Thursday, 14 November 2024

Rekap Championship Lengkap Pasca Race MotoGP Silverstone 2019

TMCBLOG.com – Asphal Baru di Silverstone memang memberikan keuntungan dan kerugian baru. Cepatnya laptime dibandingkan tahun 2018 disebabkan Lebih dari hanya sekedar Asphal baru, hilangnya bagian bumpy juga memberikan perbedaan yang signifikan banyak terhadap peningkatan performa ini. Temperatur Asphal saat race day diinfokan terpanas sepanjang tiga Hari race weekend MotoGP Silverstone 2019. sehingga ini membuat pembalap menggunakan kombinasi ban dengan kompon paling keras untuk menghindari degradasi karet ban untuk full 20 lap race. Sepanjang race sendiri bisa kita lihat bahwa Alex Rins berhasil menjaga jarak ke Marc dan sukses membuat marc tidak bisa ngacir terlalu jauh. Sepanjang Race Rins melakukan beebrapa Kali trial and error mencoba mencari tahu dimana ia bisa memberikan tusukan mematikan ke Marc. Sepertinya Rins sangat Tahu bahwa Suzuki GSX-RR yang ia tunggangi memiliki mid corner speed terbaik. yang ia bisa gunakan di kesempatan tikungan terakhir. Dan akhirnnya memang berhasil. Tentu akan menarik membahas analisis strategi dan fakta fakta lapangan yang terjadi di track, namun kali ini kita akan bahas dulu data data dan fakta hasil race MotoGP Silverstone 2019

Rins berhasil mencuri 0,013 detik dari Marc. Nilai timenya kecil, namun bikin Marc Marquez nggak bisa tidur. Marc Mengaku kalah di straight terakhir selalu merupakan hal yang tidak mengenakan. Maverick Vinales berhasil finish di posisi tiga. Mungkin bani ” mungkin” dan Bani ” Kalau” bisa nyerocos membayangkan Race akan berlangsung satu atau dua lap lagi sehingga potensi hasi race bisa berbeda, namun race adalah kesatuan, ia harus diukur dari awal sampai akhir. Yamaha Harus mengakui Suzuki sebagai Inline 4 yang lebih baik dari mereka Kali ini.

Bersisa 7 Seri ke depan Marc Marquez memimpin 78 point di depan Andrea Dovizioso sementara Alex Rins mengintip dari dekat Dovizioso setelah mewati Petrucci di Championship. Kalau saja Rins bisa stabil seperti ini d seri seri berikutnya bukan tidak mungkin singgasana Dovizioso lah yang pertama bisa terancam. Namun ini jelas bukan kemustahilan secara di paruh kedua Musim MotoGP kebanyakan adalah Sirkuit sirkuit yang penuh dengan long corner, speed corner dsb. Maverick Overtake posisi championship Rossi.

Honda semakin jauh memimpin di depan Ducati menjadi 45 point sekarang, sementara di Championship Team Jarak Ducati team dan repsol Honda mengecil dari awalnya 49 point pasca Austria menjadi 36 point.

Fabio Quartararo DNF nol point sementara Joan Mir pun tidak Race masih recovery cidera. ini membuat jarak keduanya di championship Rookie masih tetap berada di 53 point.

Finish Posisi 8 Jack Miller ditambah Nol Point F1/4 sudah cukup membuat Miller kembali ke posisi puncak Championship pembalap Satelit. Namun Jarak Miller hanya 2 point dekat sekali dari fabio. Franco Morbidelli Yang finish di depan Cal Crutchlow sudah cukup membuat Petronas Yamaha SRT berada diatas LCR Honda di klasemen Team Satelit.

Cukup Kontras sementara Top-9 pemegang Top speed di silverstone dipegang Oleh Mesin V4 semua sementara Juaranya adalah pembalap dengan mesin Inline 4. Alex Rin sendiri top speednya masih kalah rata rata 2 km/jam dari Marc Marquez. Nanti kita akan bahas lebih dalam di sesi artikel analisa pasca race tentunya. Untuk sementara silahkan dikunyah kunyah semoga berguna.

Taufik of BuitenZorg

112 COMMENTS

    • Cuma liatin crashnya Zarco dan Oliviera..Zarco kayak gak ada beban..ngeloyor aja tanpa ada rasa bersalah…padahal diliat liat Zarco juga yg nyeret Oliviera.

