TMCBLOG.com – Marc Marquez keluar dari pit dan bersiap dengan Ban Rain adalah sesuatu yang mungkin hampir jarang diperhatikan. TV shoot sama sekali tidak melihat pergerakan ini. Namun beruntung kontributor tmcblog di Phillip Island Om Manuel Pecino melihatnya ..  INi jelas strategi. Bukan Strategi untuk sekedar prank kaleng kaleng belaka. Marc dan team mempersiapkan ban rain jikalau saja nanti Race ketemu dengan kondisi Flag to Flag ( kering ke hujan ). Yap memang kondisi cuaca saat itu bisa dibilang punya kans turun hujan yang akhirnnya terjadi di Lap terakhir. Marc Dan team mempersiapkan Ban rain dengan sekali Lap dengan tujuan mengikis lapisan silikon terluar dari ban yang biasannya dapat menurunkan pace . . . Unbelieveable, He and his Team Think Every Thing !! . .

Yes itulah Kisah dari awal race MotoGP Australia dimana Race nya sendiri kembali menjadi salah satu race Paling menarik sepanjang Musim karena melibatkan banyak pembalap di pack terdepan. Karakter Track yang flowing memang disukai banyak pembalap, mereka tidak perlu harus  banyak effort utuk melakkan pengereman, menurukan gear sampai paling bawah dan bersusah payah melakukan Balancing Motor dan Traksi untuk melakukan Akselerasi Keluar tikungan. Banyaknya Pembalap yang menyukai Layout Phllip Island ini membuat garansi pack terdepan selalu diisi oleh Banyak pembalap, paling tidak tidak mudah untuk satu pembalap untuk escape sendirian dari awal.

Namun begitu Track Phillip Island tetap menggabungkan antara Joy-ment dengan hal Yang ‘mengerikan’ dalam artian punya potensi sulit. Yap ini lebih dikarenakan kondisi lingkungan Teluk Bass yang mengahadap Ke laut khususnya Lautan Lepas Samudera Indonesia yang mengarah tepat ke kutub selatan. Angin disana dipastikan super-dingin dan inilah yang bikin tricky. Angin dingin yang mengahajar Ban Michelin dari T6 Siberia sampai T9 Lukey Heights akan membuat turun suhu di dinding kanan ban slick dan akan sangat tricky saat dinding ini dipakai maksimum di T10 MG Corner jika pembalap tidak menghadirkan Balance dalam menggunakan Roda belakang untuk membantu mengubah arah saat menikung. . . secara umum dibutuhakan Feeling dan kepercayaan diri terbaik terhadap setup Motor dan Ban pada Sirkuit yang dekat dengan kota Merlbourne ini. Butuh hadir feeling so good Pembalap dengan motornya bahkan mungkin Variabel ini di atas perhitungan perhitungan teoretis.

Sejarah Buat Aprilia

Boleh dibilang selain Gardner Straight, hampir semua Motor bisa menunjukan performa di Phillip Island. Lebih ke Variabel pembalapnya ketimbang Motor. Oleh sebab itu sobat bisa lihat bahwa race MotoGP Phillip Island 2019 pun menjadi salah satu Sejarah tersendiri buat Pabrikan Aprilia karena untuk pertama Kalinya mereka sempat memimpin race dengan Iannone sempat brberapa sektor berada di depan Cal Crutchlow. Sampai akhirnya kembali Cal Dengan Mudah memanfaatkan Powerfulnya Honda RC213V MY2019 Nge-Voor Aprilia RS-GP dengan mudah. Yes tercatat Cal bisa sekitar 7 km/jam lebih cepat top speednya dibanding Iannone saat itu di Gardner Straight.

Fabio Quartararo kembali Terjatuh dan DNF di race ini. Di awali dari dirinya yang mengalami slide saat melakukan tikungan ke kiri southern Loop, Kepercayaan diri Fabio drop dan wide saat itu. yap F1/4 mengguankan Ban belakang Hard Yang jelas butuh waktu untuk bisa menghadirkan Suhu optimal guna menghasilkan grip karet yang optimal pula. Namun malangnya Dirinya terkena efek domino dari terjatuhnya Danilo Petrucci yang kebetulan menggunakan kombinasi ban belakang persis sama dengan Fabio. Namun yang cukup dipertanyakan adalah Komentar Danilo Yang mengatakan Ke GPOne ” At Turn 2 Marquez came in on me on the inside, I was forced to go wide and onto a dirty line, lost control of the bike “ . . hmm padahal jika dilihat di Kamera Helikopter, Posisi Marc memang sudah berada di depan Petrux sebelum petruk mengalami musibah . . Kenapa Danilo Bicara Jadi terkesan jatuhnya dirinya disebabkan Marc ? . . sungguh tmcblog belum paham benar apa yang dimaksud dengan Petrux ini.

Maverick Vinales walaupun DNF dan Terjatuh di race ini, namun secara umum bisa dibilang Maverick merupakan merupakan pembalap tercepat dalam hal laptime sepanjang Race berlansgung. Pembalap ini hadir tercepat semenjak Jumat baik dalam keadaan Kering maupun basah. Maverick Sendiri merupakan nama Yang bisa diandalkan di Tarck ini. Tak terkira Sukanya Pembalap Yamaha ini terhadap Layout Phillip Island. Mungkin salah satu pembalap yang sangat klop gaya ridingnya dengan sirkuit. Bahkan Maverick boleh dibilang sudah memperlihatkan kekuatannya di PI semenjak masa rookienya di Suzuki. Namun sayang ternyata masalah Maverick di Lap awal Race masih kambuh. Ia sulit kompetitif saat start. Ini sangat berbeda dibandingkan dengan team Matenya Valentino yang memperlihatkan strategi holeshot menawan di T1 Doohan corner dengan merangsek ke depan dari sisi kiri Track Yang memang secara logika merupakan Racing Line terbaik dan paling ideal untuk menyapu T1 saat itu.

