TMCBLOG.com – Johann Zarco adalah nama yang mungkin sering disebut jelang Gelaran GP Motegi Jepang 2019 ini. Ia akan menggantikan Takaaki Nakagami di Honda RC213V MY2018 untuk 3 Race sisa Phillip Island, Sepang dan Valencia. Secara umum Point Yang dihasilkan Zarco pada 3 race nanti akan diakumulasikan Dengan Point yang ia peroleh semasa bersama KTM, namun Point yang diperoleh Juga punya Guna Untuk Point Team LCR Honda sendiri dan Honda (HRC) secara umum. Jika saja diantara 3 Race itu Johann Bisa Finish jadi Honda terdepan, maka Pointnya akan dipakai Untuk Point Manufaktur . .

Mayoritas pembalap baik Para pembalap Honda Maupun Non -Honda mayoritas menanggapi cukup positif dan Sangat kepo akan seperti apa Zarco Di atas Motor RC213V Termasuk Nakagami sendiri dan Pol Espargaro  . .

Nakagami : “He has been at Yamaha, KTM and now the 2018 Honda, so of course I want to see his potential with the Honda. I will check all the practice from Australia and it’ll be interesting to see what he does. I will not be at the track, so I cannot see the data, but I’ll keep in touch with the team and I’m curious to see how he manages the Honda bike.”

Pol Espargaro : “I’m really curious to see how he will go. I’ll try to get hold of him at the end of the first day on Friday to ask his impressions. I want to see where he will be but I think to ride the Honda for the first time in Phillip Island? I don’t think it is the best place to take a new bike and learn about but he’s a fast rider.

Sementara Jorge Lorenzo menilai Bahwa ada kemungkinan Johann akan bisa handle RC213V 2018 dengan Baik secara Motor tersebut menurut Jorge walaupun teorinya mengendari Motor yang berbeda dari Motor sebelumnya adalah sesuatu yang buruk, Namun Motor 2018 mungkin lebih mudah. Menurut Jorge Motivasi dan keinginan untuk Bangkit dari Jiwa Johann akan memberikannya motivasi lebih untuk bisa memberikan hasil Yang positif walaupun secara teori bukan merupakan hal Yang mudah Bagi Johann.

Lain Lagi Manager Team Lucio Cecchinello yang Via GPOne menceritakan bahwa masuknya Johann Ke LCR Honda untuk 3 seri terakhir 2019 bukanlah hal yang sangat strategis dan sudah direncanakan sebelumnya . .Yes semua ini agak semi dadakan ” Tujuan kami sederhana dan jelas : Mencari Pembalap paling kompetitif untuk menggantikan nakagami di 3 Seri balap. Tidak ada rencana untuk memasukkan Zarco di team Kami untuk 2020 nanti “

Lalu Bagaimana jika dikaitkan dengan apa yang pernah diinfokan Cal Crutchlow mengenai Kemungkinan Pensiun di akhir Musim 2021 ? Lucio Menjawab ” Cal Selalu suka memberikan berita sensasional, Ya begitu deh dia dan kami kenal banget sama kelakuannya. Satu hari Ia ( Cal) mengatakan bahwa ia mungkin pensiun di 2021, sebuah bahasan yang tidak akan kami tertawakan. Jika Johan melakukannya dengan baik bukan jadi masalah. Kami akan senang menemukan Pembalap dengan Potensi yang menarik dan Yang mungkin bisa menjadi Opsi tambahan bagi Kami di 2021. “

Mengenai kenapa Bisa Johann Zarco yang dipilih, kenapa Nggak Pembalap Muda asia atau Pembalap lain, Lucio Menjawab : ” Honda memberikan analsis objektif mengenai hal ini. Kami Butuh pembalap yang dapat membalap tanpa Cidera. Tidka eprnah ada pembicaraan mengenai menghadirkan pembalap muda Asia atau pembalap yang tidak berpengalaman. Tidak ada alternatif lain. Mereka tidak lansgung bilang Ya, mereka ambil waktu untuk memiirkannya, lalu Alberto Puig memberikan saya Lampu Hijau untuk mengontaknya “

taufik of BuitenZorg

 

38 COMMENTS

    • Takutnya,race pertama langsung dlosor dan cidera. Karena rcv sekarang jadi motor celeng. Cuma marques yang bisa naik celeng.

  1. Kutipan MM93, masih d seri yg sama dg kutipan Lorenzo:
    “Maybe it’s true that in some aspects the 2018 engine was a little bit easier, but it’s also true that was 2 or 3 tenths slower. Then you need to decide if you prefer to ride it easier or go faster. You need to choose and it’s not a problem to me to ride a more difficult bike if it’s faster. You need to adapt and find the way to do it, but I’m the first who wants to maintain the power but at the same time have more traction, try to have a softer engine, that’s the same that all Honda riders are saying.. .”
    ————————————
    Kya Dilan ky ngomong” Naik MY2019 itu berat, kamu gak akan kuat, biar aku saja……. “

      • l’histoire se répète, Mbah.

