TMCBLOG.com – Ada artikel yang cukup baik dari Crash.net yang ditulis Sobat tmcblog Peter McLaren. Di sana hadir pembahasan perbandingan efek yang dihasilkan dari penggunaan Holeshot Device yang di 2019 ini hadir di dua Pabrikan. Pertama Ducati yang sudah mulai memperkenalkan mulai di test Pra Musim 2019 di Sepang dan Akhirnnya Aprilia menggunakan di Paruh kedua Musim 2019. Holeshot Device Ducati bekerja dengan mengkompres dan Mengunci Lendutan kompresi Suspensi belakang sementara Aprilia Lebih memilih mengunci Lendutan kompresi suspensi depan (mirip seperti Holeshot motocross) nah Seperti apa Perbedaan Tinjauan Teknis keduanya, perbedaan efeknya dan mana yang lebih baik ? silahkan simak pembahasan berikut ini sob  . .

Jujur tmcblog harus beberapa kali membaca penjelasan yang disampaikan Oleh Direktur teknis MotoGP Corrado Cecchinelli yang pernah menjadi Wakil direktur Ducati Corse. tmcblog tidak akan menterjemahkan apa yang disampaikan Oleh Cecchinelli, namun tmcblog akan bawakan sendiri menurut apa yang bisa tmcblog kunyah kunyah dari penjelasan beliau dan berharap dengan penjelasan tmcblog, sobat bisa lebih mencerna maksud dan tujuan dari kedua alat mekanis ini.

Jadi Begini, Kita Mulai dari tujuan utama dari Pengaplikasian Holeshot Device yakni  Utamanya Untuk meminimalisasi terjadinya wheelie dan tujuan sekunder banyak , salah satunya memberikan Traksi lebih besar lagi ke Ban belakang agar bisa efektif melakukan start. Menurut Cecchinelli di Zaman Di mana ban Michelin sangat bagus grip karetnya seperti saat ini, Akselerasi saat start itu handicap/ Tantangan nya paling utama adalah Wheelie bukan spining ban belakang. Ini artinya jika wheelie hadir maka dipastikan akselerasi akan loyo . . !!

Memang sih Di setingan ecu Launch Control sudah ada Variabel anti wheelie, namun anti wheelie di setingan ECU ini ada ikut campur interupsi mematikan pengapian, semprotan bbm dan lain lain atau secara umum mengganggu proses ledakan pembakaran di mesin. Nah anti wheelie dengan cara mengaplikasikan Holeshot Device Murni 100% bersifat mekanik dan tidak ada hubungan sama sekali dengan proses pembakaran di dalam Jeroan mesin. So performa mesin akan tetap maksimal, nggak ada interupsi interupsi untuk mematikan mesin, menyetop bbm, menghentikan pengapian dan lain lain. Oke sip sampai sini dicatet dulu ya !!

Nah Menurut Cecchinelli Kunci Utama dalam Antiwheelie mekanis adalah merendahkan serendah mungkin titik Pusat Massa (Centre of Gravity- CoG). Nah ini lah yang merupakan tujuan Paling Utama Banget dari Holeshot Devices secara umum. Kenapa CoG Penting? karena LIMIT dari kapan terjadinya Wheelie itu Berbanding lurus dengan rasio Jarak poros roda belakang dengan CoG motor (B) dengan Jarak antara CoG dan permukaan asphal (H) – ini tmcblog hi-lite kuning karena memang merupakan resep/ rumus utama dari penjelasannya

Gambar di atas adalah Motor Ducati Desmosedici GP19 sebelum diaplikasikan Holeshot Devices ( normal) . Anggap saja misalnya angka B1 dan H1 sama sehingga Rasio B1/H1 nilainya adalah 1

Gambar di atas adalah Gambar Motor Ducati GP19 setelah diaktifkan Holeshot Devicenya. terlihat lebih ‘membumi’ kan? Terlihat B2 nya sama dengan B1. Sementara jelas H2 lebih kecil dari H1 . . .Ini membuat B2/H2 nilainya akan lebih Besar dari B1/H1. . . Kalau B1/H1 tadi misal nilainya 1 . . Mungkin B2/H2 nilainya bisa misalnya 1,03