Yap walaupun Maverick Crash, namun fight of The race tetap ada di Fight antara Maverick dan Marc. Sebenarnya fight yang diperlihatkan antara keduanya bukan fight brutal yang saling Ofensif. tmcblog sempat diam sebentar untuk memikirkan jenis fight antara keduanya . . Mungkin pantas disebut Cold war, tanpa sentuhan Ofensif. Marc Marquez dalam Perkataannnya pasca race mengatakan bahwa Maverick sangat kencang sepanjang race sehingga ia memilih untuk bertahan mengikuti race Pace Maverick. Namun apakah hal yang dikatakan Marc itu yang benar benar strategi yang sebenarnya yang ia lakukan? bisa ya dan bisa tidak. Entah kenapa tmcblog merasa masih ada yang disembunyikan Oleh Marc soal Strateginya dibelakang Maverick sepanjang 17 lap mulai Lap ke 10 sampai Lap ke 26.

Mengenai Maverick Vinales sendiri, menurut tmcblog ia kembali menggunakan setup yang terbukti sangat berhasil Dimaksimalkan di race Phillip Island 2018 setahun yang lalu dimana ia Kampiun saat itu. Jika sobat masih ingat di Artikelnya tahun 2018 yang lalu tmcblog telah menginfokan secara jelas Mengenai apa yang berubah di Kombinasi Maverick Vinales – Yamaha M1 pada Paruh ke dua Musim MotoGP 2018 untuk mengatasi permasalahan Spining ban belakang saat melakukan akselerasi keluar tikungan.

Maverick mengaku bahwa semenjak MotoGP Aragon 2018 ia melakukan Set Up radikal dan sangat berbeda arah dengan Valentino Rossi . . Menurut maverick, ia tidak bisa melukiskan perubahan detail yang dilakukan team kepada Yamaha M1 nya namun secara singkat Maverick Mengatakan bahwa : ” kami memberikan Bobot lebih ke bagian belakang ”  . . . maverick Mengatakan bahwa pemindahan Boot ke arah belakang ia lakukan agar memperoleh performa pengereman saat masuk tikungan dengan lebih baik lagi. Menurut maverick dengan Set-Up yang baru ini ia bisa mengerem dengan Jarak pengereman yang lebih dekat. Sebelum ini butuh waktu dan Jarak yang lebih panjang untuk melakukan hard Brake sehingga either ia harus menemukan titik pengereman lebih mundur atau satu lagi ia akan selalu kehilangan racing Line terbaik saat melibas tikungan.

Sobat bisa lihat di Grafik atas, secara umum semenjak Awal race terlihat sebenarnya Maverick memiliki Race Pace yang sedikit lebih kencang dari Marc . . . Namun begitu kembali untuk melihat Race Pace persaingan keduanya kita bisa persingkat menjadi fikus hanya di Race Pace antara Lap ke 10 sampai lap ke 26 dimana Boleh dibilang menurut tmcblog Marc Marquez memang sengaja berada di belakang Maverick Vinales. Sebenarnya kalau meunrut tmcblog strategi ini mirip seperti apa yang Marc lakukan terhdap fabio Quartararo di beberapa race belakangan ini. Marc Mencoba Bersabar, memanfaatkan semaksimal mungkin 17 lap ini untuk mempelajari bagaimana Racing style Maverick. Sepertinya ia baca artikel 2018 kalau Maverick memberikan bobot lebih ke arah belakang sehingga memang logikanya ini memberikan Load berlebih dibanding biasannya pada Ban belakang Maverick . . .

sampai mungkin akhirnnya memberikannya ide untuk melakukan push dari dekat sehingga Membuat maverick mau ngak mau lebih mengoptimalkan Ban belakang Softnya karena memperoleh Pressure dari dekat dari seorang juara dunia 6 kali MotoGP. Yap memang kalau nggak siap mental, dikintilin sama Marc Memang bisa jadi Masalah . . tak ayal Alberto Puig bilang ini secara resmi di laman Resmi Repsol Honda pasca race PI ” Marquez is Marquez, when you have 27 laps with your board showing “Marquez +0″, it’s a disaster ” . . Teori konspirasi ala tmcblog adalah, Marc Mencoba Mind Game . . Pressure Maverick dari Jarak dekat sampai Ban belakangnya ‘Habis’. Dan edannnya, kalau sobat bisa bayangkan . . Marc Melakukan Pressure sambil bisa melihat dari dekat dari dalam Visor Helm Shoei X Fourteennya seperti apa kondisi Kompon ban soft belakang dari Maverick.

Dan Marc tahu dengan jelas Kapan ia bisa Overtake Maverick, Push lebih kencang, menutup pintu Racing Line dan Berharap Maverick melakukan kesalahan dengan kompon Ban belakang yang selama ini telah dihamburkan dengan cara Melakukan pengereman untuk mempertahankan Posisi dari Marc . .. dan sepertinya perkiraan, ekstrapolasi yang dilakukan Marc selama 17 lap dibelakang Maverick mendekati akurat, Maverick mengalami hi-side di mana ban belakangnya slide saat menutup Gas lepas dari Lukey height menuju MG Corner. Hal ini menurut tmcblog di sebabkan kemungkinan karena grip ban sudah sangat menipis/ Habis . . .  benar benar The Real Proffesor, Marc ! . .

Jika sobat Ngeh di FP2 dimana Dilakukan di tarck dengan ekadaan yang sangat mendekati Kondisi race, Top speed marc dengan Ban Hard-soft itu bisa tembus  335 dan 347 km/jam

Sobat bisa lihat di Grafik atas di Lap ke 10 sampai 26 terlihat umumnya seperti ada upaya marc untuk menahan top speed diujung Gardner straight. Ia tutup gas terlebih dahulu dari biasannya dan sobat bisa lihat Mayoritas Top speed Marc Marquez di bawah Vinales . . Dalam Hati tmcblog bilang, what ?? bagaimana Bisa Honda RC213V 2019 yang didesain dengan Misi khusus untuk bisa melewati Top Speed Ducati , di gardner straight hanya memiliki top speed yang faktanya di bawah Yamaha M1 ?? sungguh sebuah fakta yang tidak bisa diterima kecuali jika memandang hal ini sebagai suatu kesengajaan dan atau Bagian dari Strategi . . yes Strategi Marc . . sobat Bisa lihat Top Speed di Lap 11, 12, 14 dan 27 . . itulah sepertinya Top speed sebenarnya dari Honda RC213V ketika dipakai Oleh marc Marquez kemarin ! Jadi jangan nyinyirin tmcblog ya kalau tmcblog punya opini bahwa Marc sepertiya kembali lagi Menyembunyikan Strateginya di depan media saat memberikan keterangan pasca race 😀  . . Karena menurut tmcbog, Data memperlihatkan hal lain yang tersembunyi ! . .

