Tmcblog.com – salah satu investigasi menarik dilakukan oleh Jurnalis Mat Oxley yang mencoba untuk mencari tahu di mana letak perbedaan performa antara motor di Grid Start yang makin ketat. Seperti kita ketahui salah satu yang bisa jadi pembeda adalah bagaimana performa di tikungan. Perbedaan top speed di straight mungkin bisa dengan cepat diatasi, namun penyeimbang setelahnya berupa kestabilan pengereman, akselerasi keluar tikungan dan speed corner jadi kunci penentu. Dan untuk menghadirkan segala keseimbangan ini butuh singkronisasi riset mesin, sasis, suspensi, elektronik dan tentunya riding style pembalap. Nah di artikel ini tmcblog mau bawa kita semua melihat salah satu faktor keseimbangan di tikungan yakni akselerasi keluar tikungan.

Dalam menghadirkan Akselerasi keluar tikungan, dibutuhkan grip karet ban ke asphal. Seluruh ban yang di supply ke pembalap boleh dibilang tidak ada yang dibedakan oleh michelin, tidak ada istilah ban ghoib. Yang ghoib dalam artian belum diketahui resepnya adalah bagaimana secara rahasia pabrikan membuat kombinasi algoritma software elektronik yang bisa membuat traksi ban jadi lebih maksimal khususnya saat miring 55 derajad. Nah disinilah titik fokus yang yang dibicarakan oleh Mat Oxley.

Dimulai dari kesaksian Aleix Espargaro saat berada di belakang para Top riders. Aleix mengatakan bahwa ia bingung melihat traksi awal para pembalap top seperti Marquez dan Dovizioso yang luar biasa. Traksi awal disini adalah traksi pertama saat riders mulai membetot gas dalam keadaan motor masih miring sekitar 55 derajad. Aleix bilang yang jadi pembeda adalah para Top riders tidak terlihat adanya/ minim sekali fenomena slide. Aleix dan juga kepala Insinyur Aprilia Romano Albesiano mensinyalir bahwa para pabrikan pabrikan top seperti Honda Dan Ducati telah berhasil menemukan resep algoritma ‘Anti Slide’ menggunakan variabel Anti spin/ traction control dan beberapa variabel hasil pengukuran pitch Axis yang dilakukan oleh Unified IMU.

Albesiano mengkonfirmasi dengan jelas bahwa ini bukan lagi matra pure traction control. Aprilia RS-GP sendiri (mungkin setelah melihat data telemetri) spin yang terjadi sebenarnya kecil saat berakselerasi keluar tikungan dan miring adalah kecil, namun slidenya yang parah dibandingkan pabrikan Lain. Albesiano sama sekali tidak menganggap pabrikan lain telah melakukan kecurangan, namun mereka ini sudah terlebih dahulu menemukan solusi bagaimana menangani masalah slide saat motor rebah 55 derajad sekaligus berakselerasi keluar tikungan. Dan Mat Oxley mensinyalir masalah ini juga yang menimpa pabrikan lain seperti Yamaha.

Taufik of BuitenZorg

61 COMMENTS

  1. Wak bahas fenomena aneh tentang in line 4 antara M1 & Gsx dong …
    M1 yg competitif saat FP s/d qualifikasi tapi saat race mpempem
    Sementara GSX kebalikan nya
    Saat Fp s/d qualifikasi mlempem tapi saat Race mampu berada di barisan depan

    Syukron

    • ada lagi yg menarik menurut saya. ada ga sih pengaruhnya sudut kemiringan mesin diantara kedua motor tersebut, apakah ada imbasnya antara GSX-RR & M1?. klo kita lihat baik-baik. mesin GSX ini lebih miring kaya mesin L90 yg bagian depan, sedangkan M1 ini lebih tegak. hmmm…

    • Eyvoy@
      Jawabannya simple,karna sijuki sekarang lebih hebat dari yaha..ha..haatsy….
      Ato mungkin david brivio dan squad nya lebih cerdas dari lin jarvis and friend..
      Becanda lho bang…mueheheheh

    • fenomena itu jg yg bkin mbah satar indobikermags gregetan sm rins di artikelnya? harusnya rins bisa sm baiknya baik di kualifikasi maupun race dan imbasnya bisa mepet marc di klasmen kejuaraan tanpa habis ban ngejar dr blakang dgn overtake rider satu2. rins ini unik sih.. karakter ridingnya lbh smooth dr JL. saking smoothnya bahkan ktika dia msih di moto3 slh satu crew prnah bilang.. saat kualifikasi para crew bersiap mnyambut rins karna trlihat mlambat sperti mau masuk area pit stop. ternyata rins ttap lanjut dan malah menorehkan fast lap. hhe.. mngkin karakter itu kali ya yg bkin dia jarang di front row. walaupun sejatinya cepat.

