TMCBLOG.com – Dinamika Eskalasi mengenai siapa yang paling terfavorit akan menikmati ‘lobster ‘ dalam artian Posisi Hot-Seat Team mate Marc Marquez di Repsol Honda Pasca Kualifikasi memang mengarah Ke Juara Dunia Moto2 2019 Alex Marquez. Secara umum Jorge Lorenzo sendiri merasa ini adalah sesuatu yang menarik melihat  abang dan adik ada dalam satu team, dan Juga tentunya menarik Buat sponsor Utama repsol karena lagi lagi hadir Dua Pembalap Spanyol ada di Repsol Honda. Yes eskalasi ini sungguh Tak terduga karena memang walaupun Alex sudah masuk dalam list semenjak lama, namun ia termasuk yang ‘ least expected ‘ di mata Netizen.

Mungkin Benchmark kita ketinggian

Yes itu dimata Netizen, Dimana Perimeter terdalam dari Paddock bisa jadi berbeda, dan yang pasti mereka punya seabrek abrek data performa dan segala Macam Dari Alex Marquez. Bagaimana ia berakselerasi, bagaimana Ia belok, Bagaimana Ia Ngerem dan lain lain. Marc Marquez sendiri sebelum race weekend Valencia sempat mengatakan bahwa memang adiknya tersebut siap untuk debut MotoGP, walau akhirnnya Via Debrief Pasca Kualifikasi Valencia kemarin, Juara dunia MotoGP 2019 ini mewanti wanti bahwa Honda RC213V adalah Motor yang sulit buat para New Comers alias Para Rookie.

Pict : @alexmarquez73

Banyak Yang berfikir Walaupun Titel Juara Dunia kelas Intermediate sudah ditangannya, mungkin melihat Nama Alex Marquez ini serasa kurang Wow githu buat team sekelas Repsol Honda . Ada berasa kurang Greget githu, apa Karena benchmark kita selama ini adalah Marc Marquez ? Namun begitu kayaknya kita juga harus berkaca ke kasus Fabio Quartararo sob. Siapa yang sangka dia bisa sebegini kencang di awal saat Petronas Yamaha SRT meminta dia menandatangani kertas kontrak. Jangankan kita yang awam, fakta 5 Mesin untuk Musim 2019 dengan evolusi part paling lambat saja sudah mengindikasikan bahwa Pabrikan, team Fabio sendiri awalnya kayak nggak begitu yakin, imho.

Yang Penting Marc Senang

Satu Lagi . . . jangan Lupakan Bahwa HRC ingin banget Bikin Marc Marquez senang dan Nyaman di Repsol Honda agar Bisnis bersama Marquez terus berjalan dan paling tidak akan mengerem sementara keinginan Juara dunia 8 Kali ini untuk berpindah ke Lain Hati pabrikan. Dan salah satu kemungkinan cara yang bisa mewujudkan hal ini adalah dengan menempatkan adik Kandungnya sebagai team Mate. Memang menandemkan dua pembalap bersaudara kandung dalam satu team Bukan jaminan sukses buat team tersebut seperti kata jurnalis Penyusun buku MotoGP technology Neil Spalding. Namun logis juga jika HRC melihat ada tujuan jangka panjang di balik itu.

Kalau kata netizen pengunjung tmcblog . . Ibaratnya sekarang Marc minta bulan pun bakal dikabulkan sama HRC . . Tapi tentu ada koridor dan syarat syaratnya, Paling tidak Titel Juara dunia Moto2 bisa jadi pegangan dan bagaimanapun juga Alex Marquez adalah seorang Juara dunia dan Orang pertama di Dunia yang ‘mengawinkan’ Gelar Juara dunia Moto3 dan Moto2.

Bicara Pabrikan atau team yang mengutamakan Bisnis saat mengkombinasikan dengan upaya Peningkatan Performa sepertinya banyak banget kasusnya . . Seperti kenapa Sosok Karel Abraham Bisa terus berada di Grid start MotoGP atau Kasus kasus lainnya dimana Pembalap Punya Impact terhadap Market sehingga dipertahankan. Pada akhirnnya ini ada hubungannya dengan bisnis sob.

Pasca Kualifikasi kembali marc Menekankan bahwa walaupun ia mengetahui beberapa list calon team-matenya,  namun ia tidak turut campur atau memberikan tekanan apapun Ke HRC. ” Pada akhirnnya saya adalah seorang yang profesional dan mungkin team-mate saya untuk tahun depan bisa berasal dari Juara dunia Moto2, Siapapun dia, Jadi Begitu “ Yes Dua Juara Dunia Moto2 yang ada di list jelas ada dua Yakni Johann Zarco dan Alex Marquez.

