TMCBLOG.com – Hanya finish Kurang dari 0,2 detik baik di 2017 dan 2018 tentu akan Bikin Honda dan Marc Marquez Nggak bisa tidur, geregetan Luar biasa soal Red Bull Ring ini. Ducati memang nama yang memberikan garansi terhadap Salah satu Sirkuit tercepat di kalender MotoGP 2019 ini. Semenjak hadir di 2016 terlihat memang Sirkuit ini sangat memanjakan Peak Power dan Juga Jambakan Torsi. Peak Power Butuh Untuk Mengail Top Speed secara ada banyak sekali Straight, Sementara Jambakan Torsi di RPM menengah dan awal Yang ganas Dibutuhkan secara Banyak sekali tikungan tikungan yang butuh akselerasi tinggi.

Banyak Sekali sorotan Ke diri Marc Marquez di red Bull ring tahun 2019 ini. Ia terlihat sangat Fokus baik mengenai soal On Track Maupun Off Track. Sobat bisa lihat bertapa Ia memberikan respon dan harapan yang positif kepada Jorge Lorenzo untuk dapat Menghadirkan ‘The Real Jorge’ saat nanti sudah Pulih. Dengan Respon ini Marc seperti lansgung menurunkan dan menutup Rolling Door Rapat rapat, Menghilangkan segala Celah yang bisa digunakan Pewarta dan penggosip Untuk menghadirkan berbagai berita Berita Distraction Yang mungkin dapat mengganggu Fokusnya terhadap Red Bull ring . . . kontradiktif misalnya dengan Kasus antara Nakagami – Crutchlow yang akhirnnya sampai sekarang berakhir Kurang mengenakkan bagi kedua mereka. . . Yap Marc cerdas membuat suasana Atmosfer silly season tidak sampai menyentuh dirinya.

Keputusan support teknis Baru HRC dengan Menghadirkan Desain aero wing baru Buat Marc disinyalir juga merupakan salah satu ‘ Red Bull Ring Package ‘. Secara visual, aero wing Baru MM9 di Red Bull ring ini memiliki area wing yang lebih luas bila dibandingkan dengan aero wing Versi awal Musim.  Kta pernah membahas soal 4 variabel penting yang menentukan downforce pada part winglet di MotoGP yang didasari dari Lift force Hukum Bernoulli. dalam prinsip Fisika Bernoulli, Rumus antara downforce dan lift-force di aerodinamika itu mirip . .. Rumus gaya angkat/ Lift itu adalah

dimana :

  • Cl : Coefesient of Lift yang berhubungan lurus dengan Angle of Attack, kemiringan dari sudut dari bilah wing
  • 1/2ρ : Densitas ( kerapatan udara )
  • v : Speed ( kecepatan )
  • S : Luas dari sayap

Dari Rumus di atas Hubungan antara Gaya Downforce dengan luasan dari permukaan sayap adalah berhubungan linear/ lurus  . . dalam artian semakin luas, maka downforce ( gaya tekan ke bawah )  akan semakin besar. Marc Marquez butuh downforce tambahan lebih dikarenakan efek dari ulikan teknisi HRC yang menambah Power dari RC213V dengan berbagai Setupnya ..  Ram air pindah ditengah, setup elektronik dan Lain lain. Torsi dikail makin tinggi di 2019 membuat Butuh bantuan lebih untuk membantu ban depan tidak wheelie ketika throttle dibejek maksimal saat akselerasi keluar tikungan.

Hasilnya mengejutkan  . . Kita akan simak dua data catatan laptime Resmi  Marc di Saat Kondisi Track (Dalam hal ini grip dan temperatur) diperkirakan akan mirip dengan kondisi Tarck saat race yakni FP2 dan FP4

Sobat coba Lihat di atas . . . Saat FP2 dilakukan  Marc Boleh dibilang konsistemn mengguanan 1 jenis belakang yakni Soft. Dan walaupun di jeda dua kali dan membuat nya menajdi 3 kali run, namun Sobat bisa lihat konsistensi Laptime yang dilakukan marc  . . .1:24 koma sekiannya hampir boleh dikatakan Konstan !!

Prediksi tmcblog race pace nanti Jika berlasngung Kering akan ada di sekitar 1:24,1 sampai 1:24,7. Dan di Sesi FP4 Marc sedikit melakukan Komparasi antara Ban Soft dan Ban belakang. Memang sih terlihat bahwa 9 lap di Run Pertama atau 7 lap di run kedua tidak mencerminkan riset race Simulation yang sesungguhnya, namun coba sobat Simak dulu . . Itu Ban soft belakang bukan Ban baru . . Itu ban bekas Pakai dari sesi sebelumnya . . dan Marc Kembali Menunjukan Konsistensinya menghasilkan pace.

