TMCBLOG.com – Pada perhelatan Kustomfest 2019 ini ada satu agenda menarik dan sekaligus baru pertama kali diadakan di Kustomfest sejak awal mula penyelenggaraannya tahun 2012 silam. Jadi gak hanya melombakan motor-motor dan juga mobil custom dari berbagai aliran, di tahun ini Kustomfest ‘Back To The Roots’ 2019 melombakan balap flat track trek oval untuk motor custom. Ini juga menjawab perkataan orang yang selalu menganggap motor custom atau modifikasi itu cuma untuk pajangan, gak semua bor contohnya ya di sini nih tempat motor custom diajak kebut-kebutan.

Ide diadakannya balap flat track bermula dari Yayack yang juga adik dari Lulut Wahyudi, director of Kustomfest yang merasa banyak owner dari motor custom yang tidak bisa menyalurkan hobi ngebut bersama motornya. Jadi dengan diadakannya event flat track ini seperti mewadahi keinginan mereka untuk membawa ngebut motor custom di tempat yang peruntukannya secara bertanggungjawab.

Dan juga flat track untuk motor custom sedang getol-getolnya dilombakan, salah satunya pada event Sekepal Aspal di Jakarta beberapa waktu lalu. Terus terang balap pakai motor modifan begini unik banget dan masih asing buat orang-orang. Yuk cek keseruannya lewat foto-foto di bawah.

Oh iya, untuk kelas yang dilombakan ada beberapa kelas yang dibuka. Hadir kelas Mesin Terlentang yang diisi oleh motor bermesin motor bebek, lalu kelas Mesin Tegak dibawah 250 cc hingga Free For All (FFA) dan juga Star Racer yang diisi oleh para builder seperti Atenk Katros, Franky Mori Yasashi Garage dan tamu agung lebaran kustom tahun ini Toshiyuki Osawa dari Cheetah Custom Jepang yang gape banget mainan motor custom flat track. Kalo sobat belum kenal cuss langsung cek Instagram nya di @cheetah_4d.studio okeh. . .

Toshiyuki di Jepang sudah biasa membuat motor flat track bermesin motor bebek yang diambil dari Honda cub ataupun mesin Daytona yang powerful. Sayangnya motor buatan dia tidak ada yang dibawa ke Jogjakarta nih. Tapi beberapa motor cebol juga ada yang dipakai untuk bertanding.

Salah duanya dua Monkey Baja replika di atas yang dibawa ownernya untuk melibas trek tanah oval di Jogja Expo Center sore hari Sabtu kemarin.

Lalu motor dengan sasis Honda Dax ini juga ikutan, meski gak menang yang penting berani tampil sob.

Ada juga dua motor beda jenis dalam satu kelas ditandingkan. Vespa 2 tak lawan Honda Win custom ada, atau Honda Win custom versus Yamaha Alfa yang bersaing ketat juga ada, menghibur banget meskipun pada babak penyisihan awal hanya ngider sebanyak 5 laps doang.

Masih di kelas yang sama, ada satu motor Honda C70 yang menyita perhatian penonton karena banter (kenceng) banget. Finishnya saja hampir overlapping rival-rivalnya.

Selain ridernya jago sideway ke kiri, mesin motornya ternyata spesifikasinya juga ngeri. Crankcase mesin Honda C series dijejali cylinder head Honda GL sob. Edyann…

Jangan-jangan ini motor bebek spek herex ganti ban tahu yah, bisa kuenceng banget gitu. Hehehe…

Motor yang berbasi Yamaha Scorpio ini buatan Franky Mori dari Yasashi Garage dan dia juga yang jadi ridernya. Menurut TMCBlog, motor ini yang bener-bener menyerupai motor flat track Amerika yang selama ini jadi rujukan builder dunia.

Perhatikan bentuk/desain body, suspensi hingga pemilihan ban yang memang peruntukkan trek oval tanah. Apa gak sayang rusak kalo (amit-amit) crash yah? Bikinnya mesti lama ini kan. Hmmm…

Selain motor bergaya tracker, ada juga Honda CB yang dikustom ala trail klasik yang nyebur di kelas Mesin Tegak dibawah 250 cc.

Mungkin kecepatan motor yang ikut balap ini masih terbilang pelan, namun ini semata-mata bukan selalu tentang kecepatan, melainkan juga rasa kesatuan yang tumbuh di antara anak anak custom culture yang patut diapresiasi tinggi. Berbeda genre, beda style, beda merk tapi tetap rukun satu sama lain.

Naik ke kelas berikutnya, motor-motor di atas 250 cc masuk ke trek. Salah satunya sang inisiator, Yayack dari Retroclassic Cycle yang semangat banget ikutan balap dengan Honda XR650.

Akselerasi dari mesin trail besar lawas Honda ini menakjubkan, debu-debu pasir terbang semua setiap keluar tikungan yang cuma nikung ke kiri ini. Tak lupa unsur safety juga dikedepankan, helm dan sepatu jadi perangkat wajib meskipun glove dan jaket bukan hal wajib.

Salah satu Triumph yang ikut balap. Bukan, bukan Triumph Bonneville baru namun ini beneran Bonnie lawas dan sudah kena sentuhan custom. Dengan suara mesin khasnya yang menggelegar dan juga bobotnya yang tak ringan, tapi asik dan bisa lincah di trek oval kecil ini loh.

Yamaha XS650 warna kuning ini mengingatkan kepada Yamaha TZ750 besutan Kenny Roberts Sr, dengan racing block khas Yamaha.

Gak cuma moge bermesin paralel twin yang hadir, Harley Davidson pun juga gak mau ketinggalan. Belo dari Gas Tank Magazine salah satu contohnya yang geber HD Sportster ini jadi pemenang di race pertama kelas Star Racer.

Triumph berikutnya dari Gator alias Gallery Motor Jakarta, tipe Bonneville T100 yang dicustom jadi genre tracker yang halus dan rapih kerjaannya. 4 thumbs up lah pokoknya buat builder Indonesia.

Satu yang gak boleh ketinggalan, Ducati Scrambler Ikon yang sudah dicustom jadi motor balap flat track besutan Ade Habibie yang akrab di telinga para motor custom enthusiast Indonesia. Ducati satu-satunya nih di balap kali ini.

Kalau ditanya apakah balap flat track seperti ini akan dihadirkan juga di Kustomfest tahun depan? Masih belum pasti, tapi besar kemungkinannya sih YES, mengingat acaranya sukses dan juga menyerap banyak peserta balap. Ini pengalaman baru bagi TMCBlog dan juga sepertinya hal baru bagi penggemar motor custom di daerah DIY dan sekitarnya. Angkat topi buat mas Lulut Wahyudi beserta Yayack yang beberapa tahun kebelakang selalu sukses menghadirkan keseruan-keseruan baru di Kustomfest.

Nugi TMCBlog

4 COMMENTS

  1. Mungkin Xsr 155 bisa dibilang motor bisa buat balap Flat Track ya wak…

    Upside Down Deltabox Swing Arm bananan..complit dah…

Leave a Reply to Cangcut posting Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here