Tmcblog.com – Sebelum Race Weekend Misano, Alberto Puig Via Podcast Motogp sempat mengatakan bahwa masa depan Jorge Lorenzo di Repsol Honda hanya bergantung pada kemauan dan keberaniannya untuk mengambil resiko. ”  Untuk Jorge ini adalah permulaan lagi. Ketika ia mau, ia punya keinginan dan motivasi. Untuk memulai kembali mengambil resiko dan memahami di dalam diri bahwa di olahraga ini kita bisa membahayakan diri sendiri. Ini seperti mereka yang masuk ring (tinju). Permasalahan Jorge bukan soal teknis, melainkan keinginan dan keingintahuan. Kami sangat ingin melihat dia secepat saat bersama Yamaha, ini merupakan impian. ”

Dan ternyata Jorge menyimak ucapan ini dan menjawab pada sebuah debrief pra Misano di Repsol Honda hospitality ” Well, beliau bosnya dan seseorang yang saya sangat hormati karena menurut saya ia tahu soal Motor dan Dunia (MotoGP ) ini, namun (bagaimana) seseorang bisa tahu saya tidak berusaha dan ambil resiko dengan motor ini. Saya crash hebat selalu karena saya ingin berusaha memperoleh hasil yang baik.

Pict-Simon Patterson

Mungkin itu masalahnya, Saya mungkin terlalu keras berusaha tanpa mengenal secara tepat motor ini, serta itulah mengapa saja Crash dan mendapatkan cidera sehingga ini menjadikan semuanya makin sulit “ Jorge mencoba kembali mencari akar permasalahan Struggle dirinya selama ini di atas RC213V ” Karena semuanya berasal dari cidera. Tanpa cidera, saya yakin saya bisa. Mungkin bukan juara, Namun finish podium dan Top 5 “

Ketika di tanya soal perbandingan situasinya saat ini dengan situasi saat tahun pertama di Ducati, Lorenzo menjawanb ” Saya Juga kesulitan di tahun pertama Ducati, Namun saya lebih kesulitan lagi kali ini karena sebelum musim mulai saya memperoleh dua kali cidera parah tahun lalu (2018). Cidera kaki di Aragon dan cidera tangan di Thailand. Lalu di Pramusim saya memperoleh cidera scaphoid. Di Qatar Cidera tulang rusuk dan yang terparah di Assen. Saya Tidak pernah 100% fit untuk mengendarai Honda, sehingga saya tidak pernah bisa maksimal. Dengan situasi seperti ini di MotoGP adalah sulit, ditambah lagi belum nyaman berada di atas Motor.

Itulah perasaan yang saya rasakan dengan Honda saat ini. Saya tidak pernah merasa benar benar aman terutama bagian depan ( front end) dari Motor. Semua ini, khususnya Soal cidera membuat situasi dan hasil saya buruk “ Setelah itu Jorge Juga menjelaskan kepada Crash.net alasan kenapa ia tidak bisa maksimal dalam test Misano yakni karena cideranya makin Parah.

Karena Jorge merasa bahwa Itu hanya sekedar test yang hanya akan menghasilkan hasil laptime tiga detik lebih lambat dibandingkan catatan waktu tercepat maka ia merasa hasilnya tidak akan terlalu signifikan. Sehingga ia putuskan untuk tidak memaksakan diri di Test Misano. Jelang Race weekend Misano, Lorenzo bilang bahwa kondisi recovery cidera patahnya sudah semakin solid dan ini membuatnya akan lebih bisa fous di Hal hal lain. Lagian, menurut Jorge tiga bulan tanpa Motor adalah sesuatu yang terlalu lama.

Taufik of BuitenZorg

70 COMMENTS

    • Jorge terbiasa rapi dan enggak radikal kaya Marc.
      Elbow & knee down gradakan untuk nahan motor; sangat aneh kalo Jorge ngelakuin itu.

      Sayangnya (atau mungkin secara kebetulannya) tindakan radikal tsb. bisa jadi Marc lakukan untuk memenuhi kebutuhan ngendarai RCV supaya menjuara, termasuk selalu menerapkan racing line yg mengkotak & out of the box.

  1. selain recovery, yg paling penting merehab rasa trauma insiden2 yg jl alami selama pake rcv.
    trauma jl sprt penyakit asma
    jd akan jd momok menakutkan selama hidupnya

    mengerikan gilak ?????

