TMCBLOG.com – Jelang MotoGP Ceko 2019, Brembo telah merilis informasi resmi mengenai data data yang pernah mereka kumpulkan dari para pembalap MotoGP di tahun tahun lalu khusus untuk sikuit Red Bull Ring di Spielberg Austria. MotoGP pertama Kali menyentuh sirkuit ini tahun 2016 dan langsung torehkan Kecepatan rata rata 186 km/jam saat kualifiaksi saat itu. Track ini memiliki tikungan yang sedikit, cuma 10 sob. Jumlah Tikungan sedikit dikombinasi dengan banyaknya straight dipersulit dengan Posisi sirkuit di kaki bukit sehingga memiliki perbedaan elevasi hampir sejauh 65 meter antara titik tertinggi dan terendah dengan inklinasi 9,5%

Pengereman di ujung straight ditambah turunan-tanjakan membuat Sirkuit Red Bull Ring memperoleh level kesulitan Tertinggi yakni 5 sama seperti Sirkuit Catalunya dan Sepang-Malaysia. Dari 10 tikungan, Pembalap MotoGP Hanya 7 kali ngerem Yakni di T1, 3, 4,  6, 7, 9 dan T10. Di red Bull Ring butuh 28 detik waktu ngerem per lap. Jika dibandingkan dengan Formula 1 di sirkuit yang sama dengan downforce lebih tinggi mereka hanya butuh 9,8 detik waktu ngerem per-lap. Wih satu banding tiga ya.

Sehingg dari 28 lap race di Spielberg ini, per Pembalap Melakukan Pengereman selama sekitar 800 detik atau sekitar 13 menit. Sebagai perbandingan bulan lalu pembalap Formula 1 menyelesaikan 71 lap dengan lama pengereman hanya 10,5 menit saja. Deselerasi ( perlambatan) Rata rata Per-lap MotoGP di Sirkuit ini berada di angka 1,23 g dan ini merupakan angka terbesar ke-dua sepanjang Musim. Jika dijumlahkan, dalam satu Lap pembalap MotoGP memberikan tekanan ke Tuas rem dengan gaya yang setara dengan bobot 900 kg di Sirkuit ini.

Dari 7 Area Pengereman di Red Bull Ring, 3 area pengereman pertama (T1,4 dan 4) plus Tikungan 9 memiliki kategori pengereman paling besar. 3 Tikungan Lainnya (T5,6,7) memiliki tingkat kesulitan yang rendah.

Titik Paling menantang adalah T1 ( castrol Edge) secara itu merupakan titik tercepat di Track. Terlepas dari posisi di tanjakan, MotoGP akan meraih top speed 312 km/jam di sana dan Mengerem selama 4,4 detik sampai 99 km/jam dimana akan terjadi deselerasi 1,5 g. Untuk melakukan ini Pembalap akan memberikan gaya tekan setara 5,9 kg beban ke Tuas rem depan. Sebagai perbandingan Formula 1 mencapai Top Speed 320 km/jam, mengerem selama 1,57 detik untuk turun sampai 150 km/jam.

Tikungan Menantang lainnya adalah T4 Rauch yang konturnya menurun dimana MotoGP akan ngerem selama  5,7 detik dari kecepatan 292 kmjam sampai 85 km/jam di sana. Pembalap harus menekan Tuas rem depan selama 5,7 detik. Intinya memang Sirkuit red Bull Ring ini, Selain Top SPeed mumpuni Butuh Motor dengan pengereman super stabil dan Akselerasi keluar tikungan yang baik.

Selama 3 tahun belakangan nama Ducati desmosedici adalah sebuah garansi performa di Sirkuit ini. Honda Sepertinya menyelipkan agenda besar buat Spielberg saat test Brno kemarin dimana Marc Mencoba sasis dan aerodinamika Baru. Fabio uartararo sepertinya dipersiapkan Juga dengan memberikan suspensi depan Carbon untuk dicoba dan punya kemungkina dipakai di Austria. Menurutmu, Akankah Honda, Yamaha dan Suzuki Bisa mengacak acak dominasi Ducati tahun ini di Spielberg ?

