TMCBLOG.com – dengan Fix nya Jack Miller hadir di Pramac racing dengan GP20 maka tercatat Sudah 3 pabrikan yang memiliki dua pembalap di team satelit yang disupport penuh menggunakan motor dengan tahun desain sama dengan yang dipakai pembalap team factory. Yamaha, KTM dan Ducati. Sementara itu Honda sampai saat ini masih belum fix benar mau dikasih senjata apa Takaaki Nakagami di 2020 nanti. RC213V 2019 atau 2020 ? Jika 2019, maka Honda merupakan satu satunya pabrikan yang pakai Motor ‘Tua’ di team dengan Factory Support.

Jika kejadian, Nggak tahu deh apa alasan sehingga Honda tidak bisa memberikan motor factory kepada Nakagami. Faktanya Nakagami sudah bukan Rookie Lagi, Tahun 2020 adalah tahun ke-tiga Taka di kelas primer. Progress nya di dua tahun pertama boleh dibilang naik. Walaupun sampai Seri ke 11 di Austria 2019 Taka Belum pernah Podium, namun ia sudah menorehkan angka 62 point, 29 point lebih tinggi dibandingkan Point Full Taka di musim rookie 2018nya (33 point) . Patut dicatat kita masih akan race di 8 seri lagi dan kemungkinan besar angka 3 point ini akan terus berkembang.

Takaaki Nakagami LCR Honda

Jika mau ubek ubek sejarah, Honda pernah tercatat menggunakan Motor factory untuk semua pembalapnya baik team Factory Repsol Honda, LCR, dan Juga Marc VDS ketika Tahun 2016 Marquez, Pedrosa, Crutchlow, Rabat dan Miller menggunakan RC213V 2016. Honda melakukan hal ini memang dengan alasan yang cukup logis yakni melakukan akselerasi riset saat motoGP memasuki era baru dimana ban berganti dari Bridgestone ke Michelin dan Juga semua Team harus menggunakan Paket elektronik unified yang sama  (ECU dan software).

Dan edannya Ketika itu Miller dan Crutchlow pernah jadi Juara Seri dan menjadi catatan tersendiri di mana untuk pertama kalinya semenjak 2006 team Non-Factory Memenangkan Race . . Yes bisa jadi Karena memang saat itu Honda melakukan kesetaraan dalam support paket motor factory ke semua pembalapnya, sehingga semua bisa bicara banyak dan punya potensi menang.

Tahun 2019 Yamaha akhirnnya melakukan terobosan dengan memberikan Morbidelli dan Quartararo Motor M1 Tahun 2019 dan bahkan mulai Austria F1/4 memperoleh update Suspensi depan Ohlins Carbon yang menandakan bahwa Yamaha dan Petronas cukup serius menjadikan Semua Pembalap Para ‘Researcher’ dan Ibaratnya team Petronas Yamaha SRT juga turut menjadi Laboratorium berjalan demi akselerasi pencarian solusi masalah yang mendera Yamaha di tahun tahun sebelumnya.

Hasilnya ? Tidak bisa disangkal . . . Kehadiran Fabio yang tidak hanya sekali hadir menjadi penyelamat muka Yamaha dan penyumbang point buat Yamaha di klasemen factory. Dan yang terpenting, akselerasi riset yang sepertinya mulai membuka tirai cahaya saat paruh kedua musim 2019 dibuka mulai Ceko dan Austria. Kita lihat hampir tidak ada lagi pembalap yang mengeluhkan parahnya slip dan spining ban yang berlebihan ketika melakukan akselerasi keluar tikungan. Pokoknya Yamaha terlihat lumayan bisa memetik hasil dari Policy ini . .

So, Sebenarnya se-signifikan apa hasil riset yang diperoleh Jika Honda keukeuh memberikan Motor ‘tua’ kepada Nakagam?  kasarnya : Gunanya buat apaan ?  Dan satu lagi, Apa sebenarnya Problem honda sehingga harus memberikan Nakagami Motor berusia setahun lebih tua? masalah dana ? Mosok Iya perusahaan sekelas Idemitsu yang menjadi Pelumas OEM dari banyak sekali produk produk Massal yang dibranding dengan nama lain Nggak bisa meng-cover hal ini ? Kayaknya ada variabel pemikiran lain yang belum tmcblog capai nih.

