TMCBLOG.com – Akhir pekan ini tmcblog akan liput kembali Gelaran MotoGP Sepang Malaysia 2019 Langsung dari Sirkuit setelah mengikuti gelaran Acara Honda Asia Journey yang merupakan Ajang touring resmi Tahunan Honda Asia. Nah Selain Fokus ke Upaya Membawa Repsol Honda menjadi Juara team 2019 yang tentu imbasnya akan menjadikan Honda rengkuh Triple Crown di 2019 ini, Marc Marquez secara pribadi juga di hadang oleh Fakta bahwa ada kemungkinan ia menorehkan rekor sebagai pembalap dengan Point Terbanyak dalam satu Musim.

Sampai saat ini Point terbanyak masih dipegang Oleh team Mate Marc sendiri – Jorge Lorenzo ditahun 2010 ketika masih bersama Yamaha Yakni 383 point. Angka 383 ini diperoleh Jorge di 18 Seri. Sementara itu Di 17 Seri terakhir sampai Seri Philli Island, Marc sudah menorehkan 375 point, yang artinya dengan sistem Point MotoGP, butuh 8 point lagi untuk menyamakan Rekor Jorge ini. Jika saja Marc Bisa finish di Paling buruk Posisi 7 (9 points) Maka Rekor dipastikan Milik Marc.

Lebih Apdol Marc Menorehkannya di Malaysia, karena bertepatan dengan race ke 18 sehingga klop. kalau Marc menorehkan point lebih di Valencia, secara statistik tetap akan tercatat, namun agak Kurang greget karena Valencia adalah gelaran race ke 19 Yang artinya satu seri lebih banyak dibandingkan Yang dilakukan Lorenzo di tahun 2010 yang lalu.

Namun begitu Marc sepertinya entah lebih fokus ke Target Triple Crown atau mungkin berusaha nggak dipengaruhi oleh Pressure ini di Malaysia akhir pekan ini. Marc Mengatakan bahwa saat ini ia tidak terlalu memikirkan rekor ini ” saya nggak mau terlalu memikirkannya ( rekor Total point), mengalir saja, Saya merasa nyaman bersama Honda sehingga saya akan menikmatinya dengan semua Team Repsol Honda. Kami butuh menikmati momen manis ini karena kedepan belum tentu. Mungkin Musim depan kami akan lebih struggle “

” Kami menikmati kemenangan besar di Australia dimana saya Repsol Honda Team dan Motor bekerja sama dengan Baik. Sekarang Kami sampai di Balapan Terakhir dari 3 balap Berturut turut, Namun ini bukannya waktu untuk berhenti dan bersantai santai. Sepang adalah Sirkuit yang saya pikir Yamaha akan cepat juga Ducati. Namun targetnya adalah tentu untuk terus berusaha dan mengusahakan kemenangan lagi, Kami akan lihat seperti apa akhir pekan berjalan dan Beradaptasi seperti apa yang diperlukan “ . .  Hmmm kenapa setiap menyatakan sesuatu mengenai performa Keseluruhan Marc selalu menggunakan Kata ganti Kami dan Kita ya ?

taufik of BuitenZorg

164 COMMENTS

    • Kang T4ufik, menurutku, rekor 383 point di 18 seri adalah sebagian kecil dari segudang rekor yang perlu dipecahkan Marc.
      Rekor ini penting, karena akan tercatat dalam sejarah.
      Selain itu, belum tentu juga tahun akan ada kesempatan yang sama, secara tahun depan semua sudah punya program peningkatan.
      Namun demikian, karena Marc itu seorang ‘Prof’ (Prof-esor yang Prof-esional), kayane dia sudah memikirkan hal ini (rekor 383), karena memang kurang 8 point tok.
      Bagiku, selagi ada kesempatan, maka Marc akan pecahkan sebanyak mungkin rekor yang ada di MotoGP.

