TMCBLOG.com – Valentino Rossi adalah living legend di MotoGP either buat yang menyukainya ataupun yang membencinya. Walaupun sudah dua tahun lamanya ia tidak juara seri, sudah 10 tahun lamanya ia tidak juara dunia lagi, ia tetap dijuluki Greatest Of All Times alias GOAT. Ini adalah titel social yang disematkan pada dirinya, torehan 9 Kali membuatnya masih yang terdepan di grid start MotoGP jika bicara soal statistik juara dunia di mana Marc Marquez sekalipun harus menahan diri karena belum berada pada posisi yang bahkan menyamai Vale di angka ini. Vale pun satu-satunya pembalap di starting grid 2020 yang pernah berada di era GP500 dua tak. Menarik melihat Mat Oxley membahas beberapa point yang mungkin menjadi jawaban kenapa Valentino Rossi masih membersamai MotoGP dari dalam track ( masih membalap) bahkan sampai musim 2020 . .

Jikapun Valentino Rossi mau pensiun itu jelas bukan karena desakan orang lain atau bahkan Yamaha sekalipun. Yap, Yamaha sekalipun sepertinya belum bisa lepas dari efek simbiosis mutualisma mereka dengan Vale. Vale butuh tempat terbaik untuk mengaktualisasi dirinya dan saat ini Yamaha merupakan tempat berlabuh Vale yang paling tepat bila dilihat dari atmosfer team, pabrikan, karakter motor dan hal-hal lain. . . So ini seperti mereka hadir untuk satu sama lain.

Sementara itu disisi lain, kharisma seorang Valentino menurut Mat Oxley suka tidak suka harus diakui bahwa Vale memang masih merupakan tokoh yang menjual bagi market. Nama Valentino Rossi saat ini masih menjual jauh lebih banyak motor dibandingkan nama Maverick Vinales maupun Fabio Quartararo jika digabung sekalipun. Dan bahkan menurut TMCBlog diperkirakan, jika dibandingkan head-to-head Vale’s effect di penjualan mungkin masih lebih besar dari efek Marc’s effect sekalipun. Walaupun tentunya ini harus di telusuri menggunakan cara ilmiah seperti survey dan lain-lain . . Dan percayalah, di tahun 2018 lalu beberapa informasi A1 dari beberapa pabrikan Non-Yamaha di Indonesia yang TMCBlog peroleh menyiratkan ( tanpa menyebutkan angka ) bahwa Vale’s effect memang masih cukup mempengaruhi keputusan untuk membeli sepeda motor di Indonesia.

Balik lagi, bahwa Valentino Rossi sampai saat ini masih punya passion terhadap balapan prototipe ini memang sedikit banyak sudah bisa dilihat dari apa yang ia peroleh selama ini. Iya sih Vale sudah dua tahun nggak juara seri . . Namun coba bandingkan dalam dua tahun terakhir, berapa kali Yamaha juara seri?  . . Cuma tiga kali ya kan? Dari perbandingan enteng bin cetek ini lah sudah dapat dianalisa bahwa selain variabel usia Vale yang semakin bertambah dan membuat beberapa jenis hormon semakin bertambah, ada juga masalah pada motor Yamaha M1.

Yap passion terhadap balap ini lah yang membuatnya ingin terus mengatualisasi dirinya. Tapi kan, sebagai fans rasanya gimana gitu melihat Vale terus-terusan sekan dibully sama pembalap muda di track. Semenjak 10 tahun yang lalu Vale pun sudah ngeuh akan hal ini  . . Menurutnya seperti yang dikisahkan pada saat berbicara dengan para jurnalis di Mugello 2009;  “Jika saya nggak kuat, saya tahu mereka akan ‘memakan’ saya dalam satu gigitan.” Dengan me-ngiaskan dengan kasus Hiu yang mengintai mangsanya Rossi meneruskan, “Mereka melihat saya dengan sedikit darah mengalir dan mungkin mereka pikir OK, sekarang tiba waktunya.” Yap dengan berkata seperti di atas Rossi tahu konsekuesnsi sebagai pembalap paling senior di grid ditambah lagi dengan bererot prestasi yang telah dicapai membuatnya menjadi referensi sekaligus sasaran target . . .  ‘ Bisa ngalahin Rossi adalah sesuatu! ‘ Begitu kira kira . .

