TMCBLOG.com – Kepada Quotidiano.net, Teman Valentino Rossi semenjak Kecil – Uccio Salluci yang kini juga ikut mengembangkan VR4 Academy berbicara banyak mengenai Valentino Rossi . . satu pertanyaan awal yang begitu tajam dilayangkan mengenai konfirmasi rumor Pensiunnya Valentino Rossi yang dikumandangkan banyak orang orang saat ini . .

Uccio : ” Cerita itu, pembicaraan tersebut membuat saya tersenyum. Untungnya, menjalani kehidupan bersama dia ( Vale) setiap hari (membuat) saya mengetahui dengan baik Realitas dari Vale dan juga Project Projectnya sudah tentu yang lain “

Tanya : Apakah di 2020 akan kita temukan Rossi yang super-kompetitif?

Uccio : ” Yamaha belerja sangat baik untuk motor tahun mendaatng. Di Valencia, seri terakhir dari musim ini kita akan lihat M1 2020 dan saya yakin akan jadi motor yang hebat. Jika kita tambah Vale dalam keadaan yang baik dan memiliki keinginan yang gila untuk menjalaninya ( MotoGP 2020)  . . . “

Tanya : Rossi mungkin tidak akan berhenti setelah 2020, apakah itu berlebihan ?

Uccio : ” Menurut saya semuanya akan bergantung pada bagaimana Musim ( 2020 ) berjalan. Jika Vale bisa cepat dan membuat Musim 2020 berjalan bagus, kenapa juga tidak mendapatinya bahkan di 2021 dan 2022. Ya, apapun bisa terjadi “

Tanya : Namun di Yamaha, However, sudah ada beberapa penerus yang bagus bukan ?

Uccio : ” Betul, sangat tepat. Namun saya bilang Vinales bagus, Quartararo juga Ok. Lalu Lihat di urutan championship dan Keduanya ada di belakang. “

Tanya : Akankah Rossi menjadi tokoh Protagonis ( tokoh utama) di Final GP ?

Uccio : ” Untuk Hal ini saya lebih memilih tidak terlalu berharap. Saya harap sih demikian tentunya, Namun 2019 tetap merupakan tahun yang aneh “

Tanya : Sekarang mari kita bicara soal akademi kalian, kenapa beberapa Murid (Baldassari, Bulega danFoggia) ada yang hengkang

Uccio : ” Itu normal, ini adalah bagian dari rotasi. Di sepakbola ada pemain yang berganti jersey tiap tahun.  . . . setahun yang lalu kami memiliki 300 pembalap muda yang berada dalam observasi. Sekarang mereka ada empat yang dalam pengawasan kami walaupun  mungkin yang akan masuk akademi hanya dua.  . . Mungkin ada baiknya jka kami hanya memiliki perserta yang sedikit “

Taufik of BuitenZorg

49 COMMENTS

  1. * Untungnya, menjalani kehidupan bersama dia ( Vale) setiap hari (membuat) saya mengetahui dengan baik Realitas dari Vale *
    apa mereka berdua pasangan maho ???

  2. Nah loh quartararo,udah termasuk ultimatum tuh udah kayak ngomong,”woy,F1/4 lu gabakal bs naik ke kursi faktori,kecuali elu yg geser kursi Vina Garut,gapapa” ?

  3. Yamaha itu tdk ada masalah dgn motornya, mereka hanya perlu seorang pembalap yg mampu membuat perbedaan. Dan seseorang itu sdh diteras depan rumahnya sendiri.
    Kini tinggal Yamaha, mau terobsesi dgn masa lalu, atau membangun masa depan.

    Tanpa Marquez pastilah Honda pun akan berkutat dgn permasalahan motornya, persis spt yg dialami Yamaha saat ini. “Penyakit” Yamaha itu sebenarnya juga diderita Honda, hanya bedanya Honda memiliki “obat” yg bernama Marc Marquez, sdg Yamaha tdk punya. Tp sayangnya Yamaha masih saja salah mendiagnosa letak penyakitnya. Pernah ada “obat” bernama Zarco malah di buang. Kini Yamaha masih memiliki satu obat yg malah lebih mujarab, semoga mereka mau meminumnya. Itu kalau mereka mau sembuh.