      • Legend d usia muda… Di topang attitude yg bgus, bijak jg dlm brtutur kata.
        Psti pnya sseorg/2 yg jd panutan, pny side kick yg hebat d hdupny… Lbh timur dr (sbgian) org timur sndr ???

        • Cius mau tanya kalau mamakes p1 di sepang jolor posisi paling belakang itu dapat poin berapa ?udah bisa amankan poin team dari ducduc blom gan

      • Betul Broo Se 7,,
        marc emang cerdas, dengan fokus berjuang meraih triple Crown auto pecahin rekor point terbanya satu musim?????

      • Konsisten di podium sepanjang musim itu sulit.. rekornya saza sudah bertahan 9 tahun…
        apalagi di jaman setara begini.. ECU.. Ban.. IMU.. winglet.. mesin beku.. dijatah 7..

    • Itu yg gue salut dari Marc
      Meski pencapaian belakangan ini lebih banyak sumbangan dari Marc, tapi dia tetep rendah hati.
      Pencapaian2 itu karena kerjasama dgn seluruh tim.
      Dia tidak melupakan kinerja tim di belakangnya

    • Sing 93peng, sing 93mbel, sing 93landangan, sing 93njik… Eh, g tauny trnyta dri sndr ?

      Lbh baik emas d negri sndr drpd batu d negri org ?

    • Andai dorna nyuruh rossi panasi marc di press conference:
      Rossi: saya jadi legenda dan hebat karena saya berani pindah dari motor juara honda ke motor yamaha.
      Marqurez: mungkin rossi lupa jasa team nya. Padahal saat pindah dia bawa mekanik beserta yg lain nya. Saya pun bisa juara pindah ke KTM dengan membawa semua kru saya saat ini.
      Di jamin moto gp bakal panas.

  1. seperti kata matteo wak, bohong banget kalau mm tidak memikirkan (segala bentuk kemenangan atau rekor) itu, karena itu bukan karakternya “kata matteo”

  2. Kata kami dan kita adalah bentuk sebuah rasa kekeluargaan wak.. Tidak mengatasnamakan personal.. Namun ini adalah tim dan tidak akan bisa apa apa jika tidak saling kerja sama..

    Inilah yg aku kagumi dari mm93.. Jika berbicara di depan microphone dia selalu menggunakan kata tersebut..

  3. pembalap kaya gini mau disuruh2 pindah pabrikan?…selama Marc masih menggunakan kata kami/kita maka selama itu pula impian para fumiyem masih jauh dari kenyataan

  4. Kita / kami artinya mm lebih dewasa dari vr di umur yg sama.

    dia ingin menunjukkan bahwa bukan dia yg bisa memberi perbedaan, tapi team.

    Dia bisa berbeda , karena teamnya pun bisa membuat perbedaan, contoh siapin pan basah di Australia sebelum race.

    Siapapun tidak akan berbeda dari yg lain jika teamnya tidak hebat.

    Secara tidak langsung, mencounter komentar vr di artikel sebelumnya.

  5. Kenapa begitu, karena fans vr mayoritas berumur.

    Jadi dgn bijak menghadapi org berumur dgn bahasa yg santun pula.

    Gitu juga kita hadapi Mbah dharmo yg sudah berumur, mesti dgn bahasa yg santun pula , walu tujuannya berkebalikan.

  6. Statetment mm93, sapa tau tahun depan lebih stragel, jadi taon ini emang belum sepenuhnya rcv motor yg baik baik saja.
    Karena ke alienya dia bisa menaklukan rcv,

    • Dikasih motor powerfull buat ngamplengin ducati ditrek lirus aja dy malah masih bisa belok ngikutin Inline4.. konsisten bgt ditiap sirkuit.. apalagi jenis SachsenRing auto ninggalin sekabupaten jaraknya

  7. artinya dia team player wak, pembalap yg sadar dia hanya satu keping puzzle dari satu team yg namanya Repsol Honda Team, persoalannya ada yg nganggap dia puzzle paling gede di Repsol Honda bukan masalah, karena dia sendiri tidak memandangnya seperti itu, engga kaya si anu.

    moga moga ga berubah ni bocah

  8. Sepang,jadi ingat tahun lalu,ada seseorang dgn nama besar memimpin race,ehh dikuntit ini orang udah kayak dikuntit begal sampe panik jatoh sendiri didepan tribun fans nya,,, pelampiasannya noyorin pala Marshal lagi ??????