Ingat Kata Checcinelli : LIMIT dari kapan terjadinya Wheelie itu Berbanding lurus dengan rasio Jarak poros roda belakang dengan CoG motor (B) dengan Jarak antara CoG dan permukaan asphal (H).

artinya B2/H2 nilainya lebih Besar dari B1/H2. Maka Kondisi B2/H2 ( holeshot Aktif) memiliki Limit terjadinya wheelie yang lebih besar dibandingkan B1/H1 ( tanpa Holeshot device) . . . atau dengan kata lain dengan pengaktifan Holeshot Devices akan lebih lama sampai terjadi wheelie ketimbang tanpa menggunakan Holeshot Devices  !! Yap rumus itu ada memang untuk bisa menjelaskan menjelaskan sesuatu yang bersifat fisik dengan lebih mudah . . thats why I love Physics So Much !

Pertanyaan  berikutnya Bagaimana Jika ditaruh di Depan ? seperti yang diaplikasikan Oleh Aprilia ?

Holeshot yang dipakai Oleh aprilia boleh dibilang persis sama dengan apa yang dipakai di Dunia Motocross. namun sobat bisa bayangkan saat holeshot tersebut diaktifkan maka Suspensi depan akan terkompres dan terkunci artinya apa ? Front end Motor akan lebih Nukik

Nukiknya motor jelas akan mengubah Titik Pusat Massa ( CoG ) dan ini lah yang berbeda dengan holeshot yang diletakkan di belakang. So Sistem Holeshot Aprilia memiliki efek lain yakni merubah secara drastis titik CoG yang artinya merubah secara drastis keseimbangan dari Motor. Pasti nggak ada yang mau merubah keseimbangan dari motor tho ?

Selain itu Karena Suspensi depan Motor itu tidak Lurus ( tidak tegak lurus dengan permukaan ) maka dengan mengkompres suspensi depan akan membuat roda ‘ tertarik posisinya ke arah belakang’ dan ini menyebabkan ada bobot yang terpindahkan ke belakang. Bobot depan pindah ke belakang secara logika akan membuat front end kehilangan bobot dan tentu akan menambah potensi terjadinya wheelie. . .

holeshot di motocross dalam posisi aktif

Pertanyaan lanjutan Kenapa Motocross pakai di depan ? Menurut tmcblog karena motocross menggunakan dimensi panjang Suspensi dan Ban depan Yang berbeda dengan Motor Road Race kayak MotoGP. Ban Motocross depan diameter rimnya lebih lebar dan Suspensinya lebih jenjang/ panjang, sehingga upaya mengkompres suspensi depan akan lebih membuat Motor lebih terlihat normal ( lebih rata depan-belakang) semeentara MotoGP, jelas akan membuat Motor terlihat ‘ nukik’  . . silahkan dikunyah kunyah dan didiskusikan ..  semoga berguna

Taufik of BUitenZorg

85 COMMENTS

  1. Kalau malfungsi seperti ducati kemaren yg di tikungan pertama, suspensinya ga balik normal

    Holeshot ala Aprilia lebih aman buat nikung daripada ala Ducati yg katanya kaya bawa motor chopper ?

    • Perkara ducati sudah ada kejadian malfungsi adalah benar dan fakta, namun justifikasi Lebih aman model aprilia jelas harus ada data

      • kata Bang Haji yg dikompresi sok belakang?.. kenapa pada gambar ducati H2 lebih rendah dari B2?.. kan jadi nukik wak?.. lalu kenapa kemarin dibilang kayak bawa Choper?…
        hamba binun nih Bang..

      • Dibaca lagi, tujuan utamanya adalah menurunkan COG. H2 itu adalah tinggi COG setelah mengunci kompresi suspensi belakang, otomatis tinggi suspensi belakang lebih rendah thus posisi duduk lebih rendah. Kombinasi posisi duduk lebih rendah dengan posisi setang tinggi ini yang dimaksud ala Chopper.

