TMCBLOG.com – Walau akhirnnya harus absen di sisa race weekend akibat Cidera (retak) Tulang punggung no6, Namun MotoGP Assen 2019 menjadi salah satu Moment dimana Bentukan Fisik dari fairing Honda RC13V yang dipakai Oleh Jorge Lorenzo Mulai berbeda dengan apa yang dipakai Oleh Marc Marquez. banyak Khalayak berpendapat bahwa ini adalah salah satu Momentum dimana terlihat mulai ada jalur development berbeda diantara kedua pembalap repsol Honda ini. Menurut regulasi Kalau Mesin memang disinyalir tidak Boleh berbeda antara Marc dan Lorenzo. Regulasi semenjak tahun lalu sudah membuka pintu bagi development aerodinamika yang berbeda diantara dua Pembalap factory, Yap Karena Fairing didaftarkan/ Dihomologasikan atas nama Rider – Bukan atas nama Team – Plus satu lagi bahwa Setiap Pembalap Memiliki 1 kesempatan Update Fairing di tengah Musim Berjalan. . . Balik Lagi ke Fairing Lorenzo . . apa yang berubah ?

Pict : Checu Lazaro

Di atas adalah Sosok Fairing RC213V yang dipakai Jorge Lorenzo di Assen. Selain sedikit detail di tangki, Sepintas memang seperti tidak ada yang berubah . . Namun coba dibandingkan deh dengan fairing Marc Marquez di Assen 2019 ini :

Yes, Luasan wing bagian bahwa dari Aero fairing Jorge Lorenzo lebih luas. Secara umum kita ketahui dalam artikel Empat Variabel Yang menentukan Fungsi Winglet MotoGP telah tmcblog paparkan bahwa salah satu faktor dari 4 Faktor Yang di bahas adalah  Luas dari sayap Winglet itu sendiri. Jika dilihat dari rumus di bawah ini Makin lebar Luas sayap winglet, maka makin besar secara linear besar downforce yang dirasakan ban depan.

Ini artinya secara umum downforce Yang dihasilkan Oleh Winglet RC213V Lorenzo akan lebih besar dari yang dipakai Oleh Marc Marquez. Itu Baru satu winglet sob . . Bisa sobat lihat di dua Gambar atas bahwa wing kedua untuk Fairing Lorenzo pun punya dimensi yang lebih luas. Fix jelas Lorenzo Butuh Downforce lebih besar dibandingkan Marc.

Pict : Checu Lazaro

Hal kedua yang baru dari Fairing Jorge Lorenzo adalah Kehadiran semacam Pad  sebagai tempat lutut bertemu dengan side fairing. Dipastikan Itu Bukan hanya sembarangan fairiang yang dibaut plastik , tmcblog mensinyalir ada support Khusus semacam Braket yang berhubungan dengan Sasis. Bukan apa apa, Pad Di fairing tersebut adalah sebagai tempat support/ bertumpunya Lutut Jorge Lorenzo agar disinya tidak terlalu struggle menahan efek pengereman RC213V yang ujungnya tidak membuat dirinya lelah dan harusnya Juga membuat Lorenzo makin berani under-Braking secara ia tidak lagi berfikir soal Tumpuan inersia akibat pengereman. pad di fairing ini akan membantu tumpuan.

Hal Ketiga jelas adalah di Assen ini Jorge Lorenzo mencoba di FP Jumat Sasis yang telah dibalut mengguankan Carbon. Menurut Nugie, Seperti yang kita ketahui bahwa bahan carbon berbeda sensasinya dengan material logam aluminium, dengan tingkat kekakuan yang lebih rigid dari aluminium, swing arm berbahan carbon ini disinyalir untuk mengejar handling motor yang lebih kaku. namun Bukan artinya sasis akan dibuat sekaku kakunya. Dengan serat karbon kita bisa bermain dengan orientasi serat karbonnya untuk memiliki kekakuan tiga dimensi yang kita inginkan.

Taufik of BuitenZorg

29 COMMENTS

  1. dulu ngledek cal chrutclow suruh belajar balap yg benar sekarang dianya pontang panting lebih parah dari di ducati ?

  2. Pedrosa aja tanpa support barang tambahan apa2, plus wing yg lebih kecil biasanya malahan

    Berarti tuh orang kecil2 strong banget ya nahan downforce si rcv, walaupun akhirnya harus operasi karena arm pump parah

  3. Honda masih mbatin..
    Kapan ni lorenzo bangun dr “tidurnya”

    Btw..wak, gak bahas nasib Dimek yg habis ndlosor kah? Piye nasibe

  4. Cari limitt motor .. tp g bisa jatuh kayak marc yg kayak anak kecil plesetan dilaintai ada airnya … Mungkin cara jatuhnya harus minta marc yg ngajarin ni .. biar badan aman n motor aman meski jatuh bolak balik

  5. gmn ya??? jorge lorenzo skrg bukan seperti jorge lorenzo yg sebenarnya,, seperti terlalu buru2 dan grasa grusu,,, apakah ini efek marc Marquez?

  6. Yang ane tangkap dari artikel ini :
    – Jolor udah bagai macan tua pesakitan. Sengaja dipelihara biar tidak ada dualisme pembalap utama.
    – RCV emang lebih celeng drpd Duc di 2019. Jangan liat hasil Takagami vs Bagnaia.
    – Serat karbon di masa mendatang akan mengisi kekosongan soal modif sasis oleh tim.

  7. Keseringan dipanggil paduka sih. Tuh kan jadi ditandu beneran kayak raja ?
    Padahal baru mau liat efek sayap 3D beneran honda di tangki.
    GWS, Paduka. Aku berduka

  8. fairing kanan kiri kyknya punya jl lebih ramping..dan punya marquez agak lbih tebal menyiku?

Leave a Reply to Misba Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here