Marc semenjak awal memang mengincar P1 di PI ini. Kalo nggak begitu, ngapain juga ia susah susah ngintilin Maverick . .. mending santai kayak dipantai. “Sometimes it is the only chance in the last lap battle. Today the fastest guy on the race track was Maverick but I knew before the race it was crucial in the five or six laps when he pushed very hard, he did low 1m 29s and that was my qualifying practice time, but I was able to follow him in my limit. “  Marc sepeti Playing Cat and Mouse di mana Sang tikus diperlihatkan oleh Maverick sementara Marc sebagai Kucing garong berintelektual tinggi, yang mempermainkan strategi mengamati, mempelajari sampai tiba waktu untuk kucing negrep sang tikus di lap terakhir.  . . . Buat tmcblog, Marc Sukses ngadalin Orang lagi . . Sorry Sobat sekalian, di artikel analisis kali ini, tanpa maksud meremehkan performa pembalap lain termasuk duo Podiumer Cal Crutchlow dan jack Miller, tmcblog hanya ingin fokus ke dua pembalap ini saja di artikel ini, memang ada hal hal menarik lainnya seperti Aprilia, namun lebih pas jika kita simak di artikel terpisah ya . . Semoga bisa memberikan insight dari sudut pandang yang berbeda. silahkan dikunyah kunyah sob

Taufik of BuitenZorg

211 COMMENTS

    • saya juga kaget pas liat di tipi, teknisi repsol honda lagi siap siap mo ganti ban depan tipe rain, ampe kucek kucek mata, ga percaya itu ban tipe rain.

      dari awal rencana marquez jelas :

      1. MV adalah target, karena paling cepat semenjak FP, keliatan pas lap awal MV masih dibelakang, marc masih diposisi 2, bukannya fokus ke P1 dia malah celingukan liat kebelakang nyari pembalap lain, asumsi saya itu dia lagi nyari MV

      2. ga mau ngumbar speed, karena ngeliat MV mau segimanapun cepatnya marc pasti kesusul oleh MV, makanya strateginya ngintilin MV, sambil nyari kesempatan gimana caranya maksa MV buat ngepush ban belakangnya. terlihat di straight, keluar tikungan full power tapi ketika mendekati grid kyk nahan motor membiarkan Mv masuk duluan, otomatis ngesave ban plus maksa MV hard braking mulu..
      3. puig bener, dikejar marc itu kyk udah kebelet pipis eh masih dikejar kejar gogog, korbannya udah banyak, yg paling spektakuler ya si Anu pas di sirkuit apa lupa, P1 lliat info board tiap lap kurang 0,5 detik ,jarak masih 2 detik lsg ndlosor ? ?

    • “dan Berharap Maverick melakukan kesalahan dengan kompon Ban belakang yang selama ini telah dihamburkan”.
      Sepertinya agak berlebihan wak

    • Itu dalem artikel disebutkan vale bagai roket langsung nyosor p1 di awal, tapi ya karena banyak kendala akhirnya kedodoran. Emg start pak tua bagus gw akui

    • Persiapan yang wow..
      Ngelupasin ban rain…
      Nahan gas… ngerem lebih dulu..
      sesuatu..

      Pertanyaannya.. harusnya marq lebih mudah ambil P1 dari ianone atau cal..

      kenapa diawal awal lap mesti nahan diposisi 2-3-4..

      mungkin sengaja menunggu vinales datang lalu ngintilin sampai awal last lap..

      kalau pun vinales tidak kunjung datang, lap 15 bakal ambil di depan…

      Vinales memang sesuatu di PI.. namun belum cukup buat kalahkan Marc..
      11 detik dari Cal..

      Entah ada berapa strategi disiapkan marc.. kering, hujan, lihat posisi penguasa FP dan QF..

      • Betul.
        Inimah ga perlu dijelaskan detail oleh Wak Haji aja sudah kelihatan banget kalo Marc itu punya strategi khusus.

        Dia tau Maverick kuat di PI. Makanya sempet celingukan nyari & ngeliatin MV12 di tengah race. Asli gendeng ini anak.

    • “…… hmm padahal jika dilihat di Kamera Helikopter, Posisi Marc memang sudah berada di depan Petrux sebelum petruk mengalami musibah . . Kenapa Danilo Bicara Jadi terkesan jatuhnya dirinya disebabkan Marc ? . . sungguh tmcblog belum paham benar apa yang dimaksud dengan Petrux ini……”

      Ane yakin klo petrux lihat tayangan ulangnya akan malu sendiri dgn statemennya…
      hahahaa…

      • yoi….
        padahal udah jelas itu terjadi di lap 1
        di tikungan 2 ke kiri
        posisi badan rider akan miring ke kiri,
        Dan penglihatan para rider akan lebih terfokus ke arah depan/kiri-depan,
        sementara si Petrux ada di sisi kanan/kanan-belakang
        jadi bagaimana Marc bisa ngeh
        apa di kira Marc punya mata dibelakang kepalanya (helmnya)..xixixi

        Saat Vinalex jatuh aja si Marc kaga ngeh karena lg fokus ke racing line

    • MV mengakui kesalahannya …

      Malah Mental MV akan terbentuk ketika diintilin marq…

      terima kasih Marq setia nungguin dr belakang…

    • Seperti yg ane bilang kemrn, Vinales tidak cukup mampu untuk bejaban dengan MM93.
      Bahkan di sirkuit yg yamaha and vinales di favoritkan, dia kalah

      Kalo ga salah sudah tahun ke 3 bagi vinales, digadang2 jadi penantang utama MM93 nyatanya malah sering kalah dengan VR46 (tahun2 sebelumnya)
      Dan issue nya sama, start kurang bagus. sering kalah jika dog figth.
      Doi bagus kl race sendirian, kayak JL99.
      lebih Ok JL99, start Ok, lalu ngacir sendirian and menang