    • Dan Marc takut goyang dombret di akselerasi terakhir menjelang finish makanya dia melebar jauh buat akselerasi.

      Strategi Marq yg ngeblok di tikungan terakhir gak berhasil juga, Rins ambil haluan buat nusuk kedalam wkwkwk…

  1. Mendebarkan lihat aksi marquez vs rins. Apalagi kenekatan rins mengandalkan mid corner speednya, mencoba overtake marquez dari sisi luar. Abis itu baru dicoba dari sisi dalam dan berhasil. Too bad for marquez, 2x beruntun kena overtake di last corner, better luck next time

    • Sejak AR42 mendekat ke MM93, keliatan emang pacenya lebih kencang. Waktu rins buat kesalahan dikit trus tertinggal 0,6sec ga sampai hitungan satu lap kembali lagi mendekat 0,1 sec. Jadi bloknya MM aja yg lumayan ketat sampai mampu jabanin AR42.

      • Itulah hebatnya marq&honda.kalo disirkuit yg cocok dengan mesin inline.selalu ngasih perlawanan sampai last corner.tapi kalo di sirkuit yg cocok dgn v engine.paling cuma ducati yg ngasih perlawanan ke marq,yg pake inline minta ditungguin,biar bisa duel katanya?????

    • Nope, rins ngerjain marq.
      1. Dengan pace yg dia punya, rins tau dia bs balap marq kapan aja, tapi cuk2an sama marq cuma akan bikin ban cepet abis dan peluang Vinales juga akan makin mendekat dari p3.
      2. Rins berulang kali coba balap marq dari sisi luar di last corner. Ini kuncinya, ini pancingannya yg bikin Marq ngambil sisi luar di last corner last lap karena ternyata Rins “menipu” Marq, Rins ngambil sisi dalam.

      Marq tau banget kalo dia “dipermainkan” sama Rins sepanjang race. Kebaca di ekspresi Marq saat interview. Org dengan skill dewa spt Marq pasti ngga akan terima sepenuhnya kalo dia dikalahkan dengan cara dipermainkan sama pebalap dan motor yg inferior dibanding dia dan Honda.

      Marq bs dibilang kemakan “perang urat syaraf” Rins.

      • @Bae: Analisa yg bagus & msk akal. Pantesan pas di garis finish si marq kelihatan bgts nutupin sisi kiri (luar) trek, ceritanya mau nge-blok manuver Rins, eh gatau nya di kadalin.. Rins nya ambil kanan (sisi dlm) trek…. tipisss

        • Kalo yg aku baca si.. Marc justru maksa blok rins di las corner itu dgn membuka gas sedikit lebih lambat dari rins.. Dgn menutup penuh line dalam.. Tapi rins sudah buka gas dahulu.. Kemudian marcbuka gas full yg mengakibatkan terbukanya line dalam akibat gaya parabolik sintrifugal.. Pasti melebar.. Dan karena rins punya mid corner yg joss.. Dia mampu mengejar kaselerasi rcv dan finis dahulu dgn gap tipis..
          Terlihat marc menyesali apa yg dia lakukan di akhir race.. Geleng2 dan sempet pukul helm.. Mengapa disa sibuk tutup racingline di akhir race.. Dan telat buka gas.. Karna pasti peluang menang terbuka jika mark tak lakukan itu..
          Tapi itulah race..
          Dan coba lagi tahun depan dan pasti juara dunia lagi..????

      • Dipermainkan sih g, cuma Rins aja yg g mau diajak main sama MM93. Saat di mid race MM93 sengaja ngendoring gas, biar Rins nyalip, awalnya AR42 ngambil kesempatan itu. Dan Marc ngerasa dg Rins di depan dia punya kesempatan untuk bisa mempelajari race pace AR42, dan mengetahui strong point dan weakness AR42. Tp AR42 sadar, dan akhirnya dia juga ngendorin gas. Marc bilang kl saat itu mereka berdua kehilangan sampe 1 detik, sehingga MV12 bisa mendekat. Mengetahui hal itu, akhirnya MM93 memutuskan untuk push lagi sampe akhir laps, toh point akhir yg mungkin di dapat paling jelek 20 point. Beda urusan kl akhirnya MV12 bisa mendekat dan ikut fight, bisa jadi point maksimal yg bisa didapat 16 point.