  4. Kok beda sama prinsip Puig ya ‘ini motor buat lu,ga usah banyak cocot yg penting pake aja, buktinya ada yg bs juara pake ini motor,klo lu ga bisa berarti yg salah bukan motornya tapi diri lu’

      • Hahahaha sabar bro A1M-IN.. mgkn yg dia maksud Pecco Begindang kali.. kl Morbidelli kan jelas sang putra mahkota YFR gak ada yg menyangsikan. Jin Jarpis pun sudah mengiyakan sejak 2018 kl dia ada di hierarki teratas pengganti kakek sugiono. Kengerian itu telah datang bro ?????

  5. 2015 : 1 (4x) 2 (3x) 3 (8x)
    2016 : 2 (2x) 2 (6x) 3 (2x)
    2017 : 1 (1x) 2 (3x) 3 (2x)
    2018 : 1 (-) 2 (1x) 3 (4x)
    2019 : 1 (-) 2 (2x) 3 (-) sementara

    Memang bukan saja salah rossi doang
    Faktor motor juga banyak peran
    Cukup fair ketok palu nunggu 2020
    Toh kontraknya juga sampai 2020
    Tp kalo hasilnya memang sama aja, lebih baik posisi rider factory di beri ke rider yg punya potensi

    • Vinales:
      2017 : 1 (3x) 2 (2x) 3 (2x)
      2018 : 1 (1x) 2 (1x) 3 (3x)
      2019 : 1 (1x) 2 (1x) 3 (2x)

      Tetep Rossi sendiri punya andil cukup gede dibalik turunnya prestasi Rossi. 2017, bisa jadi Vinales lah Championship Contender bersama tiga pembalap kl g dirampok Michellin dengan compound ban yg lebih keras dan perubahan arah pengembangan M1 (Vinales don’t know how to ride a Yamaha….).

      2018 dengan motor yg masih menggunakan basis pengembangan 2017, prestasinya juga tidak terlalu jelek dan semakin membaik setelah Yamaha mendengarkan permintaannya untuk menggeser CoG sedikit kebelakang (Please keep my bike setting for the rest…)

      IMO, kl emang VR46 masih mau naik motor dan balapan, itu haknya. Tapi y balapan sendiri pake tim sendiri, kl Yamaha yg merasa masih ingin “keep the romance”, y silahkan aj support timnya Rossi dengan motor pabrikan. Sukur-sukur bisa juara dunia kesepuluh, gregetnya lebih bagus tho, balapan pake tim sendiri bisa juara dunia (bisa dijual lebih heboh dibandingkan juara dunia dengan nastro azzurro).

      Toh selama ini dia bisa balapan di Yamaha juga karena bayar toh (pake duit Movistar). Dan IMO, sepertinya ini juga yg jadi alasan kenapa VR46 bisa memiliki posisi politis yg lebih tinggi dibanding rekan setimnya. Saat Movistar mundur, baru Jarvis berani berkomentar (wlpun kemudian komentarnya diralat sendiri).

      • Agree
        Rossi memang bertanggung jawab atas performa dirinya
        Dan banyak isue ttg perubahan arah pengembangan thn 2017 n 2018
        Sehingga ada penurunan performa yamaha
        Mana yg lebih berperan ini kaya omongin mana duluan ayam sama telur
        N ane lebih percaya dua2nya bertanggung jawab sama besar

        Statistik menunjukkan maverick bisa lebih baik dr rossi
        Ane gak gugat itu
        Tp jika rossi terus2an seperti ini
        Terlihat rossi + m1 sudah mentok
        Makanya alangkah lebih baik jarvis mengganti posisi rider factory ke rider yg punya potensi
        Misal zarco atw fabio
        Hei… I didn’t say that they’re better than rossi
        Tp setidaknya potensi itu ada
        N mereka perlu diberi kesempatan untuk membuktikan
        Trus rossi gmn?
        Ane juga bukan bani yg nyuruh dia pensiun
        Seperti ente bilang, itu hak dia
        Tp untuk posisi factory ada banyak yg hrs dipertanggung jawabkan
        Lebih dr sekedar finish 3-8
        Even factory semenjana seperti aprillia n ktm juga gak mau seperti itu