Dari pada Avintia Mending Moto2

Johann Zarco Sendiri sampai berita ini dirilis masih berupaya membidik posisi pembalap di Honda terutama di Team pabrikan Repsol Honda seraya menolak Opsi Avintia racing Ducati. ” Saya ingin team yang bagus dan Motor yang bagus. Dan Buat saya Avintia bukanlah team papan teratas. Jadi Jika saya harus drop sampai ke sana ( Avintia), Saya akan usahakan pindah ke Moto2. Namun untuk saat ini Target masih Honda “

Begitu Kata Johann yang menekankan bahwa dari Pada Avintia, ia akan lebih senang terdegradasi ke Moto2 kembali. hmmm Cocokologi lagi neeh . . . Apakah omongan ini keluar dikarenakan Johann sudah tahu bahwa adalah Alex yang akan dipilih? Honda/ HRC diperperkirakan akan segera mengumumkan secara definitif pembalap yang akan mengisi kekosongan kursi di repsol Honda. Apakah konstelasinya jadi Alex Marquez ke MotoGP, Johann mengisi tempat Alex yang kosong di Estrella Galicia Marc VDS ??

“Buat saya adalah suatu kesalahan perg Ke Avintia. Saya tidak mengkritisi siapapu, Namun saya mencari Team dengan truktur yang bisa membawa saya bisa perform setiap balap. Jika Alex Naik, maka itu menyisakan tempat di Marc VDS. Saya lebih memilih pergi ke Moto2 dan Sukses setiap akhir pekan balap. “

” Jika ducati meminta saya untuk mencoba Motor pada Test hari rabu ( Valencia- Pramusim Test ) , saya akan katakan bisa. Jika ditanyakan apakah bisa pakai Motor Rabat, saya akan katakan tidak. Saya nggak mau melakukan keasalahan yang sama seperti di KTM dengan memilih Motor tak berperforma. Maksud saya saya nggak Bisa membuat motor berperforma bagis. Saya bukan yang genius, namun saya memiliki feeling yang baik dan Juga, Kuat. Itulah kenapa ini bukan hanya sekedar Soal Uang. Adalah lebih baik uang sedikit, sepanjang saya bsa membayar rumah, itu  nggak apa apa, ini lah satu satunya yang saya miliki “ Silly Season continues  . .

Taufik of BuitenZorg

128 COMMENTS

    • Bettul.
      HRC mana Mau Kehilangan Marq.
      Cuma dia sekarang pawang RCV
      ?
      Belom keliatan lagi soalnya calon pawang kuat lainnya.
      .
      Bisa bisa HRC puasa Gelar Lagi Untuk Waktu Yang Lama

      • 3 orang terakhir
        2x Juara Moto2/Moto250
        (Pedrosa, Lorenzo, Zarco)
        vs
        3 orang terkahir
        Kawinkan juara Moto3/125 dan Moto2/250
        (Pedrosa, Marc, Alex)

      • Sepakat.. secara logika bisnis agak sulit memasukan alex marquest ke lingkungan Repsol Honda, tapi satu hal yg gue lupa perhitungkan adalah kekuatan repsol sendiri selaku seponsor merupakan kekuatan bisnis yg bisa mewujudkan itu semua.
        Dari sudut pandang sponsor, superbody justru bagus, menghadirkan banyak ide untuk jadi headline, dari sudut pandang penggemar juga bakal sangat menarik, tapi dari sisi tim motoGP agak riskan. Tim sulit mengendalikan keduanya dalam hal terjadi sesuatu yg tidak diinginkan. Romeo dan juliet pun sesekali berselisih. Tinggal HRC yg memutuskan apakah aman “mengawinkan” keduanya dalam satu tim.

    • Naik ke motogp itu banyak alesannya:
      1. Sangat berprestasi
      2. Anak sultan
      3. Dukungan sponsor/negara
      4. Nilai marketing(rossi)
      5. Kakak yg punya nama (Alex dan Marini) meskipun prestasi keduanya jg gak jelek2 amat.

      Klo jadi Marc dan Alex ya why not memanfaatkan kesempatan. Dewi fortuna itu gk dtng dua kali, manfaatkanlah, selagi daya tawar Marc sangat tinggi.