        Dl jaman Gardner, NSR-500 juga gitu “A beast, that you had to strangle, and hold, hoping it won’t throw you out”. Dan itu yg jadi dasar pengembangan HRC. Sampe Doohan aj berpikir dia udah masuk pabrikan yg bener ap g (sebelumnya Doohan ditawari Yamaha dan sudah naik YZR-500). Tapi akhirnya NSR-500 baik-baik aj sampe yg sebleumnya pabrikan harus rekrut mantan dirt tracker, hingga akhirnya rider GP-250 yg ngandelin corner speed bisa perform lebih baik.

        Dan permintaan Doohan waktu itu sama dg yg disampaikan Marc “an Engine that could maintain the power but at the same time have more traction”. Bigbang pun g berarti mesinnya jadi jinak, seperti kata Doohan “The bikes were still the same because they’d still spin up as much”. Tapi itu masih lebih baik dibandingkan motor lain yang lebih rider friendly tapi top power band dan akselerasinya memble.

        Saat ini RC213V sudah memliki mesin yg optimal, dan lazimnya pengembangan motor yang merupakan rangkaian dari proses evolusi. Dan tahap evolusi tersebut saat ini dalam hal chassis engineering, suspension, dan sebagainya. Dan statement situ juga sudah bener kok, misi HRC ngumpulin banyak pembalap ex M1 (dengan riding style smooth) sebagai bagian dari proses evolusi RC213V. Tahap pertamanya, yaitu bikin mesin yang powerful, sukses. Sekarang masuk tahap kedua dan rekrutmen terhadap Zarco adalah bagian dari tahap kedua (syg lebih milih KTM), dan dapet Lorenzo pun g masalah (sayang cedera).

        Dan AFAIK, timeline evolusi motor dengan mengutamakan mesin yang kompetitif sebagai prioritas dibandingkan rideability yang mudah, ternyata lebih sukses tho. Honda, Ducati, dan Suzuki, ketiganya menempatkan ketiga ridernya di top three standing. Dan dari ketiga pabrikan tersebut, dua rider yang sering pushing the limit, g peduli motornya dalam performa terbaiknya ap g.

  2. Tanya dong wak,
    Kenapa tim Repsol H***a tdk memberikan Lorenzo mesin spek 2018 saja yang lebih user friendly. Apakah mesin harus sama/identik dalam satu tim? Kalau mmg seperti itu kenapa LCR bisa punya 2 model mesin (Cal-2019 dan Taka-2018) atau petronas yamaha punya M1 spek A dan B.
    Siapa tahu dgn motor spek 2018 Lorenzo bisa lebih moncer daripada sekarang? Kalau perlu cuma MM yang dikasih spek 2019 dan 3 rider lainnya pakai spek 2018.
    Makasih wak

    • Bedakan aturan team Factory dan Team Sattelite dan team Private…
      Lorenzo di team factory hanya akan ada satu jenis mesin, team Sattelite punya opsi sesuai kontrak/sewa mesin yang di ambil untuk pembalampnya, Cal 2019 dan Taka 2018, team private tidak beda jauh dengan sattelite, mereka malah lirik tuh Pembalap Sultan Karel Abraham…

    • Beda kasus lho ya kayak Yamaha 2004,Rossi dan Abe punya livery sama yaitu gauloises,checa dan melandri punya livery Fortuna,
      Tapi speknya masing2 beda,,, Rossi dan checa pakai spek factory,Abe dan melandri pakai spek 1 tahun lalu karena mereka di tim tech3,cmiiw
      Jd yg membedakan cuma livery doang

      • @Kevin karena saat itu Fortuna masuk dan punya daya tawar sebanding sama Gauloises. Fortuna pengen jadi sponsor utama, padahal di factory udah pakai Gauloises. Akhirnya diambil win2 solution, Gauloises sama Fortuna sama2 dipake di factory, nah sisanya taruh di satelit, saat itu Tech3. Akhirnya Rossi yang pembalap factory pakai Gauloises, Checa pakai Fortuna, kemudian Abe yang pembalap Tech3 pakai Gauloises, Melandri pakai Fortuna. Kesannya kayak Rossi-Abe itu setim di factory Gauloises dan Checa-Melandri setim di factory Fortuna. Padahal aslinya Rossi setim sama Checa, Abe setim sama Melandri. Di paddock Gauloises Yamaha seolah ada motor Fortuna Yamaha (Checa) nyasar, di Fortuna Yamaha Tech3 juga seolah ada motor Gauloises Yamaha nyasar (Abe). Unik sih, tim pabrikan sama satelit sponsornya sama persis. Tapi motornya beda, Rossi-Checa pabrikan, Abe-Melandri satelit.