    • Kalo yang ngeplak markes pasti “mArkEs peMbaLaP aRoGan, mArkEs meRusAk mOtoGP, diSreSpEcTfULL mArKes, dIrTy riDeR, bla bla bla”.

      Cek aja ignya resmi motogp, pas video PI yang pas zarco nabrak markes, pas petrux highside nimpa fabio, pas neng vina kepleset. Komennya yang salah markes, kek gitu semua. Standar jandaaaaaaaa emang paleban. ?

  9. Hmmm kenapa setiap menyatakan sesuatu mengenai performa Keseluruhan Marc selalu menggunakan Kata ganti Kami dan Kita ya ?

    Krn MM menyadari apa yg di raih bukan hanya hasil kerja sendiri,tp kerja sama dia dan tim serta dukungan honda..
    MM merasa ga berhak mengklaim dia lbh banyak berperan atas semua hasil yg di raih, begitu jg honda nya di setiap statmen² nya mereka ga pernah lg mengklaim motor lbh banyak berperan…
    Tp saat MM kalah dia selalu menyalahkan diri sendiri,tidak pernah MM menyalahkan motor apalagi tim..

  10. “Kenapa setiap menyatakan sesuatu mengenai performa Keseluruhan Marc selalu menggunakan Kata ganti Kami dan Kita ya ?”

    Hmmm sangat memancing jiwa bar-bar ku untuk mengatakan “ga kaya si anu”

  11. Dalam banyak kesempatan MM93 pakai kata ganti ‘kami/kita’, tapi ketika kejadian crash Austin 2019, MM93 bilang “I made a mistake”.

    Banyak analisis yang menyatakan bahwa crash-nya MM93 dikarenakan perubahan dari RC213V 2019 yang jauh berbeda dengan versi 2018-nya. Di sini, MM93 seperti pasang badan bahwa ‘dia’-lah yang melakukan kesalahan, bukan tim, bukan pabrikan. This is such A GREAT ATTITUDE that all factories will definitely love.

  12. . Hmmm kenapa setiap menyatakan sesuatu mengenai performa Keseluruhan Marc selalu menggunakan Kata ganti Kami dan Kita ya ?…

    Mancing mania……mantap

  13. Visi dan Misi: secepatnya memakai nomor start 1 setelah juara mencapai juara dunia 10x…i used my power on the right time

  14. Gw heran ya, … Ntah gw yg udah pikun atau apa…

    Di hampir semua wawancara yang gw lihat atau baca, kalo ditanyai soal kemenangan, motor atau strategi, hampir semua rider menggunakan kata we.

    Makin lama rider balapan, pasti makin banyak sesi wawancara. Makin banyak wawancara maka makin banyak sample.

    Tolong dong komentator sini kasi contoh rider yang sering atau dominan penggunaan kata I (Saya) dalam wawancaranya.

    Bukan apa apa, gw dulu juga mikirnya rider jawab pake we karena persoalan kultur bahasa. Rider dari Spanyol atau Italia. Jujur gw baru dengerin bahasa Inggris dari orang asing yg bahasa ibunya beda pas nonton GP era Rainey … Belakangan setelah gw makin serius ngikutin sesi wawancara rider, ternyata rider yg memang berbahasa ibu bahasa Inggris juga make kata itu.

    Gw gagal mengingat rider MotoGP yg dominan make kata I (Saya). Jawaban for me (bagi saya) kadang keluar kalau penanya menanyakan pilihan A atau B atau hal personal ke rider.