    • Kalo benar begitu HRC telah mengizinkan terbentuknya superbody di Repsol Honda.
      Sepertinya mereka tidak mau periode apes ditinggal Rossi berulang. Bukan hanya Honda yg melemah, tp tim lawan malah justru menguat dan jadi pondasi kesuksesan bertahun2 sampai sekarang. Dan sekarang siapa yg ga yakin Ducati atau KTM (2-3 tahun lagi) bisa meyakinkan Marc keluar dari Honda.

      Hampir aja dpt pembalap super di 2011 eh malah milih ganti handle bar jadi joran pancing.
      Yowes, 1 org berkuasa pun gpp lah yg penting jurdun.

      Kebijakan special engine 2019 adalah mukadimah dari kebijakan super body selanjutnya.

      Marc ngaku profesional ttg kebijakan Honda? Bisa iya bisa tidak.
      Ga ada yg benar2 tau obrolan apa yg sebenarnya terjadi di belakang pintu tertutup bukan?

      Dan lagi, secara alami di tim manapun, di perusahaan apapun, suara org terbaik akan didengarkan. Dan ini bukan suatu kesalahan.

      Di kasus ini, Soichiro Honda dan Fujishawa pun sepertinya tidak akan perduli.

      • Fujishawa San dia yg jago marketing, Soiciro Honda San Sang enginer,, Apa yg telah mereka lakukan, itu luar biasa dan bisa kita contoh, bahwa sukses itu gag bisa sendiri,,

    • jelaslah…. markes jurdunnya tambah 2 lagi cukuplah… sambil membimbing alex sbg penerus… maka hondah akan slalu jd pemenang…ngoooaaaaaaaaaaaaaaa

    • Apapun itu, it’s just a bisnis. Kita mah bisa apa, nonton aja yg penting seru. Zarwo turun aja ke moto 2, motogp sekarang mungkin lebih memuakkan lg dr pada saat stoner pensiun

  1. Satu garasi bersaudara dgn karakter riding yg agak beda bisa jadi nanti 2020 honda bikin motor power inputan MM93 chasis inputan AM73 (triump 3 cyl juga ganas )biar lebih friendly untuk semua team honda motoGP

  2. Yach itung itung bonus ke mm,

    Balas Budi ke mm lah.

    Kaya ynh ke vr , bisa puny kendali di ymh.

    Sama sama kalu ngak ada kedua rider tsb, sama sama zonk pada masign masing masanya.

    • Seperti ketika Oci hengkang dari Hodna dengan membawa rombongan besan.

      Hodna jadi haus gelar, cuma bisa dikasih dari pembalap angin-anginan (Haiden), & master mancing mania (Stoner).

      Time flies, kenyang gelar lagi ketika baby alien bergabung di 2013.

      Logis juga sih kenapa Hodna sayang Marc.

      …. atau

      Repsol yang sayang Marquez. Dan ‘menekan’ Hodna (?)

    • Mbah oci sih beda..

      Yg punya potensi juara di M1 disingkirkan (Lorenzo, Zarco)

      sampai pengembangan motor pun dianakntirikan (vinales)

      udah dikasih 1000% jalan pun masih kalah dari engkez..

      • Akbar: betul anda layak dpt bintang.. Lol.. Kondisi Yamaha skrg adlh krn ulah menganaktirikan pembalap yg sgt kompetitif di Yamaha (yakni Lorenzo) n mempertahankan pembalap yg naik podium aja ngos2an. Vinales pun jg makin hr makin top krn usia makin bersinar sdgkn kakek usia makin meredup. Jgnkan jurdu, podium pun susah. Ini Yamaha mau menang balap atau jualan motor? Rofl..

  3. Alex pernah coba rc213v kan di saat abis juara Moto3 dgn jajal motor kedua kakangnya,dan saat jadi rider pengganti Marc VDS saat test Jerez,dan perolehan waktunya bisa dibilang biasa biasa saja

  4. Kali ini giliran fby yg nyerang dan fbh ngumpet, 2 minggu terakhir kena pukulan telak, mulai dari cc offside, recall, pembalap yg kena php, plus yg katanya HRC ga suka superbody, eh tahunya kejadian kaya gini ???

  5. Makanya Takeo segera bikin motor yg lebih manusiawi dong
    Coba coba nya udah selesai kan?dgn penambahan power badak, sekarang saatnya bikin motor yg bener

  6. Ingat, sudah tidak ada tempat keluarga mm di ymh, baik satelit palagi pabrikan.

    Wajar kakak yg baik ngelobi HRC melalui Alzamora.

    Masa jurdun moto 2 , thn ini blm bisa naek ke moto GP?.

    Jadi ,THN pertama buat belajar. Sukur sukur THN ke dua bisa podium.

