TMCBLOG.com – Duapuluh empat lap Lamanya Fabio Quartararo Memimpin race dan Dua puluh tiga lap lamanya pula Marc Marquez mengikuti Fabio dari posisi kedua di Race MotoGP Misano 2019. Ini adalah pertama Kalinya Dua Pembalap berbeda Generasi Fight Head to Head Yang tentu dibalik Menang ataupun Kalah pastinya memiliki arti dan Keuntungan tersendiri Bagi keduanya. 23 Lap Tentulah Berarti Buat Marc Marquez untuk memperlajari Salah satu Rookie Paling mengkilap di tahun ini yang bisa jadi akan menjelma sebagai lawan beratnya di tahun tahun mendatang. 24 Lap tentu Sangat berarti Buat Fabio Untuk Menggembleng mentalnya sendiri di bawah tekanan pembalap 7 Kali Juara dunia GP yang tentu sangat punya banyak pengalaman dibanding dirinya sendiri.
Analisis race Misano ini mari kita mulai dari Pemilihan Ban dimana hampir seluruh Pembalap menggunakan Kombinasi ban Medium Medium Slick di Tarck Licin Misano World circuit Marco Simoncelli ini saat race day. Ambient Race sendiri dilaporkan Hangat ( Warm) dengan Suhu udara 26 Celcius dan Suhu asphal menyentuh 39 C. Licinnnya Asphal Misano dikarenakan sebelum race weekend Asphal sirkuit dibersihkan dengan cara mirip kayak Sand-blast namun bukan menggunakan pasir biasa namun menggunakan serbuk pasir metal.
Menurut Boss Michelin Piero Taramasso perlakukan ini akan membuat batu batu besar akan menjadi berukuran lebih kecil, pada dasarnya membuat Permukaan Tarck Menjadi Lebih Halus. Efeknya Grip akan bertambah dalam keadaan Tarck bash, namun saat Keadaan kering, Asphal butuh waktu sekitar 5 sampai 7 Bulan untuk mengembalikan grip seperti sedia kala Karena Track sudah mirip Track Baru sama sekali yang tanpa lapisan karet. Buat Marc Marquez sendiri Lebih memilih Ban depan Medium ketimbang Hard Untuk menemani Ban belakang medium.
Performa RC213V memungkinkan toleransi Strategi ban
Strategi ini Agak sulit dianalisis jika alasannya berhubungan dengan temperatur. Memang Marc Boleh dibilang telah mencoba Kombinasi ban Medium medium dengan banyak lap di FP1 ( suhu track 27 C ) ,FP3 ( Suhu Track 31 C) dan Warm Up ( suhu Track 20 C) dan Kombinasi Medium – Medium adalah Kombinasi ban yang paling banyak dipakai Oleh Marc Marquez sepanjang Jumat sampai Warm-up Ahad sebelum race. Data medium medium jelas Paling banyak walaupun memang suhu asphal berbeda ( saat race 39 C ).
Entah Marc team sedang membuat Strategi Kamuflase riset baru soal ban Karena selama ini Mayoritas Pemilihan ban marc Sangat mudah ditebak Bahkan oleh Kita yakni dengan melihat Data FP2, FP4 . .. Atau Kali ini di Misano Marc mencoba ‘Main aman’ dengan menggunakan ban depan yang secara umum punya karakter daya cengkeram Grip dengan dasar pemikiran Track yang licin ? Mungkin memang benar adanya bahwa dengan Penambahan Performa power Honda RC213V, Marc tahun 2019 ini punya Margin development yang lebih lebar Pitanya. Bisa leluasa melebarkan toleransi pemakaian Jenis Kompon ban adalah salah satu hal yang menjadi efek empirik. Arena diskusi sangat terbuka disini , monggo . ..
Adalah fakta Bahwa Honda RC213V menang bersama Marc Marquez di Misano tahun ini. Namun memang pada kenyataan umumnya Race weekend MotoGP Misano 2019 secara keseluruhan adalah kurusetra Marc Marquez VS Yamaha dan bukan RC213V VS M1. Hanya Marc Yang sanggup konsisten semenjak FP1 sampai Warm-Up Menggunakan RC213V meladeni dan berjarak dekat dengan 4 pembalap Yang menggunakan Yamaha M1 2019. Crutchlow, Nakagami dan Lorenzo ? masih jauh dari Harapan. RC213V Masih Bukan Motor yang mudah dan Riders Friendly Yes ?
Kenapa Yamaha Bagus Di Misano?
Namun kenapa Yamaha ? Secara Umum Motor terkencang V4 saat ini adalah Honda dan Ducati. Namun dengan Licinnnya Track, boleh dibilang seluruh senjata Utama Ducati dan Honda Yang bergantung pada pengereman stabil, Top Speed dan Akselerasi Keluar Tikungan jadi Benar benar memble.
Yamaha Sendiri sebenarnya Juga terimbas Oleh Licinnya Track, namun penurunan performa mereka di Top Speed, pengereman dan Akselerasi tidak separah Yang diderita Honda dan Ducati . Sementara itu Mid-Speed Corner Yamaha boleh dibilang tidak berubah sama sekali. Bukti empirik paling sahih adalah di Tikungan 14 ketika Roda depan Quartararo hampir nyundul Roda belakang Marc
Yap Mid-speed Corner Fabio di T14 Masih sangat kencang saat itu, sementara Marc Harus mengaplikasikan Gaya nikung bersudut yang memang merupakan cara paling efektif untuk membuat Motor V4 berbelok. Rem dengan stabil, dekati apex, Slide ban belakang untuk mengubah arah, akselerasi . . Sementara Yamaha Smooth di setiap tikungan, tidak ada fluktuasi. Nah pada saat Marc Mencoba merubah arah Motor dengan melakukan rear wheel steering, Speed rendah yang terlihat seakan nge-blok ini lah yang menghalangi Fabio masuk. Fabio harus ngerem dan kehilangan banyak waktu disini, untung Maverick jauh di belakang..
Fabio Selevel dengan Marc dalam sudut Pandang Lain
Marc Marquez seperti bisa sobat lihat di atas memang sangat konsisten mengikuti Fabio Quartararo. Mirip namun berbeda. Sobat bisa lihat betapa Fluktuasi Laptime Fabio sebenarnya boleh dibilang lebih halus dibandingkan Dengan Marc. Ini artinya secara mikro Fabio lebih konsisten dari Marc. Selama dua puluh Lap, selain fokus menjaga Traksi ban depan di atas Track yang licin, Marc mempelajari bahwa Fabio ini punya senjata Paling mematikan di Corner speed . . Yes Multitasking Job !
Kualitas Corner speed fabio Mungkin lebih tinggi ketimbang 3 pembalap Yamaha Lainnya. Wilco Zeelenberg mengatakan kepad Mat Oxley bahwa Fabio Ini memiliki kemampuan yang sangat hebat dalam merasakan Limit dari Motor dan Menganggap bahwa Sebenarnya Level Alien Fabio ini mirip Marc Namun dalam matra yang lain. maksudnya?
Mungkin Marc Memiliki kapabilitas Alien dalam respon dan reflek yang cepat dalam menggunakan elbow/ sikut untuk menghindari Carsh karena Ban tidak lagi menemukan Grip. Kapabilitas Alien yang dimiliki Fabio Quartararo adalah sensor yang sangat sensitif merasakan limit traksi ban. Sehingga ia bisa dengan cepat mengetahui bahwa ban akan masuk ke Zona Limit sehingga ia bisa melakukan Counter untuk menghindar dari Lost Grip yang muaranya akan mengakibatkan Crash.
Fabio Benar benar bergantung pada ke sensitifitasan Sensor tubuhnya untuk merasakan Limit Grip. Dan Untungnya selama ini sensor tersebut sangat Presisi. Dan ini membuat Fabio terus Berani geber gas di Tikungan dengan data Laptime lebih sadis dibandingkan Maverick, Rossi maupun Franco karena ia yakin bahwa Sensor akan kasih warning yang terbaik untuknya. Yes tmcblog pernah bicara dengan beberapa pembalap, selain skill mereka juga memiliki kepercayaan yang kuat terhadap beberapa faktor lain seperti percaya sama kemampuan ban, kemampuan suspensi . . dan kali ini fabio Percaya dia punya sensor yang super sensitif di dalam tubuhnya .. dan ini jelas susah direplikasi ke pembalap lain, data boleh dicontek, Namun sensor alami ditubuh ? kecuali mungkin fabio Di-Cloning 😀
Kamu pembalap atau Ilmuwan sih Marc ?
Dengan Kesensitifitasan sensor yang sangat tinggi yang mengakibatkan Kecepatan Fabio Quartararo di tikungan luar biasa tinggi. Marc maquez tahu dan Paham benar bahwa ia tidak bisa sembarangan memilih tikungan saat melakukan Tusukan. Marc Harus berfikir panjang . . . menurut tmcblog dalam dua puluh lap Marc Bukan hanya berusaha fokus mendekat ke Fabio, namun jelas Marc melakukan apa yang selama ini dilakukan Oleh Para Periset, para Ilmuwan dalam melakukan penelitian.
