil mengacak-acak barisan depan,tapi tidak jarang hanya bisa bertarung dibarisan tengah,untuk juara mesti konsisten full satu musim,ini kurangnya dia.

      • kita tunggu aja, 2 tahun ke belakang kan Dovi mulai ganas di paruh kedua musim. sampai mugello poin cuma selisih 12 ya? mungkin masih ada kesempatan

    • Dahulu banyak pengamat amatiran bilang late brake yang dilakukan oleh para rider RCV hanya untuk menutupi kekurangan motor RCV,, eh ternyata emang rcv sudah dirancang kuat di late brake tho, buktinya rcv di kurangi kekuatan front endnya sekarang para rider RCV pada gak bisa melakukan late brake lagi.

      • Pernyataannya g salah kok, karena keunggulan front end, akhirnya para rider RC213V memanfaatkan hal tersebut untuk menutupi kelemahan RC213V dalam hal kecepatan. It’s all about compromise. G ada motor yg sempurna d dunia nyata, pasti ada yg memiliki kelebihan dalam hal tertentu, tp lemah dalam hal yg lain.

        Begitu jg dg RC213V versi 2019, untuk mengejar ketertinggalan dalam hal power dan speed, akhirnya harus mengorbankan kelebihan mereka dalam hal front end.

        Ridernya g bisa abusing front end lg utk lebih cepat dr motor lain, tapi mereka punya senjata lain, yaitu speed, shg bisa execute strategi yg berbeda untuk memenangkan race. Seperti kata Marc tiap dpt motor atau parts baru, there are ups and down. Tinggal ridernya aj bs beradaptasi atau tidak atas kondisi “ups and downs”nya.

    • Bener banget, seperti reply saya diatas, dibuktikan raihan rerata topspeed yg bahkan dibawah rekan setimnya si hohe, marc mengurangi gaya late brakingnya untuk menambah akselerasi jadi masuk tikungan bisa lebih cepat

      • AIM-1N@ pernyataan itu salah mas bro, tergantung dari sudut pandang mana anda meresapi,, justru late braking itu dilakukan karena memang keunggulan front end itu memang sudah dirancang,, masalahnya selama ini kebanyakan fans amatiran itu taunya keunggulan late braking honda itu hanya sebuah kebetulan (nah ini poinnya di kebetulan ini) yang dilakukan untuk menurupi kekurangan motornya,, eh tetapi ternyata keunggulan late braking ini memang sudah dirancang.!!

  3. semenjak d jinakkan lorenjo, ducati jadi bisa d kendalikan oleh multi rider, ymha dulu juga gitu, smnjak ada campur tangan lorenjo m1 jdi jinak di tangan rider mna saja(kecuali rider penganti), sblmny ymha kuat hanya d tangan rossi saja. saya tunggu aksimu mnjinakkan rcv lorenjo, kasihan marquez yg berjuang sendirian melawan the power of ducati dan super speed cornerny suzuki alex rins(klau ini memang masih bisa d atasi marc lewat sleeding style nya dan akslerasi rcv nya, tpi untuk ducati marc hanya bisa menyelamatkan dirinya, sedangkan untuk tim dan konstruktor spertinya marc tak sanggup menghadapi konsistensi duo ducati factory

    • Jinakin dulu RCV, JL ga bisa kalo ga nyaman
      Lihat pertengahan musim, perubahan apa yg dilakukan HRC untuk Lorenzo, yg pastinya perubahan itu sudah diperhitungkan

  4. pengen sya teriak..
    “suzuki powernya kurang..”!!
    gemes saya udah bsa nyalip di tikungan, pas straight…. wushhhh kesalip balik :v
    seolah usaha nyalip di tikungan sia2 :v
    rins mudahan lbh bruntung race depan

    • ya gitu lahh nasibnya Inline-4, ketika V4 sudah mulai bisa menyaingi corner speednya I-4. soalnya mesinnya tidak memiliki balancer natural sehingga perlu balancer tambahan yang mengurangi power

  5. 93 seperti bukan 93..
    93 baru reaktif bila 04 atau 42 di depan dia..
    seperti lap 18.. waktu 04 nahan 93, sementara 09 mulai buka jarak, 93 baru ngotot nge-push..

    93 mulai luntur idealisnya,
    gambling-nya mulai nakar,
    kelihatan baru di straight lap 22 very late braking.. tetap saja sulit lawan duo merah, itu kondisi yg tidak diharap 93, karena 04 dan 42 ngintip peluang mulu..

    93 sekarang lebih wise, kejadian Austin bermakna.. Championship msh panjang, finish depan 04, 42 lebih realistis ketimbang zonk apalagi cedera..
    long-term nya rekor2 46 tetap bisa di kejar..

    • Udah terkejar 1-1, puncaknya nanti world championship menang ke-10 bakalan kegeser. Minimal nyamain lah WC ke-9 dan itu bakal jd “kursi pesakitan” si rosi kalo jadi kenyataan..

