TMCBLOG.com – Sebenarnya Kalau dilihat secara umum yang terjadi sepanjang 26 lap pada Pack terdepan Race MotoGP Thailand 2019 boleh dibilang Carbon Copy, Dejavu dengan fight yang terjadi sebelum Aragon yakni di Misano  di mana Marc Marquez melancarkan strategi bertahan di Posisi kedua, mempertahankan Pace, melihat dari dekat Gaya riding Fabio Quartararo, mencari kelemahan dan Kelebihan Fabio sebagai bekal saat bertindak Ofensif serta defensif secara bersamaan pada lap terakhir. Apa sebenarnya yang Merasuki Marc Marquez sehingga ia begitu bersikeras ingin menang di depan Fabio Quartararo? Padahal Jika Dilihat dari Segi point Andrea Dovizioso jelas jauh dibelakang dalam dimana Marc hanya Butuh Dua point saja lebih tinggi dari Point Dovi di Saat Finish Line. Belum lagi jika dilihat dari segi Rekor, Jika pun ditakdirkan Fabio Finish Pertama rekor pembalap termuda yang memenangkan Race Seri MotoGP tidak akan tumbang. FYI Jika Fabio Quartararo bisa memenangkan Race di Thailand hari kemarin saat usianya 20 tahun 169 hari maka ia akan menjadi Pembalap Termuda Ke-Dua yang memenangkan Race di kelas Primer GP. Posisi ini satu tempat di belakang Marc Marquez yang memenangkan Race Kelas Primernya di GP Amerika tahun 2013 saat berusia 20 tahun 83 hari. Dari dua alasan ini, Jika tmcblog jadi Marc tentu mentalitas yang keluar munkin adalah Mentalitas ‘cari aman’. Logika standar orang cari aman adalah tentu ia akan santai saja menghadapi Fabio dan membiarkan Rookie ini menikmati Podium tertinggi pertamanya.

Kalau dilihat dari Kaca mata ini tentu ada yang bilang, Yes Marc , Kamu Memang JAHAD, JAHAD sekali Sama Fabio. hmmm Tapi Kenapa ya? Yang bisa tmcblog kunyah kunyah adalah pertama adalah Marc ingin memperlihatkan kepada semua bahwa Ia sudah menganggap Fabio Sebagai Ancaman baru Khususnya di tahun tahun mendatang. Marc Mau memperlihatkan Pada dunia bahwa Ia sudah mengangkat derajad Fabio Quartararo di hatinya setara dengan pembalap pembalap Kuat dan cepat saat ini, Dovizioso, Vinales, Rossi, Rins, You Name It. . . . Yes jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda, Marc tidak serakah, namun dengan memberikan Fight maksimal Ke Fabio, ini jelas sebuah Kehormatan Tersendiri untuk Fabio bahwa ia sudah menjadi salah satu Kompetitor ‘ special ‘ Di mata Marc . . . Be Proud lah Fabio, don’t Cry

Yang kedua efek dari titah Presiden HRC Yoshishige Nomura sebelum race bahwa Marc diperbolehkan Untuk ‘ Menyelesaikan Semua ini ‘sebelum Seri Race paling ditunggu Oleh Honda Karena bermain di ‘ Markas ‘ Mereka  Yakni Seri Motegi. Dari sini Marc seperti ingin menjawab Titah tersebut dengan Cara Paling maksimal yakni Memenangkan race . . walaupun akhirnnya bukan Hanya memenangkan race saja Yang bisa di torehkan Oleh Marc dalam race kemarin . . Torehan Laptime tercepat race pun ia kembali bukukan setelah aksi saling jawab laptime antara dia dan Fabio antara Lap ke 5 sampai lap ke 11. Jujur melihat Fight Marc Marquez – Fabio Quartararo seakan tmcblog Lupa masih ada  25 Pembalap Lainnya di belakang. Dan yang ketiga jelas, Mememangkan Championship dengan memenangkan Race memang akan punya ‘ rasa yang berbeda ‘ . . . alasan Lain ? ya memang begitu Marc, semenjak awal karirnya hanya ada satu di benaknya Yakni Juara . . dia Nggak peduli sama hitungan point dll.