      Yamaha harus lebih serius dengan Fabio kalo mau mengalahkan Honda(MM93) dan Ducati
      Masa rookie, motor satelit spec lebih rendah and support kurang, tp dia mampu menunjukan skill mumpuni

      like always, fansboy MM93 and honda akan selalu nyinyir bodoh
      #IQJongkok

  1. Maaf wak kaji, saya kok kurang sreg dengan judulnya, kalao marques permainkan maveric kesannya kok marques sudah tahu bakal menang gitu. Kayak yg sebelumnya jg gitu, marq permainkan fabio, marq dikadalin Rins

    • Marc belajar dari kasus dia dan rins bro. Ban ngeselin beda perawatan sama birdstone. Kalo ga bener ngerawat bisa2 habis apalagi waktu diposisi pertama. Cc aja pasrah kok waktu bannya udah habis kemaren di pi. Masalah mempermainkan ini salah satunya adalah mm dengan sengaja tidak mengeluarkan senjata utama yaitu top speed untuk melewati mv. Bahkan andai (ikut bani andai ya ini) mm bisa nyalip mv di lap 11. Tapi dia ga mau karena dia tau klo didepan tapi jarak dgn mv g bisa jauh maka akan buat boros ban. Lebih baik nyerang dilap2 akhir dengan kondisi masih baik tho?

      • Waktu sama Rins.. itu memang sikuit inline… Rins lebih cepat.. tapi maunya dibelakang Marq dan attack di akhir..

        Marc tahu Rins nahan gas..

        Marc pikir lebih baik lawan satu saja (rins bukan lawan di chanpionship, kalah pun dapat 20poin lebih baik dari dovi)
        dari pada yg lemot ikut kumpul didepan, gara gara Rins nahan gas..

        Rins bener2 ngintilin..

        Kalau dovi beda lagi..
        dia ambil P1 dan kemudian nahan gas.. biar yang lain pada ikut kumpul…

    • kaya orang balap lari ajah… kita tahu, bawa kita bisa lari lebih kencang dari lawan, tp kita milih “main-main/mempermainkan” lawan dengan cara ngikuti di belakang mereka… bukan berarti kita tahu pasti kita bakal menang, minimal kita tahu kelemahan & kekuatan lawan

      • Jatuhkan mental selagi bisa..
        Jangan biarkan berkembang…
        Tapi di atas aspal, di sirkuit, dalam balapan semua lawan..

        Bukan di depan Microphone…

        Karena di luar balapan, semua kawan…

    • dari apa yang saya pahami, mungkin sebenarnya MM bisa saja ambil alih P1 di tiap straight tiap lap, namun kemungkinan juga MV bisa ambil lagi di sektor lain yang flowing. memang akan menyuguhkan tontonan yang menarik bagi penonton, akan tetapi ban keduanya akan cepat habis dan ini MALAPETAKA. sehingga MM bermain dengan strategi lain, memberi tekanan dengan menjaga kondisi ban. IMHO

      • bro klo kita jeli tikungan terakhir sebelum garis finis kayaknya marq juga bisa ambil potensi salip vinales. coba dilihat last lap motor mereka sudah sejajar di garis finis padahal keluar tikungan terakhir itu agak jauh marq dibelakang. kayaknya ini akan dilakukan marq sebagai plan B. dan setiap race di sirkuit berbeda marq selalu ngintili pembalap yang lumayan kuat disirkuit tersebut mungkin sudah dianalisa data pas kualifikasi (maksud saya dia selalu berusaha berada dibelakang pembalap yang jadi incaran setiap sirkuit)

        • Kecuali di assen.. give up..

          2019 di sirkuit manapun (ducati, V4, Inline, M1, GsX) Marc hadir semakin di depan dengan 1001 strategi (ngintilin, kabur, fight, limited speed/rpm, full conquer dari FP1-QF-Race, atau Cuma di Race saja, bejek gas, nahan gas)..

        • rider tipe predator seperti itu, dia akan kuntit mangsanya. amati dulu pergerakan mangsanya setelah tau semua kondisi kemungkinan baru sergap.

        • Benar sekali…
          Itu yang dikatakan Marc bahwa masih ada strategi lain yang akan dia pakai sebelum finish, jika Maverick bisa melewatinya di putaran terakhir.

    • Baca artikelnya ga sih? Memahami isi artikelnya ga sih? Jelas di sebutkan MM sengaja menahan diri tetep di belakang MM karena emang pengen menang di lap akhir, biar iyem ga ribet ngatain ngacir² mulu,.. kalau MM mau mungkin dari lap 10 MM udah bisa ninggalin pembalap lainnya sejauh mungkin,.. jd ga salah kalau di bilang MM mempermainkan vina,itu jelas bahasa media banget dan wajar..ga wajar bagi yang baperan sih..

    • kalo ane liat nya dari sudut pandang bahasa indonesia, pernah belajar di SMA bahwa yang namanya judul kadang memang harus ckup menarik dll. hyperbola sedikit gpp toh? toh semua pabrikan kecap bilang produk nya no 1 kan. sejauh ini ane liat judul wak haji masih dalam tahap wajar dan nggak mengarahke click bait kok. cmiiw

    • Yaudah bikin judul sendiri sesuai selera ente, tanda tanda ente kagak paham sama isi artikel, atau mungkin daya tangkap ente lemah

    • “Marq dikadalin rins” .. Judul yg sebenarnya kebalik.. Ini kalo ga salah artikel tmc yg sebelumnya saat batle di silverstone kalo ga salah… Jujur, dr battle yg gue liat tanpa melihat data2, marq memang sengaja membuat balapan jd menarik.. Kalo mau ngacir sendirian, gue rasa marq bs ninggalin rins dr awal…liat aja gestur saat marq kalah digaris finis dan saat memberi selamat kepada rins..trasa banget topeng dibalik helmnya…jika rossi dijuluki doktor, marq lebih pantas disebut joker…

      • ah enggak..malahan marc spt tidak percaya dia jd p2…. sampe ngeliat papan board berkali2… tapi dia gentle sih ngasih selamat ke rins

    • Ini artikel untuk menghancurkan kepongahan fans2 si ini dan si itu. Motogp itu seni, silahkan dinikmati… Mau menang sekebon jg adalah hasil riset dan strategi dari team dan pembalap, mau mengadalin juga hasil riset dan strategi. Tidak ujuk2 di depan dan dikatakan membosankan. Karna semuanya hasil kerja keras tim dan pembalap.