    Ingat, 2021 kemungkin quartarroro ke pabrikan bareng putra mahkota vr.
    .
    mV ke Ducati dan vr pensiun gantiin Jarvis.

  7. Jangankan am73, bahkan bilamana seandainyapun lucia rivera jadi tandem marquez (baik di starting grid maupun di r@nj@ng) sekalipun, repsol sudah barang tentu tidak akan keberatan.

  8. Semua itu tak ada yg salah dan sah2 saja, kemauan seorang yg telah memberikan banyak gelar juara dunia tentu di dengar oleh pabrikan, saat ini HRC pun bgitu, belajar dari pengalaman tentu tidak salah! Benar kata wak haji…terkadang situ kelewat minta ini itu?! Hahaha

  9. akan banyak yg beranggapan HRC takut kehilangan marq, kalau sampai kejadian alex satu team mungkin akan kurang seru persaingan moto gp banyak yg beropini seperti itu, dan sepertinya saling berkaitan antara update dari dorna, pensiunnya lorenzo, dll

  10. Tebakan gua jitu 1000 persen

    amsyong November 15, 2019 at 10:27

    Kayanya faktor hak veto marquez tentang siapa pendamping terbaiknya, juga menjadi sangat menentukan

    sini semua biskuitnya ke gua in!!!

  11. AM bisa di towing sama Kaka nya, bisa 123 pasti Ada mereka. Atau malah JD hambatan MM kalo AM nya struggle (jatoh bawa MM). Gw tetep Rada ga setuju AM Naik. Harusnya JZ nanti AM ganti CC

    • Saya ingin melihat pembalap lain bertarung, tetapi saya tidak tahu. Saya terbuka untuk hampir setiap kemungkinan dan mari kita lihat kalo liat ini kayanya emang cuma istirahat sejenak ya. Untuk pemulihan paduka

    • Dr analisa ane ga nutup kemungkinan Kan Dy bisa tune in lebih cepat dengan bantuan Kaka nya, tp bisa jd batu sandungan jg kalo Dy struggle Dan Kaka nya abis abis an bantuin. Dan silahkan baca lg artikel di atas tentang kasus FQ1/4 yg fenomenal di 2019. KTM dengan iker nya. Kayanya scout mereka sekarang bukan sekedar Dr hasil
      Tp Ada data lain.

      “cuma strategi biar pensiun” apa statement itu ga lebih jauh lg Emang Ada statement Dr mulut Jl minimal lah ya, kalo Dy di buat pensi sama RH. Setau ane JL malah minta maaf banget sama Puig. Dan yg ga di sangka Puig jg ckup emotional pas JL ngajuin retiremet.

  12. Kebayang ga sih, misal nya kejadian kaya lord hohe terulang. Karena kesulitan dg rcv, di akhir musim dek am memutuskan pindah pabrikan, dan imbas nya, kak mm juga ikut cabut.

    • Makanya AM harus segera masuk dan deal..
      Biar Marc mau ngalah biar mau bawa motor yg lebih manusiawi.. bukan request 100% motor alien…

      Zarco ke RcV.. marq keukeuh minta 100% reques terkabul alias motor alien…

  13. Kalo analisis ngawur saya sih tahun ini Alex ke repsol, Zarco di keep dulu di Marc VDS Moto2…
    Tahun 2021 CC pensiun, Zarco baru naik jadi tandem nakagami..

    Oiya, kabarnya team satelit Suzuki gimana nih…kok diem-diem Bae…

  14. Ini akan sangat melukai hati cal crutchlow….mestinya kasi dia penghargaan dulu (jd pembalap repsol) sebelum dia pensiun, sedikit banyak dia jg punya andil develop RC213V dan termasuk pembalap honda yg pernah juara seri dengan motor sulit

    • Emang Crutchlow mau dana pensiun dari castrol dan monster energy hilang? Okelah selama setahun dapat dari repsol dan redbull, tapi setelah itu ya di tendang.

