TMCBLOG.com – Tak Tersentuh, Untouchable adalah kata yang tmcblog kira cukup pas dan tidak terlalu berlebihan disematkan buat Marc ‘SahsenKING’ Marquez di Gelaran balap Seri ke 9 MotoGP 2019 ini. Ia memimpin semenjak T1 sampai Finish Line Tanpa pernah sekalipun tersentuh Oleh pembalap lain. Alex Rins Membuang kesempatan 20 Point di race ini dan membuat dirinya finish DNF dua kali berturut turut. Speed Corner walaupun ke Kanan tetaplah Speed Corner yang merupakan makanan empuk bagi Inline 4. Seperti yang pernah tmcblog jelaskan saat analisis GP Assen sepekan sebelumnya, Konfigurasi mesin Inline-4 dengan Kruk-as lebar membuat Inersia ( kelembaman/ kemalasan) Motor saat nikung rebah untuk tetap nikung menjadi efek Natural Mesin Jenis ini. Kita Bisa melihat Alex Rins kuat, Maverick Vinales begitu Kuat di sektor 3 yang penuh dengan speed corner. Silahkan tanya ke Cal Crutchlow deh diluar masalah cidera bengkak lutut kanan, RC213V sulit untuk meladeni Vianles di Speed corner . . Ko Marc Bisa ? mungkin nikung rebah dengan sudut kemiringan 66 derajad adalah sebuah pembeda, dimana angka ini nggak bisa dilakukan oleh Cal. Tentu akan menarik membahas analisis strategi dan fakta fakta lapangan yang terjadi di track, namun kali ini kita akan bahas dulu data data dan fakta hasil race MotoGP Sachsenring 2019 . .

Walaupun finish belasan detik di belakang marc Marquez, Namun duo ducati baik Petrucci dan Dovizioso tetap sukses mengamankan point penting secara mereka berdua start dari posisi yang tidak terlalu bagus ( posisi 9 dan posisi 13 ). Stefan Bradl berhasil mengamankan 6 point penting buat Repsol Honda sehingga membuat team factory Honda ini menyelesaikan race terakhir di Paruh pertama musim MotoGP 2019 ini dengan angka 31 Point.

Dengan Hasil Sachsenring, Marc Marquez berhasil memperlebar jarak Pointnya dengan Pesaing utama di Championship Yakni Dovizioso dari awalnya 44 point pasca Assen menjadi 58 point Pasca Sachsenring ini. Danilo Berada di Posisi ketiga. Rins Masih di Posisi ke 4 sementara itu Maverick Vinales menggeser Posisi Valentino Rossi dari posisi ke 5. Rossi sendiri sekarang berada di Posisi ke 6.

Honda Berhasil menjauh dari Kejaran Ducati di klasemen pabrikan dari awalnya 22 Point pasca Assen menjadi 34 Point pasca GP Jerman ini. Sementara itu perolehan Point team Repsol Honda di Sachsenring ini adalah yang tertinggi dengan 31 point. Fakta ini secara klasemen team jelas memperkecil jarak dari Ducati team dari awalnya 45 point Pasca Assen menjadi 38 Point pasca Sachsenring.

Crashnya Fabio Quartararo di lap ke dua Sachsenring tidak membuat Posisinya tergusur dari puncak Klasemen Rookie of the year. Fabio Masih memimpin Klasemen Rookie dengan jarak 28 Point dari Joan Mir yang berhasil mengamankan 8 point penting di Jerman baik untuk dirinya, team maupun Pabrikan.

Finish posisi 6 dan mengoleksi 10 point membuat Jack Miller geser Fabio Quartararo dari Posisi Puncak Rider team Independent. Namun jarak antara Fabio ke Jack hanya 3 point saja, masih ketat. Di Segmen Klasemen team Independent dengan finishnya Cal Crutchlow di P3 dan Nakagami di P14 membuat keduanya mengumpulkan 18 point berarti Buat LCR Honda dan membuat jarak team Satelit Honda ini hanya terpisah 2 point saja dari pimpinan Klasemen team Independent, Yamaha SRT.