    • Depan juga bahaya kalo malfungsi,pas nikung kena sedikit bumpy aja,karena ga ada lendutan dr suspensi depan yg meredam jadi sedikit hilang kontak dr aspal dan terjadi low side,belum lagi chattering yg pasti dirasa lebih parah dirasakan tangan si rider,imo

    • Nambahin efek lainnya aj, kl malfungsi sama aj g bagus. Tterutama untuk braking saat corner entry, karena suspensi membantu meredam efek G-Force saat braking sehingga meringankan kinerja rem depan dan menghindari terjadinya front lock.

  2. “dengan mengkompres suspensi depan akan membuat roda ‘ tertarik posisinya ke arah belakang’ dan ini menyebabkan ada bobot yang terpindahkan ke belakang. Bobot depan pindah ke belakang secara logika akan membuat front end kehilangan bobot dan tentu akan menambah potensi terjadinya wheelie. . .”
    ———————————————————-
    I beg to differ, IMO, idealnya Holeshoot device emang ditaruh di suspensi depan karena CoG akan bergeser lebih ke depan, dibandingkan kl holeshoot device dengan menurunkan suspensi belakang. Potensi wheelie secara tidak langsung akan ternetralkan dengan bergesernya static weight yang lebih condong k depan.

    Baik Aprilia maupun Ducati pasti punya pertimbangan sendiri terkait perbedaan pendekatan mereka karena masing-masing memiliki kelebihan masing-masing.

    Menurut Cecchineli (di artikel yang sama), holeshoot dengan front fork walaupun memiliki efek lebih besar, tetapi pergeseran H1 maksimal sebesar 50%. Sementara holeshoot pada rear suspension maksimal hingga sebesar 60% plus akan bisa lebih bebas setting suspensi karena ada lebih banyak opsi setting rear, mungkin itu sebabnya Ducati lebih memilih menempatkan holeshoot device pada rear suspension (plus aero scoop juga pasti masuk sebagai parameter perhitungan saat Gigi menyusun simulasi pada saat mendesain holeshoot device).

    • I beg to differ, IMO
      holeshot di depan dengan ban sama sama 17 akan membuat nukik dan ini mengubah balance motor secara signifikan . . motogp yang segitu detailnya, perubahan balance sedikitpun akan banyak mengubah karakter motor . . apalagi ini perubahan yang sangat serius yakni perubahan CoG, cmiiw . . .
      kalau di Suspensi belakang minim banget terjadi perubahan posisi dari CoG

      • Tapi perubahan balance-nya kan hanya terjadi sampai first corner. Setelah itu, begitu holeshoot non aktif, semua akan kembali pada parameter setting semula. Begitu juga dengan Ducati, sedikit banyak pergeseran H1/B1 pasti mempengaruhi CoG nya juga, tapi y itu tadi cuma sampai first corner saja (kecuali ada malfungsi seperti kasus Miller).

        IIRC, saat factory press conference sebelum seri Brno ada press yang bertanya kepada tiga perwakilan pabrikan (Suzuki, Honda, dan Aprilia) mengenai penerapan hole shoot device pada motor mereka seperti pada GP19 milik Ducati. Sasahara dan Takeo menjawab “kami akan mengevaluasi lebih lanjut”, dan hanya Albesiano yang menjawab “kalian akan melihat dalam waktu dekat”.

        Penjelasan Sasahara dan Takeo saat itu secara garis besar menyatakan bahwa holeshoot device mungkin bisa menambah sedikit perbedaan terhadap performa saat race, tapi apakah penambahan performa tersebut seimbang dengan efek lainnya. Bagi Ducati dan Aprilia, mungkin itu yang mereka incar, “sedikit penambahan performas” mengingat mereka harus mencari keunggulan wlpun sedikit untuk lebih baik dari yang lain.