        Terkait jarvis ane juga bingung
        Statemen pertama dia tidak ada yang salah
        Memang masa depan pengembangan yfr tidak bertumpu dgn rossi
        Ayolah dengan usia dan performa seperti itu masa iya masih mau bilang masa depan
        Masa depan itu luas
        Bisa 2020, 2025 dst
        Bukan juga berarti jarvis nyuruh rossi cepat2 pensiun
        Tp anehnya (gak tau benar atw salah) ini pun diralat
        Makanya terkait performa yam aha, gw lebih menyalahkan jarvis
        Kalo mau meyalahkan motor, jarvis punya wewenang disitu
        Mau menyalahkan rider, jarvis juga punya wewenang disitu
        Mau nyalahin tim, jarvis juga punya wewenang disitu
        Masalah ada yg menekan dia, jelas salah dia pimpinan koq bisa ditekan

  6. Uccio kui sopo?
    Kok penting banget pendapatnya,istri Crutchlow atau istri Stoner yg hidup serumah aja ga pernah diwawancarai kek begini ??

  7. Dari dulu mau pensiun patokannya lihat perkembangan tahun depan…jika bla bla bla bla…ya monggolah you are the legend

  8. Perasaan dari dulu alasannya sama aja…”kita liat performa motor tahun depan” atau ” kita lihat performa motor sampai paruh musim”

    Tapi hasilnya ya gitu-gitu aja…
    Sebenarnya alasan pensiun karena motor udah ga relevan…
    Rossi ga mau pensiun karena keinginannya untuk terus mengendarai motor…
    Entah itu menang atau tidak yang penting nge-gas…

    Tapi kebanyakan para valeban ga terima kalo Rossi yang disalahkan karena ga bisa menang, pokoknya yang salah motornya…padahal masih banyak talenta muda yang siap menggantikannya…

    • kalo pun belum mau pensiun, yaa balap di Sky VR46 ajalah, toh dorna udah siapkan slot ? dan yamaha tetap bisa pake rossi sbg promosi menggandeng brand |VR46.. aku bayangkan kalo yamaha factory pake fabio dan ngembangkan M1 buat dia, mungkin yamaha bakal kembali ke jalur kemenangan

      • Kl VR46 pake Yamaha, pertanyaan berikutnya:
        1. Yamaha mampu g support 4 motor spek pabrikan plus dua motor spec B ke tiga tim?
        2. Kl Yamaha g mampu, SRT mau g make Suzuki?
        3. Kl SRTnya mau, Suzuki mampu g support empat motor pabrikan dalam satu musim?

  9. Lebih tepatnya tergantung Marquez, andai saja dia berbaik hati istirahat sementara di tahun 2020, biar sang kakek bisa jurdun ?

    ehh lupa ada Alex Rins, ada Dovisiozo juga… ?

  10. semua serba tergantung.. tergantung ini… tergantung itu.. sepertinya si ‘itu’ dan mbak ucci ini suka bermain gantung-gantungan. hehe…

    mbokya langsung jawab saja to the point, si ‘itu’ belum mau pensiun. titik. semua senang mendengarnya

  11. M1 pengen kentjang lg?
    Y & Fby hrs sungkem dl k Kang Kobay… Biar berkah & jd rigid d track ?
    Krn R25 g pke Deltabox & aq Fbh y g ikutan sungkem… RCV KW si Kucluk ckup kentjang coy bwt nglawan Factory sblh! ?

  12. Kalo ikut logika para ABR di sini, harusnya VR46 & semua rider di belakang dia, mesti ngajuin pensiun dini.
    Apalagi rider + tim yang gak pernah nyicip podium sama sekali, mending mundur aja dari ajang motogp.

  13. ngalor ngidul..tetep yg di liat posisi klasmen! itu mungkin ya yg diliat dari kacamata semua legend, tapi iya juga sih percuma jadi kadal tapi….hehehe, bikin artikel wak…judulnya “teori quantum jarak waktu antar 0,013 detik dan 78 point” …

Leave a Reply to Pak Bangun Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here