TMCBLOG.com – Via pemberitaan media Italia mengenai rumor perpindahan pembalap di MotoGP kian memanas. Kali ini soal kemungkinan konstelasi pembalap MotoGP musim 2020 yang menyangkut nama Jorge Lorenzo dan Jack Miller. GPOne menuliskan spekulasi yang didasari dari kesaksian manager pembalap – Carlo Pernat, yang melihat manager dari Jorge Lorenzo sempat berbicara dengan pihak management Ducati di sirkuit Brno pekan kemarin . . Dari sinilah hadir konstelasi gila yang sempat mengarahkan Jorge kembali lagi ke team Ducati lewat Pramac dengan mengisi seat Miller yang kosong karena pindah ke HRC atau Ducati World Superbike. Yes basis sinyalemen konstelasi ini masih belum didasarkan perkataan pihak manapun, lebih didasari oleh spekulasi.

Namun begitu Jack Miller tidak menampik soal kemungkinan tersebut. Jack Miller mencoba berempati dan ikut merasakan kesulitan yang dialami oleh Jorge Lorenzo yang bisa jadi menyebabkan sampai Jorge merasa ‘buntu’ dan menawarkan dirinya balik ke Ducati ( biasanya ke Gigi Dall’igna) tanpa embel-embel uang transfer ( free ) sekalipun.

Artinya, Miller seakan menilai logis jikapun benar Lorenzo melakukan hal tersebut. Bagnaia punya kontrak 2020-2021, so jika Ducati ingin menempatkan Lorenzo balik lagi, tempat satu satunya adalah posisi yang ditempati Jack Miller saat ini. Namun begitu, Jack sempat mengatakan seperti yang diungkapkan Neil Morisson di Twitternya bahwa dirinya selama ini telah melakukan pembicaraan beberapa kali dengan Ducati dan mayoritas semua di Ducati sangat menginginkan dirinya stay/tetap berada di Ducati.

Secara umum memang agak aneh jika Jack harus pindah dari Pramac. Walaupun memang konsitensinya kurang, namun Jack kerap kali hadir di posisi depan bahkan saat Danilo Petrucci mengalami kesulitan seperti contohnya di Brno. Grafis Jack Miller sedang positif di Ducati. Lagi pula kenapa juga Honda mau melepas Jorge Lorenzo balik lagi ke Ducati. Honda sangat tahu bagaimana ‘seram’ dan ‘ganas’ nya seorang Lorenzo di atas Desmosedici GP18 dulu. Dan bisa jadi dengan motor factory GP20 Pramac, Jorge bisa mengulang kembali hal tersebut dan ini jelas akan kembali membuka potensi ‘onak dan duri’ untuk ambisi Honda – Marquez dalam mendominasi MotoGP . . . Secara management resiko ini jelas bahaya. Never say never sih soal #SillySeason seperti ini, kita tunggu saja kabar lanjutannya, yang pasti TMCBlog mau njajal ADV150 dulu sejauh 180 km muterin pulau Bali, take care sob .. !

Taufik of BuitenZorg

 

37 COMMENTS

  1. Kayaknya bukan sifat hohe menyerah begitu saja
    Apalagi gengsi seorang champion yg rela di tim satelit?,seperti not make sense

  2. masuk akal,

    Jorge punya kontrak dua tahun dengan kami, dan yang saya pedulikan hanyalah fisik dan mentalnya, hingga ia bisa kembali balapan dan meraih kemenangan

    Tentu saya tak suka jika situasi ini berlanjut, tapi saya takkan lelah berkata bahwa Honda perusahaan yang serius, dan kami punya kontrak dengan Jorge. Saat kami menggaetnya, itulah pilihan kami. Mengubah keputusan justru akan jadi kesalahan

    semua di kasih, keputusan recovery di brno sama autria jg keputusan yang di bicarakan bersama. cmiiw

  3. GPOne media Italy. Pernat jg Italian ditambah seorang Manajer Pembalap. Mereka punya agenda dan kecenderungan penggiringan opini, sesuai interest mereka… jgn ditanggapi terlalu serius..

    Semua punya objective nya masing2..
    Sbg fan motogp, just relax and enjoy ajah..

  4. Ini sih beneran Silly. JL99 sendiri sepertinya masih ada kontrak dengan HRC sampe 2 tahun, dan di Ducati sendiri, sepertinya yg beneran ngebet sama JL99 cuma Dall’gna. Di sisi Ducati sih Tardozzi sudah confirm kl dia memang lebih sreg JM43 dibandingkan JL99, cuma masalah kontrak JM43, yg memutuskan memang Topnya Ducati.