        • kira kira bisa bayangin mereka menghadapi first corner dengan CoG yang berubah drastis katak gitu ?
          Saya pernah melihat dengan kepala sendiri dengan jarak cuma 2-3 meter di depan T1 Sepang dimana marc seperti laksana terbang melibas tikungan ke kanan T1 . . saya nggak ngebayangin kalo RC213V berubah CoGnya, apa Marc Bisa seperti itu.
          Mungkin itu juga yang jadi sebab Honda tidak langsung pakai, walau kata Takeo di artikel crash disebutkan Honda pernah menggunakan juga di masa masa yang lalu

        • Sedrastis apa perubahan CoG terhadap riding character saat holeshoot aktif dan saat holeshoot nonaktif, kita g akan pernah tahu karena pihak yg memiliki perlatan tersebut pasti menutup rapat informasi itu agar tidak dipelajari pabrikan pesaing.

          Tapi logikanya, dengan Albesiano memilih menerapkan holeshoot device pada suspensi depan pasti sudah memperhitungkan dampak aktifnya holeshoot tidak akan merubah secara drastis riding character Aprilia RS-GP (terlepas kualitas RS-GP jg).

          Untuk Marquez, entahlah Wak. Saya pribadi g akan menggunakan dia sebagai parameter pembanding performa rider atau motor lain. Apapun kondisi motornya, dia akan selalu berusaha mencari batas limit performanya.

        • yes bener, kita sementara ini hanya bisa menduga duga sih
          hitungan sebenarnya ada di mereka semua, albesiano pasti ada hitungannya kenapa Ia pilih di depan

    • Saya setuju dengan AIM-1N. Untuk mengurangi wheelie, paling mudah adalah menambah bobot “maya” bagian depan, yaitu dengan menggeser COG lebih ke arah depan seperti approach yang dilakukan Aprilia. Mungkin pertimbangan Ducati adalah karena power delivery yang sangat besar ke ban belakang, maka mereka perlu traksi tambahan sehingga menggunakan pendekatan yang dipakai saat ini.
      Just my 2 cent

    • Sebelum artikel ini saya kira ducati malah bikin suspensi belakang tidak bisa kompresi maksimal saat holeshot aktif.
      ngerti sih lalau cog turun pasti wheelie berkurang.
      tapi kalau depan tetap tinggi apa gak ndangak?.
      atau jangan-jangan sebenarnya holeshot ducati bisa menurunkan depan belakang bersamaan

    • Setelah saya baca versi inggris nya di crash.
      kalau holeshot di belakang hanya menurunkan COG gda efek samping.. kalau didepan menurunkan dan geser maju COG sehingga ada efek samping

  3. Secara motor lebih nukik ke depan, bukankah Center of Gravity lebih condong ke depan om? Sehingga beban lebih berat di depan, diharapkan motor tidak mudah wheelie,
    Kedua model hole shot punya tujuan sama tetapi jalannya yang berbeda,
    Gimana om?

    • Yg berujung gonta ganti winglet yg terus bersambung kayak sinetron ?

      Kalo software canggih yg bs bikin anti wheelie yg tepat palingan pertama2 doang yg keluar duit banyak buat ngembangin,selebihnya palingan setting setting doang buat track yg cocok,
      Kalo winglet?,ga selesai selesai sampe sekarang,cuan mengalir sampe jauh

      Jadi mana yg lebih menguras dana sebenarnya? ??

      • Untuk tim satelit gimana? Tim pabrikan kemungkinan besar g akan mau memasukkan klausul ECU-inhouse dalam kontrak leasing antara pabrikan dengan tim satelit, kecuali emang ada agenda tertentu. Atau klpun ECU-nya masuk dalam klausul leasing, kemungkinan akan diikuti dengan sharing development cost yang belum tentu tim satelit memiliki financial resource yang setara.

        Sementara dengan unified ECU, semua tim akan memperoleh ECU yg sama.

        • Ujung-ujungnya kan masalah SDM.

          Mau software bagus ya cari programmer handal.

          Mau start bagus ya latihan start.

          Pabrikan jepang sepertinya nggak tertarik nih sama holespot.