    • Motor yg mengerikan tapi kalo bisa pake dgn benar bisa jadi juara,daripada yg manusiawi tapi meski dipake sampe njengking,mleding,mlumah susah buat juara,,hanya pelengkap 5 besar ?

    • Aku yakin jl99 adl pembalap yg cerdas yg mampun menempatkan antara trauma dan pengalaman..
      Dari pernyataannya nampak jl99 sangat termotivasi ingin segera bisa tampil maksimal.. Disna kita g ada melihat sisi trauma dari jl99.
      Apalagi HRC juga fokus dlm pengembangan sasis agar lebih fleksibel dalm melahap tikungan.. Itu jadi indikasi bahwa HRC juga berjuang untuk membuat motor yg sekiranya bisa mudah di kendalikan oleh jl99.
      Jgn tanya mm93 lagi.. Karena dgn sasis yg sekarang pun mm93 selalu juara dan podium..
      You know what i mean..?? ???

      • Mungkin kata kata puig yang kemarin secara ga langsung juga dipake buat ngasih motivasi ke hohe biar dia usaha lebih keras lagi, cuma caranya aja yang lain dari yang lain. Mirip mirip cara orang tua ngedidik dan ngasih semangat ke anaknya, sekalian buat asah mental juga

  2. Numpang ngoceh
    Semua orang percaya jika jl99 adalah pembalap yang bagus.. Dan develop yg handal.. Dan semua orang berharap jl99 bisa segera membalap dgn maksimal dgn hasil terbaik.. Tidak juara namun finish dan podium.. Dari sana jl99 belum yakin bisa mangalahkan mm93 yg memang sudah sangat mampu menjinakkan RCV..
    Go jl99..

  3. Yakin banget bisa top 5 kalo udah benar2 sembuh, Lorenzo kalo lagi fit susah ngejarnya. Cuma dia yg bisa lawan Marquez di 2 motor berbeda.

  4. minimal lorenzo lebih baik dari si ‘itu’ dan bisa membuktikannya. misalnya saat si ‘itu’ dan lorenzo di tim dikiti. si ‘itu’ pergi dari tim dikiti, tim dikiti cuek bebek dan malah sujud syukur. berbeda saat lorenzo pergi dari tim dikiti, tim dikiti sangat kehilangan.
    jadi sudah jelas ya jawabannya (bani kalau) saat ditanya perbandingan kedua sosok ini dan si ‘itu’. hehe..

    • klo si onoh lebih jelek ketimbang si odah, kok si onoh poinya lebih banyak ketimbang si odah ya?? dan klo si odah emang disayang, kok kontrak digantung gitu?

      • Siapa sih si onoh si Odah?
        Sumpah nggak ngerti apa yg kalian bicarain ?

        Malah lebih gampang dipecahin inisial tempat tempat di “Penari didesa KKN” ?

      • kita plezbek ke belakang sebentar, rc211v tidak hanya si ‘itu’ yang bisa bawa kencang, ada tohru ukawa, alek paros, capirosi, daijiro kato, marco melandri, sete geberno, biagi, dll.
        artinya hadno si ‘itu’ lebih unggul karena part-part terkini sudah terpasang, sedangkan di tim lain belum di update.
        coba semua *update berbarengan, cukup bersaing dengan rider tua alex paros saja bisa seimbang (*skb). hehe…
        saat ini si ‘itu’ sebenarnya ikut race atau tidak kalau di race day ?
        ingat amanat di awal pramusim 2019, kalau si ‘itu’ kalah lagi musim ini, ini murni kesalahan yimihi, bukan si ‘itu’. walaaa… lha iniparuh musim kedua si ‘itu’ sudah jelas kalah, artinya jelas-jelas kesalahan ada di ‘itu’. hehe..

      • si ‘itu’ tidak hanya pernah juara dengan hadno mas, tapi juga pernah menjadi anak emas nya hadno, meskipun tidak kriuk-kriuk. hehe…

    • ini saya perbandingannya saat si ‘itu’ dan lorenzo ngekost di tim dikiti loh ya, bukan saat ngontrak di hadno. tolong dipahami benar-benar. hehe..
      jaman keduanya di hadno, ya jelas sangat jomplang sekali prestasinya to mas. si ‘itu’ tentu lebih unggul daripada lorenzo…ketika keduanya disewa hadno. hehe..
      tapi, ada tapinya ini, tapi hadno yang dahulu bukanlah hadno yang sekarang. sekali lagi.. saya hehe…