Tmcblog telah mengumpulkan secara Manual sebanyak 416 data Laptime satuan dari Hasil race dan menjadikannya beberapa Grafik yang mudah mudahan menarik untuk kita bahas dan diskusikan di artikel ini. Dan Untuk Yang pertama Kita akan fokus ke Fight antara Marc dan Fabio. . .

Memang sih terlihat ada perbedaan sedikit, namun secara umum data Latime antara Marc Marquez dan Fabio Quartararo di atas  Boleh dibilang nempel Kayak perangko. Marc Tidak mau melepas Fabio Pergi jauh dari pandangannya. Marc sepertinya ingin memanfaatkan race selama dua puluhan lap Ini sebagai Part II dari Momen dimana Ia mempelajari seperti apa Riding Style Dari Fabio Quartararo Khususnya DI Thailand. Di Misano Kemarin ia sudah mempelajarinya, Sekarang ia memperlajarinya di Track Dengan Karakter dimana Yamaha Memang Kuat karena Grip Buriram yang terkenal sangat Bagus.

Jika sobat lihat di beberapa Lap pertangahan terutama di Tikungan 4-7 ada beberapa Kali Marc sempat punya kesempatan untuk  Overtake, namun terlihat seperti Marc Mengengajakan diri untuk Mengurungkan Niatnya tersebut. Seakan Marc Meng-extend secara instant Waktu belajarnya, Waktu Risetnya . . Mumpun Objek risetnya ada di depan. tentu Momen seperti ini tidak akan diperoleh setiap waktu. So Dimanfaatkan Oleh Marc secara Maksimal.

Fabio Sendiri Sepanjang Race Tidak seperti Rins di race seri Silverstone sebelumnya yang ‘memiliki pegangan ‘ sehingga bisa mendiversifikasikan strategi. Rins di Silverstone tahu kelebihan dirinya sehingga ia bisa mundur dibelakang Marc dan melepas segala Presure. Sementara itu Sepertinya fabio Tidak seperti itu. Fabio Masih sedikit ragu jika ia mau sedikit mengendurkan gas dan ngalah sementara berada di belakang Marc. Yang ada di Otak fabio adalah gas gas dan Gas Pol. Paling tidak ia belajar selama duapuluhan lap bagaimana Memanage Pressure terutama Karena yang memberi tekanan adalah Seorang Juara dunia MotoGP berkali kali saat itu. Yes jelas Lesson Learnt yang diperoleh F1/4 dari Marc di Misano dan Thailand sangat berguna. dan Jangan Lupa Ia adalah Yamaha yang tercepat di Misano dan Thailand. Sesuatu yang mungkin ia tidak bayangkan saat pertama Kali menandatangani kontrak dengan petronas Yamaha SRT setahun yang lalu.

TMCBLOG isengnya muncul, bagaimana Kalo kita Lihat data per-sektor antara Marc VS Fabio ?

Sektor 1 asli isinya cuma lurus lurus doang plus satu tikungan moderate Di T1, di sektor ini Marc Marquez dengan Honda RC213Vnya jelas superior dibandingkan dengan Fabio bahkan hampir di semua lap Marc DOminan.

Sektor dua adalah Kombinasi dari Top Speed jelang T3, Chicane T3 dan Corner speed di T4. secara umum Pace Marc dan Fabio agak seimbang di sini walaupun di setengah kedua race Marc agak kalah sedikit. ada beberapa analisa tmcblog disini. Speed Corner memang tetap jadi Makanan empuk Yamaha yang menggunakan Mesin I4. Sementara itu Marc Terbantu adanya sisa Top Speed di Jelas T3 yang jelas didominasi Oleh Mesin V4 sementara Speed Corner T4 adalah Tikunga ke arah Kiri yang juga favorit bagi Marc. jika sobat Jeli di akhir dari sektor dua ini lah Marc sering nyundul nyundul Fabio

Tikungan 5 Chang memang slow corner namun T6 sampai T8 adalah tipikal Tikungan Speed berbalik arah dengan One Line ( satu jalur) Track yang jelas jelas di atas kertas merupakan makanan empuk bagi Mesin mesin Inline -4. Logis Sektor ini adalah sektornya fabio.

