TMCBLOG.com – Sepertinya pangsa pasar Motor retro memang masih berkibar. hal ini dibuktikan dari arena Pekan raya Jakarta 2019 ddimana Kawasaki W175 menjadi unit paling banyak dipesan di Booth Kawasaki selama 20 hari dari total rencana 40 hari event yang berlangsung di arena JIExpo Kemayoran ini.

Entah karena trend atau mungkin karena kawasaki masih main sendirian di Segmen ini, dari 400 unit SPK yang dibuat, sebanyak lebih dari 100 unit atau tepatnya sekitar 30% di antaranya merupakan sosok Retro sport Kawasaki W175. Selebihnya adalah Ninja Series dan Dtracker Series, setidaknya itu data yang diperoleh dari Sucipto Wijono, Supervisor Marketing Division PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI).

KMI termasuk cukup rajin menghadirkan update dari W175 ini, setelah setahun menghadirkan versi standar dan SE dari W175, tahun 2019 ini KMI mengahdirkan warna warna baru dari W175 plus Versi Cafe dengan beebrapa perubahan seperti kehadiran mini windshield, update Bentuk Jok dan sedikit update pewarnaan dari pegas suspensi belakang. Yap terlihat sepele namun untuk jeda waktu setahun, Hal hal tersebut termasuk cukup signifikan memperlihatkan bahwa Kawasaki berusaha mengawal Pangsa Pasar W175 ini dengan terus mendengar kemauan dari Market.

Taufik of BuitenZorg

 

18 COMMENTS

  1. Kapan honda mau ngluarin nih.basis verza udah cukup lah.tinggal ganti tangki ,jok ,& lampu lampu.pasti bisa ngrecokin kawasaki yg sedikit overprice.

  2. Produk kawasaki terlalu mahal,, mungkin krn pajaknya atau dsb,,, sebenarnya kalau harganya mengikuti pasar persaingan h&y,, seta ketersediaan suku cadang mudah di dapat, mungkin kawasaki bisa memegang kendali!!

  3. emg karna maen sendirian sih sepertinya, jd pemirsa ga punya opsi lain,
    motor teknologi jadul yg overprice cm menang casing aja lho kok laris,
    hrsnya si CB Verza dbuat model retro gini,

    • Jadul itu menang di kesederhanaan. Motor begini kan gak bikin pusing kalau mogok. Motor canggih kan kalau mogok sebabnya bisa buanyak banget. Sensor2 sederhana kesumbat aja bisa bikin mogok karena ECU mendeteksi error. Motor ginian udah jelas. Mogok cuma dua alasan : Pengapian atau bahan bakar/karburator.

      • hadeuh yg dipermasalahin adalah pengaplikasian Teknologi “Jadul” dengan Harga “Modern”
        kan ngaco namanya, tp bangsa ini kan No. 1 adalah Gengsi.
        mana peduli teknologi, selagi bisa buat gaya2an, Teknologi “Jadul” harga “Modern” jg dilahap.

Leave a Reply to FBS SEJATI Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here