Pasca race weekend Sachsenring ini, Marc Marquez telah mengoleksi 190 point sementara Best Qualifier 2019. Dari 9 Seri Marc Torehkan 5 kali Pole Possition, sementara Fabio Quartarato di posisi kedua dengan 148 point telah merasakan 3 kali Pole possition. Sementara itu Pembalap lain selain Marc dan Fabio yang sempat torehkan Pole di paruh pertama MotoGP 2019 ini adalah Maverick Vinales yang sementara berada di posisi ke 3 dalam upaya perebutan hadiah Sedan BMW Mewah ini . .

Taufik of BUitenZorg

 

59 COMMENTS

    • Kalo nggak diasuh Dovi belum tentu juga ada progressnya. Win win solutions…

      Dovi bagi tips balap, petrucci win
      Dovi tetap bisa disalip petrucci, petrucci win
      Dovi jadi tandem petrucci lagi di Ducati factory, petrucci win

      Fair kan ya

      • Fair klo kompetisi udh berjalan minimal setengah musim & posisi poin dovi jauh diatas petrux. lah klo ini musim baru berjalan udh jelas bgt team ordernya. tp tergantung kontrak jg mungkin tim ducati maunya seperti itu, tp itu menunjukan tidak ada sportivitas dalam team ducati

  1. syahrin blum pernah samasekali ya masuk zona poin dlm kualifikasi pdhal tahun kemarin cukup sering masuk q2, bukti ymha pling gampang d kendarai tpi blum cukup cepat untuk menang

  2. Dovi baru separu musim udah belepotan.
    Udah gak layak di sebut contender terkuat.
    Mending tahun depan gak usah ada lagi rider satu atau dua di kubu Borgo Panigalle.

    • CC35 ini pembalap yg mentalnya harus diberi handicap dulu baru bisa keluarin bakatnya 100 persen. Gue malah gak yakin dia bisa 5 besar di Sach kalau gak cedera.

    • ngeneo ini apakah kloningan mentega? kok gaya ngubernya kyk mentega pas nguber mbah darso. napa sih gak nyantai aja di warung. yang baca aja bosen lihatnya

    • Inline yg jago jago nikung dlongsor ditikungan gak inline kw gak yang ori. V4 yg gk bisa nikung. Bisa rebah 66° ditikungan.

  3. Ada yg punya data akumulasi jumlah crash para rider motogp musim 2019 (saat FP, QP, WUP dan Race) ?????
    Rasa-rasanya Marc jadi makin stabil belakangan ini, sangat minim crash pada separuh musim ini.

    • Itu karna peningkatan RCV .. dehingga marc tak harus selalu push smpe limit..sehingga minim resiko crash juga

  4. dengan mengabaikan hasil race di Austin berarti fix Marc, klo ga podium 1 ya podium 2.
    sungguh OP sekali ^^ . Cuma kalah dr hasil 2014 diseparuh musim pertama

    4 podium 1 (non Marc) juga dibagi-bagi ke 4 rider berbeda (Dovi, Rins, Petrux, Vinalez), dan masing2 dr mereka juga hanya meraih 2 – 4 kali podium saja pada separuh musim ini.
    dan ditambah, mereka mengalami 2 – 3 kali crash saat race.

  5. Tinggal Redbull ring Austria nih yg belum pernah ditaklukkan marc,pihak HRC juga pasti udah gatel pengen banget menang di sono
    Jadi semester 2 harusnya ada something new nih dr sayap sengkleh

  6. Yg JD catatan ane. masih JD pertanyaan kalo menang di sircuit yg bisa nutupin kekurangan motor. Kecuali di setiap sircuit Dy Ada di sana(podium).