Sektor ke empat ini lah yang menarik dimana Akhirnnya Marc Juga bisa berusaha menyamakan Pace dengan fabio. Walaupun T9 sampai 11 adalah tikungan yang lebih ramah dan menguntungkan Yamaha, namun T12 merupakan Tikungan mati, Slow Corner yang memang butuh pengalaman etrutama jika berada dalam kondisi fight dekat dan penuh tekanan. Apa yang Terjadi di Tikungan Terakhir lap terakhir Thailand 2019 dimana Fabio berhasil mencoba Late Braking dan berada pertama di mulut tikungan dari sebelah dalam? jadi Begini sob  . .

Ini sebenarnya Juga Sama persis dengan apa yang terjadi Di Tahun lalu. Persis klopppp apa Yang terjadi Antara Marc VS Dovi 2018 ditikungan terakhir itu. Marc berada dalam Racing Line yang lebih sempurna, sementara Racing Line dari Fabio sedikit sempit setelah mencoba masuk dari bagian dalam. Dengan keleluasaan Sudut ini lah Marc Bisa melakukan Akselerasi lebih dahulu setelah sekitar 50-an cm lepas dari apex. Jika sobat lihat dari Tayang ulang ( cek video twitter di atas) , jelas banget Suara Deru Knalpot RC213V menggelegar terlebih dahulu, Sementara Fabio yang Gagal Melakukan Block Pass, gagal pula melakukan Akslerasi terlebih dahulu karena memang situasi Fabio saat itu berada dalam sudut yang lebih sempit dari Marc. Yap sebuah Epic Fight kedua antara keduanya dan tmcblog yakin akan hadir jauh lebih banyak lagi epic epic serupa di Musim musim mendatang.

Di Mana Vinales Halus memperlajari Fabio ?

Grafik di atas adalah Grafik laptime Top 3 finisher Race MotoGP Thailand 2019. Jika di Seri Aragon kemarin tmcblog sempat bilang Bahwa Maverick Vinales tidak terlihat hadir permasalahan yang kerap menerpanya di setiap awal awal race. Namun di Buriram penyakit Maverick ‘ Kembali Kambuh ‘ di sekitar 4 lap antara lap 5 sampai Lap ke 8. Dimana Laptime Maverick bisa lebih lambat  0,4  sampai 0,5 detik dari Fabio dan Marc. Disinilah letak kelemahan Maverick di thailand kemarin. Padahal Jika sobat sekalian mau lihat lebih detail Laptime Maverick setelah itu bahkan boleh dibilang lebih stabil dan beberapa saat lebih cepat dibandingkan Fabio dan Marc .. .

Grafik di atas adalah Grafik Top Speed antara Fabio Quartararo dan Marc Marquez. Sobat bisa lihat bahwa Top SPeed Marc begitu fluktuatif, sementara sebaran Top SPeed Fabio malah cenderung stabil ..  jadi ini yang rookie Yang mana sih ? Namun sobat bisa lihat bahwa secara umum memang Marc Marquez dengan Honda RC213V nya punya potensi hebat di Top SPeed kalau memang Marc Memerlukannya. Entah Marc Main main atau sengaja Mau mengikuti Pace Fabio sehingga sebaran Top Speednya terkesan labil.

Kesimpulan pertama yang bisa tmcblog ambil dari Grafik diatas bahwa di Straight Buriram Maverick Vinales memiliki top speed lebih tinggi dari Fabio Quartararo. Yes Mulai dari Buriram RPM Limit keduanya sudah sama, ada dua analisa yang bisa tmcblog hadirkan atas fun Fact ini . . yang pertama adalah Maverick berhasil menghadirkan initial speed Yang lebih baik atau dengan kata lain Kecepatan awal Maverick lebih tinggi. Dan Analisa kedua, Maverick Lebih berani Late Braking dibanding Fabio . . kalo menurutmu mana yang lebih mendekati ?

Dovizioso dan Rins finish di Posisi ke empat dan ke lima sebagai Ducati tercepat dan Suzuki tercepat. Apa sebenarnya Permasalahan Mereka. Di Thailand 2018 Ducati berhasil bersama Honda sampai Tikungan terakhir. Tahun ini ? Analisa tmcblog satu. Perkembangan ducati 2019 kalah meroket bila dibandingkan dengan Perkembangan Honda dan Yamaha Tahun 2019 ini. Menurut tmcblog Fight di Buriram menjadi semacam gambaran bakal seperti apa 2020 nanti . . Jika selama 2019 ini Ducati mengisi banyak sekali selot selot pemberitaan , Namun di 2020 nanti, tmcblog memperediksi akan lebih banyak lagi kisah kisah fight epik Marc VS Fabio dan Honda VS Yamaha  . . . dua cerita ini akan kembali mengumandang

Taufik of BuitenZorg

Baca Juga :

  1. Analisis Pasca race MotoGP Qatar 2019 . . . RC213V meningkat, namun Belum Cukup !
  2. Analisis Pasca race MotoGP Argentina 2019 . . Marc Marquez seperti race di dunianya sendiri !
  3. Analisis Pasca Race MotoGP Austin 2019 . . Fokus di Rins VS Rossi !
  4. Analisis Pasca Race MotoGP Jerez 2019 . . Marc Memang Terbaik di Jerez !
  5. Analisis Pasca Race MotoGP Le Mans 2019 . . . RC213V Baru, Mentalitas Baru !
  6. Analisis Pasca race MotoGP Mugello 2019 . . . Ducati Terkencang, Honda mendekat !
  7. Analisis Pasca Race MotoGP Assen 2019 . . . Maverick Layak Juara, Marquez P2 Sudah Seperti Victory
  8. Analisis pasca race MotoGP Sachsenring 2019 . . . Dari gocekan di grid start sampai strategi manage ban saat race !
  9. Analisis Pasca Race MotoGP Austria 2019 . . . Strategi Dovizoso Sukses permainkan Marquez !
  10. Analisis Pasca Race MotoGP Silverstone 2019 . . . FIX, Marc Marquez ‘dikadalin’ Alex Rins !
  11. Analisis Pasca Race MotoGP Misano 2019 . . . Ilmuwan berwerpak Balap !
  12. Analisis Pasca Race MotoGP Aragon 2019 . . . Dua Mode dalam satu race weekend !

143 COMMENTS

    • Menuju tikungan terakhir…marc sengaja mengalah mengendurkan gas …. Supaya pas sudah ditikungan posisi motornya sudah lebih tegak…lebih siap lebih cepat untuk akselerasi……menuju finish….
      Dia belajar…pas dipecundangi rins silverstone….n dovi…..

      • 2020 quartararo sebatas ikut meramaikan perebutan posisi 1 itupun hanya di beberapa sirkuit, di beberapa sirkuit juga hanya untuk mainan marc sprti contoh di thailand kalau marc mau ngacir dari awal jg bisa. 2020 kemungkinan peta kekuatan masih mirip dgn 2019 dengan digdayanya marc-rcv kecuali ada tim lain dengan update motor yg benar2 gila.

      • Sekali lagi nunjukin Fabio belum ngerti strategi. Tapi wajarlah… Rookie. Dua kali dibegituin. Kalo sampe 3x amsyiong tuh anak jadi maenan Marc buat nahan rider lain.

    • “yang pertama adalah Maverick berhasil menghadirkan initial speed Yang lebih baik dari Vinales. Kecepatan awal Maverick lebih tinggi”

      koreksi wak, Vinalesnya seharusnya Fabio

    • Bocah 20thn kalah mewek wajar, daripada si tua bangka kalah ng-les, bacot. si kotaro memang punya potensi mengalahkan si markue 2020. btw saat ini gua sensi ama si johan zarco, ternyata punya mentalitas TEMPE, chicken. udh mirip si tua bangka aja pengennya motor sesuai keinginan. TEMPE

  1. Intinya teraniaya aslinya fabio .. ditekan sampek akhir race sama alien .. kebayang gimana rasanya … .. dorna g ngasih tau ya detak jantung fabio pas race kemaren sampek berapa

  2. “Apa sebenarnya yang Merasuki Marc Marquez sehingga ia begitu bersikeras ingin menang di depan Fabio Quartararo? ” Bukan begini eak mestinya kata2 nya

    Begini loh
    “Entah apa yang Merasuki mu sehingga” begitu bersikeras ingin menang di depan Fabio Quartararo?

    Nanti dimarahi tiktookk er .. wkwkwkk

    • Ga cocok broo.

      Vinales menang di sirkuit corner speed. Dgn M1 yg bermasalah sekalipun. Terus disuruh masuk Ducati ?

      Hahaha

      Pernat ga usah didengerin bro.
      Kalopun Vinales mau (tapi duitnya dikit) ga cerdas deh ; dia.

      • setuju, tipikal Vinales bukan late braking kayak Vale, hehehe, sedangkan ducati unggulnya di late braking sama akselerasi

        • Kalo gak salah Assen 2018 (atau 2017 ya? Lupa) waktu kesempatan dia versus Marc keliatan suka main latebrake juga kok Vinales. Berujung melebar keduanya.

    • Ada Miller kok malah pake Vinales,mau cari penyakit apa gimana?
      nah Pramac diisi dgn Miguel Oliviera,tuh anak lebih berbakat dibanding banaia hanya saja berada di mesin V yg salah aja

      • Miguel mending ke Honda aja. Sama aja V4 nya. Soalnya Dukaty lebih budeg daripada HRC ??

        Tapi setuju pernyataan kalo Miguel > Bagnaia

  3. Fabio harus ngasi bukti kemenangan dulu Wak… dia juga make M1 yg mendingan. Ga kayak M1 tahun kemarin.

    Jangan seperti Zarco, diprediksi semua org bakal moncer eh… Moncrott.

    Ane ga setuju prediksi Marc vs Fabio tahun depan…

    Lebih ke Marc vs selain Marc. (Ada Dovi, Rins, Vinales)

  4. Yang super brilian adalah:
    – marc membiarkan fabio overtake, tidak ada terkesan reaktif dan panik, dengan kecepatan masuk yg lebih tinggi, racing line fabio pasti agak melebar
    – marc bukan late brake, justru early brake
    – membuat kurva menikung patahnya sendiri, sesuatu yg sungguh di luar textbook, percaya diri penuh pada potensi motornya
    – ketelitian hingga fraksi milidetik antara titik mulai pengereman dan titik mulai acceleration exit corner
    – gods level execution, and boom, mancing mania mantap

    • saya rasa Marc mengerem seperti biasa bahkan mendekati late brake walau tidak se telat fabio. pada slowmotion terlihat roda belakang marc dan Fabio sama2 terangkat menandakan marc tidak early brake, hanya saja Fabio mengambil jalan terlalu dalam ketika memasuki tikungan dan sudah hukum alam akan kalah cepat ketika exit corner apalagi yang dilawan Fabio adalah RCV213.

      • @dirtbike
        sebelum sampai ujung straight marc sudah kendorin gas, sampai ban belakang ngesot, membiarkan fabio overtake (baca: kawanan singa menggiring mangsanya ke area penerkaman), itu maksud early brake.

        jadi gimana dirt? Lebih buas mana mesin jaman doohan atau marc? Atau maunya asbun aja?

        • ngesot? kan itu efek normal dari deselerasi dan memang pinggul marc mendorong bagian belakang motor ke sisi luar tikungan (cara memaksimalkan V engine ditikungan). saya tidak menemukan sama sekali manfaat strategi early brake ketika musuh masih berada dibelakang. Kecuali sudah side by side, pembalap yang berada disisi luar tikungan mempunya satu kesempatan counter saat di exit corner dengan cara eraly brake dan buka gas duluan.

          Bahas Dohan di artikel apa ya? lupa gak buka komen lagi. “Buas” dalam artian apa nih? besaran power atau handling?

  5. Pada lastt corner saya lihat dari fight tahun lalu dgn dovi dan tahun ini dengan taro marc seperti sengaja mengarahkan lawannya agak ketengah trek, sehingga ketika menikung mark mengambil sisi kiri dan menikung parabol menyentuh apex dan berakselerasi lebih cepat sedangkan lawannnya karena sebelum mulut tikungan berada ditengah2 trek saat menikung polanya lebih patah dan lambat berakselerasi keluar tikungan.