Mengumpulkan data dan melakukan Komparasi dari data tersebut untuk menentukan langkah selanjutnya . . . walaupun tentu Otak marc Nggak ada Aplikasi spreadsheetnya, namun mungkin 4 gambar berikut ini bisa memperlihatkan apa hasil Riset marc yang dlakukan Sembari Ngebut di atas Motor paling susah dikendalikan se-Grid start MotoGP . . Honda RC213V
Untuk membicarakan data tersebut ini lah sirkuit Misano sebagai tambahan data . .
Yes, dari data Laptime per-sektor terlihat bahwa Fabio Quartararo menguasai Laptime sektor Satu Yang mayoritas tikungan smooth dan Tentunya Sektor Tiga di mana hadir paling tidak 3 speed corner aduhai. Marc Maquez Menguasai Sektor dua dan Sektor empat. Nah Jika Marc Marquez Mau mengalahkan Fabio di Lap terakhir ia tidak boleh melakukan di Sektor ke 3, Mau geber sampai termehek mehek juga sepertinya sulit buat Marc melakukan di Sektor 3 ..
Marc Melakukan Overtake di Sektor 1 tepatnya di straight . . pun bisa sobat lihat Fabio dengan mudah kembali Overtake di T4. Lalu Sobat bisa lihat bahwa Marc akhirnnya melakukan winning Overtake di T8 dimana ia bisa memaksimalkan Power dari RC213V, sampai sampai karet sol boot Alpinestarnya turut dipakai untuk membantu hard Brake hingga keluar asap di T8 ini.
Setelah itu Yang bisa dilakukan Marc di Sektor 3 adalah sekuat tenaga mengeluarkan lebih 110% dari kemampuannya Adu drag sembari corner speed antara T10 dan T13 dengan Pembalap yang memiliki Kapabilitas di atas dirinya dengan tujuan agar fabio terus berada di belakang sampai Mulut T14 . . dan Boleh dibilang Marc Berhasil. Riset panjang selama 20 Lap untuk mengetahui dititik mana ia harus melakukan penetrasi dan serangan dan bagaimana cara mempertahankannya bisa dibilang tak sia sia . . . Marc The Profesor, The Reasearcher . . definitely not The Doctor . . Kalo yang terakhir dipakai bisa heboh kolom komentar, yes ?
Potensi Maverick
Walaupun sudah tmcblog tulis di atas bahwa Misano adalah pertempuran Marc VS yamaha . . namun jika Kita Mau persempit lagi ini adalah pertempuran Marc Marquez VS Duo Fabio dan Maverick. Yes terlepas dari anehnya Grafik Laptime Maverick sebelum Lap ke 10, namun tetap race Pace Maverick juga termasuk Hot di sini.
Yang jadi pertanyaan adalah kenapa Maverick mengendur di lap 2 sampai 9 ? apakah penyakit Maverick Vinales di awal race di mana tangki bbm masih full yang tentu membuat ada perbedaan distribusi bobot Belum terobati ? . . Maverick tidak menjawab secara detail, Namun perkiraan tmcblog tetap di sana . .
Yamaha memang worth dibahas detail. Sekarang Kita lihat Performa ke empat pembalap Yamaha di Misano 2019 kemarin . . terlihat ada dua kubu dimana Rossi dan Morbielli tidak mendapatkan level race Pace secepat Vinales dan Quartararo. Untuk catatan ke empatnya menggunakan Motor Yang sama yakni Yamaha M1 MY2019 . . sok depan juga sudah sama sama Ohlins Carbon. Yang beda mungkin swingarm belakang di mana Vinales dan Rossi sudah memperoleh support Swingarm berbahan carbon yang diyakini memberikan feel lebih presisi. Lalu Kenapa Vale dan Morbidelli bisa sangat jauh tertinggal?
Salah satu jawabannnya mungkin adalah efesiensi Fabio Quartararo dalam mengeksekusi Speed Corner. Data telemetri yang dibocorkan Morbidelli mengatakan bahwa di T11 Curvone Laptime parsial Fabio Bisa lebih cepat 0,15 sampai 0,2 detik dibandingkan ke-3 pembalap Yamaha yang lain. Seperti yang sudah kita beberkan di atas, Fabio memiliki kemampuan lebih alien dari Mobidelli dan Rossi dalam hal sensitifitas merasakan limit ban ( lebih sensitif) sehingga memuat Fabio Lebih berani terus geber motor karena ia yakin bisa merasakan limit untuk secepatnya melakukan counter limit.
Satu Lagi . . Yes Fabio Masih muda, Mengutip Mat Oxley lagi Kandungan Enzime monoamine oxidase enzyme (MAO) di dalam tubuhnya tidak sebanyak dikandung di tubuh Valentino Rossi yang sudah menginjak usia 40 tahun. Enzim yang ditemukan pertama kali tahun 1928 oleh Marry Bernheim ini bekerja dengan Neurotransmiter di Otak yang akan menentukan managemen resiko dari tubuh.
Semakin banyak MOA maka maka akan makin ketat seseorang dalam penentuan keputusan dan mengambil Resiko. Makin sedikit, Ya sebaliknya . . makin berani dia ngelibas tikungan, melakukan hard Brake dan lain lain . . Kalimat Gampangnya adalah makin Tua maka akan makin terasa mudah dreg deg . . rumus ini bukan hanya berlaku Buat vale, Marc Pun akan merasakan hal serupa di saatnya nanti.
Misano adalah sebuah cerita Unik, namun jangan terus berhenti karena Aragon sudah menunggu beberapa Hari ke depan. Dan sirkuit ini adalah sirkuit Left handed di mana Marc Biasannya di tahun tahun sebelumnya punya semacam ‘kekuatan tambahan’. Di aragon Nanti giliran Fabio yang hadir di teritori Musuh, teritori yang bukan hanya Negara dimana Marc Tinggal, namun juga memiliki karakter Sirkuit yang selama ini Marc Banget . .. Insya Allah tmcblog akan kembali membawakan diskusi Kualifikasi di Trans7 sabtu 21 September 2019 jelang tengah malam nanti, stay tuned ya sob . . silahkan dikunyah kunyah
Taufik of BuitenZorg
selamat pagi
panjaaaaaaang…
simbah mending disuruh ngarit aja
udah ga bisa apa2
cuma bisa mewek di media
the professor…. ada2 saja wak haji.. kemenangan yg paling sempurna di misano ini… terkoyaklah semuanya.. perpanjang puasa buat yamahee… fabio belum terbukti di sirkuit yg lain… terutama sirkuit straight puanjaannngggg..
fabio hanya bagus di sirkuit2 pendek yg banyak tikungan.
disirkuit2 panjang yg mengumbar power dan top speed nyaris ga pernah kelihatan.
sangat beda dgn marquez, di manapun sirkuitnya dia selalu di depan.
klo ga posisi 1 ya posisi 2.
Ane suka julukan marc the professor, keren wak
The ant profesor
Kalau artikel ini diibaratkan muatan damtruk di isi pasir wak .. berbobot banget dan penuh …dan artikel ini yg dibilang pepatah mencari jarum diatas tumpukan jerami .. berapa sulitnya tu cari jarum nya dan hampir tidak mungkin ketemu itu jarum .. tp kamu berhasil menemukan jarum itu ditumpukan jerami kang … Makasih kang … lanjutkan artikel kayak begini
Sempet beberapa kali pengem komen the professor…. Emang dia layak untuk dapet gelar itu. Tapi bagi pendapat yg fans onoh pasti gelar- gelar macem ntu mesti bisa develop motor, macem lejen yg onoh yg jago develop yemaha biarpun hasil developnya bagusan pembalap kedua bahkan pembalap satelit ketimbang yg ngedevelopnya sendiri.
Si Ono punya sensor juga wak,,, sensor cuangkeum…!! Gkgkgkgk
Ulasan berbobot. Mantap
Gaya balap fabio mirip dgn marc,bs dibilang bedanya lebih krn motornya beda,terlihat sepanjang race kmrn gerak gerik tubuh mrka jelang masuk tikungan sama persis,cm mark terlihat sedikit lbh menunduk…imho
gaya F1/4 lebih mirip jolor, tpi belom tau juga. notabene F1/4 belum pernah pake mesin V. ntar kalo MM pake mesin inline paling gaya balapnya juga berubah .