    • kita plezbek ke belakang sebentar, rc211v tidak hanya si ‘itu’ yang bisa bawa kencang, ada tohru ukawa, alek paros, capirosi, daijiro kato, marco melandri, sete geberno, biagi, dll.
      artinya hadno si ‘itu’ lebih unggul karena part-part terkini sudah terpasang, sedangkan di tim lain belum di update.
      coba semua *update berbarengan, cukup bersaing dengan rider tua alex paros saja bisa seimbang (*skb). hehe…
      saat ini si ‘itu’ sebenarnya ikut race atau tidak kalau di race day ?
      ingat amanat di awal pramusim 2019, kalau si ‘itu’ kalah lagi musim ini, ini murni kesalahan yimihi, bukan si ‘itu’. walaaa… lha iniparuh musim kedua si ‘itu’ sudah jelas kalah, artinya jelas-jelas kesalahan ada di ‘itu’. hehe…

  5. Yang bikin bingung, kenapa Marc kalo crash selalu minin cedera, padahal jumpalitan juga? Apa fisik Marc lebih kuat dibanding Jorge?

    • Marc kan seringnya lowside jadi resiko cederanya lebih kecil, paling cuma pegel pegel doang. Sekalinya jatuh yang agak ekstrim malah jadinya hampir buta kaya waktu di moto2

  6. Gimana sih si Puig, udah crash berkali-kali kok dibilang kurang berani ambil resiko. Apakah ini pertanda dimulainya perselisihan antara JL dengan Puig ?

  7. Sempat diskusi di forum, balas komentar yang intinya dia menyatakan “Mending Jorge pindah aj, RC213V didn’t deserve Jorge”, dan saya pun menanggapi yang intinya RC213V emang g layak dikendarai paduka, tapi tetap dia juga yg minta Honda agar dia diperbolehkan mengendarai RC213V. Dan kamipun gulat di lumpur semalaman……………..

    IMO, sebagai team manager, Puig berhak ngomong apapun terkait dengan tujuan teamnya. G cuma Puig aja, Dall’igna, Tardozzi, Leitner, Peirier, Brivio, Jarvis, Albessiano, bahkan Jarvis sekalipun punya hak untuk berkomentar terkait performa teamnya.

    Dan untuk JL99 sendiri, as far as i respected him for his pace, but never been a fan. Dia kaya anak cewek ABG, cakep sih tapi berisik dan sering kali g sebanding apa yg dia omongkan dengan performance yang dia tunjukkan. Masih mending Cal ke mana-mana biarpun sama-sama berisik. Dan saya pribadi juga g terlalu memperdulikan debrief-nya yang “menjawab” pernyataan Puig. Simply because he (at least his management) started it, yang berujung pada Super Silly Season. Saya masih lebih bersimpati dengan Zarco dibandingkan dengan Jorge saat silly season kmrn, yg “his tango” hampir menjatuhkan orang yang g terkait sama sekali (Miller)……..

    • Cuma tiga orang juara dunia motogp dalam 20 tahun terakhir yg masih balapan. Marc, Lorenzo, Rossi…

      Kalau lorenzo dikurangi dari daftar, rider yg masih eksis sampai sekarang dan pernah juara cuma marc dan rossi. Ayolah… masak lorenzo dibilang kebanyakan ngomong… dia sudah terbukti juara musim loh. Zarco baru terbukti sering pole position…

      Kalau mau menilai PR sisi diluar lintasan ya rossi dong juaranya. Tapi masa itu yang penting… ?

      • Mungkin saya salah menggunakan istilah kebanyakan ngomong, tapi intinya JL99 sering kali berkomentar yang g perlu, padahal dia sendiri menasbihkan dirinya sendiri bukan sebagai “the great rider”, tapi sebagai “the champion”. Dan sayapun g membandingkan JL99 dengan JZ05 terkait prestasinya, tapi lebih pada penilaian sikap saat mereka berdua struggle dengan motornya masing-masing.