    • saya pikir ada tidak ada ECU, kayaknya kalo Gigi ada di Ducati, Hal hal seperti ini kayaknya akan tetap lahir . . ini kayaknya watak, mindset dan karakter management yang dipimpin Dal Igna, Imho

      • Yup. Bisa saja begitu dan arahnya ke mekanik. Karena bisa jadi hal itu yg dia ngerti.
        Kalo yg elektronik plus sensor segala macam dia nggak kuasai

  4. Menurut ane aprilia meniru prinsip motor drag juga.. yang dimana salah satu cara mengurangi wheeli dengan memendekan sekok depan,.. dan karena njentit “nukik” dan ditambah posisi badan saat start condong ke depan maka disttibusi bobot bagian depan motor akan lebih berat daripada saat normal.. sehingga menambah distribusi bobot ke depan.. hal yang lumrah di dunia drag herex tradisional juga ??

    • Beda montor beda power beda cog beda2 hasilnya. Kalo bobot condong kedepan potensi wheelie berkurang tapi potensi spin ban belakang bertambah. Sebaliknya bobot condong belakang, potensi wheelie bertambah namun potensi ban belakang spin berkurang. Kalo drag mungkin powernya masih bisa dihandle grip ban. Jadi gak spin. Lebih ke wheelie krn bobotnya dibikin seenteng2nya

  5. Sebenarnya ada 1 teknologi lagi selain HOLESHOT DEVICE yaitu WHEELBASE ADJUSTER.
    Prinsipnya sensor akan memerintahkan sistem untuk merubah wheelbase menjadi lebih pendek saat kecepatan rendah dan semakin memanjang saat kecepatan bertambah.
    Pada kecepatan rendah misalnya saat menikung, wheelbase memendek untuk memudahkan bermanuver.
    Pada saat kecepatan bertambah, wheelbase juga akan bertambah untuk meningkatkan stabilitas dan traksi.

    • Nah itu cara kerjanya secara mekanik atau elektronik,kalo elektronik ya dilarang keras
      Suspensi aja udah kalah canggih dr motor2 superbike yg dijual yg tinggal pencet dr stang motor udah berubah settingan

    • ya bener tidak boleh ada hal hal yang serba otomatis di beberapa part, kalau diperbolehkan mungkin sejak lama ada active winglet dan active suspension

    • Kalo wheelbase adjuster ditaroh di belakang, risiko rantai lepas. Misal lagi kenceng, wheelbase panjang, tingkat kendor rantai normal. Pas lagi pelan, wheelbase pendek, rantai malah jadi kendor, risiko lepas. Kalo ditaroh di depan, (mungkin) sistem mekaniknya kyk ngerubah sudut suspensi depan, tapi yaa ada risiko rusak si sistem mekaniknya, soalnya setiap ngerem, distribusi bobot ke depan semua, otomatis sistem mekaniknya juga nerima. Kalo lagi balapan tiba2 rusak yaa apes, IMHO. Tapi yaa gk tau juga, makin kesini teknologi makin canggih, mungkin nanti ada yg namanya Wheelbase Adjuster, cuman gk tau bentuknya kyk apa

  6. “Bobot depan pindah ke belakang secara logika akan membuat front end kehilangan bobot dan tentu akan menambah potensi terjadinya wheelie. . .”
    ____________________________________________________________
    wak bukannya wheelie rumusnya cuman B/H? masih ada yg lainnya lagikah?
    ____________________________________________________________
    “B2/H2 nilainya lebih Besar dari B1/H2. Maka Kondisi B2/H2 ( holeshot Aktif) memiliki Limit terjadinya wheelie yang lebih besar dibandingkan B1/H1 ( tanpa Holeshot device)”

    • Sejatinya ducati mencoba menghilangkan lendutan suspensi belakang saat start berlangsung, karena saat puntiran gas terjadi saat start mesin memberikan dorongan kuat pada ban belakang sehingga umumnya suspensi belakng akan mengayun(tertekan) hingga dapat terjadi nikitawily.. ducati mencoba menghilangkan efek itu. Pun demikian dengan si april. Mencobaemberikan bobot ke area depan.

  7. Baru nyadar kalao GP19 jelek amat diliat dari samping lebih-lebih pas pakai as*hole device. Bener-bener motor prototipe tanpa pertimbangan estetika blas. GP7 yang masih pake monokok jadi keliatan ganteng.