      Marq dikadalin rins membuktikan marq juga bisa dikalahkan oleh lawan yg menyiapkan strategi yg baik, vinales dipermainkan marq yah menunjukkan marq bisa menang tanpa meninggalkan sekebon.

  2. Ada 1 pertanyaan dan 1 komentar dari saya Wak Taufik:

    Tanya: Itu Marc Marquez pakai ban spek wet/rain ketika sighting lap atau di sesi warm up?

    Komentar: Sepertinya benar Wak, Marc Marquez baca artikel analisis PI 2018, bahkan dia jadikan salah satu referensi buat pengambilan keputusan dalam rangkaian rumus kemenangan (sambil ‘mempermainkan’ MV12).

  3. Njirr sampe kepikiran tuh ban rain di pake dulu,biar pas flag to flag bisa langsung maksimal
    Iya sih,kalo kejadian flag to flag palingan sisa beberapa lap,kalo dr awal udah nge grip kan langsung kenceng

  4. Marc perlu studying M1 dari dekat khususnya di 2nd half 2019 ini..
    Artinya, Marc sdh mempelajari kemungkinan arah pengembangan rival utk 2020.
    Kasih report ke Engineer dan kasih input utk pengembangan RCV di 2020.

  5. saya juga kaget pas liat di tipi, teknisi repsol honda lagi siap siap mo ganti ban depan tipe rain, ampe kucek kucek mata, ga percaya itu ban tipe rain.

    dari awal rencana marquez jelas :

    1. MV adalah target, karena paling cepat semenjak FP, keliatan pas lap awal MV masih dibelakang, marc masih diposisi 2, bukannya fokus ke P1 dia malah celingukan liat kebelakang nyari pembalap lain, asumsi saya itu dia lagi nyari MV

    2. ga mau ngumbar speed, karena ngeliat MV mau segimanapun cepatnya marc pasti kesusul oleh MV, makanya strateginya ngintilin MV, sambil nyari kesempatan gimana caranya maksa MV buat ngepush ban belakangnya. terlihat di straight, keluar tikungan full power tapi ketika mendekati grid kyk nahan motor membiarkan Mv masuk duluan, otomatis ngesave ban plus maksa MV hard braking mulu..
    3. puig bener, dikejar marc itu kyk udah kebelet pipis eh masih dikejar kejar gogog, korbannya udah banyak, yg paling spektakuler ya si Anu pas di sirkuit apa lupa, P1 lliat info board tiap lap kurang 0,5 detik ,jarak masih 2 detik lsg ndlosor 😀 😀

  6. Sama wak ane juga belum paham benar apa yang dimaksud dengan Petrux itu, padahal kan emang Marquez di depan petrux sebelum di tikungan itu, dan ketika di tikungan tersebut justru Marquez terjepit di antara ianone dan petrux.

    • maklum
      Petrux lagi diawasin ama bosnya
      bosnya juga udah kesemsem ama Miller

      untuk “menjaga” masa depannya Petrux akan mencoba mencari alibi terhadap hasil buruknya, klo perlu dgn “memfitnah”

    • Dari sudut petrux mungkin memang dia melebar karena ada marc
      Mungkin dia dia gak lihat disisi dalam marc ada ianone
      Gak ngerti juga, harus baca wawancara lengkapnya

  7. Di Aragon Maverick Vinales sampai geleng-geleng kepala di trek lurus dg mudahnya diambil beberapa Ducati..
    2020 mesin Yamaha masih kalah di trek lurus, jangan heran kalau Vinales segera pergi.

  8. Setuju sama analisa dan kesimpulannya.. awalnya curiga pas race kok marc ga se late braking kayak maverick.. proses masuk T1 nya terlalu lambat.. kirain gara2 chasis yamaha yg lebih baik mungkin.. atau mave yg lebih hebat. ternyata kadal2an.

  9. Waktu masih gerombolan,CC p1 MM p2,MM sempet noleh kebelakang,waktu itu MV posisi ngejar udah di p3
    MM sepertinya dari awal memang sudah nunggu MV didepan ?

  10. Team + marquez memikirkan segalanya ?

    Strategi menyembunyikan kekuatan (krn perbedaan motor motorgp skrng gk mutlak/banyak).
    Kalau marq mau nyalip di awal” kmngknn bisa nyalip vinales 99%, tapi kemungkinan disalib lg sama vinales 50%…
    Tapi jika marq nyalip di akhir” lap kmngkinan nyalip turun 75% tapi kemngkinan disalip vinales juga jd brkurang 25% (krn ban vinales, fisik, mental, dll).
    Makanya marq nyalip diakhir.

    • Resiko terjadi Dogfight juga bro kemungkinan Ban aus jga lebih cepat. Jdi mending nyalip diakhir dan defend melakukan Blokpass. Karna biasanya M1 kesulitan brada di blakang V4 kqrna gaya nikung mengkotaknya

  11. jelas yamahonya aja emang lg sakit…pembalap2 nya yg emang udah bagus..mau gamau bener2 kerja sampe limit….liat videonya berulang2 pas straight keliatan banget marq nahan…ketika rem atau belok pun si marq stabil bener motornya..di banding vinales yg slide goyang2 megal megol kanan kiri….

    • Ini menunjukkan belum ada perbaikan yg signifikan di m1.. Ntar para pembalapnya yg kurang mengerti problem spesifiknya.. Atau memang teknisinya yg g nangkep apa kata pbalapnya..
      Tapi.. Aku lebih condong k pembalap yg g tau persis permasalahannya secara.spesifik sehingga teknisi bekerja tidak tepat sasaran.