    Jadi tolong dong diberi pencerahan. Rider mana yg dominan ngomong pake I sebagai kata ganti di awal kalimat. Jangan jangan emang ada n gw yg udah pikun.

    Wkwkwkwk

    • baik, saya kasih beberapa pencerahan dari seorang rider bernama si ‘itu’ ya mas rian, karena si ‘itu’ memang dari awalnya suka sekali menunjuk diri sendiri sebagai suksesor, bukan karena tim-nya.
      ‘I arrived after three championships in a row…’
      ‘…no one expected me to win then….’
      ‘I still won the most races and was the fastest…’
      ‘I think I have made a lot of good decisions this year…’
      ‘I had a great career and I had won all the important targets so far…’
      ‘I felt unbeatable…’
      ‘I came out much stronger and my level..to win this championship…’
      ‘Now I am the world champion again and I have demonstrated that I am still very fast; I think I rode the best of my career this year…’
      sumber; msportartikel
      segini dulu ya sing a song i and me by si ‘itu’ mas. artikel ini sekitar 12 – 14 tahun yang lalu. hehe..

      • Wkwkkw pak Bangun nih ahli sejarah.. kata2 berpuluhan tahun ini masih ingat. Aq aja belum suka GP pas jaman itu. Tpi emang kelihatan mana Sembalap yg menghargai Tim n mana Yg selalu menonjolkan diri sendiri dripada Tim

        • saat tim yimihi bersama fiat, si ‘itu’ lebih menonjolkan kata i/me, yang artinya…. sampean simpulkan sendiri saja ya mas. hehe..

      • Di post conference habis menang Assen 2017 (terakhir kali menang) wawancaranya nyampur pak Bangun, ada I, ada juga we.

        “I’m also happy in technical point of view, because we work a lot on the bike and we changes chassis and now I feel that I can ride the bike like more in my own manner, in better way, dll ”

        Di press conference yg lain juga sama, tetap ada pake we.

        Ini pasca PI kemarin…

        “I was more competitive compared to last weekend [at Motegi]. But anyway we need more. We need to be stronger. We need to work.”

        Post conference sebelum PI, pasca Motegi , sebelum Motegi…

        Semua make we juga.

        Saya yakin kalo ada yang mau bikin statistik, ada lebih banyak we daripada I. Rossi balapan sudah lama, saya yakin butuh sampel yang lebih banyak untuk ambil kesimpulan kalau dia lebih sering nyebut I daripada we.

        Setelah baca – baca lagi, saya sekarang juga yakin kalo pas nyeritain masalah seperti crash, slow pace, lama ga menang , mayoritas Rossi make kata we.

        • kalau mengikuti perjalanan karir balap si ‘itu’ dari sejak gp250, tentu sudah tidak asing lagi bagaimana bangganya si ‘itu’ selalu jumawa bahwa dia-lah yang membawa tim-nya juara, bukan tim-nya yang membawa dia juara. jadi mesti diperhatikan baik-baik dalam mencerna kalimat yang terungkap dari si ‘itu’ awal-awal hingga motogp 2012 mas.
          bahkan setelah kalah oleh stoner pun untuk yang kedua kalinya saat stoner menang bersama hadno rcv, si ‘itu’ tetap percaya diri mengatakan bahwa si ‘itu’-lah yang terhebat dan tidak akan ada lagi rider yang lebih hebat darinya di masa depan, nyatanya muncul markes yang jelas-jelas lebih hebat dari si ‘itu’. si ‘itu’ akan menggunakan kata we/us/our, bila sedang dalam keadaan posisi kalah, dan tentunya sampean tahu dengan si ‘itu’ menggunakan kata we/us/our, yang ditunjuk salah adalah tim-nya. si ‘itu’ tidak ada kata salah, harus selalu betul, meskipun sebenarnya salah. hehe..