Padahal Honda katanya ingin banget bikin Riset membuat motor yang ‘ riders friendly’, so selain terus melakukan eksperimen dengan fokus performa Via MM93, mungkin sebenarnya bisa dilakukan riset paralel dengan motor yang sama menggunakan jasa tiga pembalap Non-Marquez untuk mewujudkan RC213V yang lebih ramah pembalap. Kalau kata Netizen tmcblog sih, Kampas Rem Honda Beat pun mungkin sebenarnya bisa buat biayain Nakagami pakai RC213V factory di 2020 nanti demi tujuan yang lebih besar dan berdampak panjang . . . sadis sadis dah  . . Please no offence 🙂

Taufik of BuitenZorg

61 COMMENTS

  1. Idemitsu = ngahaem oil = super laris (outo laris ) bayangin setiap sepeda baru dapet oli 3 dikalikan sebulan penjualan motor ngahaem . Belum yg bapak2 or ibu2 nyervice ganti oli .. pasti oli itu .. katanya oli original honda .. upsss..

  2. Apakah honda nya yg melarang atau idemitsu yg ga mau keluar duit lebih atau LCR ada tekanan dari CC untuk tidak memberikan motor terbaru??
    Kalau menurut saya untuk musim depan kayaknya jatah motor pabrikan buat LCR gantian kasih ke Naka,dan untuk CC kayaknya udh ga perlu di pertahankan lagi, di samping hasilnya mengecewakan mulutnya juga terlalu ceriwis,saya raya banyak pembalap yang lebih layak mendapat tempat di LCR,..

  3. Lebih menarik menunggu kejutan apa yg dimaksud Zarco di Silverstone…

    Jujur gw penasaran …. Wkwkwkwkwk

    Apa yg tua (gw cuma pengen bridging ama judul artikel) pensiun n Zarco masuk gantiin dia ?

  4. BOA EDANNNN.

    hahahaha.
    bisa ae wak Haji ini. padahal kampas beat masuk ke pemegang merk ASPIRA atau YUZAKA (baca: yuk zakat).
    lumayan murmer wak.
    kampas depan: Asp 30.000 Yuz 25.000
    kampas belakang: Asp 40.000 Yuz 25.000

  5. Di motogp yamaha mulai ngikutin cara honda
    Tapi di motor harian yamaha budeg
    Pembalap=konsumen….kalo ga liat dan dengerin apa yang dialamin dan dirasakan mereka ya jalan mundur deh
    Just my 2cent….

  6. Karena nakagami kelasnya di awan Miller dan CC, jadi jika pun dikasih motor pabrikan ,nakagami belum tentu bisa podium.

    Dan sekarang juga kondisi beda, Honda sedang tidak ada riset. ECU dan imu sudah mereka atasi. Walu hanya mm saja yg bisa cepat.

    Lalu sudah ada hohe yg jadi riset berjalan utk buat motor mesin V yg lebih manusiawi.

    Jadi urgensinya nakagami dikasih spek sama utk apa?

    Satu negara iya, tapi masalah itu ymh pun sama saja.

  7. Dan ada kemungkinan juga kalo sampe Valencia belum bisa disempurnakan juga (kecuali sasis baru yg di test di Brno adalah jawabannya) Taka akan lebih kesulitan daripada saat pake MY2018
    Walaupun mulut Crutchlow itu seringnya nyinyir kayak mulut tetangga, tapi opini nya banyak benernya ?

  8. Wa gx ada kemungkinan zarco pindah k moto2 petronas? Klu biasa juara dunia moto2 lewat petronas team mungkin buat masuk ke motogp 2021 ada sdikit jalan.

  9. Mungkin kalo mm sdh 10x jurdun baru pembalap satelit dikasih apec motor yg setara,sehingga gd yg ngerecokin mm kalo skrg rider satelit dikasih motor yg setara…jangankan rider satelit,sekelas jolor aza pasti beda spec takut kalo jl bikin repot mm
    .

    • Justru kalo banyak yg pake spek yg sama dg Marc, kemungkinan untuk membantu dia atau jadi barrier dr para kompetitornya layaknya tugas Petrucci dan Miller
      Malah jadi hal yg positif untuk Marquez lebih mudah meraih jurdu
      Juga kemungkinan untuk meraih juara konstruktor, team, independen team lebih besar,tergantung performa paket motornya juga sih

    • Yg bilang jepang nasionalisme tinggi itu cmn pengalihan isu. Yang dijunjung tinggi adalah profesionalisme dan loyalitas. Mungkin 2 tahun lagi naka bisa bawa motor yg ter-update. Liat lagi musim depan, apakah masih konsisten dan loyal