    • kalau nggak salah dulu vinales pernah bilang mungkin karena bekas karet saat race moto2 bikin grip lintasan menurun, dan jika itu terjadi maka yamaha lah pabrikan yang paling strugle merasakan dampaknya, sedangkan saat sesi fp dan qtt kelas moto2 selalu diadakan setelah motogp, mungkin hal tersebut jadi salah satu faktor jomplangnya performa yamaha saat fp dan raceday
      kalau untuk rins sebenarnya memang aslinya punya pace untuk long run cepat namun mungkin saja manajemen tim suzuki saat fp dan qtt yg kurang oke sehingga sering kehilangan momentum cetak one hot lap

    • Yg terlihat GSX itu istimewa ketika mau masuk, berada di tengah dan ujung tikungan…nah selebihnya itu urusan mesin dan elektronik!

    • Kalau lihat data final F1-F4 memang kadang menipu bro, soalnya tidak seutuhnya menggambarkan konsistensi putaran lap, tapi cmn lap tercepat yg ditampilkan.

      MV12 memang terlihat hebat dengan 1 putaran (misalnya 1:36s) tapi di 10 putaran lain ia ada di 1:38s
      Sementara Rins 1 putaran terbaiknya di 1:37s, tapi di 10 putaran lain ia stabil di 1:37s.

    • IMO, sepertinya masalah Rins d kualifikasi lebih pada masalah experience. Setidaknya dari dua balapan terakhir keliatan kl Rins masih buta arah saat kualifikasi. Mulai dari ikut pemilihan ban Rossi saat di LeMans, alih-alih memperkirakan sendiri kondisi track. Atau saat kemarin dia memilih d belakang Rossi dengan harapan Rossi yg sekian tahun merajai Mugello, memiliki pilihan racing line yang lebih baik -ternyata malah zong.

  2. tenang kita sudah punya divisi elektronik khusus dimotogp diisi oleh michael gada bekas ahli elektronik di WSBK.
    ujar fans yamaho

    • Mungkin hardware elektronik yamaha gak seimbang dengan hardware ecu mm, sehingga sudah didatangkan ahli algoritma ecu mm michael gadda pun gak ada perubahan. Ibarat kata sudah di program normal tetapi ada perilaku yang berbeda dari elektronik mesin yamaha.

  3. “Aprilia RS-GP sendiri (mungkin setelah melihat data telemetri) spin yang terjadi sebenarnya kecil saat berakselerasi keluar tikungan dan miring adalah kecil, namun slidenya yang parah dibandingkan pabrikan Lain.”
    ==========
    Ini maksudnya gimana Wak Ji? Spin sama slide apa bedanya ya?

  4. Spin biasannya terjadi berkaitan dengan konsentrasi bobot motor dan rider berbanding dan juga dipengaruhi rata atau tidaknya permukan jalan sehingga gagal mendistribusikan power menjadi kecepatan yang lebih maksimal

    Sedangkan slide terjadi jika cengkraman ban tidak maksimal atau kurang terhadap aspal sehingga power gagal mendorong motor untuk melaju dengan sempurna karena. Slide sering terjadi karena permukaan aspal licin, atau ban aus, atau cengkraman ban belum sempurna karena suhunya belum sesuai. Dan biasa terjadi saat motor agak miring. Atau bisabsaja terjadi karena permukaan aspal banyak debu dan kerikil atau ada tumpahan oli yang bisa menyebabkan ban mengalami slide (kepleset, atau bergeser kiri atau kanan)

  5. andai saja balapan skarang kgk pakai elektronik..pasti lebih kelihatan mana skil asli pembalapnya! tp ya itu?? faktor keselamatan..

    • Di era sekarang pun tetep keliatan kan skill pembalap nya. Motor sama, hasil beda. Teknologi sama, hasil beda.

    • namanya balapan prototype, jaman makin maju… kalo teknologi harus mundur ya namanya bukan motogp lagi ?..

      posisi sekarang aja motogp masih dibanding2in sama sbk yang bukan motor prototype.. kalo teknologinya harus mundur ya malu lah sama sbk ?