        Dan, saat AR42 terlihat seperti harassing MM93 dr outside bebereapa kali di mid corner, IMO itu bukannya sengaja dilakukan, tapi lebih karena memang GSX-RR memiliki better pace di mid corner, sehingga saat racing linenya ditutup, mau tidak mau AR42 harus menutup gas dan sedikit melebar agar tidak menabrak MM93 (kelebihan rider yg di depan, dia bisa mengatur racing line). Yang dilakukan MM93, sama dengan yg DP09 lakukan saat dia harus fight dengan AR42. Tapi itu bukannya g berdampak, untuk gaining speed lagi, MM93 harus open throttle lebih lebar, memanfaatkan torque RC213V yg lebih baik untuk menjauh dr GSX-RR. Dampaknya, more torque, more fuel consumption, more tyre degradation. Itu sebabnya dia kehabisan BBM di cooling down lap, dan saat hal tsb ditanyakan Oxley kapan terakhir kali dia kehabisan bahan bakar, dia jawab “Never”.

        Jadi sebenernya saat Marc melebar di last corner juga bukan karena pancingan Rins berhasil, tapi lebih karena kondisi bannya jauh lebih parah dibandingkan GSX-RR, dan dia lost front, sehingga harus close throttle untuk save the bike. Rins yg kondisi bannya lebih baik, dan ditambah keunggulan corner speednya sehingga dia bisa open throttle lebih awal untuk berakselerasi akhirnya bisa mengambil alih keunggulan hingga 0,013 detik, dan ngeselinnya, sambil ngeliatan MM93 di finish line. (mungkin sambil bilang, “nang raimu c**”)……

        • persis!!
          superb analisis bro. bisa kita liat juga sebelum finish, marc udah goyang-goyang dan mengharuskannya untuk melebar. rins melihat peluang dan gak dia sia-siakan

    • Soal main main atau siapa yg mempermainkam atau siapa yg dipermainkan itu gak gampang. Balik lagi soal mental. Yg dipermainkan klw mentalnya mlempem akan membuat banyak kesalahan.

      Jd kenapa kok ada pembalap yg konsisten menang/konsisten podium ya karena mentalnya lebih joss, beda dengan yg mentalnya naik turun tergantung kondisi sirkuit dan kecocokan motor dgn sirkuitnya.

      Dasar teorinya memang benar karakter motor berpengaruh terhadap perfoma di tiap sirkuit. Tapi balik lagi pembalap yg mentalnya bagus, bukan mental yg tergantung kenyamanan diatas motor semata, akan lebih mampu melawan permainan bahkan balik mempermainkan. Kadang perasaa nyaman dimotor juga klw mentalnya gak joss malah salah perhitungan…ndlosor…wkwkwk

  2. Be.eran ga bisa tidurr mamak3s nihhh…kalahh muluuuu…jaei inget duel elias vs rosai nih..dimana yahhh???

  3. Yang jadi pertanyaan…dgm kekalaham beruntun MM93 di last corner apakah karena kebodohan MM ato memang karakter RCV yg memang lemah di cornering speed?

    • Tentu saja orang pintar tidak ada yg percaya akan “pepesan kosong” bahwa Rossi atau siapapun penantang MM93 bisa meraih gelar juara dunia Moto GP 2919.

    • Pointnya move Marc kebaca ama Rins. Dia ga mau ngikutin maunya Marc n nyalip di satu satunya tempat dia ngerasa lebih baik dari Marc.

      Ada journalist yg nyebut last cornernya Rins itu Dovi style… Ekekekekek

      • IMO…(cmiiw)
        1. mungkin diawal race Marc tidak memprediksi akan melawan si Rins disini, fokus dia ke Trio M1 plus Dovi.

        2. ketika tau Rins bisa nempel terus kaga bisa lepas dan udah merasakan bahwa ban-nya udah sangat terdegradasi, sehingga pacenya jadi lebih lambat dr Rins, maka Marc nyoba menerapkan “plan B” untuk “menyerah sesaat” dengan ngendorin gas, membiarkan Rins nyalip di straight, membiarkan Rins yg mimpin, mencoba “mendikte” di Rins atau setidaknya mengamankan 20 poin.