  3. Gak bakalan sepuluh besar, orang di M1 cmn podium nya bisa diitung pakai jari, yg pernah frustasi lebih sulit untuk recovery, jarwo ya gtu, skill nya tinggian espargaro ketika disuzuki gmn diktm gmn,yg podium 3 pas ujan jg lebih layak, jd knpa jarwo dibicarain terus si????, bingung gw. Medioker always medioker.

    • Karena semua orang tau Zarco bakatnya bagus, cuma fans kuning yang sempat ketar ketir si tua bakal lengser karena Zarco yang mengabaikan potensi Zarco. HRC itu lebih pinter dari Valeban, mereka lebih tau mana pembalap bagus yang harus dikejar mana pembalap overrated yang harus dibuanh (Morbidelli). Sebutin jumlah pole dan podium Espargaro selama 3 tahun di Tech3, bandingkan dengan Zarco yang cuma 2 tahun…

  4. Dari ambil JL honda dah kliatan mau ubah karakter motor biar tak terlalu liar. Karena bertumpu pada MM jika dia cedera bakal gak ada yg bisa ke top 5 sekalipun. Saya rasa ini bukan siapa yang menang tapi image motor juga pingin dibangun. Motor 2018 lebih lembut namun bisa saja MM akan tetap dgn karakter mesin sekarang. Karena kalau power diturunkan bakal berhadapan dengan banyak pembalap kuat.

  5. Curi data m1 ? Apanya mau dicuri ? Lagian mesin m1 i4 mesin rcv v4.

    Kalau pake data pembalap m1 buat bikin motor lebih jinak, itu ktm udah rideable dari kapan tahun harusnya. Toh malah skrg Pedrosa yg biasa make v4 yg bisa kasi inputan ktm jadi lebih enakan skrg dikendarain. YA TAPI TETEP AJA LEMOT, PENGHUNI BARISAN BELAKANG.

    • data chassis M1. diatas uda ada yang bahas misi Honda untuk mesin sudah tercapai, tinggal yang lain.

      ktm ga lebih jinak? ya chassisnya masih gitu kan? ducati aja uda switch sejak kapan tuh?

    • Zarco: “(kemungkinan itu) sudah tertutup. Honda dan Yamaha adalah rival berat, Saya sudah berbicara dengan keduanya dan membuat keputusan dengan mempertimbangkan kondisi yang ada. Saya memilih kompetisi, itu hal yang bagus untuk adrenalin”

      Rossi: “Sangat disayangkan. Bukan hal yang rahasia lagi kalau Yamaha mengincar Zarco sebagai test rider, dan dia akan berperan dangat penting untuk kami. Sekarang dia memilih Honda, dan kami tidak tahu rencananya di 2020. Tapi sepertinya kami harus mencari test rider lagi Akan sangat sulit mencari rider cepat seperti Johan”

  6. zarco salah satu rider terbaik yimihi satelit di waktu lalu. hadno rc213v my2018 memiliki handling lebih baik daripada hadno rc213v my2019 dimana saat lorenzo mengendarai untuk pertama kalinya pun saat test pramusim tahun lalu sempat menyentuh di posisi 5 besar. padahal patut diingat, bila saat test pramusim tim yimihi selalu juara 1-2-3 teratas tak terkalahkan. artinya hadno rc213v my2018 memang ‘something’ handling-nya. zarco layak dipantau performanya dalam memaksimalkan hadno rc213v my2018 dari segi handling. apalagi ada adegan zarco mengudak-udak si ‘itu’, ah sangat nikmat sekali tentunya. mudah-mudahan terjadi. hehe..

  7. @mbah darno, kau ini entah goblok entah dungu, rcv yang dipake zarco itu tahun 2018 dibawa podium 3 di qatar dan podium satu di argentina…goblok jangan diumbar bung…semua orang disini ketawa baca komen kau…

    Ngah ngah ngah…jijik aku sama kau ini

  8. @mbah darno, lcr kau bilang tim gurem? Kau catat ya…lcr honda itu tim satelit resmi HRC, bukan tim independent. Statusnya sama dengan pramac ducati, yang semua gaji pembalap dan motornya dari HRC langsung. Itu sebabnya lucio harus minta ijin HRC untuk zarco gantikan takagami. Karena takagami itu pembalap HRC, bukan LCR. So, HRC itu sultan….so, LCR honda itu juga sultan, karena mereka nggak perlu ngeluarin duit untuk gaji, motor dan sparepart…duit sponsor hanya untuk biaya operasional tim keliling dunia dan gaji karyawan tim.

    Catet fakta…orang goblok seperti kau ini, dimana-mana memang nyebalin…nggak punya etika, sok pinter tapi goblok…catet ya…

Leave a Reply to omsandz Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here