TMCBLOG.com – Rangkaian Trial Game Asphalt 2019 seri ketiga yang digelar di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Jumat (20/9) dan Sabtu (21/9) berlangsung sengit dan panas. Di kelas utama FFA 250, pertarungan merebut gelar juara berlangsung dramatis yang membawa Doni Tata akhirnya mencicipi podium juara.

Panasnya kelas FFA 250 sudah terlihat bahkan sejak sesi kualifikasi yang digelar pada Jumat (20/9). Tiga rider pemuncak klasemen sementara yakni Farudilla Adam, Tommy Salim dan Doni Tata gaspol untuk menghasilkan waktu tercepat demi meraih pole position. Hasilnya, Tommy berada di posisi terdepan disusul Doni Tata dan Farudilla Adam di posisi kedua dan ketiga.

Bila di sesi kualifikasi ketiganya adu cepat, giliran saat race day, Sabtu (21/9), Doni, Farudilla dan Tommy Salim adu strategi untuk menjadi yang terbaik di lintasan. Pada balapan race pertama atau moto 1, Doni Tata yang memulai start dari posisi dua sempat kendor dan harus puas di posisi tiga. Ia diasapi oleh Farudilla Adam di posisi kedua dan Tommy Salim yang berhasil meraih poin penuh.

Nah, kejadian dramatis terjadi di sesi balapan kedua alias moto 2. Farudilla dan Tommy Salim yang sejak memimpin balapan ternyata mengalami crash di pertengahan race. Memanfatkan kejadian itu, Doni Tata yang menguntit di posisi tiga dan langsung gaspol menjadi yang terdepan. Alhasil, hingga race Moto 2 berakhir, Doni menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 7:33.919 menit. Disusul Tommy Salim di posisi kedua dengan torehan waktu 7:4.022 menit. Sementara, Farudilla Adam justru tercecer di peringkat ke empat dengan waktu 7:44.819 menit. Adapun tempat ketiga berhasil diamankan oleh rider bernomor 9, Surya Narayana.

Dengan hasil di moto 2 ini, Doni Tata berhasil memenuhi janjinya untuk naik podium 1 di hadapan warga Yogyakarta. “Alhamdulillah, saya bisa buktikan kalau di Yogyakarta saya bisa menang. Perjalanan race begitu sengit, tapi saya terus semangat untuk memberikan yang terbaik. Terima kasih atas dukungan dan doa yang luar biasa dari keluarga, tim dan masyarakat Yogyakarta yang hadir langsung di sini,” papar Doni Tata usai melakukan selebrasi.

Hasil race di seri Yogyakarta (moto 1 dan Moto 2) ini membuat Doni Tata mengumpulkan 45 poin. Sedangkan Tommy Salim berada di posisi teratas dengan 47 poin. Sementara Farudilla Adam nongkrong di peringkat ketiga dengan 40 poin.

Hasil seri Yogyakarta membuat persaingan di papan klasemen sementara semakin panas. Doni Tata yang berada di peringkat ketiga kini mengumpulkan 129 poin, di bawah Tommy Salim dengan 134 poin. Sementara sang pemuncak klasemen sementara, Farudilla Adam dengan koleksi 137 poin harus ekstra hati-hati karena posisinya bisa saja tergusur di dua seri selanjutnya.

Ancaman ini dilontarkan Doni Tata yang tak mau begitu saja melepas titel juara umum Trial Game Asphalt selama dua tahun berturut-turut. “Yang jelas ke depannya saya akan lebih konsisten dan fokus di seluruh race yang tersisa. Saya optimis juara, champions itu tidak ada kata menyerah,” kata Doni.

Sengitnya persaingan juga terjadi pada kelas FFA 450. Dibayangi oleh Doni Tata dan Tommy Salim, Rider asal Inggris, Lewis Cornish tampil perkasa dari mulai sesi kualifikasi hingga race day. Baik di Moto 1 maupun Moto 2, dia konsisten nangkring di posisi puncak. Pada Moto 1, Doni Tata yang menggunakan motor anyar berkapasitas 450 cc sukses membayangi Lewis, dibuntuti Tommy Salim di urutan ketiga. Sedangkan pada Moto 2, Doni Tata berada di posisi ketiga, digeser oleh Tommy Salim yang berhasil mencapai garis finis setelah Lewis Cornish.

Adapun untuk hasil akhir di kelas unggulan Trial Game Asphalt 2019 lainnya, yaitu Trail 175 Open menempatkan Tommy Salim di posisi pertama dengan 50 poin, Surya Narayana di posisi kedua dengan 44 poin, dan Rexzy Kepo di posisi ketiga dengan 36 poin. Sedangkan di kelas Trail 175 Non Pro yang juga merupakan kelas unggulan, posisi pertama diraih Reihan Lapendoz dengan 50 poin, posisi kedua Erick Candra dengan 44 poin dan posisi ketiga M. Noufal Saleh dengan 38 poin.

Keseruan tidak hanya terjadi di lintasan balap karena serunya pertarungan antar para rider semata. Mengusung konsep sportainment, Trial Game Asphalt juga memanjakan para pecinta balap motor dengan berbagai macam hiburan dengan DJ performance hingga dentuman kembang api raksasa.

Mario CSP dari cz selaku penyelenggara Trial Game Asphalt, mengapresiasi tingginya animo pegila balap supermoto terhadap Trial Game Asphalt, baik dari sisi rider yang berpartisipasi maupun penonton yang memadati Stadion Mandala Krida hingga race berakhir.

“Animo pegila balap di Yogyakarta sungguh luar biasa. Tak kurang 130 pebalap ambil bagian di 10 kelas yang dilombakan dalam Trial Game Asphalt ini. Dan para penonton pun sangat antusias memberikan dukungan hingga akhir race. Terima kasih untuk warga Yogyakarta yang telah mensukseskan gelaran seri ketiga ini,” tutur Mario.

Setelah Yogyakarta, Trial Game Asphalt 2019 akan berlanjut ke dua seri terakhir. Yaitu di Malang pada 18 – 19 Oktober dan Semarang 13 – 14 Desember.

based on 7 Rider info

 

12 COMMENTS

  1. Si itu lebih bangga gini. Balapan dgn banyak karung di sisi ketimbang gravel sejauh mata memandang dari apex tikungan. Lebih suka podium dan menang di balapan karung drpd world championship. Lebih suka….ah sudah lah….

  2. suka gak suka harus diakui doni tata pembalap indonesia pertama yang ikut kejuaraan gp satu musim penuh bahkan di dua kelas 125 cc dan 250 cc dan yamaha yang membawa eh ikut moto 2 jg ya kalo gak salah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here