    • Lha, masalahnya ini bukan lomba modifikasi untuk membuat motor tercantik. Ini lomba menjadi yang tercepat, sehingga desain mesin yang digunakan pun bukan untuk mengejar estetika, tapi pada desain terbaik untuk menjadi lebih cepat. G cuma MotoGP, F1 pun banyak yang bilang kl desain mobil mereka “hideous”, tapi y itu tadi, tujuannya bukan untuk bikin mobil paling bagus.

      Untung di F1 sekarang g ada lagi yang pake desain “pleasure devices” pada nose cone. Sampe ada anekdot mungkin DRS juga akan diganti dengan tombol warna biru yang otomatis akan memanjangkan nose cone…………

    • Setuju. Meski motor prototipe yg mengutamakan aerodinamis, kenyataan nya motor tim lain juga bisa menghadirkan desain yg sedap di mata.

  8. Mungkin sistem holeshot aprilia seperti motorcross yang ga nyambung sama balap aspal itu berdasarkan bentuk design aero fairing rs-gp kali yah? Klo jadi nukik gitu berarti merubah arah bilah sirip2 disayapnya, ujungnya2 downforcenya naik atau begimana ya.

  9. holeshot dpan mngakibatkan roda depan brgeser kebelakang, ini sbnrnya menambah potensi wheelie, namun krn holeshot tsb jg memberikan berat tambahan d depan, maka mghapuskan efek yg prtama shg wheelie tdk trjadi..
    efek holeshot depan di motogp dirasa tdk/blm lbh efektif dbnding motoX, krn suspensi motogp jauh lbh pendek dr motoX dn wheel base nya lbh panjang dr motoX yg tntu sj sdh berpengaruh thd rasio B/H trlepas dr power motogp yg jauh lbh bsr drpd motoX…

  10. thats why I love TMCBlog So Much.
    Artikelnya berfaedah semua, beda sama sebelah. Demennya bikin artikel clickbait sama tulisan bertele².
    Sukses terus tmcblog.

  11. Bagaimana jika seperti ini :

    Ban belakang michelin bagus, tapi tidak cukup ngegrip buat menerima muntahan torsi Ducati di awal start, sehingga mereka masih harus kasih beban lebih biar ga spin.

    Ban belakang michelin bagus, dan udah sangat cukup buat aprilia yg mungkin tenaganya ga sedahsyat Ducati. Jadi tinggal kasih beban lebih ke roda depan supaya start pembalap lebih mudah.

    • Hari gini masih masih fokus sama muntahan power & torsi?
      Jaman f1 era v8 mesin na sanggup ngeluarin lebih dari 300 hp per liter,,dan itu relatif standar
      Motogp sekarang porsi variablenya lebih ke elektronik sasis suspensi ban

    • Di pemahaman saya sih seperti ini juga. Ducati pake holeshot device dibelakang biar ban belakangnya ga spin saat dibejek diawal start. Bukan untuk anti wheelie.

      Sementara Aprilia, mereka pasang holeshot device didepan beneran supaya ga wheelie karena mungkin sampai saat ini setiap start motor mereka selalu wheelie

    • Ini ni yg paling bener logikanya. Rumus fisika njlimet mustinya tetep ngikutin logika dasar dulu agar tepat implementasinya..

  12. Mau compress suspensi belakang.. depan tetap kurang berfaedah..
    Yg berfaedah itu kalo cara kerjanya dibikin semacam active suspensio yg bisa dipakai whole race…sensor lendutan dipakai untuk mengatur rebound & compress SELAMA RACE pake oli bertekanan
    Manfaatnya kerja suspensi depan (kanankiri) dan belakang bakal harmonis

  13. LIMIT dari kapan terjadinya Wheelie itu Berbanding lurus dengan rasio Jarak poros roda belakang dengan CoG motor (B) dengan Jarak antara CoG dan permukaan asphal (H)
    Dari teori di atas knapa pabrikan g Sekalian aja buat suspensi yg pendek.. Agar motornya agak ceper sepanjang rece.. Kan biar saat kluar tikungan g standing2..