    • kecepatan beradaptasi itu juga termasuk SKILL lho
      sementara, semua rider sekarang juga udah dibantu ama elektronik
      so…
      Jangan hanya menggunakan “elektronik” sebagai alibi bila kalah (terutama bila kalah dengan rekan setim atau dgn lawan bermotor sejenis)
      salahkan juga kemampuan adaptasimu yg lambat

      jangan remehkan skill rider motogp jaman now, dibelakang layar, diet & latihan rutin mereka banyak yg tergolong outrageous

  6. jadi intinya,, semua berpusat dari ban,
    motor yg cepat dan motor yg lambat, semua krn dipengaruhi ban…
    rider yg rela merubah-rubah riding style semua hanya demi menyesuaikan diri dgn ban,

    • Seperti kata stoner, lebih mudah merubah riding style kwtimbang merubah motor! Hanya rider hebat yg dapt merubah2 riding stykenya menyesuaikan motor

  7. Semakin canggih elektronik sudah pasti akan mengurangi skill pembalap. Apalagi tanpa batas elektronik bisa dieksplore.

    bahkan mapping terbaik untuk setiap corner bisa dibuat. Makanya perlu dibatasi dengan elektronik yang sederhana.

    Motor akan jadi tanpa wheelie dan spin apabila menggunakan elektronik canggih

    maka jangan anggap kebiri teknologi. Yang ada balap scientist dibidang algoritma. Fisik. Dan elektronik bukan balap rider atau mesin atau brand

    • Tapi ducati itu pernah mengajukan diri sebagai crt. Dan menggunakan ecu magneti pirelli lebih lama ketimbang pabrikan lain. Sehingga udah nemu resepnya duluan. Disitu jelinya ducati.

  8. OOT

    “Kami memutuskan untuk mencoba memperbaiki masalah ergonomi dengan membawa Lorenzo pergi ke Jepang. Kami pikir itu ide yang baik karena di sana dia dapat berbicara langsung dengan para teknisi dan menganalisis masalah secara lebih mendalam, mencoba untuk mendapatkan posisi yang lebih baik untuknya di atas motor,” ujar Puig

    Ngeri lah sultan mAh bebas.

  9. Hmm… masih seputar isu elektronik ternyata, untung orang orang HRC bisa baca taktik ducati dan dorna, sayangnya team lain kalah cepet, jadi udah gak kebagian insinyur elektronik dari magneti marelli

  10. Intinya, beliau bilang kalau Sijuki dan Honda punya slide exit yang minim banget. Sijuki yang paling kece karena hasilnya adalah speed corner tercepat dan stabil. Yamama paling bermasalah sampe2 rider utamanya bilang bermasalah di exit speed corner, pengereman dan top speed. Ngoahahaha.

  11. Mari kita analisis yang salah m1 dan insinyurnya atau para mekanik pemrogramannya.

    Michael gadda adalah programer top di wsbk dengan yamaha r1, sudah sukses mengantarkan yamaha r1 berulang kali podium, artinya michael gadda ini memang programmer dan engineer elektronik yang bagus.

    Tapi di benturkan dengan yamaha m1 michael gadda yang ahli itu juga tak bisa menolong, berarti benar masalahnya ada di m1 sendiri bukan para mekaniknya.

    Jadi kesalahan ada di insinyur pabrikan bukan para mekaniknya.

  12. V atau L mesin yang rumit dan sulit. tpi dengan kesulitan itulah para ilmuwan lebih banyak mendapatkan ilmu. v4 screamer menurut aq sih lebih gampang spin dan slide dibandingkan inline tpi kenapa? pada masa ecu inhouse malah lebih baik dari inline. seandainya pengguna mesin inline sdh bisa mengetahui sebabnya aq yakin inline akan bisa bersaing kembali dengan v4.

    • Semenjak ecu mm ini semua mesin jepang pada mengalami banyak masalah.

      Ketika rcv pakai ecu inhouse bahkan posisi 7 besar klasemen akhir saja ada 4 motor honda disana di musim 2013. Bisa bayangkan yang 3 motor itu sisanya siapa.

  13. 1. Markus juara dunia motogp dah 4, dopi sama petruk berapa jawaaaaab.
    2. Mapping 8? Mapping 8? Halloooo mapping 8?
    3. Anu itu si rinso udah berapa ya jurdun nya?
    4. Ini doang yg waras, koreksi dikit honda tahun ini lebih ngejar akseleraksi
    5. Terus? Jaka sembung bawa golok gak nyambuk goblog.

  14. Terus mana buktinya motor bagua duc dan suz di masa sekarang juara dunianya? Percuma motor bagus tapi susah jurdun. Hahaha…

  15. wak kok sekarang ban micelin sering update ban baru hampir setiap seri ya? klo masih pake ban brigstone paling 1 musim cuma beberapakali update?

  16. Mmg itu problem semua rider sejak unified ECU lalu Michelin.
    Hny Ducati yg lbh cepat adaptasi, disusul Honda (ato Marquez?), lalu Suzuki. Yamaha bingung pilih pilih sirkuit, KTM (Pol) mulai dpt pencerahan dari swingarm karbon, Aprilia msh stuck…

Leave a Reply to Schizoser Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here