    • yep, wak haji mah orangnya selow, percaya masih banyak pintu rejeki dari cara yg lain…
      yg penting fakta tersampaikan buat mencerdaskan pemirsa dan sesuai prinsip sendiri…
      bukan semata keinginan utopis untuk menyenangkan entitas tertentu yang isinya hanya sekedar pengandaian…

  12. Puig said : ” Marquez is Marquez, when you have 27 laps with your board showing “Marquez +0″, it’s a disaster ”

    feel para rider yg dikintilin Marq mungkin sama deg deg ser nya ya kyk orang awam dikintilin begal… amit2?

  13. Buat orang awam sih emang terlihat seperti itu. But, IMO, “ngegasnya’ adalah bagian dari eksekusi atas strategi yang sudah disiapkan secara matang dari awal (termasuk dalam pemilihan ban), dipersiapkan dari sejak lap kesepuluh and slowly cooked. I could explain it, but I’m afraid I can’t formulate the best sentences to dumb it down…………..

    • skip sajalah oom aimin, gk usah di explain kejauhan….
      die hard fans lain aja pasti ngerti dengan mudah dan nerima kok gimana strategi jitu berjalan…
      mungkin terikat kepentingan makanya terbela mati2an, kasihan malah terkungkung dalam tempurung dilihatnya…

  14. Sempat saya lihat berita tentang si lejend berkoar koar “kemenangan bukan lah hal yg penting lagi”asumsi saya ini nyindir marc yg memenangi race tahun ini lebih dari 10 sirkuit wkwkwkkw makan tuh debu hond4

    • Ya mau gimana lagi bwang. Sekarang bisanya cuma mengenang kejayaan masa lalu, mengungkit ungkitnya lagi dan lagi, terus menerus seperti menunjukkan lehitimasinya. Justru menurut gue yang arogan ya si Embah. Dari tiap generasi balap ada aja yang dimusuhin(pembalap penantang kejuaraan, ada beberapa yang diacungi jari tengah) tapi ngakrabi pembalap lemahnya, nyari simpati. Jadinya yaa gitu daahh.

      • Iya betul tuh dah banyak yg eneg ama perangainya,acungin jari tengah ke biaggi dan ke marquez,dia ngak sadar publik pada tonton aksi nya seluruh dunia,benar benar tidak baik di jadikan panutan ini si lejend buat seluruh orang yg menyaksikannya,dan saya juga masih ingat aksinya yg arogan ketika tendang betis fans di belakang paddock yamaha itu juga salah satu perangainya yg konyol dan tak beretika,beda dengan marques orangnya ngak congkak dan sopan contoh ketika datang ke bandung ada emak2 minta swafoto marques dengan senang hati berfoto bersama

        • Ada seorang menteri di negara yang sedang menyelenggarakan balap Motogp pas di sirkuit ingin bertanya…
          Eh dicuekin
          Marshall ditonyor…
          Mengabaikan perintah paddock crew…

          Hadeuh

        • 2016, mengacungkan jari tengah ke aleix espargaro juga bung waktu aleix masih di suzuki. Ya apapun penyebabnya sih. Tapi tetep aja mengacungkan jari tengah.

  15. Marquez di masa lalu sering di kadalin dgn cara ini, sekarang dia yg pakai?
    Sangat mudah bagi dia buat lari dari awal, tapi sulit buat kabur kalo lawannya kuat pakai cara ini sampai tikungan terakhir.

  16. Ealah,masih ada aja yg nanggapin insinyur tarik tambang itu,malah kesengsem dia kalo dapat perhatian
    Gue aja udah kapok,gue anggep tuh komen kagak ada ??????

  17. ya itu keliatan banget,,
    quat kmrn pas di buriram,,
    sm ky nonton mv dibuntutin mm di pi..
    keliatan banget itu kl mm mo nyusul terus tinggalin jauh itu bs bgt,,
    cm ya dia ada mikir takut ga bisa buat gap,,
    terus ban abis,, tapi kyny mm bener2 jaga segala kemungkinan terburuk,,
    jd ya ngintilin aja dl itu jauh lebih mudah,,
    nah cm mv sm quat itu motornya pas2an,,
    dibuntutin sm mm dah push hard,,
    tetep ga bisa buat gap,, yg ada zonk,,
    ada bagus nya kasih mm duluan,, pelajarin,,
    sapa tau malah bs susul balik,,
    kalo ga bisa,, seengganya bs pelajarin cara mm balap,,
    biar 2020 bs belajar cara ngalahinnya gt,, cmiiw

      • Nah ini menarik, dengan ban ngeselin untuk motor yang pas2an adalah petaka. Bisa2 musim depan para medioker ga mau mimpin diawal2 lap karena tahu bakalan ngempos bannya dan bakalan menang mudah buat hrc. Bisa dibilang kalahnya lawan mm adalah manajemen ban yang buruk, terutama disirkuit yg tidak sesuai dgn karakter mesin. Sorry to say fq, sirkuit dgn karakter mesin tetap ada. Liat aja sepang, apakah ducati bisa melayani mm jika manajemen bannya masih amburadul

  18. Ada 1 pertanyaan dan 1 komentar dari saya Wak Taufik:

    Tanya: Itu Marc Marquez pakai ban spek wet/rain ketika sighting lap atau di sesi warm up?

    Komentar: Sepertinya benar Wak, Marc Marquez baca artikel analisis PI 2018, bahkan dia jadikan salah satu referensi buat pengambilan keputusan dalam rangkaian rumus kemenangan (sambil ‘mempermainkan’ MV12).

  19. Analisa saya begini bro.di phillip island kali ini race pace mamakes tidak lbh cepat dari pinales .marc tau betul menyadari dan mengerti kondisi ini lalu mamakes menerapkan strategi bertahan ,padahal bisa aja dia salip di trek lurus di lap lap pertengahan tp ya mamakes pikir karnaa itu gak bisa membuat gap besar alias mamakes tak bisa ngacir jauh kedepan maka dia berusaha memberikan tekanan ke pinales agar supaya ban nya si pinales cepat habis..dan saat ban nya sudah habis baru lah mamakes overtake .perlu di ketahui ya kenapa ban pinales lbh cepat hbs dari pada ban mamakes padahal sama sama soft..oke anda harus mengerti bahwa posisi di depan dan di belakang itu berbeda.pinales di depan sekuat tenaga push agar menjauh dari kejaran mamakes
    dengan melakukan manuver dan pengereman yang agresive otomatis ban cepat hbs.sedangkan mamakes santuy cuma mengiringi ritme dari leader di depan nya.bisa di lihat tidak ada godek godek keluar masuk tikungan itu menandakan mamakes msh blm memeras kinerja ban mikelin.