        • “We work a lot on the bike and we changes the chassis” ya kalo we diganti I ya jadi lu cu om, rossi kerja sendiri gt? ?

    • Si itu emang klo habis kalah bilangnya kami salah pilih ban,kami salah setingan suspensi,kami melakukan strategi yg salah dll.tapi klo menang bilangnya saya bekerja keras sepanjang sesi latihan dan race,saya melakukan strategi yg tepat dll.intinya kalo kalah “kami”,klo menang saya.

      • @Semut 4tom

        Dari yg gw ubek ubek begitu. Pas nyeritain problem mayoritas pake we. Ga selalu ya. Kadang ada ucapan “I made mistake” juga.

        Secara keseluruhan karir, puluhan tahun loh… 400x balapan, menurut gw we yg lebih dominan.

        Kalaupun ada fase I yg dominan, kayaknya tempo dulu, era Rossi pindah ke Yama-ha dan langsung juara.

        Kita gak fair menilai keseluruhan I atau we Rossi cuma di tahun suksesnya doang.

      • semut; betul itu mas, dulu si ‘itu’ memang seperti itu. hehe..
        jadi sebenarnya sangat berbahaya bagi tim-nya si ‘itu’ saat si ‘itu’ menggunakan kata kami, karena tentunya si ‘itu’ sedang play victim, bahwa tim-nya menyebabkan si ‘itu’ kalah race. padahal… ya itu. hehe..

      • @Jono
        Ga usah ngata2in orang kambing gitu lah, lu fokus aja ama objek materi debat. Dosa bos memanggil orang lain dengan nama binatang.

        • @rian klo mau menilai orang angkuh atau merendah,tengoklah pas masa jayanya, itu baru keliatan watak asli seseorang, nyatanya saat rosi berjaya saat pindah dari honda ke yamHa, dia lebih dominan menggunakan “saya/i”,klo 5 atau 7 tahun lalu sampai sekarang ya wajar klo lebih sering pake ” kami”secara dia udah gak cukup modal buat membusungkan dada, di tambah honda yg selalu di “ejek” dulu, kini punya pembalab yang kian hari kian dekat dengan pencapaian rossi.
          @jonoCoba baca artikelnya wak haji yg kemaren yang judulnya andai rossi tdk pindah dari honda mungkin rekor agostini udah kelewat

      • @Semut 4tom

        Gw ga membahas khusus soal personality, atau karakter … Saat jaya gimana, saat susah gimana,

        Gw cuma tertarik dengan klaim sebagian orang bahwa ada rider yg lebih sering make I daripada we.

        Seingat gw, masih lebih sering we.

        Lalu ada yg nyebut Rossi, tapi ngambil contoh kasus di era tertentu aja. Menurut gw itu ga pas. Kalau gw nanya lebih sering atau dominan, berarti ada kuantitas yg dibandingkan. Kalau dia udah balapan dua tahun, ya omongan dua tahun. Kalo dua bulan ya dua bulan.

        Kalo misal ada yg nulis, Rossi lebih sering menang di kelas 500cc daripada Marquez. Ya itu benar, tapi kan Marquez ga pernah nyicipin era 500cc. Pernyataannya fair ? Ya kagak dong.

        Ya sama kayak nilai omongan rider ga pas asal comot era. Gw nanyain keseluruhan, dijawab kasus per kasus.

        Gw bukan psikolog, gw bukan fans Rossi, gw ga pengen tau soal karakter rider, gw cuma penasaran ama ingatan gw, makanya gw nanya. Dan gw cukup yakin Rossi lebih sering make we daripada I.

        Kalo lu bales, “Kenny Roberts lebih sering bilang I daripada we” baru gw beneran ga bisa bantah. Wakakakaka.