Marquez membiarkan FQ leading untuk menunjukkan kpd publik tuan rumah kalau seorang Rookie dengan motor satelit bisa memimpin di depan dengan Yamaha. IMO ya wqwqwq
Emang dari dulu kan Fabio digadang2 the next Marc makanya HRC sempat merekrutnya…
Qsusah amat memgakui MM iti rider yerbaik saat ino yahh..ekwkkw
jooozzzz analisanya Wak Haji, jadi begitu rupanya mar marquez
http://duatak.com/2019/09/17/sekapur-sirih-enduro-2-stroke-yamaha-tdr-50-dekade-80an/
Warbyasah dalem ulasannya wak….
https://atasaspal.com/2019/09/17/lebih-value-mana-antara-yamaha-nmax-dan-yamaha-lexi-dari-sudut-pandang-konsumen/
Knapa ya hampir semua pembalap top dan berbakat asal muasalnya dari HRC CONTOH dani pedrosa.. J miller ,doviziozo marc mrques ,V rossi .. stoner.. quartararo..dll ? maaf keun klo salahhh
“Marc VS Yahaha”
Hmm…. apa ini artinya wak haji sependapat dgn pakde Ciabatti??
bahwa ‘Marquez lah yang harus dilawan! Tanpa Marquez, torehan tim Hodna Resing Korporesien gak bakal begini’
menantikan stand up mikroponi mengenai kiat badan tetep langsing menurut si ‘itu’. hehe..
Siap² bbrp thn lg, Marq akan seperti Vale, dan Quartararo akan seperti Marq skrg.
FBM akan di ledekin oleh FBQ (fans berat Quartararo).
Marq akan menjelma menjadi the next kakek legend/ si “itu”.
bagian dr para-ab-normal juga nih ??
Bisa jadi
Bisa jadi juga seperti marco melandri yg juga sempet digadang jd pesaing berat rossi
Juara dunia 250 cc yg sempat jadi runner up di kelas motogp di tahun kedua nya
Tergantung usaha fabio n lingkungannya
pada dasarnya bukan di ‘kemampuan’ ridernya mas, tetapi di ‘karakter’ ridernya. fabio yang muda saja asik dan enak untuk disimak, tidak perlu lagilah macam psy-war di media, apalagi sampai ‘memancing’ seperti yang terjadi di kualifikasi kemarin, sudah beda era-nya mas. lets fight on circuit, not on micoropone. ini yang saya dengan kawan-kawan lainnya inginkan. hehe..
maap bila bahasa enggrisnya salah ya. silakan dikoreksi sendiri. hehe..
Pak Bang juoossss kotos kotos tiap komennya. Dan sekali lagi saya setuju dg komen Anda. Sedang disisi lain saya adalah pengelihat si kakek itu dr jaman dulu, tp ya sudahlah yaa, udah ganti jaman. Biar rasa salut dari jaman dahulu itu saya simpan dulu. Trus kagum dg umurnya yg segitu masih mainan dilintasan, sedang saya tinggal menggerutu didepan layar plastic.
Jujur, saya lebih menikmati pandangan ttg riset masing² pembalap yg dibuktikan dg pertarungan dilintasan. Sangat berbeza sekali dg jaman dulu yg tinggal nikmati geber gas, finish, hura hura. Kalo sekarang???
Kelihatanlah siapa yg bener² serius mengembangkan risetnya dialah yg punya kesempatan lbh baik dr pembalap hari minggu
Vin,Rins,Morbi sengak.. the next balabala… belom apa2 di MotoGP sengak sok hebat..
2 tahun awal (2013-2014) Marq selow aja… berkali kali podium.. jurdun 2 kali.. tetap humble.. ramah sama pebalap lain…
Mulai esmosi gara kasus RioHondo, Assen, PhilipIsland 2015..
puncaknya di Sepang 2015..
balas di RioHondo 2018..
dan sekarang di SanMarino 2019..
Lebih rela F1/4 juara menggantikan Marq…
pada saatnya nanti
nunggu MM93
8 kali Jurdun MotoGP
10 kali Total dan
123 kali P1
ya MM bakal masuk ke masa2 Vale sekarang, tp semua ditrntukan dengan sikap, mentalitas, dan karakternya
menurutku bisa iya bisa tidak, iya kalo yamaha mau full support ke fabio, tidak kalo yamaha tetap menempatkan fabio di tim satelit. seharusnya sih hasil di tahun ini digunakan untuk menyaring siapa yang berhak untuk menempati tim factory yamaha tahun depan dan menurutku jelas sekali seharusnya fabio masuk tim utama yamaha tahun depan.
@Click
Marc akan seperti Vale?
kenapa Marc tidak jadi seperti Stoner? atau Doohan? atau yg lainnya?
kenapa patokannya harus Vale?
karna valle di repsol sebelum di bajak yamama..
Gg harus nunggu vale…
8 kali MotoGP
10 kali Total
123 kali P1
Pensiun dah
Pindah pabrikan..
ke pabrik kaos n merchandise..
click@ dan untuk itu F1/4 perlu setidaknya 8th kedepan. dan selama itu pula ‘mungkin’ masih akan ada pembalap baru dgn talenta yang lebih d banding F1/4. ato mungkin juga F1/4 karirnya akan seperti SG d jaman VR . yang cuma bisa merepotkan d 2-3 tahun saja.
Marc – rossi selisih 14th, marc – fabio selisih 6th, beda kasus lah. . .
nah.. di sinilah akan ada judul ‘pembalap hebat di waktu yang tidak tepat’
bisa jadi..
fabio..??? melihat dari gelagatnya akan seperti Dovi sih, bagus dan kuat di beberapa sirkit, kencang dan konsisten tergantung setup motor dan cuaca! semua bos pabrikan sepakat marc membawa persaingan motogp menjadi sangat tinggi levelnya! itu pun tidak hanya berimbas ke pabrikan laen, HRC pun merasa seperti kalo kita naek bis patas AC jogja-surabaya, isinya harus sigap dan was was tapi kencang…melihat raut muka santi hernandez di misano kemarin cukup menggambarkan betapa terenyuh, ambyar hatinya melihat marc terbangun dari tidurnya! marc mengatakan sendiri org2 di garasi 100% ingin marc hanya main aman, tapi apadaya…dudu klambi anyar sing nang jero lemariku, nanging bojo anyar sing mbok pamerke neng aku…
ini sangat mengerikan mas, bisa-bisa saya langsung nyanyi ‘bojo galak’. hehe..
oalah om Santi jebule sobat ambyar tho….? HRC Repsol mesti nanggap Pakde Didi buat mamggung di pit garage nih klo tembus juara…. ?
Dah rame aja ni
si ‘itu’ yang dredeg drodogan tidak hanya secara jasmani, namun juga secara hati. sepemahaman saya, si ‘itu’ sudah merasakan ketakutan yang sangat kronis ketika bertarung head to head dengan markes. hehe..
ya secara beda lulusan pak, yg satu uda profesor yg itu msh doctor, dredeg dong adu ilmu sama yg uda profesor
satunya lulusan x-paktor, satunya lulusan dangdut akademi ya mas ?? makanya begitu head to head langsung goyang tubruk. hehe..
Asyemmmmmmm tenan komene…. Wkwkwkwkwkw
Betul pak bang …..empedu nya dah kering si anu ….wkwkwkw , dah takut hth sama si mm mending di belakang aja nunggu durian mateng runtuh
ternyata duriannya masih mentah mas, jadi ditunggu-tunggu tidak runtuh-runtuh. sungguh php haru biru nan tragis. hehe..
Artikel yang ditunggu² akhirnya keluar juga
sama sama alien, yg lain manusia 😀
cerdas bgt ulasanya… saya yang biasanya ga ngerti bisa jd sdikit paham..
mantap pak haji
… Bahwa Honda RC213V menang bersama Honda di Misano …
kalimat ini saya terus terang bingung menganalisanya mas. hehe..
barangkali maksud mas Taupik; ‘… bahwa hadno rc213v menang bersama markes di misano…’; atau ‘… bahwa markes menang bersama hadno rc213v di misano …’; atau ‘…..si ‘itu’ gagal menang bersama yimihi imin di misano….’.
hehe..
itu di paragrap berapa yah ?
paragarap ke enam mas. di atas sub judul ‘kamu pembalap atau ilmuwan markes’. hehe…
mudah-mudahan saya tidak salah hitung paragarap ini
ternyata saya salah mas. paragarap di atas sub judul ‘kenapa yimihi begitu di misano’. hehe..
Puas bacanya wak penuh ilmu dan pencerahaan wak eheheheehe mantaf ?????? btw bro nuggie cuti wak, nga sabar ng liputan Aragon ntar
luarbiasa
marc the professor
Komen dsik
Top..top… Ampuh artikel e wak..???
berarti lebih baik si semut merah yg uda profesor drpd si “itu” yg msh doctor yg suka adu mic drpd adu di track
coba sampean tanyakan si ‘itu’ mas, apakah menerima jasa serpis mikoropon ?? hehe..