  7. yups dan itu akan sangat susah, mengingat di race (diluar Motogp) yg “kerjaannya cuma ke kiri doang” macam Superprestigio, Marc juga mampu mengalahkan jawara lokalnya

  8. “Heran sama orang yang bilang balapan booring.” “Marc mulu yang menang, bosen.” “Coba marc pindah team bisa gak dia menang.”

    Emang harus ya marc nungguin yang lain dulu. Kalau jagoan lau lemot jangan salahin orang yang kenceng.
    ntar giliran marc main2, ada lagi komentar macam legend di tahun 2015 itu. Netijen emang selalu bener ya.

    • Kl motornya sendiri emang superior, g perlu dipaksa. Ridernya yg butuh mentoring dari ex-pembalap, simply so that they can sorting their head out dan mampu melihat race secara garis besar, g cuma bisa cepat aj.

      Rossi sama Morbidelli aja dipermalukan sama anak ospekan. Wlpun udah pake mapping 2, yg kemungkinan mode dg power delivery lebih smooth untuk mengurangi konsumsi ban, MV12 aj susah payah mempertahankan gap (malah jaraknya semakin menjauh).

      IMO, pengembangan GSX-RR selangkah-dua langkah di depan pengembangan M1. Untuk ukuran pabrikan yg baru kembali berkompetisi di MotoGP dengan arsitektur mesin yg jauh berbeda dibandingkan mesin sebelumnya, itu udah jadi prestasi tersendiri

  9. Marc menang GP Jerman, Vinales ngomong Marc terlalu cepat.

    Vinales menang GP Belanda, Marc ngomong Vinales terlalu cepat.

    Itu contoh kalo rider yg ngomong…

    Kalo fans beratnya ?

    Kemenangan bersyaratlah
    Ban ghoiblah
    Podium hibahlah

    Forum luar cuma satu dua komentator FB, sisanya fair.

    Di Indonesia satu dua yg fair, sisanya FB, sales, haters

    Yang tambah parah, begitu masuk IG rider, komen dari warga sini yg mayoritas cewek…

    Ih ganteng banget, senyumnya ga nahan, jadi pacar aku dong… dll
    Pake bahasa Indonesia lagi. Wkwkwkwk

  10. wak tanyak apa bener penyakit kronis M1 udah mulai sembuh ya? tapi kok rossi masih bnyak problem sama motornya?

    • Berarti Ace bike nya masih dipake Vinales
      Kan gitu katanya rossi
      Gantian,ga tau kapan jatah Rossi pake Ace bike ,hehe

    • nah ini. ane blm bisa pastikan. soalnya berjaya di track yang emang nutupin ke kurangan motor yamama sendiri. makanya masih ane liatin. coba nanti di seri yang bukan kandang nya. CMIIW

  11. keluh kesah setelah gp jerman…
    dulu pernah ada pengamat motogp siapa ya yg bilang “setelah sepang clash dan musim 2015 selesai, marc keluar dengan mentality yg berbeda dan itu berbahaya!”
    sopo yo biyen lali aku?!…
    tapi memang setelah musim 2015, respon dorna begitu masif merubah regulasi agar sirkus ini tetap menarik untuk ditonton! tapi kejadian itu sudah terlanjur terjadi dan sampe kemarin di last lap melihat marc begitu dominan (lagi), terngiang apa yg ada di dalam pikiran beliau ketika melaju pelan masuk pit setelah kejadian di T.14 sepang! cuma disitu marc dalam karirnya (mungkin satu-satunya) tidak melanjutkan balap ketika terjatuh, padahal motor masih bagus kondisinya.
    andai rossi tidak memainkan mind game sejak di argentina 2015, PI 2015…mungkin ga rossi nambah 1 jurdunya????

    happy holiday Marquez brothers…

    • IIRC, RC213V setelah crash berantakan, foot peg kanan lepas. G mungkin motornya dipake untuk sisa lap, sama seperti waktu diseruduk Zarco di PI. Masih bisa jalan, tapi g mungkin dipake untuk race di sisa lap

Leave a Reply to Al Gembel Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here