    • Ada berita cal ga tertarik bre, dan jg dia udah punya kontrak sma LCR.. lagipula dia jg factory bike, tim satelite rasa factory. Ane mbayangin muka dia pake wearpack n motor orange kya ga masuk..wkwk

  15. #73 ke lcr gantiin #35 yg naik ke repsol, #5 turun gunung ke tim yg ditinggal kan #73 paling logis untuk kejuaraan, #5 bisa juara dunia moto2 lg di tim papan atas moto2 #73 bisa adaptasi dulu dengan rcv tahun 2018 tinggalan nakagami yang akan pakai rcv 2020 gantikan #35 paling logis dr segi bisnis dn financial serta karier masing masing rider

  16. “bagaimanapun juga Alex Marquez adalah seorang Juara dunia dan Orang pertama di Dunia yang ‘mengawinkan’ Gelar Juara dunia Moto3 dan Moto2”

    wak haji.. bukannya marc orang pertama ? 2010 dan 2012

  17. Mari berandai andai wak dan bro nug,
    Andai si alex ga kompetitif di repsol akan jadi bagaimana? Tentu bagi pabrikan ga akan masalah semasih marc dominasi kan? Tapi gimana dengan perasaan marc melihat adiknya ga kompetitif? Saya yakin sebagai kakak pasti berusaha agar punya adik yang hebat juga, salah satu caranya ya menurunkan ego dan membuat motor yang lebih friendly untuk adiknya. Andai hal ini terjadi tentu butuh proses dalam mendevelop motor yang berbeda, efek buruknya mungkin akan membuat HRC kurang bertaji dalam beberapa waktu semasih masa develop awal. Efek baiknya HRC jadi punya motor yang friendly ke hampir semua rider

  18. Riding style AM73 kurang agresif terlalu sopan kalo numpak RCV bisa habis dia, RCV bakal lebih nurut jika dibawa agresif seperti king Marquez ?

  19. yg dijanjikan itu folger… 1 musim 5 wildcard tapi zonk… udah tolak yg lain… poor you..

    zarco itu berpaling dari M1 selama 1 musim dan lebih milih di rcv sambil cari cari kesempatan..

    Padahal cuma ditawarkan balap 3 seri aja… no more…

  20. MM sudah statement dari aspek prestasi, bahwa jurdun moto2 wajar masuk Repsol..

    Tapi MM pun sudah berstatement, bahwa RC213V tidak ‘rider friendly’ buat rookie..

    Kalau abang sayang adik, MM dan Julia harusnya arahkan AM ke tim lain etc. Suzuki, kalaupun slot full masih bisa delay 1 tahun kedepan..

    Saat ini Suzuki lah tim yg paling mampu mengkonversi dan memaksimalkan talent2 dari kelas pra motogp, dan terbukti bisa kompetitif, paling tidak lihat si Vina dan Rins, Mir..

    Rins, Vina, Mir dan AM secara umur tidak terpaut jauh, hanya AM lack of experience di kelas motogp..
    prestasi di kelas bawah pun AM lebih menonjol..
    AR, MV, AM, FQ dan JM secara skill setara..

    Peco contoh salah rute, paling tidak jalannya agak terjal, langsung pegang Desmo,
    di moto2 superior, tapi sekarang keteter dari FQ dan Mir..

    Case Morbi juga contoh bagaimana rookie langsung pegang RC213V yg terhitung sangat advance..

    Sangat disayangkan kalau Marquez family gambling tarik AM ke Repsol.. lebih banyak risk ketimbang potensi..

  21. Nunggu official HRC aja deh, sejelek2nya AM dia juga juara dunia, JZ juga juara dunia, CC lab berjalan jd siapapun yg dipilih juga rasanya pantas2 aja, dan strategi team juga pasti ada karena mereka yg mengerti kebutuhan team. Klo penonton tinggal duduk nonton aja. Toh mau fast or slow rider masih nunggu tahun depan.

  22. Bertarunglah para sales honda vs sales yamaha, rameeeeeee klu mereka saling serang. Sebagai penikmat motogp ‘n mbah dukun spesialis terawang menerawang hanya senyum2 baca komen para sales saling nyerang menjatuhkan ????

  23. Karel abraham aja ditarik om.. dia kan nunggang rcv juga tuh.. out of the box nya lebih maknyuss tuh. Masuk kan om Hamon? Hehehe

  24. Setuju bgt dg komen2 yg slow saat ini, krn toh yg tau kondisi tim y tim itu sendiri. Jd y woles aja mikirnya. Mau komen smpe berbusa jg ga bkal ngaruh, kita mah siapa atuh, hehe…

  25. ” Saya ingin team yang bagus dan Motor yang bagus. Dan Buat saya Avintia bukanlah team papan teratas. Jadi Jika saya harus drop sampai ke sana ( Avintia), Saya akan usahakan pindah ke Moto2. Namun untuk saat ini Target masih Honda “

    wow angkuhnya … padahal kalau baguskan, Ducati bisa kasih GP20..

    ke moto3 Zarco biar bsa juara tuh naik sepeda …

Leave a Reply to Jordan Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here