Markonah sanggup melakukan aksi – reaksi di setiap tikungan sepanjang balapan , yg lain boro2 sepanjang blp, baru bbrp tlikungan sdh dreg deg ?
Berarti…Fix morbideli sudah tua
artikel ini yg saya tunggu dari wa haji.. lebih menarik bacanya wa
Mau nannya wak haji. Beneran nih karena alasan budget fabio cuma punya 5 mesin? (1mesin sudah jebol gearboxnya asumsinya sudah tidak bisa dipakai karena mesin disegel & tidak boleh dibongkar untuk repair) jadi fabio tinggal punya 4 mesin dong untuk balapan 20seri?
Kalau nantinya mesinnya kurang & perlu mesin no.6 apa fabio bakal kena penalti?
Apa boleh surplus mesin milik franky dialihkan untuk fabio di tengah musim?
Kalau rumor jumlah mesin & spek minim milik fabio ini benar & udah dapet podium 4x jelas bakat ini anak luar biasa.
Mau nannya juga soal mesin. Apa mesin inline 4 itu tidak mungkin bisa dikasih power setara mesin v4?? Atau mungkin kalau dikasih power gede justru semua keuntungan dari mesin inline akan berkurang/hilang? Atau yamah&suzuki tidk punya teknologi untuk buat mesin inline nya setara powernya dengan ducati? Pasti serem kalau yamaha M1 & suzuki GSXrr powernya setara dengan ducati desmo.
baru rumor, namun gampang, saya setiap Race seri selalu dapet dari Dorna report pengunaan mesin . . Jika nanti Fabio pakai mesin ke 6 artinya itu rumor itu salah, kalo cuma 5 berarti rumor tersebut akurat
Apa mesin inline 4 itu tidak mungkin bisa dikasih power setara mesin v4?? . . saya pikir bisa, namun biasannya konfigurasi berbeda akan punya efek dinamis berbeda juga itu mungkin yang jd barrier, sementara I4 punya efek positif lain di Speed corner . . jadi ini sebenarnya tinggal masalah pilihan
mesin konfigurasi apapun, bisa untuk diupgrade performanya mas. mau konfigurasi i, v, w, boxer, semua jelas bisa, tergantung pinter-pinternya mekaniknya saja dengan cara apakah dan bagaimanakah membuat desain platform-nya.
cara paling mudah ya tinggal sampean cangkok part tambahan sc atau tc-interkuler. tidak ribet, dan lebih mudah. tapi *skb mesti diikuti, supaya engine tidak overload dan jeblug. hehe..
di motogo mesinnya hnya boleh N/A sepertinya…
Yaaa itu teknologi Crossplane di tanamkan tujuan nya kan buat bikin mesin i4 berasa kyk v4.
tp di era ecu inhouse mesin v4 lebih demen pake screamer, tanya kenapa?
yg ane tau jago nikung sama jago lurus itu berbanding terbalik. apalagi di era ecu mundur (seragam) makin kentara CMIIW
Sebenarnya bisa tapi dgn pembekuan mesin gini juga jadi susah bereksperimen,takaran horsepower nya sedikit terlalu banyak aja udah gak karuan
Panjaaaang dan lamaaaa
Tapi josss
MM93 , THE PROFESOR
Wellcome to aragon,,,sub teritori andalusia
Profesor dan doktor.. Mirip2 hahah. Tp yg satu uda jadi mantan doktor. Yg satu masih jadi professor 😀
jangan salah, si ‘itu’ doktrornya doktror mikroponi berkomedi ria di sini. si ‘itu’ petarung sejati head to head antar mikroponi. hehe..
maaf pak bangun, awal2 dulu komen pak bangun khas, dan lucu, akhir2 ini kenapa pak bangun kok selalu nyinyirin si anu/si itu,… KEMBALIKAN PAK BANGUN YANG DULU….. jangan ikut2an jadi haters dong….
maap saya jujur bukan FB siapapun dan liat+ngikutin berita motoGP karna suka ama balapannya (bukan suka pembalap/team nya)
lah kok saya jadi hater to mas ?? hehe..
bukankah sesuai dengan berita informasi bahwa pada intinya menjawab pernyataan si ‘itu’ lebih baik di sirkuit daripada di mikoropon. terbukti benar bukan ??
saya memang sengaja menggunakan istilah ‘si itu’, karena saya masih respek ke ‘si itu’. hehe..
atau mau diganti istilahnya kali ya ? apakah ada saran ?
Yang lagi dikompori sama pak bangun ini bukan si itu mas, tapi anunya yg suka bikin rusuh ?
kawan-kawan saya penggila motogp yang meskipun sudah berusia, juga senada dengan saya mas.
ayolah si ‘itu’, fight di race, jangan di pers-conf atau media. mengapa ?? ini sudah bukan eranya psy-war, sangat percuma dan tidak guna untuk seorang markes ft hadno. bertarunglah seperti di tahun 2014.
apabila tingkah si ‘itu’ tetap seperti baru-baru ini, sudah pasti secara mental si ‘itu’ sudah dikalahkan oleh mentalitas markes.
bahasa tubuh markes sangat menunjukkan hal tsb setelah finish mas, menunjuk-nunjuk jari ke ‘bawah’ bisa diartikan ‘sayalah penguasa di wilayahmu yang sebenarnya’. hehe..
lihatlah fabio yang masih muda, itulah karakter rider yang diinginkan penikmat motogp di manapun mas.
mudah-mudahan sampean bisa memahami apa yang diinginkan saya dengan kawan-kawan lainnya. hehe..
loh kok komentar saya di bawah mas Kin ?? bingung saya. mohon maap. hehe..
pernyataan saya ini untuk mas arif. hehe..
Pak bangun itu gerah sama kelakuan si itu. Karena jadi pusat perhatian bukan karena kompetitif tapi selalu buat intrik. Padahal ini olahraga adu kencang bukan adu congor sama adu massa
idem sama pak bangun lah.. itu semakin tua kakek lejen semakin baperan. nggak seperti ilmu padi makin tua makin tau diri, lha ini.. dan 1 lagi kebodohan dari Yxxx dengan membuang jolor sama zarco dan mempertahankan kakek lejen. sekarang tinggal F1/4. kalo mpe taon 2020 si kakek ga pensiun juga, jangan salahkan kalo F1/4 masuk Hxx menggantikan jolor.
Saya juga sependapat dengan pak bangun…
Dulu saja juga sempat mengidolakan si itu karena skill dan selebrasinya yang unik… tapi semenjak kasus jari tengah dengan Biaggi, lalu sumpah serapah sama sete Gibernau, respek saya sama si itu mulai berkurang, ditambah lagi kasus dengan Stoner lalu kasus tendangan maut di Sepang…hilanglah respek saya sama si itu…
Untuk penikmat MotoGP angkatan lama mungkin juga sependapat sama pak bangun dan saya…
Pembalap bertarung di sirkuit dengan motor, bukan di media dengan mikrofon…
wah persis, sy juga dulu turut mengidolakan si itu sejak tampil dan menjadi juara di sentul.
Di Sentul thn 1997 Tadayuki Okada juara di kelas 500 cc, Max Biaggi juara di kelas 250 cc dan si itu menyabet gelar juara di kelas 125 cc.
Sejak itu sy ngefans berat sama dia, tapi setelah kasus2 di atas apalagi yg terakhir jurus tendangan maut di sepang hilang dah respek sy dengan si itu.
Tentu sy sependapat dgn Pak Bangun dan Star Kid
ulah psy-war si ‘itu’ sebelumnya diawali di media mikoropon, dan berlanjut dengan aksi yang ‘kurang baik’ di lintasan sirkuit saat kualifikasi ataupun saat race. mudah-mudahan rider-rider muda tidak meniru ulah-ulah konyol si ‘itu’ ya mas. pertarungan yang profesional akan menghadirkan tontonan yang menarik dan menghibur. sisi entertain motogp ada di atas lintasan sirkuit saat bertarung untuk menjadi yang terbaik podium tertinggi, bukan saat pegang mikoropon.
tentu penggila balap motogp menginginkan battle on circuit, bukan battle on micoropone. hehe..
banyak yang merindukan tontonan menarik seperti dulu saat dohan dan crivile 1 tim, bahkan mereka sempat bertarung sampai sengit, namun tidak psy-war media, jadi penonton pada jaman itu pun sampai berdiri di pinggir sirkuit. saya pikir, ini loh yang kami mau.
ke-seru-an yang bisa membaur semua fans. hal ini sudah hilang semenjak si ‘itu’ sudah berulah yang sebenarnya tidak perlu dilakukan, meskipun alasannya untuk meningkatkan entertain, namun yang terjadi justru enter night. hehe..
tidak ada yang membenci si ‘itu’, hanya gemes dan geram dengan kelakuan si ‘itu’. tidak ada yang menyangkal prestasi si ‘itu’, meskipun status legend-nya agak tercemari dengan ulahnya sendiri. ulah si ‘itu’ tidak lagi menghibur, namun lebih ke membahayakan rider lainnya, termasuk timnya sendiri.
hehe..