      • Bisa jadi ini proyek “Okada jilid 2” Toh..
        Dipendem pake motorlama eh.. Tau tau jadi second rider di Repsol hodna

  10. Itu untuk buktikan teknologi honda jadul dan yg terkini … Smua bisa bersaing dgn team lain yg sudah terkini smua …

    #soktaudeh

  11. Karena ga Ada urgency buat acselerate riset sepertinya. Motor 1 tahun lebih tua di pake buat pembanding ketika tes di musim berjalan(dengan catatan sudah menemukan arah pengembangan). Apakah feel nya berubah total atau masih di garis yg sama. Ga Herman kan kadang pembalap nyobain banyak motor Dr beberapa model year di tes resmi. Cmiiw

  12. Klo msh mm-centris ko ky susah bikin motor yg friendly-user, karena ya input seorang juara lbh berpengaruh dibanding wingman2 nya.
    Kl nakagami blm dpt support motor MY2020 kl menurut ge ya mungkin nih dr sisi komunikasi crutchlow lbh gampang dimengerti, hrc kan markasnya di inggris r&d nya disana tp bangun motornya dijepang dan CC35 residen inggris jd lbh mudah berkomunikasi dgn engineer di markasnya. Menurut opini gw
    Tp kalo nakagami bisa lbh konsisten drpd CC35 ya selayaknya diberi opsi yg setara

    • Mungkin ngabisin sisa mesin tahun sebelumnya..kan masih kompetitif tuh mesin walaupun desainnya lbh tua.. Ak dikasih itu mesin lama jg sangat tidak menolak…haha

    • tidak juga lah
      MM93-centris bukan berarti tidak bisa friendly
      memang dengan adanya MM93
      hrc punya keleluasaan menambah power dengan konsekuensi lebih liar
      krn MM93 bisa menutupinya
      tp seperti dua bilah mata pedang motor lebih liar meningkatkan resiko crash
      walaupun honda menomor satukan gelar juara dunia
      tentu honda juga ingin membuat motornya lebih mudah dikendalikan agar tidak mudah crash
      sebagai contoh, dibanding rcv 18 akselerasi rcv 19 ditingkatkan agar rider tidak harus selalu late braking untuk menutupi gap laptime

  13. fyi
    TN30 menolak test rcv 19 krn perbedaan karakter dengan rcv 18
    sehingga menganggu feeling dia untuk musim ini
    untuk musim 2020, TN30 sedang negosiasi untuk minta rcv 20 di kontrak baru
    akan menyenangkan jika itu hrc juga setuju
    imho, sayangnya hrc dalam posisi diatas terkait JZ5 yang memutuskan putus kontrak dengan ktm
    perlu diingat hrc sempat mengincak JZ5 sebelum mengontrak JL99
    tapi TN30 tetap punya nilai lebih terkait kebangsaannya
    apapun itu, jika opsi hrc hanya antara TN30 dan JZ5 maka akan sulit memahami jika hrc memutuskan menurunkan 1 “motor tua”

  14. Maklum cah enom tp berbakat…itu si mas Taro.. Cm kurang dikit lg dah bentar kmdn fight head to head ma MM dan Dovi.. Ayo Yamaha pitmu dibikin yg bagus tuh mendorong maju mas Quartararo..jenenge angel nemen tho ah.. Koyo panganan..”Taro”.. Haha

  15. lebih baik menggaji Marc lebih tinggi dibanding ngasih motor baru ke Nakagami.. crutclow udah cukup berhasil buat jadi pengembang mesin RCV 213 yang sekarang.

  16. Coba komen ah
    klo menurut ane sih gini, filosofi honda bikin motor (balap) adalah, motor no 1, dan pembalaplah yang seharusnya beradaptasi dengan motornya.
    sedangkan sampai saat ini, baru cuman MM93 yang berhasil “pake” RCV213, ga heran jadinya kiblat pembalap honda harus seperti MM93. Jadi sebenernya klo dilihat alasannya andaikata misalkan jikalau taka ga dikasih motor baru, ya karena gaya balapnya beda sama MM93, beda dengan cal yang dijadiin pembalap “tester” karena dari postur dan gaya balapnya mirip2.
    terlebih lagi juga taka masuk lebih memiliki tujuan untuk menghadirkan pembalap asia terutama jepang di pabrikan jepang yang sekarang isinya kebanyakan orang2 non jepang, yaa klo boleh ngomong kasar sih buat pembalap display aja 😀

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here