Taufik of BUitenZorg

49 COMMENTS

    • Wak, tambahin data shock-rebound dari Ohlins dong…jadi biar tahu juga sirkuit mana yang butuh setting suspensi keras/stabil, balance dan empuk. Kasus Hondad yang pindah ke Ohlins harusnya jadi kesimpulan kalau di era OMR (One Marelli Race) ini suspensi pegang peranan dalam menjaga traksi dan grip.

  1. Selain down force yang melimpah, f1 juga punya traksi yg lebih banyak dengan ke-4 bannya daripada motogp wak haji sehingga butuh waktu pengereman yg lebih sedikit.

  2. Track yg Ducati banget. Yg menarik ditunggu di hari minggu nanti, apakah MM93 dengan RC213V bisa balik mendominasi track ini. Kl dulu dengan power yang belum terlalu bisa menimbangi GP series, MM93 selalu berusaha menutupi kelemahan di track lurus di tikungan. Dan itupun masih bisa bertarung hingga lap terakhir dengan para rider Ducati.

    Sekarang dengan Power dan Speed yang lebih baik, apakah Dovi berani fight hingga last corner dan make a move seperti saat di Buriram. Atau jangan-jangan akan kembali jadi balapan yg membosankan karena seperti biasa MM93 akan berusaha untuk bisa dapat front row start, dan saat hari minggu dengan power dan spedd yang lebih baik akan berusaha membuat gap, mempertahankan keunggulan di track lurus, dan tetap berusaha push di corner……..

      • Saya sendiri masih merasa kemungkinan besar Dovi bisa menang di sini. Secara power, Ducati tetap lebih unggul, dan yang pasti Dovi dan Ducati pasti masih punya motivasi untuk tidak kalah lebih jauh, terutama di track yg jelas-jelas track untuk GP. Tapi yang pasti 95% MM93 nongol di podium

        • Tahun lalu marc bisa ngalahin dovi cuma kalah sama lorenzo, tahun ini? Kemungkinan besar bisa

        • Siap om.. 95% Aku tambahin 3% dech jadinya 98% om xixi..
          Soalnya RCV dan GP g beda jauh om performanya.. 2% sisanya yaitu 1,8% kesempatan di tikungannya.. Dan aku mengandalkan marc93 di area ini.. 0,18% antara cuaca dan 0,02% apes. Xixi..

    • Menarik untuk ditunggu,bisa gak ya Dovi menahan Marquez dan mainin Pace yoyo,soalnya terakhir cuma di Qatar selebihnya Marquez selalu udah gak terbendung
      Harus ada teamwork dgn petrux n Miller

    • yg menarik sejak 2016, ada 3 pemenang berbeda (walo dr Ducati semua) di MotoGP (dan Moto2 juga)
      apakah tahun ini bisa berbeda lagi pemenangnya ???

        • Marq blh puasa dl biar turun bobot bbrp kilo… Biar brkurang mbandulny ??
          Smga Kucluk bs mladeni smua yg Non Dukahati ??

    • power ducati memang besar om, tapi tahun ini mereka sudah adjustment di new model aero fairing untuk menutupi kelemahan di tikungan, ini pasti juga berpengaruh di race pace secara full lap…kita lihat saja statistik result FP2 marc berada di mana? itu yg akan jadi patokan buat ducati…tambah krisis atw move on…hehe

  3. Wak untuk motor MotoGP dia sensitive engga sih buat suhu panas & high altitude?
    Seperti di f1 kemarin dominasi Mercedes putus gara” suhu panas & high altitude di sirkuit rbr ini.

    • Maksudnya perbadaan performance antar pabrikan dalam kondisi tersebut.
      Seperti di f1 Mercedes performance nya ngedrop, rbr(Honda) malah jadi topcer.