G juga, kl emang g ada Psy-war, g bakalan ada berita “Towing Service” dari Doohan
apakah setelah overtake doohan ke crivile, dan membuat crivile jumpalitan di depan publiknya langsung bermusuhan dengan doohan ??
psy-war di sini bermakna memancing permusuhan dan intrik negatip melalui media.
towing service psy-war ???
Rasanya manusiawi si itu melakukan tendangan Sepang 2015,karna Marq pemicunya….pak bangun kalo di posisi si “itu juga pasti akan melakukan reaksi yang serupa
…memang salah tapi masih bisa di maklumi,sekarang umur si itu sudah kepala 4 ,jadi akan sangat susah untuk bertarung dengan Marq….yang hebat adalah apabila si “itu bangkit dan tiba tiba punya aura 2008/2009 untuk meladeni marq musim 2020…buang mikro phone jauh jauh,buktikan di race…
mas Anto; dugaan saya adalah karena ego si ‘itu’ yang terlihat sekali memaksakan diri ikut masuk dalam pertarungan yang bukan levelnya.
jadi ucapan stoner bukanlah tanpa alasan, dan memang tepat hingga saat ini ditujukan untuk si ‘itu’.
saya sepakat kalimat akhir sampean mas, buang mikoropon psy-war media, dan battle on circuit. itulah yang ingin kita lihat dari si ‘itu’. hehe…
Psy-war itu perlu kok di gelaran MotoGP ini, karena ini bukan olahraga. Perlu utk menaikan rating tontonan karena ada topik menarik utk di bakar di mass media. Harus di liat dari kacamata luas, bukan sekedar dr kacamata penonton aja. Sponsor akan bejibun masuk klo MotoGP ini selalu di bicarakan di ruang publik dgn segala macam hiruk pikuknya.
Jgn kyk WSBK yg kalah pamor krn gada sosok di dlmnya yg bisa jd topik menarik utk di bakar di media. Gak ada idol pembalap yg penuh prestasi sekaligus penuh kontroversi.
Di Formula One saja saya sangat menikmati psy-war dari pembalap² kyk Ayrton Senna, Michael Schumacher.. membikin hidup balapan bosss!
Bayangin di tengah dominasi pembalap yg cenderung membosankan utk di tonton bila tak ada perang kata², atau kejadian kontroversial… Seriuss boring bgts bosss… Penonton jg butuh drama biar tambah greget.
Lu cb inget² kmrn byk petinggi² team koar² di media ngomongin si A, si itu, si anu, si B, tim Z… Itu menambah tensi balapan semakin menarik.
MotoGP ini bukan olahraga olympic boss, ini balapan pabrikan motor yg ujung²nya buat jualan produk motor, butuh exposure besar di helatan ini… Dorna jg butuh pemasukan besar dari tiket penonton maupun dr jualan hak siar MotoGP ke stasiun² tipi.
Makin tinggi tensinya makin berbondong-bondong penonton dtg nonton ke sirkuit, atau nonton di tipi…
Klo lu beneran fans MotoGP, lu nikmati ajalah balapan ini dgn bumbu²nya, gak usah pake emosi smpe ada rasa gak suka ke salah satu atau salah dua bahkan salah byk ke riders MotoGP. Selalu liat milestone perjalanan karir riders motogp sblm lu mutusin suka atau tdk suka. Dan jg liat efek utk keseluruhan gelaran ini, membunuh MotoGP atau semakin menaikan pamor motogp dan blog kesayangan kita ini? 😀
Dah itu aja sih
ada fans si ‘itu’ yang sangat lucu bahwa motogp, f1, wsbk, bukan olahraga. sebut saja ini lahan judi, dan rider / drivernya juga tidak pernah fitnes, karena mereka semua robot. sampean betul, bukan olahraga, karena rider / drivernya juga tidak butuh skill. hanya gas – rem. anak sd ternyata juga bisa melakukan hal ini ya ?? sampean sangat smart.
psy-war menaikkan rating ?? sejak kapan hal tsb terjadi. sampean penggemar f1 toh, dulu pernah di tribun penonton dengan tulisan besar sekali menulis ‘schumi is who ?’. ini bentuk kekesalan penggemar f1 karena psy-war negatip, keseringan battle on mikoropone. jumlah penonton f1 menurun.
hal yang sama pun terjadi pada motogp belakangan ini, perhatikan baik-baik battle on mikoropon si ‘itu’ terhadap markes, lambat laun orang jengah dengan ulah konyol si ‘itu’. semakin banyak penggila motogp lebih antusias dengan aksi battle on track yang dilakukan markes daripada battle on mic si ‘itu’. sangat jelas sekali si ‘itu’ ada ketakutan yang sangat besar semua prestasi dan rekornya akan dipatahkan oleh markes rider muda dengan dukungan penuh dari hadno, pabrikan yang sudah membesarkan nama si ‘itu’ dan ditinggalkan si ‘itu’ di masa lampau.
wsbk bisa kembali ramai seperti dulu bila dorna mengembalikan ke penyelenggara lama. sederhana saja kok, gampangnya serahkan urusan wsbk pada ahlinya. hehe…
jak ma aja pensiun yah
Seangkatan kita pak Bangun era balap ya balap adu motor adu skill
Sejak kasus itu vs Max vs Sete mulai gak respect tapi saya tetap mengagumi si itu
betul mas. tidak ada yang menyangkal dengan prestasi dan aksi-aksi menghibur si ‘itu’ yang dahulu. tapi tidak untuk yang sekarang loh ya. hehe..
Ada juga saat Doohan dihajar Criville pas last lap sampai jumpalitan…begitu race berakhir, mereka biasa aja, ngobrol santai seakan-akan ga terjadi apa-apa, ga ada acara drama dorong-dorongan seperti yang dilakukan asistennya si itu…
Pak Bangun ini gak suka psy-war di MotoGP, tapi tanpa sadar pak bangun sdh membuat psy-war di kolom komentar blog kesayangan kita ini. Asiiik kn pak bangun? Seru klo bikin psy-war ?
sampean semestinya bisa membedakan mana fakta dan mana psy-war media mas. jangan sampai seperti sesembahan sampean si ‘itu’. dengan pernyataan sampean, artinya sampean sudah menebar psy-war
di sini, persis ulah si ‘itu’. hehe..
Mungkin maksud pak bangun itu psy war sih boleh boleh saja. Tetapi kompensasi nya minimal si itu harus bisa jadi titel contender nya markes. Lah ini udah tau gk kompetitif masih juga buat psy war. Tapi kok aneh bukan cuma psy war ke markes nya malah ke tim yimimi juga psy war.
@tukang ketoprak: Cieee fans motogp milenial…fanatik si itu…dikasih pencerahan ama Pak Bangun kok malah ngeyel…
tingkat kesulitan semakin lebih tatkala membagi task utk survive di atas RC213V, sekaligus learning, research dan ambil keputusan. sepertinya ‘enzim dreg deg’ di tubuh mm tidak begitu linear dgn usianya
di blognya mat oxley di bahas enzim2 dredeg ini, katanya orang semakin tua akan semakin dredeg, kurang brani fight. (eh, di tweet apa di blog, lupa deh) pokoknya di topik bahas MArc vs F1/4 ini. ada nama enzimnya.
Masak sih? Berani sih berani. Cuma tubuh nggak mampu kali.
Ibarat ngeliat cewek masih bisa serr-serr tapi cepet loyo. Hehe
The Profesor ?
Ini misal … 😀
Quartararo tau bakal di buntutin sampai akhir … kenapa gak ajak vinales … dengan memperlambat ace pace … biar vinales mendekat … cara yang sama juga dilakukan marquez pada disilverstone pas dibuntuti Rins … kalo F1/4 ngendurin race pace … strategi marc bisa berubah tuh … bisa salip langsung ngacir atau gantian di kuntit F1/4 … 😀
Artinya fabio harus ngendurin race pace, ? Ini dia yg diungkap kemaren oleh Fabio bahwa M1 karakternya gak bisa begitu, dia harus selalu dan semakin di depan ..
Cek deh di artikel quote
Emang sekamin didepan jg nempel di Petronas sprinta ya??
#semakin
Saya yakin dia ga sempet mikir ke sana, karena yang ngikutin di belakang itu marc marquez ?
ngendurin race pace ????
ya klo lancar (berhasil membuat Marc hanya mendapat posisi 3)
…
nah klo gagal macam Dovi di Mugello bagaimana ??
yg menang bisa jadi malah Vinalez, wong lap time si Vinalez makin kenceng diakhir-akhir dan kompon ban-nya pun relatif masih lebih bagus di last lap.
Kan Fabio lagi bimbingan tesis yg di bimbing oleh profesor Markes.