Kan ada satu sesi lagi, yakni Sesi Warm up yang akan berlansung beberapa jam setelah artikel ini muncul, disana akan cukup terlihat gambaran yang paling mendekati mengenai Pilihan Kompon ban apa yang di pakai Marc Sore saat race. Namun perlu diingat bahwa ada perubahan paradigma dalam pemilhan Ban belakang di tahun ini dimana dengan RC213V 2019, marc Lebih sering menggunakan ban Soft. Apakah Karena Memang teknologi Karkas Karet Soft Michelin 2019 berbeda dengan Tahun 2018? Atau jangan jangan ada perubahan distribusi Load dari RC213V antara depan dan bagian belakangnya ?

Sampai data FP4, tmcblog memprediksikan bahwa jalannya race MotoGP austria 2019 nanti akan punya potensi berbeda dengan tahun lalu. Tokoh utamanya adalah Marc, Sepertinya Marc Kan membawa mentalitas bodo amat sama pendapat orang lain soal ngacir duluan dan Tidak entertain. Jika Pabrikan lain tidak menemukan Solusi lain di hari ahad ini, Mungkin di Lap 6-7 Marc kan Bikin Gap Yang lumayan jauh dari kompetitornya . . . Namun ini hanya prediksi awal, never say never – apapun bisa terjadi

taufik of BuitenZorg

43 COMMENTS

    • “Tokoh utamanya adalah Marc, Sepertinya Marc Kan membawa mentalitas bodo amat sama pendapat orang lain soal ngacir duluan dan Tidak entertain. Jika Pabrikan lain tidak menemukan Solusi lain di hari ahad ini, Mungkin di Lap 6-7 Marc kan Bikin Gap Yang lumayan jauh dari kompetitornya” hater gonna hate hahaaahaahah

    • fix turing lagi, mending diskusi siapa yang bakal podium 2 dan cal vs takagamai, lebih seru daripada ngurusin podium 1 haha

  1. Jangan diskusikan keberhasilan, lebih baik lakukan persiapan yang mantap. Kalimat ini diterapkan MM93 di RBR. (dan juga selama ini tentunya)

  2. Race austria ini menurut gw akan sangat menarik bagi marc dan hrc, selain karena gregetan kalah tipis, dengan keberhasilan menang disini maka akan bisa meng TKO mental ducacrot…

    • Seeprtinya MM klo lepas saat start bakal gak terkejar,kecuali dovi bs nyodok dan nothing to lose saja. FQ tentu g bs imbangin start secara i4 keuntungannya dicornerspeed aplgi Rpm yg dilimit.

  3. Wedew,apa dia berambisi kalo bisa kunci gelar di Aragon ya?kok kayak tergesa-gesa banget
    Bisa nggak sih,susah deh kecuali pas di cota kemarin gak dnf kemungkinannya lebih besar hehe

  4. Wow, blog ini upgrade level
    Mulai ada analisis pace di fp, walau satu rider
    Top bgt dah
    Berikutnya mungkin bakal ada cacing tawuran versi fp

    • Pace vinales n dovi juga bagus di fp4
      Ketiganya mungkin pakai medium medium dgn opsi medium soft
      Sekali lagi management pemakaian ban jadi kunci

  5. Tapi kok tim sebelah yang malah carut marut
    contoh ducati
    – dovi x gigi yang clash
    – petrux yg takut saat akan melewati dovi karena diultimatum petinggi ducati, tapi akhirnya dia ‘membelot’ saat di mugello dan sachsenring
    – dovi yang mulai menyerah mengejar jurdun
    – miller yg statusnya masih digantung
    – ‘next goat’ yang tak kunjung klik dengan motornya (posisi buncit rookies standing)

    Itu dari pabrikan yang di standing berada di pos 2, yang posnya lebih bawah mungkin lebih carut marut lagu

  6. gak bakal sanggup kayaknya menyamakan People Power berJAS Kuning.
    tapi mungkin seiring berjalannya waktu.

    kita juga sudah kehilangan Ronaldo Luiz, Roberto Carlos, Ronaldinho, Oliver Kahn, Sheva dll tapi lumayan penggemar bola walau tanpa beliau2

  7. Soal bicara motoGP tmcblog mmg paling fasih, top dah pokoknya.
    Soal “bodo amat ngacir duluan” itu gak ada hubungan sama entertain. Omong kosong besar jika ada pembalap sengaja jalan pelan hanya untuk main2 biar penonton terhibur, tdk ada yg pernah mekakukan hal yg demikuan, tdk Doohan, tdk Rossi, tdk Jorge, tdk pula Marquez. Itu pemikiran naif dan tdk masuk akal. Yg ada adalah pembalap yg mampu berjibaku dgn lawan secara baik sehingga bisa meraih kemenangan, penontonpun terhibur dgn aksi2nya.
    Maka entertainment akan lahir jika ada dua atau lebih pembalap yg memiliki kecepatan dan kemampuan seimbang. Dlm konteks yg demikian inilah penyelenggara selalu mengupayakan jalannya balap yg lebih kompetitif dgn membuat “rekayasa” regulasi.
    Ngacir?
    Salahin yg lambat, bukan yg cepat suruh melambat, bodoh itu.

Leave a Reply to lia Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here