        3. Plan B itu gagal karena 2 hal.
        – Marc was2 karena pace Vinalez diposisi 3 malah makin kencang dan terus mendekat. 20 Poin juga akan ikut terancam.
        – Rins juga kaga mau berada di depan, “rahasia”nya jadi akan ketahuan ama si Marc. Juga kaga mau didikte ama si Marc. Jadi Rins ikut2an ngendorin gas. Mainin si Marc

        Karena 2 hal itu, mau ga mau dia harus gas poll untuk menjauh sebisa mungkin dr Vinalez.
        Dia tau dengan ban yg udah abis duluan, stamina yg juga udah tergerus, dia kaga bakal kuat untuk defense atau dogfight, lawan 2 rider inline di trek yg dia punya historis jarang menang

    • Di sirkuit Inline dan Ducati, Marc mau coba juara.. jadi bisa seru balapan sampai last lap…
      Di sirkuit Marc… Balapan bosan menang 1 kabupaten…

      dari 12 balapan Marc dapat 6… kalah bersaing last lap di 4 balapan (dovi 2, pertuc 1, rins 1).. kalah mutlak di 1 balapan (assen Vinales).. gagal finish ndlosor di CoTA (mimpin 3 detik)…

      • Bener bro.. logika Marc itu Point dichampionship.tapi Logika Marc Hatters ya cuma duel 1-2 Race dimana Marc kalah tipis. Hahaa lucu sekali. Toh yg selalu diingat pertama itu siapa Yg Jurdun bukan siapa yg juara race sirkuit tertentu?

    • Kalo bodoh mana mungkin bisa jurdun om. marc udh punya motor yg kompetitif musim ini saja selalu masuk podium.sekali crash nol point. Ini sirkuit bukan tipikal V4 toi Marc n HRC bisa kasih perlawanan. Nah kalo disirkuit Honda yg lain ketinggalan sekabupaten.haha

    • Dua sirkuit terakhir, kekalahan di last cornernya beda. Yg satu emang kalah dari sisi akselerasi, satunya kalah karena corner speed. Tapi dua-duanya punya kesamaan, rider di belakangnya “nothing to lose”, sementara yg di depan punya point di klasemen yang dipertaruhkan. Masalahnya bukan pada siapa yg lebih lambat ato siapa yg lebih bego, tapi lebih pada siapa memprioritaskan apa.

      PS(t): last corner di Austin, MM93 harus kehilangan brake lever guard karena nyangkut di swing arm Dovi, sehingga dia harus close throttle biar g crash berdua. Di last corner Silverstone, terlihat dia lose front sehingga harus close throttle, again, to save the bike

  4. sempat khawatir ngebayang hari esok MotoGP..
    jadi ingat Schumy di F1, Loeb di WRC..

    tapi klo lihat si AR dan MV, jadi semangat lagi..

    MM beda dunia, alien, mau di circuit jenis apa, bisa aja nongol di depan.. antithesis untuk hukum keseimbangan..
    sementara teman-teman sepabrik struggle mulu utk bisa setidaknya top 5..
    campaign MM mengejar championship ke-8 sebenarnya sudah berakhir di Brno.

    Hari esok, penyemangat nonton MotoGP ada di potensi fight untuk runner up, AD, AR, MV,
    khusus AR vs MV ditunggu banget dogfightnya..

  5. Di sirkuit Inline dan Ducati, Marc mau coba juara.. jadi bisa seru balapan sampai last lap…
    Di sirkuit Marc… Balapan bosan menang 1 kabupaten…

    dari 12 balapan Marc dapat 6… kalah bersaing last lap di 4 balapan (dovi 2, pertuc 1, rins 1).. kalah mutlak di 1 balapan (assen Vinales).. gagal finish ndlosor di CoTA (mimpin 3 detik)…

  6. Heeeee wak haji nyindir komengtator yg semalem yah…. ? Ada klimat bani mungkin dan bani kalau…. Jlebb bgt sich

  7. Yang slalu hoki siapa coba? Tuh pak guintoli.setiap x ikutan race,eh dia dpt poin cuma2 gara2 bnyk yg dlosor di depannya.mlhan di tabel poinnya lbih bnyk drpda pembalap reguler