Dia lg di ajarin caranya mimpin race di bawah tekanan.
sampean kenapa menggunakan id nama saya ???
tolong mas admin untuk menertibkan, supaya tidak terjadi kesalah-pahaman dengan kawan-kawan komentor yang lainnya.
terima kasih
Riskan duel masbro… Efeknya ban M1 lebih boros… Bisa habis sebelum last lap… Bisa2 malah gak dapat podium
padahal di artikel ada clue nya loh, yang Fabio hampir nyundul ban MM. klo fabio nurunin pace, bisa disalip MM, dan klo dah dibelakang motor V4, maka speed corner fabio bakal terganggu dan ga lancar. kurang lebih kaya gitu
i4 ngendurin race pace dan berharap v4 marc ikut kendur?
ini kenapa jadi membahas mengendur dan mengencang ?? kendur – kencang…
hehe..
cakep, intinya harus di pake roling speed karena aksel nya lemah pas keluar tikungan. kalo sampe stop n go yang ada ambyar. faktanya morbi and c mbah itu riding style nya ga mengalir (malah cenderung late brake – stop n go) tp tetep ga mw rubah gaya balap.
btw kok keliatan masalah yamahal masih sama ya? aksel pas keluar tikungan. berarti 2017 ma 2018 sebener nya ga ada masalah? karena masalah tangki penuh vina masih sama tuh kaya beberapa tahun belakangan. cmiiw
Ngendurin race pace kalau motornya punya advantage jauh kayak Dovi yang suka Yoyo ngencengin Ngendurin gas. Dia bisa gitu karena tahu Ducati bisa diajak dengan mudah bikin gap di straight kalau kemarin FQ Ngendurin race pace terus Marquez bisa leading bakalan susah buat FQ memaksimalkan advantage speed cornering Yamaha karena tiap dia nikinh harus ketemu motor Marc yg lagi squaring. CMIIW
kalau pandangan awam saya mas mungkin bisa aja mm nyalip dari awal2 race, tapi gk dapat apa2…!!!
btw kalau ngedongeng di tv samain napa mas sama dongengnya di blog, berbeda sekali antara di tv sama diblog (kaburrrrrrrrr)
Ada barrier durasi kan ?
Udah ada aba aba celurit kalo dianggap terlalu memuji beberapa kubu,jadi mohon dimaklumi ?
ahh rumor itu jangan terlalu dibaperin, saya natural natural aja di studio
Kapan tmcblog di promosi ke live race weekend?
Wak haji joinnya ama om matteo aja. Lebih natural daripada yang di t7. Ikutan yt ny aisha gray. Yahuud wak
non angie punya enzim dredeg gak wak?
waini dia susah jawabnya 😀
Aduduh,abis aerodinamika yg ditempel di werpak,abis ini sol khusus untuk membantu pengereman di boots racing ???
Hahahaha mungkin hanya sedikit banget membantu ngerem atau bahkan nggak signifikan sama sekali, tapi worth to analyze tho ?
Lha ini, ntar kalo ketauan sering dipake buat rem pas nikung, bisa2 boot nya di homologasi juga ?
Ngerem motor tenaga badak pake kaki,tulang kering mu lama2 jadi presto! ?
???
Mantap analisany wak. Semakin tercerahkan jd ny ?. Meskipun mongtor agak “lemot”, namun ditangan yg bnr bs memberikan fight yg rapat meski di lap2 terakhir.
mengapa setiap saya ngeklik podcast, yang keluar kenapa webset dari astra-hadno produk genio ya mas ??
apakah posisinya di kolom yang sama apa ya ??
wis ini aja Linknya : https://anchor.fm/tmcblog-podcast/episodes/TMCBLOG-PODCAST-9–Analisis-Pasca-Race-MotoGP-Misano-2019-e5dk5v
nah, lebih mudah akirnya. orang tua prioritas saya. hehe..
terima kasih mas. hehe..
lebih nyaman mendengarkan podkes, saya bisa sambil tiduran. hehe..
padahal udah baca yah? masih dengerin potkes juga ?
saya serasa didongengi. kriyip-kriyip jadi terbayang saat race mas. hehe..
Ulasan yg mencerahkan, bahkan irang yg awam dgn kerumitan GP, wak Haji mmg luarbiasa. Terus berkarya wak, berbagi ilmu dan wawasan. Jd bukan skedar balapan saja.
” . Sementara Yamaha Smooth di setiap tikungan, tidak ada fluktuasi. Nah pada saat Marc Mencoba merubah arah Motor dengan melakukan rear wheel steering, Speed rendah yang TERLIHAT SEAKAN nge-blok ini lah yang menghalangi Fabio masuk.”
hehe wak Haji aja tau, wong lap time si Marc di sektor 4 (setelah overtake) tetap “11-12” dgn laptime dirinya di lap sebelumnya, yg menandakan memang tidak ada upaya si Marc memperlambat diri dengan sengaja, saat keluar dr T14 (last lap).
sayang banyak orang awam diluar sana yg mengira hal yg sebaliknya. Masih banyak yg menganggap, cara menghandle M1 dan RCV itu sama, saat masuk dan keluar tikungan.
Ya karena itu yang saya lihat di layar TV juga sih bagamana menyudutnya gaya tikung RC213V
Di sini terlihat juga klo Fabio tidak mempunyai data bagaimana dia harus overtake di posisi seperti itu. Biar bisa cucuk-cucukan kyk duel Dovi-MM
menarik kalau misanya Fabio punya rencana seperti rins dimana ia ambil dulu bagian luar lalu serang ke arah dalam, ajdi tidak 100% ngikutin line Marc .. gitu Ya?
tetap ga akan dapet wa, karena posisi mark itu tepat sekali di racing line. ngeremnya pas, ga ada celah sedikitpun buat fabio buat ngambil dari dalem, beda cerita pas lwan dovi,/rins mark rada ngelebar
masalahnya ….
1. Terbalik dgn kondisi si Rins di Silverstone yg mengejar Marc. Dan di akhir lap, si Rins lah yg kondisi kompon ban belakangnya, relatif lebih baik.
Di Misano, Marc yg mengejar Quartararo, Dan di akhir lap si Marc lah yg kondisi kompon ban belakangnya, relatif lebih baik.
2. (imo) cuma ada 1 racing line optimal untuk ngelibas tikungan lambat T14 (gear 1), dan Marc yg telah “mengambilnya” lebih dulu.
http://www.raceoptimal.com/Misano
Beda dengan tikungan terakhir Silverstone yg memiliki lebih dr 1 opsi racing line, karena merupakan sebuah tikungan cepat
(imo) sudah tidak ada opsi lagi.
“Marc’s already got it covered”
T14 itu tajam..
koq bisa dibawa speedy sama F1/4…
Ajib.. kakek legend protol…
Tambahan
Kali ini marc bener2 menggunakan kelebihannya di sektor 2 n 4
Sektor 2 semua ke kiri
Sektor 4 ke kiri 2 ke kanan 1
The doctor itu adalah mbah jeremi burges
Mr. Masao Furusawa juga
klo yg onoh kaga layak, cuma bisa ngeluh padahal udah lama pake M1.
relatif percuma pengalamannya selama ini
Yoyoi.. ketolong juga sama ban ghoib yg semalam jadi. Wkwkkwwkk
Saya suka wak analisa grafis per sektor dibedah juga.. Semoga next races tetap dibahas
Menurut saya Quartararo ini cocok disebut the next Lorenzo.. Seseorang yg di masa prime-nya udah berkali2 ditekuk Marquez
Jadi, siapakah the Next Marquez yg bisa mengalahkan Marquez?
Zeelenberg bilang ia lebih gila dari Lorenzo . . Kalo Lorenzo, slide dikit maka ia akan bingung dan mikirin, Namun fabio Slide dikit maka ia tetep cuek bebek gapeduli
Kalo lorenzo, pakai gaya butter hammer. Kalo fabio butter apa dong?
butternut
Gaya Mentega dan Pengamat ??
Jadi Lorenzo itu Nyaman adalah salah 1 presisi?
Fabio karena yakin sama limit jadi dia go on
yes, sikap cuek bebeknya ini yang disamain dengan level aliennya si 93, gk semua harus 100% in control kyk lorenjo, tp gmn bisa mengontrol yg TIDAK 100% tersebut. Plek 93
T O P
setuju. mantap komennya
El Diablo = “Marquez” nya Inline engine yg adaptable
dg ketidaksempurnaan kondisi motor.