Dilihat dari komentar Vale “Jika saya nggak kuat . . . bla bla bla. . .” dapat diketahui bahwa Vale sangat memperhatikan dirinya. Ia harus kuat, dia nggak bisa bergantung pada orang lain saat berada di track, ia harus berdiri dengan kakinya sendiri, dari dulu Vale begitu. So jika ada yang beranggapan bahwa Vale sekarang masih balap buat orang lain seperti misalnya para fans kayaknya TMCBlog sepakat dengan Mat bahwa tidak seperti itu. Vale balapan buat dirinya, bukan untuk memberikan entertaiment/hiburan kepada spectator, pemirsa televisi, MotoGP enthusiast, haters, fans atau orang lain.

Jikalaupun banyak enthusiast jaman old sering bilang gaya balap Vale lebih entertaining dibandingkan Marc, Stoner, Lorenzo atau Dovi itu sepertinya bukan karena Vale ingin memberikan hiburan kepada fansnya atau kepada pecinta MotoGP pada umumnya. Itu adalah karakternya, itu adalah upayanya, itu adalah strateginya, itu adalah jalannya untuk meraih kemenangan. Mat juga menuliskan bahwa pembalap kenamaan Isle of Man TT Michael Dunlop penah berkata “Saya bukan seekor monyet di sirkuit. Saya di sini bukan untuk menghibur siapapun, saya disini untuk menang.” Pada dasarnya karakter ‘egois’ ini lah yang menyelubungi semua pembalap-pembalap juara.

Dengan karakter ‘egois’ ini pembalap akan mengeluarkan segala kemampuan, talentanya untuk menghibur dirinya sendiri. Mereka melakukannya dengan bekerja keras, berlatih keras Like no Others, berfikir keras dan membalap dengan harapan bisa memperoleh kemenangan. Nah segala karakter dan tindak tanduk fisik yang hadir saat melakukan upaya menghibur dirinya sendiri ini lah yang dilihat orang lain melihat sebagai sesuatu yang menghibur ( entertaining ). Balap motor butuh egoisme individu. Jika kita adalah tipe orang yang memikirkan orang lain dan bukan diri sendiri, maka kita tidak akan berhasil melewati tikungan (R1) pertama bahkan di level track day antar klub sekalipun.

Ditulis terinspirasi dari blog Mat Oxley oleh Taufik of BuitenZorg

217 COMMENTS

  1. t.kasih pak taufik ulasannya, sama halnya dengan saya, membaca blog pak taufik bukan hanya ingin sekedar ingin tau tapi juga ingin mencegah pikun dini dengan rajin membaca ???

  2. Berati markez termasuk dlm karakter ‘egois’ ya wak untuk menang…..bodo amat dgn pembalap lain yg penting dy juara mau yg lain jumpalitan dgn motor hando…

  3. Rossi the legend forever,.. salut sama Stoner, Pedrosa, Lorenzo yang lebih milih pensiun dini daripada karier terus diMotogp, lambat laun sebagai pembalap emang harus siap pensiun apalagi rossi belum berkluarga ya wak

      • @supra, menghina karena tingkah dan sifatnya! Dulu saya fans 46, tapi sejak kasus sekat garasi, dan sifatnya yang mengintimidasi lorenzo, saya jadi benci sebencinya! Fans buta hanya melihat rekor juara dunianya…

  4. Mat juga menuliskan bahwa pembalap kenamaan Isle of Man TT Michael Dunlop penah berkata “Saya bukan seekor monyet di sirkuit. Saya di sini bukan untuk menghibur siapapun, saya disini untuk menang.”
    __
    Tapi Yamaha dan Dorna beranggapan lain e,bahwa beliau adalah ‘seekor monyet'(maaf agak kasar,karena ngikutin perumpamaan Dunlop) yg harus selalu menghibur di sirkuit,kalo gak gitu gak laku jualannya

    • keluarkan talenta supermu,berlaku bagi semua pembalap tentunya.dijamin auto menghibur.menghibur bagi penggemar si A si B dan tentunya menghibur bagi enthusias motogp

  5. Vale ingin menunjukkan pada dunia bahwa umur bukanlah halangan tuk meraih kesuksesan dan walau akhirnya gagal setidaknya sudah berlari meninggalkan realita kelam sebelum memiliki ambisi meski umur dah lanjut.
    ini bisa sebagai pembelajaran bagi yang belum sukses ketika usia muda. jangan patah arang. abaikan omongan negatif para haters.