  8. Komentator kaya mas taufik gini sangat sulit jd komentator race, bukan krn gak capable, tapi krn sulit distir. Kalo distir akan bertentangan dengan passion. Mungkin akan jd komentator jika motogp gak di sponsorin pabrikan motor. Sepertinya mateo pindah jg krn g mau dikendalikan,ingin berkomentar apa adanya

    • Iya betul kelihatan bgts di setir, semalem pas sesi interview Marquez eh mlh ngebahasnya Yamaha sm hostnya bukan ngomentarin interview si Marquez.

    • Gw kok ngerasa bukan disetir ya… Tapi ngikutin mau fans…

      Suka ga suka, fans Rossi paling banyak…sampai sekarang. Banyak yg nonton GP nyebutnya nonton Rossi. Jadi setiap seri selalu aja Rossi diangkat angkat demi fans yg penasaran. Kan ga semua fans baca blog ini apalagi blog luaran… Yang baca pasti taulah Rossi udah ga menarik lagi untuk dibahas… Karena meredup.

      • Karna gak dicerdaskan bro. Aku nonton motogp pertama saat awal rossi naik kelas 500cc. Jagoanku ya rossi sebelum diganti stoner di tahun 2007. Kalo g ada rossi g dibahas ya sama aja membuat penonton motogp gagal.moveon. rossi manusia,menua dan bisa mati. Kalo rossi pensiun motogp mau pensiun? Justru agar tetap berkibar perlu di highlight pembalap2 top yang baru

      • Karena mereka lahir langsung dengernya tentang rossi, ini kesalahan terbesar peyelenggara motogp. Bagi yg menikmati motogp antar zaman gak akan selamanya jd fans rossi…kenikmatan akan terasa lebih awet!!! Ha ha ha ha Anti Baper…emang doraemon gak tua2??

  9. Kabar mengenai rossi yang kehabisan napas eh ban belakang apakah benar?
    Tolong sekalian dibahas analisa pasca race silvertone 2019 wak..

    • marquez juga sama ban belakangnya abis, tapi last corner of the race 😀 😀 ampir ndlosor klo dia maksa gaspoll ilang deh 20 point, makanya si rins bisa dapet momentum dari mo ngambil jalur luar balik ke jalur dalam karena marquez sedikit kendor akibat nahan gas biar ga ndlosor

    • kenapa duo rider start terdepan malah keabisan ban duluan ya ???
      atau jangan2 Miller juga mengalami hal yg sama ??

  10. “Kalau saja Rins bisa stabil seperti ini d seri seri berikutnya bukan tidak mungkin singgasana Dovizioso lah yang pertama bisa terancam”
    pa haji juga termasuk yang bani “kalau”, bhahaha

    • Beda lah om.
      Kalau next race apa aja bisa terjadi entah badluck di rins atau dovi absen cidera atau petrux/vinales yang nyundul kedepan lagi intinya ssegala kemungkinan masih dan pantas kalau ada istilah jika kalau andaikan karena yang namanya masa depan masih abu2.

      Beda sama bani kalau andaikan race ditambah 2lap lagi blablablabla
      Itu mah emang udah baku race ya segitu lapnya dan berlaku buat semua rider dan udah terjadi..

  11. Joni lontong kena zlubb banget dong,nongol di tv nasional eh masih “andaikan,jikalau,mungkin masih ada beberapa lap”?

  12. Marquez harus belajar jurus pertahanan kayak Lorenzo yg kalo didepan paling susahnya minta ampun kalo diovertake karena walaupun struggle Lorenzo selalu bisa tutup celah racing line sekecil apapun ditikungan (*berlaku jika Lorenzo sudah memahami karakter motornya)

    • masalahnya kompon ban si Marc udah bener2 abis
      klo udah abis kyk gitu tidak hanya susah untuk konsisten, juga susah untuk defense
      Motor jadi tidak bisa “diatur” sesuai kemauan