    • “Menurut maverick, ia tidak bisa melikiskan perubahan detail yang dilakukan team kepada Yamaha M1 Nya namun secara singkat Maverick Mengatakan bahwa : ” kami memberikan Bobot lebih ke bagian belakang”
      runyam jg jadi dokternya M1, mengobati spinning roda belakang waktu akselerasi dengan nambah beban/geser CoG ke belakang, emang sih lumayan terkoreksi…
      tapi ketika rider harus dihadapi kondisi pushing di P1 selama race, lebih cepat ngikis kompon padahal racing line sudah clear dan jaga ritme… tapi tetep aja di pit board nongol “93 +0,” ….

  20. Awal awal race kirain Rossi bakal selebrasi Cendol dawet 400an,ehhh ternyata malah makin mundur
    Malah Bagnaia yg kayak kesetanan Minggu kemarin

  21. jangan lupa Maverick pakai ban soft…
    Ngintili sampai akhir lap sangat bagus …

    sayang klimaks nya di tikungan air terjun dia malah oper gigi deselerasi spin besar ditambah ban aus gak mumpuni napak aspal …

  22. Dilihat dr rekaman Petrux main overeaaction atau juga bisa kaget apa yg dilakukan line marq yg sedikit melebar memepet Petruc …begitu wak maksudnya mungkin

    replynya jelas kug …

  23. Mental Maverik akan terbangun atas duel dengan Marq…
    Mvarik terkenal kurang mahir dalam salip menyalip dan strategi

    ketika dia pakai ban soft lawan dengan mudah membaca karakter ban bahkan sejak awal race ..lagi2 Vinales lebih kearah emosional…good luck gang..

  24. Core of the core, master from the master, sensei of sensei jangan dilayani om aimin
    Skippin aja
    Sponsored by Audio Technica

  25. Wak mau tanya.
    Sirkuit Mandalika kan mirip² tuh dgn sirkuit Phillip island yg mana dekat laut.
    Kira² handicap nya bakalan sama gak yah dgn Philip island utk mslh cuaca, angin dan temperatur nya?

  26. Hmm sudah kuduga, lord pasti kesulitan dg Sirkuit ini. Bukan hanya masalah urutan finish nya, tapi gap nya dg yg pertama finish ngeri banget.

  27. Dulu waktu seumuran Marquez itulah yg di lakukan Rossi boss. Yawda skrg mmng sdh lewat masanya Rossi, dia uda tdk spt dulu lg. Seorang legenda itu dikenal dr perjalanan hidup masa lalunya, bukan current time.

    Nanti Marquez seusia Rossi skrg, percaya lah akan ada makhluk seperti anda yg ngomong hal yg sama, tapi di tujukan ke Marquez yg sdh jd another kakek legend jg

    • dan dr mana anda tau “Nanti Marquez seusia Rossi skrg” masih serius balapan, dan berimbas kagak nikah2 ???

      apakah anda punya six sense atau bagaimana ???

  28. “….Marc sebagai Kucing garong berintelektual tinggi,…”
    Marc bukan kucing garong wak Haji.
    Tapi Kucing Oren
    ga heran minions jadi pada gemes2 kesel ngeliat si Marc
    xixixi

  29. Kan team yahaha sama dukati sdh minta ubah regulasi beberapa kali untuk membendung hegemoni hodna+markes dan dituruti dorna tapi tetep zonk

  30. katanya sih “the doctor”
    tapi begitu pasiennya kaga sembuh2 dr “penyakit”
    maka
    pasiennya yg disalahkan
    padahal mah si “doctor” yg salah terus ngasi “resep”

    eh penyakit error si doctor malah menular ke enginer muda
    xixixi

  31. @AIM-1N… “to dumb it down”…. Wkkkk… LOL… mak jlebbbbbb… Itupun kalau dia ngerti bahasa yg dipakai om aim-1n.
    kalau liat” motor motogp skrng tidak ada yg mutlak menang disemua sisi.
    Beda ama jaman keemasan rossi, motor” jawara pabrikan menang mutlak… Baik motornya sendiri + fasilitas + (regulasi mungkin?), Makanya kalau dikatakan “tinggal ngegass” istilah itu lebih tepat utk jaman dulu.

  32. Perubahan regulasi bisa mereset tingkat kompetitif
    Biasanya perubahan regulasi dilakukan jika gapnya sudah terlalu timpang
    Permasalahannya dgn tingkat adaptif marc + sumber daya honda, reset tingkat kompetitif hanya berefek sebentar
    Makanya gw heran f1 sering ubah regulasi yg katanya untuk membantu tim gurem bersaing
    Yg faktanya balapan tetap dikuasai oleh tim mapan

  33. Kombinasi Marc + RCV 2019 menurut saya lebih superior dibanding kombinasi 2014

    Kenapa lebih superior?? Karena jam terbang, skill dan pengalaman Marquez jauuuh lebih terasah dibanding 2014

    RCV 2014 juga masih beraroma Stoner dan Pedrosa, sedangkan RCV 2019 adalah buah karya pamungkas nan special HRC for Marquez only.. Hasil pengembangan selama 6 tahun.. RCV yg kini bisa dikendarai dengan tiga riding style berbeda (by marquez only)

  34. Strategi ngintilin ini memang paling efektif untuk juara seri jika rider tahu dan mampu menggunakan capability motor mereka

    Namun membuat potensi salip-salipan berkurang, efeknya balapan 20-28 lap terasa cepat selesai

  35. Petrucci sih cuma nyalah-nyalahin prmbalap lain aja..
    Dia gak capable buat factory ducati, yang pantes sih jack miller harusnya..

  36. Petrucci sih cuma nyalah-nyalahin pembalap lain aja..
    Dia gak capable buat factory ducati, yang pantes sih jack miller harusnya..