    IMO, berita ini sebatas rumor yang berasal dari omongan Pernat (Masternya rumor). Tardozzi sendiri saat dikonfirmasi terkait belum finalnya kontrak Miller dia menjawab, salah satu penyebabnya adalah yg menyetujui kontrak adalah Top Management, dan saat ini dengan kewajiban harus menyediakan 4 motor factory, Ducati harus berhitung ulang dengan resourcenya. Dan sepertinya ini emang beneran Silly Rumor buat ngisi Silly Season. Tp kl pun nanti JL99 gabung Pramac (mantan World Champ pake tim satelit??), tetep fans MotoGP yg diuntungkan, karena MM93 bakal punya banyak penantang, AD04, JL99, AR42, F1/4 (Kl Yamaha udah benerin motornya)

    Yang menarik dari rumor ini cuma saat rumor ini dikonfirmasi kepada masing-masing pembalap saat Pre-Press Conference kmrn, masing-masing memberikan jawaban yg unik.
    JM43: “He can’t ride that Honda. So it’s easy to tuck your tail between your legs and run back.” kynya dia masih sebel dan khawatir dengan masa depannya gara-gara rumor tsb

    MM93: “Dia bukan (hanya) pembalap hebat, tapi seorang juara dunia. Kl dia ingin tetap menjadi juara dunia, dia harus tetap di Honda dan mengendarai motor kualitas juara dna menunjukkan kelasnya”

    AD04: “G tau, tanya aj sama Gigi”

    VR46: “I’m surprised. JL99 tidak beruntung dengan cederanya di awal hubungannya dengan HRC, sehingga dia melewatkan kesempatan season test, dan baru bisa mencoba memahami motornya saat race weekend. Tapi dia berada di tim pabrikan Honda, dengan sedikit waktu dia akan kembali kompetitif”

    • sekarang cerita nya ducati yang lemahin honda atau gmn?

      melihat kiprah paduka, race terakhir sebelum absen panjang walau jatuh tp ada progress (pengamatan ane). di satu sisi ducati semakin lemah tahun ini tidak seperti tahun tahun sebelumnya ketika paduka masih ada. di tambah dovi memang performa nya kurang ok semenjak punya team mate yang bersahabat buat dy.

      so kalau memang rumor ini benar, tujuan ducati jelas pengen paduka kasih input buat develop motor mereka lagi seperti sebelumnya, di tambah buat pelecut dovi di team pabrikan dengan ancaman(performa turun ducati bisa saja ganti dy dengan paduka). bonus ngelemahin honda, seperti yang dovi pernah bilang. lawan markes saja sudah susah di tambah team lain spt “yamama” dan suzuki yang makin baik performanya. apalagi paduka perform di repsol makin tipis peluang buat ducati dan dovi meraih title jurdun

      yang ane tau setiap kontrak, ketika putus secara sepihak akan ada denda(wan prestasi) yang di bayar oleh orang yang memutuskan. siapa yang bayar denda tsb, kalo ducati berarti ducati yang benar benar butuh paduka dan berapa harga kontrak paduka di pramac sampe paduka tergiur?, kalo hohe berarti hohe benar benar ga betah di repsol. di sisi lain(pihak repsol) seperti yang berkali kali di ungkap di media melalui alberto puig selalu bilang tidak ada rencana depak paduka seperti kutipan ini

      Jorge punya kontrak dua tahun dengan kami, dan yang saya pedulikan hanyalah fisik dan mentalnya, hingga ia bisa kembali balapan dan meraih kemenangan

      Tentu saya tak suka jika situasi ini berlanjut, tapi saya takkan lelah berkata bahwa Honda perusahaan yang serius, dan kami punya kontrak dengan Jorge. Saat kami menggaetnya, itulah pilihan kami. Mengubah keputusan justru akan jadi kesalahan

      so gimana kelanjutan nya, cuma waktu yang bisa jawab. kita lihat di silverstone

  5. Walau silly tp mmg motogo membosankan.
    Rcv + mm93 mmg kuat & hebat, hrs ada tandingannya dr tim lain biar seru.
    Kembalinya 99 ke GP20 mgkn akan buat seru, biarlah pengelola motogo mikir, bgmn cara agar motogp entertain penggemar nya.

    Klo dlu zaman 46 muda, dia berani utk start posisi tengah dg modal rcv211 & m1 di jamannya, dia pd bisa p1 dr posisi start g2 atau g3. Ini yg ga ada di mm93.
    Klo mm93 yakin dg potensi rcv & dirinya, hrsnya dia berani start dr grid2/g3, trus rebut p1.
    Skrg mm93 kebanyakan touring.

    • Motogp diera awal” gap antara rider jauh dan motor pabrikan deng satelitnya jga sngat berbeda klw sekarang gap antara pembalapkan sdh mepet”. Jdi tolong jgan membabding sesuatu yg tda Apple to apple ap. Kasian wak aji sdah berjelaskan seluk beluk motogp, tp situ msi bicara masa lalu.

    • Start depan ataupun tengah bukan pilihan,tp hasil yg didapat dr usaha serta keberuntungan..jikalau legend memilih start..kenapa kenapa dia termasuk 5 besar pengumpul pole terbanyak…tolong dijelaskan…apabila record pole tidak menarik..ngapain marc dan fabio capek2 ngejar pole di musim pertamanya..atau sudah maen standar ganda..apakah di suatu kelas 1 anak dpt nilai 100 yg lain 70..apakah yg dpt nilai 100 harus tidak belajar kalo ulangan biar nilai sama..

    • Komen dari fen mbah oci detected….hahaha itu si mbah sekarang juga sering start dari tengah….trus bisa dapet p1 gituh?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here