      Setidaknya Marc udah nyoba untuk menutup banyak racing line yg paling ideal (bahkan sempat terlihat lebih dulu nutup gas di last lap)

      tapi…klo tidak salah dulu si Zarco (waktu msh pake M1) sempat bilang klo si Marc itu “gampang” untuk disalip tapi selalu punya cara untuk nyalip balik. …jadi make sense, untuk ngalahin Marc harus dilakukan di last corner, di last lap. agar si Marc tidak punya kesempatan lg untuk nyalip balik

      • Yaps.. comment of the day.. Kombinasi Marc dan HRC emang sangat mengerikan..kompetitif disemua sircuit. Liat point marc cuma di podium 1/2 .sama 1x crash doang.. sayang kaum denialis belum mau mengakui kehebatan mereka(HRC,Marc)

      • Setuju sama pernyataan ente sob…
        Marquez itu tipe pembalap “penyerang”, jadi pertahanan atau “defend” dia buruk…tapi hebatnya kalo disalip bisa balas nyalip lagi…

        Pembalap yang punya defend bagus menurut ane yaitu Dovi sama Lorenzo…mereka berdua pintar nutup racing line…

  13. “Saya orang yang tak pernah menunjukkan emosi, tapi sejatinya saya sangat frustrasi. Saya mengobatinya dengan berlatih keras, mengerahkan 100% tiap hari, tapi situasi tetap tak berubah dan ini membuat saya gugup, marah, dan sedih. Mungkin kami terlalu sering mengubah motor, menjajal banyak hal yang seharusnya tak kami sentuh, mv12 – pecinogp

    motor yg katanya rider friendly tp keblinger arah pengembangan nya mw merujuk ke siapa? Cmiiw

    • Tetap aja satelit Yama-ha lebih sering podium dibandingkan satelit pabrikan lain bro…

      Itu membuktikan memang rider friendly…

  14. AR42 memang layak menang
    MM gak bisa tidur
    MM dan Tim akan terus improve agar next time akan lebih baik
    tapi big picture of championship semakin nyata dan ini yg paling penting bagi MM

  15. “Cukup Kontras sementara Top-9 pemegang Top speed di silverstone dipegang Oleh Mesin V4 semua sementara Juaranya adalah pembalap dengan mesin Inline 4. Alex Rin sendiri top speednya masih kalah rata rata 2 km/jam dari Marc Marquez.”

    dan si “ahli mesin” tetep aja kekeh dgn statement “Top speed lemah”.
    mungkin karena kaga bisa ngebedain mana top speed mana corner speed
    dan mengabaikan sama sekali faktor kondisi ban

  16. setidaknya dari seri austria dan seri silperston di paruh musim kedua ini, puig dan takeo sudah memiliki data akurat untuk membenahi kelemahan paket motornya di musim depan. jelas sekali puig dan takeo kemaren fokus melihat performa battle markes vs rins selama race hingga finish.
    tim hadno ini memiliki kemampuan bergerak cepat dalam analisa dan pengembangan di sektor-sektor tertentu hanya berdasarkan data, dan informasi impresi dari ridernya atau drivernya (r4)

    • Yaktul Om.. kaum ketek mereka gk sadar bahwa Kombinasi Marc n HRC udh sangat mematikan.pokoknya kalo gak Podium 1 ya 2 disirkuit manapun musim ini.. cuma 1x Crash disirkuit yg harusnya Marc menang mudah..

      • @zbr dari sini bisa disimpulkan, yang bisa mengalahkan marquez ya marquez itu sendiri, karena waktu di austin dia crash karena kesalahannya sendiri

    • wek wek wek klo HRC bisa dapet keseimbangan yg diinginkan di V4 top speed dapet, corner speed dpt, ntah apa yg terjadi dengan bani ABM 🙂

  17. Wak mau nanya nih di race semalem hampir 100% pembalap full pake ban hard hard. Kalo gak salah cuma lorenzo, quartararro, nakagami sama siapa lagi yak yg gak pake hard hard. Tumben tumbenan hampir semua pake kombinasi ban yg sama.

    Btw saya baca dimedia luar dovi katanya mengalami geger otak dan cidera pinggul

    • suhu aspal lebih tinggi dari saat FP maupun Q, makanya semua rider ga punya pilihan, udah gitu aspal baru lagi..

  18. dan pasti susuki akan melakukan bagaimana meningkatkan power pada akselerasi dan top speed, tanpa menghilangkan keseimbangan yg sudah ada.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP