TMCBLOG.com – Dua Pekan yang lalu, Marc Marquez telah mengunci Gelar Juara dunia MotoGP 2019 di Thailand. Namun selain persaingan gelar Juara sudah otomatis terhenti, Musim Harus menghabisi empat race tersisa dengan perbedaan karakter Track dan juga perbedaan iklim dari dinginnya Motegi, ke ber-angin nya PI, masuk ke ‘ngelekepnya ‘ Sepang dan Berakhir di Valencia nanti. Mengenai Marquez sendiri jelas sang Juara bertahan masih memiliki rasa ke-kepoan yang mendalam akan Motegi ini ? apa yang dikepoin ?

Walaupun ini adalah Komplek sirkuit milik Honda Motor namun Semenjak tahun 2013 (atau sudah 6 tahun ) Marc hadir di Kelas Primer dan race di Motegi, Rider Repsol Honda ini tercatat hanya dua kali menang di Motegi. Dan yang jelas bikin Marc Marquez kepo bin geregetan adalah selama ia di MotoGP, tidak pernah sekalipun Ia raih Pole Possition di Motegi. Tahun 2019 ini HRC menghadirkan RC213V dengan tujuan ‘ khusus’ seperti yang pernah di Utarakan Oleh takeo Yokoyama. Akankah Penambahan performa Top-end dari RC213V bisa mengahdirkan Pole Possition pertama bagi Marc di Motegi di akhir pekan ini  untuk membuat perayaan 60th balap di World Championship Honda semakin terasa ?

Karakter Sirkuit Motegi adalah stop And Go dengan satu Sektor juga hadir Sektor twisty. Namun Perlu dicatat 4 straight stop and Go Motegi semenjak dahulu memang jadi area yang menguntungkan secara potensi Buat Ducati. Motegi Butuh pengereman yang super stabil dan Akselerasi Keluar tikungan Yang kencang dan dua faktor ini dari tahun ketahun memang jadi andalan Ducati. Di Motegi menurut Michelin bagian yang lebih sering dipapar oleh Grip adalah bagian tengah dari ban. Mengenai ban belakang, Kembali menurut Michelin Stres yang dialami oleh Ban belakang di Motegi levelnya paling rendah bila dibandingkan dengan Track Track Lainnya di Kalender MotoGP.

Ducati sepertinya akan punya banyak target di empat Laga tersisa. Dovi akan sekuat tenaga mempertahankan Posisi Runner-up, Ducati team akan berusaha Menggagalkan Target Tripple Crown Honda dengan berupaya mengalahkan Honda baik di Championship Manufaktur ataupun di Championship team. Catatan Dovi sebenarnya cukup baik di Motegi. ia pernah Menang dan Ia juga pernah torehkan Pole di Motegi ini. Sementara Buat Petrucci, Motegi menjadi bagian pertama pembuktian bahwa Ducati tidak salah memilih dirinya untuk 2020 nanti. lagi Pula Danilo punya pula target pribadi untuk melewati Rins dan Menjaga jarak di depan Vinales.

Walaupun Sirkuitnya Honda, namun Yang berasa GP rumah pada dasarnya ada tiga pabrikan Yakni Yamaha, Suzuki dan Honda. Suzuki sendiri berharap GP Kandang di jepang ini akan bisa juga memeprkuat Posisi Alex rins yang sementara ini ada di Posisi ketiga. Selain Rins dan Mir, Suzuki Juga akan mengahdirkan Wild Card Sylvain Guintoli di Motegi 2019 ini untuk melanjutkan kesinambungan riset GSX-RR.

Fabio Quartararo tetap tidak bisa dipandang sebelah mata. Selama ini penampilan dan performanya baik terutama di Paruh kedua Musim 2019. Selain dari itu, Fabio dipastikan juga memperoleh lecutan semangat lain yakni Posisi Championship dimana saat ini ia hanya  2 point tertinggal dari valentino Rossi dan Juga memiliki asa yang sangat luas untuk bisa melewati posisi Maverick Vinales sebagai Pembalap Yamaha Terkuat di Musim 2019 ini. Recananya tmcblog akan liput MotoGP Lansgung dari sirkuit Motegi akhir pekan ini sob . . .

Taufik of BuitenZorg

44 COMMENTS

  1. Bae bae bawa motornya dimari Marq, kaga nape nape start paling buncit juga nyang penting finish 3 besar (ane bani andai nyang demen ngorong).

    Congrat Marq buat pencapaian 8 WC nya….

    • Ini ktnya dibangun utk ‘riset’ produk honda baik r2 maupun r4 krna ada sirkit oval macam sirkit nascar
      Bukan mbah, bukan dr kampas rem beat. Tapi dari penjualan honda super cub alias bekjul c70

  2. Dari beberapa artikel tentang motogp, ternyata pabrikan lain sedikit lupa caranya juara. Honda fokus untuk menjadi juara, dengan cara “tujuan khusus”. Yg lain masih sama menciptakan citra motor user friendly. Wes ngono aelah…nuwun

  3. Honda di 2020 dikabarkan akan kembali “mengambil karakter yg hilang” dari motor RC213V 2018. Apakah ini artinya Honda bakalan meninggalkan “misi khusus” motor 2019, yg berarti menyunat kembali tambahan power? Atau gimana formulasinya? Mas Taufik, mohon pencerahannya.

    • Kemungkinan develop Sasisnya biar g terlalu physical, terutama kestabilan saat braking dan changing direction. Dengan pendekatan seperti itu, HRC akan memiliki fleksibilitas dalam arah development, bisa mengikuti Lorenzo (atau rider lainnya) dan Marquez sekaligus. Wlpun logikanya kl motornya gampang dikendarai, Marquez juga yg metik hasilnya……..

Leave a Reply to izanagi Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here