    • Tp pas diterakn ke dovi di redbull ring,,,marques kena block pass sempurna dovi,,sampepelindung rem patah,,itu mrùpakan pembalasan dovi di buriram 2018,,

    • setuju banget, disini marc terlihat tidak mengkhawatirkan fabio akan masuk dari dalam entry corner. Dia hanya mencoba secepat mungkin masuk dan keluar tikungan terakhir. Belajar dari kekalahan saat melawan Rins, daripada block saaat entry/mid corner yang ujung2nya malah kalah di exit corner. Beruntungnya Marc lawannya adalah Fabio yang gagal block saat keluar tikungan seperti Dovi di Redbull Ring.

  6. topspeed Maq fluktuatif emang karena gak di gasspol aja sih,buktinya di straight padahal Maq udah nempel Qua tapi tenaga nya kayak tertahan, bandingkan dgn last lap yg langsung dilibas dgn mudahnya sama Maq

    tapi kok bisa ya topspeed Qua lebih besar dr Vin,padahal tinggian Qua,dan karena lebih tinggi pasti juga bobotnya lebih berat Qua,,,Muke gile harus menjelaskan ini! ??

    • Kata fbr fabio pake ban ghoib, karena fabio orang prancis pake merk ban prancis, jadi dikasih spesial pake telor

    • Andai jikalau seumpama aq adlh si anu y aq udh psti pindh… Udh aq rampas motor & slrh kru mekanikny F0.25 ?
      Pdhl tggl 1x lg d kls premier biar tdk lg trs2an mnundukkan muka tiap ktmu Agostini… Ini soal Ego ?

      Bner kt Kucluk… Smua hrs patungan bwt nyogok Marq spya mw pnsiun! ?

  7. Ternyata problem mv12 yg lambat saat tanki bahan bakar masih prnuh belum benar” teratasi, krmarin hbis aragon katanya dah tau solusinya koq masih kayak kaset kusut yg diputar ulang lagi dirace buriram kemaren

    • Sy yakin input dari MV tidak terlalu akurat ke tim, sehingga feeling dia terhadap masalah motor dengan solusi teknis yg dikerjakan oleh tim tidak sinkron.

    • spt ane bilang ini bukan terjdi taun ini doang. justru jadi pertanyaan dari taun kemarin emang yamaha berkutat di masalah yg sama? dan fabio ini yang bikin jd pembeda. mungkin 2020 jadi jawaban nya. dengan persiapan yamama yg sudah melakukan perombakan besar besaran. apakah terulang lg spt tahun tahun sebelum nya?

  8. kalau saya melihat setelah balap kondisi marq seperti benar2 berkeringat dan lelah sekali dibandingkan dengan fabio, apakah memang ini yg menanandakan kalau untuk membawa RCV sampai ke limit sangat2 butuh tenaga dan fisik yg sangat extra
    soryy Out of the box

    • yups
      bahkan Marc sempat terlihat tua sekali (keriput), seperti kehabisan banyak cairan tubuh. Bisa jadi hanya dr satu race itu dia kehilangan lebih dr 3 atau 4 kg bobot tubuh.
      RCV musim ini bener2 minta ketahanan fisik yg luar biasa

      • itulah yg menjadi pembeda Marc dengan rider lain, dengan motor yang katanya sulit dikendarai saja, bisa konsisten dibarisan depan dan podium dibanding rider lain yang cocok2an trek bahkan dengan motor yang paling manusiawi sekalipun katanya…

    • MM harus mengeluarkan tenaga XTRA 200% untuk bisa mengendalikan RC213V dg latihan fisik gym yg gak boleh telat hal itu terlihat dr OTOT-OTOT yg sampe kliatan.semua

    • MM93 latihan dengan dirty bike untuk teknik tikung menikung, untuk ketahanan fisik dan nafas dia sering bersepeda (gowes), ada tuh wawancaranya sebelum thailand GP di channel youtubenya MM93

