TMCBLOG.com – Pembalap Pramac Ducati asal Australia, Jack Miller sebenarnya memiliki Potensi Race yang lebih baik dari pada yang ia peroleh di Race Silverstone 2019 yang lalu. Jack Sebenarnya Start dari Posisi Top 3 atau barisan terdepan di belakang Marc Marquez dan Valentino Rossi. Di atas Kertas dengan dengan Kemampuan Holeshot Device, Miller harusnya bisa tiba di T1 berada di posisi terdepan, namun hal itu tidak sampai kejadian karena ada sedikit malfungsi dari holeshot device

Seperti Kita ketahui holeshot Device yang digunakan di tiga motor Ducati Desmosedici GP19 Musim 2019 ini berfungsi mengunci Kompresi suspensi belakang membuat posisi roda belakang lebih low. Fungsi dari menurunkan Roda belakang menurut ducati adalah untuk memaksimalkan grip roda belakang sehingga power terdelivery dari mesin ke rantai lalu ke roda belakang lebih efesien. Efesien dalam artian tidak ada terbuang dalam bentuk semisal slide dan meminimalisasi Wheelie. Fungsi peguncian kompresi suspensi belakang ini akan membuka normal kembali saat Motor menyentuh T1.

Namun yang terjadi pada Jack Miller adalah  terjadi malfungsi pada sistem pengunci Kompresi roda belakang. Sistem Holeshot tidak balik ke posisi Normal setelah Motor memasuki T1 sehingga mau nggak mau jack Miller mengendarai Ducati GP19 dengan perbedaan geometri, Ground Clearance dan lain lain karena suspensi belakang terus terkompres. ” Saya melakukan start yang bagus namun saya tidak bisa membuat ‘holeshot’ kembali normal. Jadi saya mengendari sepanjang T1, T2 dan T3 laksana mengendarai Chooper ” begitu Kata Jack seperti yang dilansir di Crash.net

Yap seperti chooper karena bagian rear-end GP19 yang sedang aktif Holeshot device memang rendah banget. Saat kondisi GP19 seperti Chooper tersebut, Miller sibuk memperbaiki kondisi motor sambil race, dan saat sibuk ini kompetitornya di belakang mulai melewatinya dasi samping kiri dan kanan. Ini membuat Miller banyak kehilangan posisi yang awalnya Posisi 3 di akhir Lap pertama ia berada di posisi 7.  Namun begitu setelah Holeshot Device normal kembali, Jack Miller mengaku ia juga mengalami masalah Grip belakang sehingga tidak bisa terlalu banyak merecovery posisi dan memberikan perlawanan ke Barisan depan. Namu jelas ini lucu dan baru pertama kali kejadian Holeshot Device malfungsi saat race berlansgung.

Taufik of BUitenZorg

24 COMMENTS

  1. Sepertinya lebih cocok di aplikasi kan di suspensi depan sistem holeshoot..jadi saat start meminimalisir roda depan wheelie karna saat suspensi depan terkunci di posisi rendah otomatis center gravity lebih berat di front end

  2. nah akhirnya kejadian juga kan, kalau untuk kasus dovi itu gimana yah kira2 apakah holeshotnya sudah kembali normal karena jika dalam keadaan seoerti itu kondisi shok belakang mash terkompres biasanya akan sangat beresiko ketika menghantam atau istilahnya kena sesuatu tapi serasa naik motor dengan shock belakang yg mati jadi lebih beresiko karena tidak ada redaman dari suspensi CMIIW

  3. Entar jangan2 kejadian yg lebih ekstrim,bisa balik tapi pas balik lembamannya terlalu kuat jadi kayak ketapel sampe lemparin si rider karna pas di setel dipress sampe mentok ?

  4. Winglet booming, deflector booming, tapi holeshot ini enggak booming ya, dalam artian pabrikan lain gak mempermasalahkan juga gak ikut2an (kecuali aprilia). Apa kegunaannya gak terlalu signifikan?

    • Lebih cepet 1 detik ketika start tidak pernah menjamin pembalap itu finish posisi 1. Semua hal yang mempengaruhi lap-time pasti dipertimbangkan, tapi ketika balapan sebenarnya dimulai faktor pembalap dan motor itu ya 50:50. Winglet, deflector, brake cover dan ashole device itu keunggulan mekanis punya Ducati yang bisa dengan mudah direplikasi pabrikan lain. Nah kalau pembalap? Tetap ada kastanya. MM93 itu alien hidup, Hohe itu alien setengah hidup. Rins sedang menjadi alien. Dovi gagal jadi alien. Makanya sekarang itu selain MM93 bisa dibilang pembalap alakadarnya.

    • Ane rasa ga ada yg bisa ngalahin startnya Pedrosa pada waktu keemasannya sih,dr row manapun pasti langsung didepan udah kayak pake roket karena bobotnya yg ringan ?

Leave a Reply to Dwiyanto Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here