  37. Dan kemungkinan si vina juga telat melepas gas di saat motor sedang loncat sedikit akibat tikungan yg awal nanjak dan kemudian nurun itu om.. Menahan gas lebih lama dengan tujuan bisa mendahului di saat masuk tikungan 10 dari dlm.. Karena saat di t9 posisi vina ada di luar racing line mm93.. Dan sudut nikungnya otomastis lebih besar.. Sehingga dia push motor terus sampai titi dimana bisa sejajar dgn mm93 saat akan mau masuk t10.. Namun yg terjadi ban malah slide saat setelah puncak dari tikungan.. Karena motor sedikit meloncat sehingga grib ban belakang loss dan slide..

    Analisa ngawor aku itu om.. Xixi

  38. kalau biasa nonton motogp pasti sdh tau gaya gaya marquez kek gtu sdh biasa dia lakukan..

    itu adalah bentuk penyiksaan mental dan harga diri tersakit yg bisa didapat pembalap atau pabrikan lain dari musuh mereka..

    liat aja di straight nya PI kemarin marq keliatan bngt ngendor biar keliatan berat ngejar vinales pdhl gampang bngt bisa dia lewatin.. persis waktu duel sama fabio..

    sdh diselip di lap akhir jatuh lagi bener bener “sakit” tu vinales ppfff

    udh kebaca klo liat marq nguntit di lap akhir itu sdh tau bakal kek apa endingnya

  39. Dari awal agak bingung kok MM93 kok tdk meluncur ke posisi pertama, bukan MM93 yang sesungguhnya. Ternyata ada maksud untuk “menunggu” MV12 overtake MM93 yang sudah tau kalo MV12 bakal kuat di PI. Dengan posisi MV12 di depan MM93 akan memudahkan MM93 untuk “mempelajari” riding style MV12 dengan M1, bahkan setelah race bisa jadi mencompare riding style antara MV12 dengan F1/4, yang rangkuman nya adalah bagaimana menghadapi rider Yamaha M1 di tahun depan. MM93 memiliki naluri alamiah untuk bisa mempelajari riding style para rival nya. Dan saya pikir, Tim Honda sudah memiliki data para rider Yamaha dan Ducati dengan tunggangannya. Tinggal bagaimana enginer Honda akan meracik RC213V yang memiliki top speed yang melimpah di lintasan lurus, memiliki corner speed yang mumpuni di flowing corner, dan kestabilan pengereman saat hard breaking di tikungan stop and go, dan akselerasi yang mantap saat keluar tikungan. Apabila 4 point ini ada di RC213V MY2020, maka hanya ditambah 1 point saja yaitu keberanian dan kepercayaan diri dari para pembalap Honda.

  40. Mungkin maksud petrux itu kan sebelum dia jatuh, dia dan mm kan sempet pepet2an dan melebar, mngkin gara2 melebar itu dia hard brake. IMHO. Tp g bijak juga klo bilang gara2 mm, cz emang mm dah di depan, dan pack sedang banyak gitu umum klo ada pepet2an

  41. Gue yakin setelah melihat balapan seri PI, pikiran markes+tim bukan hanya fight for race day sih. Kayaknya emang dia memanfaatkan momen-momen terakhir seri balapan untuk membaca beberapa potensi pembalap dan motor lain di depannya untuk tujuan championship 2020. Mengingat dari susunan pembalap tidak banyak berubah.

    Justru gue curiga sama dukati yang kayaknya memang agak sengaja keep dovi di “posisi aman” secara dia udah fix di 2nd place championship. Ada sesuatu hal yang sedang disembunyikan (bagian dari strategi tim) khususnya di sirkuit non-ducati, entah settingan rangka dan hal lain non-mesin buat tarung habis-habisan di 2020. Dukati memberikan kesempatan jack dan petrux buat all out dan sesekali dovi naik buat menjaga asa bahwa dukati masih tetap ada. Jujur gue penasaran. Apalagi 2021 mayoritas kontrak pembalap abis, bisa jadi pertaruhan total dari pembalap dan semua tim buat membuktikan nilai jual mereka di bursa transfer 2021.

    Yamaha kayaknya 2020 berkembang. 2019 ada 4 rider dengan motor yang sama plus insinyur ecu baru. Pengembangan dari 4 kepala menurut gue lebih bisa memberikan “how to do or not to do” buat insinyur+mekanik yamaha. Ya meskipun tim lain juga pasti berkembang sih, cuma gue yakin kalo yamaha pasti ada peningkatan cukup signifikan di bagian motornya.

    Sori sotoy, cuma pengen ngeluarin unek unek aja sih.

  42. MotoGP mulai kurang menarik semenjak Miselin jd pemasok ban.
    Terlalu banyak insiden karena ban.
    Tim tidak kompetitif karena ban.
    Terlalu banyak ke khawatiran karena ban, bukan lg pertarungan skill, tapi ban mengambil begitu banyak porsi peta persaingan.
    Dulu Bridgestone tidak separah sekarang.
    Penggunaan ban era Bridgestone lebih mudah ditebak.
    Ban soft cepat di awal tapi habis di akhir-akhir lap.
    Ban hard di awal kesulitan tapi diakhir Pace lebih konsisten.
    Di era Bridgestone sangat sedikit ke khawatiran jatuh karena masalah ban.
    Set up motor juga kayaknya lebih merata.
    Sekarang set up motor harus bisa menyesuaikan ban.
    Aerodinamika, engine, bobot, casis, ECU sampai gaya balap semua demi ban, so silly.
    Ini opini pribadi, siapa tau TMCBlog bisa membahas antara Miselin & Bridgestone.

    • tidak secara khusus namun memang beda bridgestone dan Michelin pernah dibahas . . . Semisal Bridgestone itu eksak, dan lebih ke Ban depan, sementara Michelin agak abu abu dan lebih ke ban belakang

  43. Jadi ingat nsr 500c big bang milik mbah doohan, cuma dia yang bisa ngejinakin, saat criville make berkali2 mesinnya meledak karena cuma mbah doohan yang feelingnya kuat, tau kapan cooling down kapan geber maksimal

Leave a Reply to Kebojoss Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here