      • Apa bedanya sama yang ngomong: “We need to get back the feelings of 2016, to be more competitive with less effort. I have raced with the 2016 M1 and I’m a good test rider”.

        Kl yg satu bikin dua pembalap pensiun, satunya malah bikin motornya jarang menang…………

      • Dan pendapat itu muncul dari mulutnya hanya karena saat itu prestasi MV jauh lebih mentereng daripada dia.

        Andai ya, andai waktu itu Ymh tetap ngikutin jalur pengembangan berdasarkan masukan MV, bukan ga mungkin tahun 2017 yg rebutan juara bukan hanya MM dan AD, tapi MV juga.

      • Dahulu aku begitu mengidolakan vr46.. Namun setelah thn 2015.. Rasa itu hilang dan berganti prihatin setelah tahu sifat aslinya..

        Bagi ku.. Melihat dan menilai sifat seseorang lebih mudah saat orang tersebut berada pada tekanan dan masalah

      • motor jarang menang setidaknya enggak bikin 2 pembalap legend pensiun
        ———————————————————

        Sepanjang yang saya tahu, objective MotoGP buat pabrikan, to create a fastest and winning bike. Bukan bikin motor yang g bikin ridernya cidera (clearly to only bike suit with it, is the slowest one). Karena g ada yang namanya “to be more competitive with less effort”, Marquez did that, Quartararo did that, Vinales did that, Pol did that. Tapi g tau lagi kl ternyata parameter tersebut (to make a winning bike) sudah berubah.

        BTW, emang bener pake Ducati Jorge bisa menang back to back, tapi itu juga setelah masa depannya digantung Ducati yang merasa “his value were way too overpriced compared to his result”. Dengan motor yang sama, dia retired di tiga seri, tiga kali finish di luar sepuluh besar. Serta, motor yang sama bikin dia absen dia empat seri terakhir

    • Pooo , lah berrti ini pembelajaran yg g patut dicontoh ya … Jd kalau umur udah tua mestinya udah jngan neko2 .. tetep aja g bisa jurdun

  6. Well, praise him or loathe him. Prestasinya si masa emasnya emang layak untuk dijual sampai saat ini. Dan seperti halnya top rider lainnya, he is a selfish one. Selama masih ada yang mau bayarin dan ngasih dia motor dia bakal terus nongol di layar tiap sesi MotoGP. Our comment won’t matter to him, since he’ll be too busy to count his silverware.

    Dan sebagai komentator yg pendapatnya g akan ngaruh apapun, I’ll keep saying it. Selama Rossi masih di Yamaha, he will always dragging Yamaha result. Dan keegoisannya akan terus mengakibatkan rider muda kesulitan memperoleh tempat di MotoGP (kecuali tiba-tiba ada tambahan team yang ikut berpartisipasi di MotoGP). Well yes he had the result, but it’s way too embarrassing for a factory rider, seperti halnya Petrucci atau Lorenzo dan Cal (terlepas Lorenzo dan Cal being dragged by their Injury and their bike).

    • Petinggi yfr yg gak tegas kudu diganti,
      fabio sudah mulai kecewa krn tidak dilibatkan dalam pengembangan m1 2020
      Ini pertanda yg tidak bagus
      Untuk kesekian x gw bilang, gak masalah jika vale terus membalap dgn m1
      Tp seat factory n ujung tombak pengembangan menurut gw sudah tidak layak
      Apalagi di klasemen 2019 sudah dibawah maverick n fabio
      Simbiosis mutualisme tidak harus seat factory kan

      • @Genesis

        Fabio dikontrak sebagai rider satelit. Sampai sekarang belum pernah menang. Kalau ada yg berhak kecewa, itu team Yama-ha pabrikan. Kalau ada yang paling pantas kecewa, itu Maverick.