        Seperti yg saya bilang, Saya mengagumi JL99 hanya pada speednya, but his character, not a fan. Saya pun termasuk yg sudah memprediksi (dan berharap) kl pindahnya JL99 will give hell to MM93, tapi semua estimasi itu langsung buyar sejak seri pertama……………

        • Pedrosa pernah ditanya soal aktivitas sebagai rider apa yg paling dibencinya… dia jawab “ini” maksudnya wawancara…

          Kalo gw baca komentar lorenzo, dia selalu berusaha untuk jujur, apa adanya, mengatakan apa yang dia pikirkan. Dia tidak bisa bermulut manis, menyeringai palsu dan berlindung dibalik senyuman. Dia tidak pernah memuji/mengkritik lawan untuk menjatuhkan mental. Dan dia emosional tapi bermental kuat. Dunia berpusat di dirinya.

          Orang model begitu dihadapkan dengan aktivitas rutin sesi dengan media. Sebagai rider dan sebagai duta pabrikan.

          Dia juga bukan rider seperti syahrin yg cuma diwawancarai sekali setiap minggu itupun bareng teammate seperti morbidelli atau oliveira dalam sesi wawancara team satelit.

          Dia juara. Diharapkan memberi warna, bolak balik ditanya media di berbagai kesempatan…

          Mau diharap gimana lagi ?

          Menjawab dengan pesimisme ? Gw yakin kalo dia bersikap seperti itu dia ga akan pernah juara.

          Menjawab dengan guyonan ala Rossi ?
          Menhindari topik tertentu dengan mengalihkan pembicaraan atau dengan senyum joker ala Marc ?
          Menjawab dengan kalem ala Dovi ?

          Lorenzo koleris-melankolis… mirip dgn vinales yg melankolis-koleris.

          Saat harus ketemu media, ya memang begitu modelnya.

          Mereka bukan aktor yg mampu memunculkan karakter lain saat dibutuhkan. Dan biarkan begitu. Kita nikmati saja aksinya di lintasan. Yang penting seru.

          Btw bro AIM-1N emang ga doyan cewek ABG yg berisik ya ?

          Wkwkwkwkwk

        • JL99 berandai2.
          Tapi bung Aimin terlalu berharap tinggi. JL99 sdh nabung terlampau banyak cedera dan paling parah (ya, PALING PARAH) ketika masih pegang Ducita seri Buriram. Bung Aimin pasti tahu juga yg ini kok.

          Ketika udah fix pindah ke Repsol, semenjak itu pula saya pribadi lebih banyak pesimisnya kalau dia bakal naik podium. Faktanya, cuma MM93 yang bisa menaklukkannya dan RCV butuh kombinasi rem depan, rem belakang, miring ekstrim dan sliding ban belakang buat ditaklukkan, sementara JL99 ketika berhasil menaklukkan Ducita kan lebih banyak pakai rem belakang dan dengan style halus (lebih halus drpd Dovi malah). Dalam kompetisi tahun inipun Ducita udah naruh dua pembalapnya di podium satu meski keduanya ala kadarnya.
          Dengan kondisi cedera hampir seluruh badan dan sendi2 tulangnya yg jelas sdh melemah, It’s impossible for him to turn RCV to his will. Kecelakaan karambol kemarin itu juga nunjukin kalau kemampuannya untuk sekedar “ride the bike to his will” jelas sdh jauh di bawah CC35. Honda juga menurut ane tidak membuat motor Marq sentris. Malah mereka (IMO lho ya) bikin motor yg karakteristiknya mirip GP07. Kalau legenda2 banyak yg simpati sama MM93, ane setuju dan malah MM93 mungkin sedang dieksploitasi kalau bicara ke arah jeleknya. Front-end memburuk bukan cuma feedback dari Nakagami kan? Jadi, dlm hal ini bung Aimin terlalu tinggi menaruh ekspektasi ke JL99.

        • Kayaknya emang kepribadian dia gitu deh mukanya sengak, kalo ngomong apa adanya. Bahkan pas di yamaha aja sering dibilang sombong. Kata saya sih, hohe ini versi lebih mendingnya casey stoner

  8. Kaya gak nyambung sih
    Sepemahaman ane komentar puig lebih ke masa yg datang baik 2020 atwpun pasca jolor habis kontrak
    Belum lagi isu jolor yg mau cabut atw pensiun
    Perkara rider yg habis kecelakaan dan cedera berat bisa mempengaruhi mental berkendara dia (ini yg ngomong rossi dan carl)
    Sedangkan jolor berbicara ttg masa lalu

  9. Paduka kalo udah klik, akan semakin didepan, sesuai slogan yahama…sekarang tanpa paduka, slogan yahama harusnya diganti jadi “semakin ke belakang”

Leave a Reply to Pak Bangun Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here