  6. Top speed saat race
    Pirro 353.8
    Crutchlow 353.6
    Lorenzo 353.5
    Mir 353.4
    Dovi 350.4
    Petrux 349.6
    Marquez 346.0
    Rins 345.7

    Top speed paling penting? Tidak juga… data diatas sudah membuktikan
    Top speed tidak penting? Tidak juga… lihat bagaimana kesulitan rins di straigh yg berbuntut posisi 4
    Inilah balapan… saat rider + motor dituntut cepat dan konsisten di semua area
    N cepat n konsisten di setiap race jika endingnya mau juara dunia

  7. miller bisa dilirik ktm nih,apalagi redbull udah deket banget dr dulu ama jackass,zarco yg masih yamaha syndrom bs diputus kontrak tengah jalan
    dan alex marquez masuk ke pramac akan jadi kenyataam

  8. pas ditanya wartawan arti kemenangan penting buat petrux, katanya kemenangan dimugello sangat penting karena berpengaruh buat kontrak dia dipabrikan. tapi disisi lain liat dovi ngondok banget wkwkwkwk
    mungkin dalam pikiran dovi, gw lebih baik kalah sama pembalap musuh dibanding sama rekan setim sendiri apalagi sama petrux wkwk

    • iyasih,, keliatan dr raut wajahnya yg kesel, mungkin masih mending kalo dia bisa finish didepan MM, sayangnya juara ga dapet eh finish pun dibelakang MM… sdngkan MM asal bisa finish didepan AD dan AR, target dia terpenuhi…

  9. Orang bisa pada ga takut ya naik motor sampe 350kmh. Ckckck.
    Tapi paling keren, menjelang final lap dimana rcv bisa juga ngelibas desmo di track lurus.

    • ya dri bocah lewat perjenjangan jg bro.. moto3 moto2 tuk bisa ngebut lbih dri 300kpj ? maenannya diluar aj dirtbike SE, superbike, kadang rally. lah.. dsini.. pbalapnya?? ??

    • Kalo gak salah speedometer motogp gak ada angka speednya, justru angka speed itu yg bikin orang takut.

    • yg lebih bikin takut mereka itu pas ngerem dr 350 ke 100/80 kpj nya,helm rossi kan pernah ada edisi gimana ekspresi dia pas ngerem di T1 mugelo
      apalagi klo gagal ngerem dan ndlosor di kecepatan 350 an kayak pirro dan mamakez 2013

  10. yah komen nguono ilang,padahal mau ane timpalin tadi

    karna gak bisa ngejek rin a nose ,target sasaran pindah ke mir yg masih bau kencur

    padahal udah disummon berkali2 di artikel sebelah,kalo ane diposisi dia mending gak muncul lagi dan jd silent reader aja,maluuuuu ???

  11. Lha situ biasanya nyinyirin rins, sekarang nyari2 yg dibelakang. Sakit hati ya sesembahanmu diasepin rins sama taka yg pake motor kawe? Pfffttt

  12. Speed mir lumayan juga, Tinggal tunggu mir mateng, mir sekarang = rins 2017. Bersabarlah suzuki. Btw tahun depan mudah2an motornya lebih baik di straight dan akselerasi.

  13. Hemmm Cukup aneh tp nyata, ditrek Ducati bgt macam Qatar Honda Marc cm tertinggal 1 ban depan saja, dimugello pun tempat Ducati Baru bgn tidur maenya disini Dan semua riset disini lagi2 Honda Marc cm tertinggal 0.0043 setipis rambut, tp giliran ditrek Yamaha / Honda MCM di jeres, Austin, pa lgi shanserring Ducati B’s tertinggal 1 kecamatan, disini B’s disimpul kan diawal race diqatar 2018 Honda Marc tertinggal 1 body dgn dovi 2019 hanya 1 roda depan, nah brrti Honda Marc mengalami peningkatan yg luar biasa Dan Bisa dipastikan Jika Tak da aral Dan rintangan Honda Marc Bakal unggul jauh point championship tahun INI Dr Ducati, msh Dr Ducati Suzuki Dan Yamaha msh jauh, krn era Skrg eranya V4, KTM msh riset Aprilia pa lagi…jadi 5th kedepan Bakal dipastikan milik Honda vs Ducati begitulah kura2

    • Dalam 5 tahun ke depan belum jelas gimana regulasi yg berlaku, terutama soal penyedia ban, dan saat ini karakter ban lebih menguntungkan ducati, bisa saja yang terjadi nanti adalah honda vs suzuki

  14. pr apaan? power inline untuk ngalahin v engin susah bro. ujung2nya ntar kaya yamaha. justru menurut aq sih kembangin aja keunggulan suzuki.

  15. Itu Mir bisa 350-353 pas race day, kebablasan apa gimana? Rins pas race day mentok di 345, padahal corner exit dia lebih bagus dari Mir.

    • gaya balap mir ama rins beda. dari dulu motor dari rider kedua emang lebih kenceng, itu dari zamannya masih dipegang aleix udah begitu. GSX-RR tinggal memperbaiki masalah akselerasi aja sih. saya yakin sih pertanyaan yg ga dijawab sahara san ya soal akselerasi di straight aja yg pasti bakal jadi proyek buat tahun depan. klo sampe terwujud bakal nambah serem tuh GSX-RR nya.

  16. masih sering sy liat fans rossi bicara soal keyakinan titel ke-10 ? maka dari itu mari realistis, terima kenyataan klo rossi masih bs podium tapi udh habis masanya utk gelar ke-10, tak ada peluang lagi… ibarat bola berputar smua ada masanya

    • iya bro mereka gak bs terima kenyataan hahahh orang sodara sy aja ada kek gitu fans fanatik, tetap yakin rossi mampu titel ke-10 ? terserah lah sy bilang wkwkk

  17. Banyak komentar cerdas analitis dimari.
    Tapi sebagai FBSijuki, ane harus bilang klau Sijuki udh dpt karakter yg sempat ditinggalkan Schwantz. Melibas tikungan semudah lurusan.
    Kencang? Jelas. Dibikin lebih kencang lagi? Kasian Dukocrot kalau musuh terlalu banyak. Cukup 10kpj lebih lambat buat menakuti penghuni podium. Ngoahahaha.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version