      • sabar mas rian, anggaplah kita di sini sedang discuss, bukan debat. yah seperti saya dengan kawan-kawan sebaya kalau ngobrol di angkringan, beda tapi tetap asik. sebetulnya jawabannya sederhana kok, sebelum era 2012, si ‘itu’ lebih menekankan kata i/me, setelah 2012 sampai sekarang si ‘itu’ memang lebih sering menggunakan kata we/us/our, semua ada alasannya masing-masing, dan alasannya sangat jelas. hehe..

    • @carlos

      Rossi bukan cuma diwawancarai sekali dua kali, coba baca hasil wawancara Rossi yg lain, gw udah baca ratusan, karena penasaran. Masih lebih banyak we.

      Yg gw tanyain rider mana yg lebih sering/dominan make I daripada we.

      Tau kan arti lebih sering/dominan ?

      Gw bukan nanya rider mana yg pernah … Kayaknya semua rider pernah.

      • @Gilmojip113

        Bantah omongan gw dengan data, dengan fakta. Kalo lu ga bisa dan bisanya nyinyir doang, sorry ya… Ga pantes kita diskusi.

  15. Setau saya we itu emang lazim digunakan sebagai pengganti “saya” utk percakapan yg lebih formal/hormat/halus..

  16. pertanyaannya Kapan Rekor Marq Pindah pabrikan juara dunia….
    lalu marq mecahin rekor pakai pabrkan berbeda apa yaa masih di ?nyinyirinnnn….kayak mantan pembalap yg sudah2…hehehe

  17. Sy lebih tertarik sm kata “Kami akan lihat seperti apa akhir pekan berjalan dan Beradaptasi seperti apa yang diperlukan”

  18. Andaikan tidak jatuh di Austin, maka rekor point lorenzo sudah terlampaui hanya dengan 17 seri, dan marq bisa juara di aragon

  19. Sebab ia merasa Dihargai.Dya merasa Tanpa Tim dya pun takan meraih semua ini. Variable yg saling melengkapi..beda saat Rosi di Repsol Honda dulu.. Honda beranggapan syapaun pembalapnya akan juara karna honda adalah motor Juara. Nah Rosi beranggapan Pembalap lah yg hebat yg bsa juara..

  20. Titik balik ducati disini, dgn karakter stop n go dan 2 straight menjadikan sepang tempat yg hrs dikuasai marc
    Peluang 4 desmo bisa didepan bisa aja terjadi demi championship utk team

    • Tapi tahun lalu malah rossi yg didepan lagi dikejar2 Marquez dan akhirnya rossi ndlosor sendiri, kalo tahun ini saya malah prediksi quartararo di depan dan bertarung dengan Marquez dan mungkin ada vinales juga.. ?

  21. Ya wajar aja, lawan MM kan TUA2 dan ecek2, yg juara dunia cuman JL doang (VR rider zonk kagak diitung ya), itupun JL dibekap cedera

    • Gak kebalik tuh… Tanpa team burges yg di boyong satu kampung ke ymh …apa gak jdi kuda poni sampe saat ini tuh ymhek

  22. Gue mau jadi bani andai ah :
    – Andai markes pindah deketi dan juara, paleban bilang : pindah dong di mesin inline kayak lejen, bisa juara di mesin V sama I, padahal lin levis udah block keluarga markes sama yimihi dan antek simbah.
    – Andai markes pindah suzuki yang inline, kayaknya nggak mungkin, bukan tim sultan yang sanggup gaji markes, rider dg gaji termahal saat ini. Tapi who knows?
    – Andai markes pindah katiem, mungkin sih, masalah gaji duitnye nggak berseri, tapi kalo misal jurdun, balik lagi andai kayak ke deketi, “sAmA-sAmA mEsiN V, kaYaK siMbaH doNg, juAra meSiN V saMa I”.
    – Andai pindah aprilia, hadehhh wani po aprilia?
    – Andai markes pindah dan nggak juara di tahun pertama? Mereka akan jadi makhluk paling bahagia di dunia, mulutnya nyamber kemana-mana, mengagung agungkan simbah sampai mereka sendiri lupa siapa dirinya. wekawekawekawekaweka.