Pokoke gaspoll
kurang setuju
Zarco yg lebih mirip Lorenzo
lagipula Lorenzo terkenal dengan adaptasinya yg lambat atau perlahan-lahan
Quartararo lebih adaptable (dilihat sejauh ini),
dia juga (terlihat( kagak peduli kompon ban udah abis,
dan tidak ragu2 untuk “legs out” saat masuk tikungan
Jolor type rider yg safe
Keluhannya ttg gp desmo n rcv masih sama, dia kurang nyaman dgn front end
Bahkan ketika pakai m1, bbrp kali dia juga keluhkan masalah front end ketika hujan
Makanya d race kali ini dia pakai ban soft di depan agar lebih pd tp malah jadi bumerang krn keburu habis
Berbahagialah si ymha memiliki F1/4, tinggal persiapkan dgn matang utk next season, modal banget utk ngeracau MM n Hon…
Mirip sama lorenzonya di gaya balapnya pas butter, bener2 rapi racing line nya, salah satu rider yg susah disalip deh kayanya. . .
dulu pas di moto2, fabio dikuntit trs sama pecco di catalunia gk bisa kesalip sampe finish
Kalo ngeliat data” dan ulasn di artikel ini, masih berlakukah alasan tinggi badan ato bakal ada alasan lain lagi ???
nice artikel wak…..
aye aye………….
Sepatu markes apa dipasang kampas brembo juga?
mungkin yang lebih tepat dipasang kampas rem Beat…
mengerikan rcv ’19 ini… konsistennya gile benerr…pake swing karbon tambah enak diliatnya.. meliuk liuk…mantul wak!
Nope
Spt kata wak haji… kali ini bukan rcv vs m1
Tp marc vs fabio
Genesis marquez V yahaha bukan cuma si F¼ soale empat pbalap yahaha sangat moncer di misano
Paijo
Ya kan dijelaskan diatas
Kalo emang moncer knp rossi n morbid keteteran
Yamaha lebih moncer dr mesin V memang, alasannya juga sudah dianalisa diatas
ini kalo dibaca para abm yg biasa nongol di FP atau IG bisa LANGSUNG MENCAK-MENCAK masa iya sianu cuma doctor sedangkan MM sudah Profesor
Kan di fp atw tes pasukan m1 suka sandiwara
analisanya MANTAP PISAN wak haji… motoGP gak sekedar adu kencang, adu salip2an doang. strategi dan analisa juga harus mateng kalau pengen juara… JOSSS!!!
maklum udah koar2 terlalu banyak di hari jumat & sabtu
akhirnya dibuat mingkem ama nasib ^^
mari kita liat apakah akan terulang kembali ???
Another alien has come??bisa iya bisa ngga…seperti yg wak haji bilang M1 adalah motor yg paling user friendly diatas track, mgkn fabio adlh kloningan dr JL99 yg bisa melaju sangat presisi dan smooth diatas track ketika masih di yamaha tp hancur ketika pk motor yg berbeda karakternya.
saya pikir kalo sudah begini ya Gak harus pindah, dan Yamaha HARUS tanggap bahwa bisa jadi Tahun depan Juara Dunia bisa diperoleh dari jasa F1/4 ini . . etrus terusan saja di Yamaha sampai akhir karir si fabio ini . . Kan Gak ada yang perlu di buktikan bahwa Juara dunia sejati harus pindah Pabrikan, seperti juga Marc dan Mick
Wak haji kata2ny meluluh lantahkan para ABM, amsyongg…
Pindah ke Suzuki aj. Sensitifitas dan rate MAO-nya bisa nutupin kelemahan GSX-RR di front end saat braking………..
Nhan itu yg kata persisnya enzim dredeg dari om oxley, rate MAO ?
Setujuuuu
Kan yg diharuskan pindah itu cuma Marquez biar dapat stempel terakreditasi dr fans mayoritas
Kalo Fabio mau sampai buyutan ngendon di Yamaha apalagi kalo bisa bawa gelar dan kalahin Marquez pasti malah makin di sayang sayang ?
petronas moto3 saat ini juga bersama hadno, tidak menutup kemungkinan juga apabila petronas bisa beralih juga bermitra bersama hadno motogp. hal ini dikarenakan, target utama dari tim ini adalah juara dunia. regulasi bisa diatur. hehe..
Dan yang menarik quartararo ke Moto3 dulu itu HRC…
Kasusnya mirip dengan Jack Miller yang ditarik ke MotoGP oleh HRC langsung…
Jadi kemungkinan quartararo ke Honda masih bisa terjadi…
saya lebih suka bila hadno dan petronas bermitra mas. hehe..
mengapa ?? supaya lewis hamilton bisa battle dengan markes menggunakan motor yang sama yakni hadno rcv. hehe..
Kalo menurut saya malah naikkan saja ke factory, rossi out, biar development nya fokus ke gaya balap rider2 milenial, percayalah kalo masanya rossi udah kelewat
tapi memang sudah terlihat dari awal marq tidak berusaha menyalip dan kemungkinan akan menyalip di akhir2 lap, kejadian seperti ini juga sebenarnya banyak terjadi di beberapa seri balap lainnya. Hanya saja untuk balapan kemarin benar2 special karena rookie dengan motor satelit vs marq juara dunia dng team pabrikan dan marq lebih menang pengalaman di bantu dengan skilnya.
imo….
itu juga yg sebenernya akan dilakukan Marc terhadap Lorenzo di Valencia 2015, masalahnya si Lorenzo terlalu rapi menutup semua racing line ideal, dan lagipula momennya si Marc jg sempat terganggu ama Pedrosa.
Racing line Misano dan Valencia relatif sama sempitnya, susah menyalip tanpa potensi senggolan, susah menyalip tanpa potensi merusak ritme ataupun racing line rival
sayangnya banyak yg mengganggap itu (“….dari awal marq tidak berusaha menyalip…”) sebagai “patwal”
Misano dan Valencia, a boring and dull circuit. Sirkuit yang desainnya bikin susah nyalip. Makanya daripada nambah jumlah seri jadi 22 buat mengakomodasi sirkuit-sirkuit baru, entah kenapa saya malah lebih suka kalo dua sirkuit itu dihapus aj dari seri dan diganti denan sirkuit yang lain.
Daripada Misano, lebih mending make Immola
hmm bener juga ya. Imola memang menarik
mungkin terkendala sesuatu (mungkin mirip kasus Donington Park atau malah karena mirip kasus Laguna Seca/Indianapolis)
yups keduanya hanya cocok untuk dogfight antar rider motor cc kecil (lebih seru untuk Moto3)
Imola sepertinya memang cukup menarik
tapi entah kenapa Dorna tidak memilih opsi circuit ini.
Mungkin sama kasusnya ama Portimao dan Donington Park (entah kenapa hanya jadi back-up plan),
Atau hanya karena kasus pengelola (macam Laguna Seca)
Atau karena kendala finansial & logistik (Indianapolis)
Atau karena masalah safety (Estoril & Mexico)
Setuju,ganti Laguna Seca sama Donington Park
Ane sempet ketiduran sebentar pas moto2
imola mungkin terkendala kesiapan pengelola, dana, logistik atau ada masalah safety ???
nb:
sebenernya gue ada 2x mencoba reply tentang2 beberapa trek lain, tapi entah kenapa, kaga mau muncul. (mungkin entar muncul)
Paul Richard sebenarnya mantap straight nya memanjakan banget,kalo di game suka kebablasan ??
ane lebih setuju kalau valencia di ganti dengan sircuit lain bro
Coldplay menyebutnya sebagai The Scientist.
yamaha sedih sekaligus senang ngeliat hasil di misano ini,,,
Sedih krn masih harus puasa podium 1, Senang krn ga harus nanggung malu buat tim faktori krn kalah dgn tim satelit kalau si FQ juara,,
Wak haji kasih julukan baru ke mm93,bukan lagi the baby alien tapi the profesor..apa karna mm sudah bukan bayi lagi?
yahaha: terimakasih hodna udah nemu dan asah dari awal talenta balon berlian sekelas fabio.
#fabio adalah didikan honda, mulai karir moto3 pake honda. suka ada alay fby/fbr yg komen awas nanti fabio diculik/dibajak hodna.
Asli Yamaah tu.. maunya dari VR Academy.. Morb.. Peco.. tapi ampasss…
Mv dan Rins.. so.. so..
Medioker bakal sekelas Dovi…
Morbi.. ampass.. bagnaia.. ampass…
Lagi mantau Mir dan F1/4…
Marc vs yamaha…
Jgn lupa kalo ke ig kunjungi
motogp_fanpage_it
Diannorossi
Kepri gp
Ples gp
Gp clash
Yg semua komentatornya kena brainwash oleh adminnya
Anjeer itu postingan di IG cuma modal caption sama gambar dilingkarin doang, langsung pada percaya aja. Sumpah itu blooonyaaa khanmaen
Marc vs yamaha. Setuju sekali ungkapan wak haji. Karena cuma MM93 yg bisa melakukannya. Dan dimisano lebih khusus Marc vs fabio. Karena pembalap yamaha lain belum mampu mengimbangi marc.
jangan sampe (amit amit) fabio nanti dikelilingi oleh orang orang kepercayaannya sejenis macam uchio, pokoknya jangan sampe!!!
kita semua sudah melihat bagaimana lingkaran pertemanan/orang kepercayaan membentuk karakter dan kepribadian seseorang.