  4. Sebenernya ada data yang kurang
    “siapa yang ngerem paling deket dengan tikungan?”
    “siapa yang punya deselerasi lebih baik, ngerem dari 350kmh ke 90kmh dalam waktu 5 detik misalnya”
    siapa siapanya ini gak ada, cuma angka rata2 aja.

  5. mungkin salah satu agenda honda ingin menang disini adalah untuk meruntuhkan mentalnya ducati. secara di track ‘andalan’nya saja ducati masih kalah apalagi di track lain yang memang mereka ‘menderita’… CMIIW

  6. Menurut saya sih Honda RC213V 2019 dengan MM bakalan menang di Austria kali ini wak, soalnya tahun ini RC213V sudah meningkat performanya dari segi top speed maupun akselerasi. Selama MM hanya melawan AD di baris terdepan tanpa ada gangguan dari pembalap Ducati lain seperti DP atau JM peluangnya untuk menang cukup besar wak

    • selama 3 tahun sebelumnya, Marc cuma bermodalkan Late brake dan Tyre Management aja saat race di Austria, karena motornya (dlm 3 tahun tersebut) kalah dalam akselerasi dan top speed dr rider Desmo (apalagi pas musim 2016 dimana Rcv nya sedang “lemot” parah).

      Kini ketika akselerasi dan top speed Rcv nya relatif berimbang lawan Desmo, maka seharusnya dia bisa meraih hasil lebih baik lagi

  7. saya lihat sepertiny thun ini honda sangat fokus sma sirkuit ini, mungkin diantara 19 sirkuit motogp sirkuit inilh yg pling di incar honda, krna dari sekian sirkuit yg pernah hadir dlm kalender motogp(era 4T) hanya d sirkuit ini lah HONDA blum pernah menang, begitu juga dgn marc marquez, dari semua sirkuit yg pernah dilalui marc marquez slma mmbalap di klas motogp Hanya sirkuit inilah yg blum pernah d menangkan marc marquez.
    saya rasa honda sudah mempersiapkan sgla sesuatunya untuk bisa menang d sirkuit ini akhir pekan ini,kla honda dan marc berhasil melakukanny maka itu akan jdi REKOR trsendiri yg sangat sulit d tanding pabrikan dan pembalap lain…

    pmblap sekaliber rossi aja yg trkenal ‘legenda hidup(segan pensiun tak mau)’ dgn motor ymha m1 ny yg terkenal motor yg pling mudah d kndarai se grid start motogp dan motor yg katanya lebih manusiawi dri rcv gak mampu melakukanya

    • sebab di circuit rbr inilah sebagai pembuktian HRC bahwa RC213V 2019 mereka sudah berkembang pesat dan siap adu cepet dengan desmo

  8. Hati-hati jangan terlena mengejar straight speeding. Nanti ada Sijuki siap menggondol podium kalau Hon-Duc dlosor kebablasan lupa ngerem.

    • sekalian rins suruh managemen ban lebih baik lagi soalnya beberapa race kemaren bannya pasti abis di 4-5lap jelang finish biar poin klasemen ga disalip yahaha

  9. Rasa2nya kurang natural ya mas Tofik ngerem dari 320km/jam ke 150km/jam hanya butuh waktu 1,57 detik. Itu cuma setutulan injekan tuas rem. Bener2 gila tuh teknologi F1.

  10. marq bisa menang di sini tapi motornya harus bisa atau minimal punya stabilitas pengereman yg baik minimal sama sepertu ducati, itu sebenarnya yg sedang di tingkatkan mengejar kesetabilan saat melakukan pengereman setelah straigt terutama pada tikungan2 tusuk konde

  11. Pen boy mark 93 jangan jumawa dulu ya, ingat masih ada the doktor dan quartararo yg siap merebut podium, yamaha sekarang top speednya udah bisa ngalahin GP sama rcv coy…

Leave a Reply to Typhos Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here