  9. Numpang @wak…
    Sebagai newbi, saran ya wak,….
    Mohon dalam pembuatan grafik, warna tuk masing2 subyek/parameter yang Konsisten wak.
    Misal Kalo mm93 oreng, lanjut digrafik yang lain trus oreng wak… Jangan diganti tiap ganti grafik/tabel
    Ampun @wak….
    Nuhun

  10. kenapa ga ada istilah kadal ya kali ini? yeaah for sure untuk ulasan after race thailand ini menggambarkan bahwa memang Wak haji taufik beserta team kamarnya sangat memanjakan dan edukasi bahwa bicara motogp ya bicara data, data dan data! bukan hanya andaikata, jikalau dan bla bli blu ble blo… i meen in the begining for sure ini sangat sulit di terima oleh sebagian penikmat motgp yg terkungkung, terbelenggu terlanjur fanatik si itu (istilah pak bangun), dan selanjutnya….?!

  11. Dilihat dr video di twiter diatas..ternyata marc cara mengbelokkan dengan cara mengubah arah/sudut motor menggunakan tumpuan ban depan..Ban Depan jadi semacam pin engsel..hal ini bisa dilakukan jika ban belakang terangkat2..kayaknya bagian pinggul dan pahanya yg berperan utk menggeser arah motor ini..

  12. Diantara semua analisa wak haji kenapa marc ngotot race demi podium satu imho keknya ga ada yang lebih kuat dari jati diri marc sebenernya yang race to win or nothing.

  13. ada yang ngeh g, kalo dr td yg dibandingkan F1/4 ARAGON
    di aragon si F1/4 kan cuman P5 jauh banget diblakang MM93
    kalo yg fight didepan MM93 kan di MISANO

    CMIIW

  14. Akhirnya keluar juga cacing tawurannya… Makasih wak haji… Kita jadi sedikit tahu apa yg ada “dibalik layar”…

  15. Maaf wak, sedikit koreksi. Mungkin yg dimaksud carbon copy marc vs fabio pas di misano. Di aragon fabio P5.
    Dan juga data top speed fabio vs vinales, kalau dilihat malah lebih tinggi vinales.

  16. 1. T3 hairpin wak bukan chicane
    2. Top speed m1 coba diliat semua wak… kalo ane gak salah liat memang maverick lebih tinggi drpd m1 lainnya, sedangkan fabio, vale n morbid mirip2
    Analisa ane mungkin lebih ke settingan

  17. Kenapa Marc Marquez bersikukuh untuk memenangkan race padahal dgn sedikit “santai” juga sdh jurdun? Menurutku sederhana saja. Selama Marc merasa keadaan motor dan dirinya bisa diajak P1, maka akan dia lakukan tanpa ragu, kapanpun, dimanapun, dan bagaimanapun …atau kalau tdk dilakukan, bakalan nggak bisa tidur. Itu jugalah yg sering dia ucapkan bukan?
    Marc itu pembalap cerdas, dia tdk akan gegabah ngejar Quartararo jika keadaan motor maupun dirinya tdk memungkinkan.

  18. ini saya bolak balik geser atas bawah kok belum ketemu tombol podkesnya untuk artikel ini mas Taufik ??
    belum dibuat ataukah kelupaan disematkan di kolom ??

  19. Sebagai rookie yang baru musim ini ikut MotoGP, Fabio ini lumayan gereget juga. Kalau misal musim depan Fabio bisa klop dengan YZR-M1 seperti Marq klop banget dengan RC213V, bakal seru banget musim depan.

  20. Dan saya rasa bukan hanya MM yg pintar mempekajari, fabio juga cuma kemarin kalah power motor saja. Kalau musim depan yamaha bisa menaikkan power mesin dgn ecu yang pas. Maka yg jd lawan MM bukan hanya fabio tapi MV juga. Liat kemarin MV mylai mendekat,dia cm ad masalah saat tangki penuh,krn gaya balapnya lbh kasar dr fabio yg bhs cpt kikis ban. Cm pendapat

    • maverik itu mirip biaggi atau gibernau, dia punya kecepatan tpi angin”an dan tak cukup untuk berjuang gelar jurdun tapi sllu meanggap dirinya setara sang jurdun…
      ego ny lebih tinggi dari bkatnya. dan menurut saya, vinales tidak akan bisa meraih tempat yg lebih baik dri p3 d akhir musim selamanya