  23. “Sepang adalah Sirkuit yang saya pikir Yamaha akan cepat juga Ducati. Namun targetnya adalah tentu untuk terus berusaha dan mengusahakan kemenangan lagi, Kami akan lihat seperti apa akhir pekan berjalan dan Beradaptasi seperti apa yang diperlukan “
    Marc selalu saja memposisikan setiap sirkuit itu honda selalu sulit, tidak mudah..ini juga mungkin yg membantu org2 dalam team repsol bekerja dengan sangat fokus dan presisi, mreka selalu dalam keadaan tertekan tiap akir pekan balap! marc selalu mengatakan tidak mudah membalap dengan RC213V, marc ingin menggambarkan bahwa juara dunia dengan Honda itu sulit!!!
    menarik pesan yg tersirat dari setiap kata2 marc.

  24. ” kami menikmati kemenangan besar di Australia dimana saya Repsol Honda Team dan Motor bekerja sama dengan Baik”

    pembalap hebat yg selalu membanggakan team.
    inilah kata kata yg selalu diucapkan MM, dia selalu menghargai jerih payah team menang ataupun kalah.

  25. ada rahasia besar yang sebenarnya belum banyak diketahui banyak orang, bahwa si ‘itu’ tetap ngotot untuk mebalap di motogp, adalah untuk menggusur posisi giacomo agostini sebagai pebalap dengan raihan wc terbanyak.
    syarat untuk menjadikan si ‘itu’ legend sejati adalah harus menumbangkan rekor agostini. namun apa daya, perjalanannya si ‘itu’ banyak halangan terutama dari dirinya sendiri, dan ditambah pula hadirnya rider muda berbakat yang di support tim raksasa macam hrc.
    mengapa si ‘itu’ terkesan kecewa pergi dari hadno ?? karena setelah meninggalkan hadno, targetnya menjadi pupus dan gagal total setelah di knock-out berkali-kali dari seorang rider-rider muda.
    saya pribadi optimis yakin si ‘itu bisa menggusur posisi agostini dari the legend, bila kalau andai si ‘itu’ tetap bersama hadno, tentu dengan burgess disampingnya hingga sekarang. tentunya bila attitude si ‘itu’ bisa respect dan menghargai tim-nya.
    jadi sekarang, si ‘itu’ harapannya sudah pupus sama sekali untuk menjadi the true legend, karena sudah lewat kesempatan emasnya. musim depan menjadi menarik karena menjadi keputusan final si ‘itu’. hehe…
    ini dari obrolan saya dengan kawan-kawan di angkringan, dan ternyata make sense at all. pride-nya si ‘itu’ overload daripada skill-nya. once again, pernyataan stoner terbukti betul dalam hal ini. hehe..

    • Pernyataan Stoner relevan untuk peristiwa itu.

      Ga cocok diaplikasikan secara keseluruhan karir Rossi.

      Angka ga bohong, Rossi masih rider aktif yang paling banyak menang sampai sekarang.

      Mau dibantah gimanapun ga bisa. Artinya dalam karirnya, ambisinya sudah nempatin dia jadi rider aktif yg paling sering menang sampai sekarang.

      Balapan ke 400 itu milestone. Ada yg berhenti karena cedera, ada yg karena keluarga, banyak yg ga sampai segitu karena emang ga dipake lagi ama team.

      Kalo Rossi mau marathon, sementara Fabio sprint, kenapa rupanya ? Yang penting seru dan ga main kotor. Toh Rossi dianggap marathon juga masih lebih baik dari separuh grid.