Sbnrny dimisano emg udh kebca yg pling pnya pace cpt dn konsisten it siapa sejaakkk…1.tes,2.sepjg Fp…mkany marc blg yg pling hrus diwaspadai sgt2 cpt adl kueh taro sm neng pina…kueh taropun dimisano in bnr2 sgt bnyk persiapanny dimulai saat tes misano 2pekan sblmny dmn kuehtaro mengakui kl tes kala it dy mncba brbgai setingan utk race slnjutny dn sdh mncba riset durabilitas ban…pun bgitu dg vinales…dispjg fp bhkn vina sdh sgt ykin bs brtrung utk p1…marc sbnrny pnya pace yg tdk bgus2 bgt dibnding mrka be2,seenggakny mndekati lah,krn it marc gk bs utk mlakukan strategi ngacir,krn bekal paceny msh kalah dri kuehtaro dn vina…
knp kuehtaro gk melambatkan pace ny sja biar marc bs disibukkan sm vina?
mnrt sy kuehtaro in sdkt 11 12 sm jl saat diymha dlu…kl dy udh pny pakem pace yg konsisten cpt y dy akn pke pakemny it slma balapan,there is no doubt about that!!toh pace ny dy emg lbh mumpuni…kuehtaro bhkn bs sgt konsisten jaga racinglineny dg pace yg konsisten pula,so utk ap mengendurkn gas utk mngjak lbh bnyk pmblap ikt brtrung,slah2 nti mlh paceny jd acak2an krn dy kena OT jg,krn y yg pny pace 11 12 sm dy y si vina it…kn siapa tw pas ngendurin gas mlh vina OT dy lagi…
Y mgkn seiring brjlnny wkt kuehtaro akn bs improvisasi akn strategi blap dg melambat atw ttp ddpn…ky jl di valencia 2013,kl dy emg sdh pny strategi utk melambatkn pace ny agr lwan lain ikt bertrung itlah yg akn dilakukanny…ato emg kuehtaro tdk smpe menyagka yg tnyt jg penguntitny it marc…
bukannya the profesor itu julukannya si dovi ya? cmiiw
Julukan dari tardozzi untuk dovi the profesor :v
Seingat saya julukan the professor pernah dialamatkan ke Johan Zarco wak, waktu masih di Moto2 dan awal naik ke MotoGP, hehe… tapi Marc emang paling pantes sih dapat julukan itu
yang saya penasaran itu justru pendidikan para rider motogp itu lulusan apa aja ya? kalo sultan karel abraham kan sarjana hukum tuh, yang lain?
Miguel tu masih kuliah kedokteran. Klo markes entah lulus SMA pa kagak. Tp dia bilang klo matematik lumayan pinter, bahasa yg gk pinter. Otak anak iPA kyknya, jd ya lumayan cerdas.
Jangan kaget kalau ada yang cuma lulus pendidikan level dasar. Orang sono gak terlalu silau sama pendidikan formal
Intinya yamaha mau pilih mbah occi atau den qua? pilih ikon utuk jualan tapi ga juara2 atau pilih masa depan yang bsa menjamin yamaha digdaya kembali? pusing2 tuh yamaha factory
Sektor 2 sama Sektor 4 juga makanannya Marc, lebih banyak tikungan kekiri nih wak Haji. Mungkin itu juga alesan Marc ngambil ditikungan ke 8 yang kekiri
Jgn lupa kalo ke ig kunjungi
motogp_fanpage_it
Diannorossi
Kepri gp
Ples gp
Gp clash
Yg semua komentatornya kena brainwash oleh adminnya
ban ghoib dimana-manaaaa
Yg gp_clash miminnya getol banget nyuruh si MM pindah
semua pembalap akan mengambil
keputusan berdasar reflek dan analisa yamg mungkim mereka sendiri ga sadar, karena karakter nature mereka masing masing,
jadi menurut gw yg hebat itu wak haji, bisa menganalisa detail karakter masing masing pembalap berdasar statistik yang menurut gw even pembalap yg mengalami nya mungkim g aware seperti wak haji ??
Nah ini yang disebut
Setiap manusia punya bakatnya masing2
Quartararo,alex rins,vinales mau di sejajarkan dengan marq ?????.mendingan belajar dulu yang rajin….
Marq yg rookie podium berkali kali..
juara berkali kali… klasemen nempel diatas…
masih tetap bilang gw rookie.. gw masih belajar.. gw gg ngarep2 jurdun…
Ini yg belom dapat apa2..
klasemen masih jauh di tengah..
udah digadang2 the next blablabla…
Pasti Ampas.. MVK dan Morbi..
Rins setengah ampas (karena GSX nya)
F1/4 seperempat ampass…
Tololl lu bar, maen bilang ampas aja, rins ampas gra2 gsxrr nya?? Lu bodoh??? Gsxrr itu motor terbaik di grid saat ini, bro aimin pun mengiyakan klo gsxrr motor superior jauh jauh diatas M1, hanya rinsny kurang konsisten n msh suka ndlosor, komen kgk ad yg bener lu bar wkwkwk
Analisis halusinasi.
Nggak serumit itu,
Di track semuanya sangat cepat & serba direct response
Teori pemikiran seperti itu cuma ada di anime atau manga,
Semua yang ada di Fabio,70% karena dia awam,dan riding secara natural,dalam hal basic atau alami mirip pembawaan Casey Stoner, hanya saja Fabio secara natural sangat halus dan presisi, sedangkan Casey sangat brutal dan tenaga nya secara umum cukup besar,di atas rata-rata pembalap saat itu.
Kejadian Misano hanya karena Marc lebih berani,dan Fabio sejak di Moto3 adalah pembalap yang tidak mau ambil resiko.
Ditambah skenario silver stone yang sedikit banyak bikin Marc trauma untuk ambil posisi depan di lap2 awal, mengingat ritme laptime Fabio cepat dari awal sampai akhir.
@maemo
silakan dibayangin, kalo mayoritas bangsa indonesia kek si @maemo ini cara pikirnya. ketika israel, pakistan, iran dan india udah berhasil pengayaan uranium plutonium. india dan china udah mulai merencanakan kolonisasi bulan.
bgmn dengan indonesia? masih terlalu sibuk bermain dengan perasaannya, bgmn meyakinkan investor/orang lain? bukan dengan data dan fakta ilmiah, tetapi dengan mengelola perasaan.
halu teriak halu. udah teriaknya paling kenceng, salah pulak.
apa hubungannya?????
@budi handuk, mungkin maksudnya Om Amsyong itu Wak Haji analisisnya pake data dan fakta nah Om Maemo anlisisnya hanya mengandalkan perasaan yang dirasa oleh indera perasa yang dirasa-rasa… hayahhhh.
Setuju sih sm @maemo, sebenarnya dr awal bisa aja mm nyalip f1/4, tp nanti yg ada malah aksi salip2an. Masalahnya sama2 kuat. Klo udah gtu yg belakang bs ikut nimbrung karna laptime jd lebih rendah. N marq jg ga mau f1/4 pelajari gaya ridingnya. Kapok 2x race sebelumnya kena salip di lap akhir.
Sekian analisis dr sya.
Lorenzo used to be have those sensors. Now it is Quartararo.
Selain mat oxley, ada david emmet dan carlo pernat yang juga enak dibaca wak analisanya..
saya mau mendengarkan podkes lagi. wenak temenan mas, sambil liyer-liyer tidur mendengarkan ulasan mas Taufik. hehe..
Analisa yg puanjang tp mengalir dan enak dbaca,jd ga sdar klo artikelny udh hbis. Lnjut baca bbrapa komentrnya trnyata mkin bnyk info yg di dapat
Selmat MM akhirnya bs tdur nyenyak??
“pembalap atau Ilmuwan sih Marc ?” bukan keduanya wak. dia ALIEN dikasih becak bermesin jg bisa menang dia 😀
Btw The professor itu julukannya si Zarco(dulu) lho. mungkin marc lebih cocok The Watcher.
Karena dia sblm menyerang sblmnya mengambil waktu mengamati-mempelajari gerak gerik lawannya sampai akhirnya berujung konklusi nyalip F1/4 di area RCV bisa dimaksimalkan potensinya. Sepakat bahwa semua rider GP punya kekhususan motornya bisa seperti kepanjangan dr tubuhnya sendiri. Tapi imho 93 pny bakat lebih (indigo?) adaptasi dgn motor
Terima kasih Wak, Pak Bangun, om AIM-1N , & all ….
Sangat puas dan kenyang mengunyah-ngunyah nya ..
ilmuwan apa ?
emang udh menemukan penemuan apa ?
😀