      • Prediksi saya knapa MV lambat saat tangki penuh dan makin cepat saat tangki dah mulai berkurang. Karena gaya MV yang saat tangki penuh paling suka pakai rem depan gak bisa mengalir seperti gaya fabio,zarco atau jl. Kecuali dia lgsg ksi ddpn bru cepat. Nah gaya ini selain bkin lambat juga kikis ban. Gaya ini jg imbas dr gaya yg agak agresive mv pada mesin lembut M1. Saat tangki ringan dia baru bs mrasa lbh pede speedcorner namun saat lap akhir bannya sdh habis. Nah kalau power M1 lbh besar nanti dengan pemilihan ban yang tepat sesuai kondisi trek tentunya ecu yg dah fix. Maka mv bakal bs cepat.

        • di awal kepindahan maverick ke yamaha maverick mendominasi balapan ga ada tuh masalah sama ban atau motor, ini semua hanya permainan dorna bro

  21. ke depannya fabio akan menggunakan hadno rcv. pierre gasly sangat dekat dengan fabio, dan tentunya bisa mengajak fabio atau timnya beralih menggunakan hadno rcv. semakin seru ke depannya. hehe..

    • Gasly aj udah mau dibuang sama Marko, apalagi kl Yamamoto ternyata dr hasil FP1 bisa bikin Marko manggut-manggut……

      • dibuang ataupun tidak, selalu ada pesan tersembunyi dari kehadiran salah satu driver f1, apalagi kedua divisi balap ini menggunakan engine dari hadno. never say never. hehe..

    • klau thun 2020 fabio tidak dapat tempat d tim faktori yamaha, fabio akan pindah ke tim hrc, dan kedua belih pihak ini masing” perwakilanya sudah saling berbicara. jorge bertahan d hdna thun 2020 kemungkinanny hanya 30%, aetinya besar kemungkinan dia pindah, pindah ya bukan pensiun.
      begitu katanya

  22. nah ini baru resep jitu block keepatan keluar tikungan dengan mengimbangi saat masuk tikungan, tapi sayangnya me-manage kecepatan prototype 1000cc tidak semudah AP250. Masih ada waktu buat Fabio belajar

  23. race kmaren sma aragon quartar seolah dimain2in sma marq..
    pas race amrik marq dimain2in sma rins..
    moga musim depan suzuki punya power lebih

  24. knp marc ngotot menang pdhal dgn finish p3 sekalipun dia udah nyegel jurdun? klau menurutku sih selain emang tipikal marc yg sllu mncoba sampai limit untuk menang, marc juga tidak ingin pamor gelar ke 8 ny klah rame. klau marc membiarkan fabio menang d d thai kemarin, yakin lh mayoritas media dan orang” akan lebih menyoroti kemanang fabio d bnding gelar jurdun ke 8 marc.

    itu sih klau menurut saya,

  25. nggak, cuma karena kebanyakan artikel aja
    lihat aja artikel Marc berapa seri dan berapa jilidsebelum ini . . . nggak ada kan di seri seri lain ?. . jadi ya energi sudah habis saat di artikel yang ini githu doang,
    soal artikel terakhir, ahhh nggak ah, cuma ini doang belibet antara data Maverick sama quartararo . .
    no big deal

  26. ada hal lain jga yg saya tangkap dari kenapa marq memilih attack di lap lap akhir..

    krna dia tau ada sektor dimana dia lemah tapi fabio kuat begitupun sebaliknya..

    dia mgkn bisa saja menyalip fabio sejak awal tetapi justru disitulah letak tekanan batin buat marq utk mempertahankan posisi terdepan sementara yg nguntit jga sangat kencang…

    so dia memilih attack di akhir saja jadi begitu finish sdh tdk perlu lg ketar ketir pertahankan posisi

  27. Sebenarnya alasan marc maksa juara sederhana, dgn posisi dua dan didepan dovi jelas juara dunia. Tp gak afdol dan nanggung…sekalian juara seri lah.

Leave a Reply to Margarin Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here