      • salah satu hal penyebab si ‘itu’ tetap ngotot mebalap sudah sedikit terjawab, dipersilakan untuk melengkapi mas. hehe..
        hal lainnya adalah si ‘itu’ pernah menyatakan bahwa dirinya sebenarnya sudah tidak qualified atau lebih tepatnya sudah tidak mampu untuk bertarung di balap motogp modern saat ini, dengan persaingan yang semakin komplex baik dari skill pribadi, paket motor, dan team-work. bahkan target si ‘itu’ bukan lagi kemenangan p1, tapi bisa bertarung di pack terdepan. pertanyaannya, tekanan apakah yang membuat si ‘itu’ tetap ngotot mebalap ??
        semua penikmat balap tentu respect dan salut dengan keberanian si ‘itu’ di usia yang jelas sudah bukan usia produktip, tetap ikut dalam medan pertempuran yang diisi oleh rider-rider muda dan juga dengan skill yang lebih baik tentunya.
        menarik memang kalau melihat si ‘itu’ dari berbagai sudut pandang. tidak salah bila si ‘itu’ disebut entertainer. si ‘itu’ memang menghibur, baik di on race maupun off race. hehe..

    • untung saja sampean bilangnya milenial, bukan kolonial. kalau kolonial, berarti saya kompeni dong mas. saya masih muda, baru 17 tahun plus. hehe..

    • @Pak Bangun

      Ga semua orang respect dan salut dengan keberanian Rossi Pak Bangun. Tetap aja ada haters yang buta karena kebencian. Dan yang begituan menolak kenyataan kalau sampai sekarang dia rider aktif yang paling sering menang.

      Yang lebih ironis, Rossi disuruh pensiun, padahal mereka bukan fans Fabio, Vinales atau Morbidelli yang bakal rugi andai Rossi tetap di Yama-ha dan memegang pengembangan mesin.

      Mereka juga bukan fans Yama-ha yang tertahan peluang prestasinya karena Rossi bertahan.

      Kalau saya benci Rossi, akan saya dukung Rossi terus balapan sampai-sampai rider moto2 yang naik kelas ke MotoGP di KTM pun optimis pointnya lebih tinggi dari Rossi di akhir musim.

      Tapi saya penikmat MotoGP, bukan haters. Selagi MotoGP seru ditonton, enak didiskusiin, saya tetap happy.

  26. Ga semua rider ngincer penggemar Mbah.

    Ada yg ngincer pencapaian sebagai juara

    Kalo cuma soal fans, Rossi balapan ama Kim Kardashian aja Mbah.

    Ntar kalo Kim mogok, gw dorong dari belakang.

  27. Ikut nimbrung ah, atas dasar literasi newbie yang masih mentah dibanding sama komentator² senior diatas tentu gak ada apanya. Namun aku fokus pada artikel diatas bahwa, selain ‘Objek’nya jelas perbandingan produk yang sudah lewat (=disematkan LEGEND), tapi masih ikut bersaing di *masa sekarang* dengan produk sekarang (=disematkan calon LEGEND), tentunya terdapat perbedaan-perbedaan “properti-s” dari objek perbandingan kali ini. —> poin 1.
    Namun, aku lebih tertarik dari sudut pandang penulis (=wak haji red) bahwa author yg notabene secara timeline /dimensi waktu punya kapasitas dalam hal ini, di artikel nya menyisakan pertanyaan “Kenapa masing² objek memakai diksi “we” da “i” di tiap tiap pers conferrence” tentunya menyiratkan ada penjelasan dibaliknya. Kalo ini nunggu komen wak haji aja… He he
    (atau sudut pandang media, tuk memacing mania….. Xixixi) —-> poin2.
    Adapun —> poin 3, pilihan diksi “we” da “i” jelas banget sebagai kata ganti subjek untuk dijadikan acuan person yang diwakili.
    Tidak bermaksud men-judge, artikel ini sudah memberikan penjelasan bahwa sang legend lebih CENDERUNG pakai diksi “I” sedangkan calon legend CENDERUNG pakai diksi “we”. Berbagai deskripsi dan argumentasi sudah diungkapkan di keng-komeng di atas. Cmiiw

Leave a Reply to TVmonster Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here