    • Harap di ingat juga holeshot berlaku hanya sebentar yakni di awal. Kalau terlalu ceper nanti berpengaruh di handling pada bagian lain dari track di lap lap selanjutnya

  14. Sorry mas Taufik saya agak kurang ngeh. Jika sokbreker depan dikompres (memendek) bukannya bobot motor justru bergeser ke roda depan, yg karna itu bisa mengurangi potensi roda depan ngangkat?

    • saya juga awalnya berfikiran demikian karean itu logika yang paling bisa dilihat oleh orang seawam apapun, Namun cechinelli menjelaskan lebih khususnya di MotoGP, ada perpindahan bobot, lalu perubahan CoG dll dll

      • Ketika shockbreaker depan terkompres maka yg terjadi bukan hanya bagian depan motor memendek, tetapi roda depan juga semakin mendekat kearah CoG mengingat posisi shockbreaker yg terpasang miring kearah motor.
        Akan sangat mencerahkan jika bisa dijelaskan “perilaku” CoG ini mas Taufik, kapan (faktor apa) si CoG bergeser kedepan dan kapan lebih condong kebelakang.

    • Dr yg ane dapet tentang cog

      CoG sendiri adalah titik berat atau pusat massa, yang mana semua beban seakan-akan berada di titik tersebut, dengan kata lain, ketika kita mengangkat benda tersebut pada CoG-nya, maka benda tersebut akan seimbang.

      Bener Aprilia pindahin cog buat anti wheelie spt nya, karena singlet tidak berfungsi jika motor dlam kondisi 0km/jam. Cmiiw

  15. Mudahnya buat sya yg awam sih, holeshot didepan buat anti wheelie, ditaruh belakang ya u/ memaksimalkan agar tdk terjadi spin karna overpower

  16. Awal bahas yg ducati teknik bner wak, sampe ngelotok, giliran yg depan aprilia kyak keburu buru gtu wak? Lg ada gguan kah pas nulis? , masa sok depan mendem ban depan mengarah kebelakang,bukannya segitiga dan cog motor yg mendekat ke ban depan?, dan dibilang malah berpontensi wheelie lg males bayangin apa gk suka aprilia wak?… kayak kurang sip analisa yg holeshoot device depan…

    • IMO, mungkin lebih karena terbatasnya informasi terkait sistem holeshoot pada Aprlia.

      Karena yg diwawancarai Peter McLaren yaitu Cecchineli yang mantan wakil direktur teknis Ducati. Jadi wajar kalau yang dibahas lebih banyak holeshoot device yang digunakan Ducati.

      Dan menurut saya wajar juga kl informasi yang disajikan di crash terkait holeshoot device ini juga terkesan “menjual” holeshoot yang dimiliki Ducati ketimbang yang digunakan Aprilia, karena yg berbicara mantan teknisi Ducati.

      • Ok deh jd wajar si wak haji gk bahas cukup dalam ane jd ngerti mksdnya,padahal lebih bagus klu menurut saya anti wheelie yg punya aprilia, dan punya ducati holeshoot device nya lebih ke accel karna ducati udh paling stabil di pengereman, ducati aja ngomong anti wheelie. Kek scoop kmren aja ngomong buat dingin ban,padahal bukan itu kmsudnya… ya aku harap blok ini netral lah ttep netral .

  17. Kalo menurut saya sih, dengan posisi roda depan “bergeser” ke belakang akibat kompresi suspensi depan, distribusi bobot malah nambah ke roda depan (karena jarak antara cog dengan poros roda depan jadi berkurang).
    Titik cog di sepeda motornya sendiri relatif tetap (sekalipun dijungkir 180°).

    Dengan “holeshot”, ketinggian cog berkurang dan mengurangi potensi wheelie.

    Tapi negatifnya, dengan distirbusi bobot bergeser ke depan, bobot di roda belakang justru berkurang (padahal bobot = traksi).

Leave a Reply to Tukang awut-awut Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here