        Belum tentu juga Fabio di Yamaha tahun 2021.

        Jadi menurut gw Fabio tidak layak kecewa. Dia belum jadi siapa-siapa di development Yama-ha… Dia belum ngerasain terpuruk gara gara motor salah development M1 2017-2018.

        Kalau manajemen Yama-ha ga mau pake pertimbangan Fabio, menurut gw mereka bloon. Tapi kalo Fabio merasa berhak kecewa, dia belum layak.

        Lah ditawari kontrak kedepan aja masih ditolak sama manajernya.

        Apa logis ngasi tanggung jawab segede itu buat rookie yg mungkin pindah ke pabrikan lain ?

      • “fabio sudah mulai kecewa krn tidak dilibatkan dalam pengembangan m1 2020”
        —————————

        Y itulah nasib rider satelit. G punya hak untuk menentukan arah development motor. Makanya Oliviera protes berat sama Beirer karena bukan dia yg ngisi slot kosong Zarco, malah Binder.

        • @rian n aimin
          So sad but true fabio baru melepas masa rookie n ada d tim satelit
          D kontraknya mungkin tidak ada klausul ttg development

          But hey,
          Fabio sudah menujukkan potensinya dan di klasemen akhir dia ada diatas orang yg paling dapet prioritas soal development
          Kita juga tahu bagaimana proses kerja development antara teknisi n rider
          Dilibatkan ttg development juga bukan berarti bahwa masukan fabio yg dipakai
          Hanya sekedar mendengar pendapat sudah cukup
          Jgn sampai (ini point nya) keluhan seperti ini menjadi awal rider merasa tidak dianggap
          Petinggi yfr harus bisa meredam
          (Biar nyambung ke artikel) krn tiap rider punya ego nya
          Imho… libatkan fabio d jerez, sekedar dengarkan masukannya, kalo nanti gak dipake, jelaskan mengapa

        • Ya kl emang Yamaha g mau denger, it’s their lost. Ducati pun setelah strategi double barrel gagal membendung Marquez, akhirnya nambahin support untuk Miller (lets called this strategy as a four-men team, kyk SAS infamous deployment). Kl masih gagal juga, mungkin mereka bakal support Avintia sekalian buat gangbang Marquez.

    • AIM-1N komentar terbaik ? persis dgn pemikiran sy selama ini: Vale saat ini menghambat regenerasi. seharusnya dia tidak usah gengsi turun ke tim satelit, biarkan young rider mengisi kursi factory

      • Gw juga sepakat sejak 2017, miss development Yama-ha adalah tanggung jawab Rossi (selain team engineer) akibatnya regenerasi mentok.

        Tapi gw juga paham MotoGP itu bisnis. Orang yang sering nyuruh Rossi pensiun, kalo emang idealis harusnya sama seringnya komen nyuruh Tito dan Karel pensiun.

        Grid filler, orang yg balapan pake duit, sama sekali ga entertain kita.

        Tapi orang orang itu ga cerewet soal Tito dan Karel kan ?

        Kenapa ?

        Karena mereka hatersnya Rossi. Bukan fans MotoGP secara keseluruhan.

        Fans MotoGP ga akan bisa jadi haters juara atau haters rider yg bisa podium. Merekalah yg menghibur kita.

        • “Orang yang sering nyuruh Rossi pensiun, kalo emang idealis harusnya sama seringnya komen nyuruh Tito dan Karel pensiun.”
          ———————————————

          Karena Tito dan Karel bukan pembalap pabrikan. Sama ky dulu banyak yg nyuruh Dani atau Lorenzo mundur (maksudnya waktu Lorenzo di Ducati). Karena untuk ukuran rider pabrikan, performa mereka dibawah ekspektasi yang diharapkan dari seorang rider dengan segala dukungan dari pabrikan.

        • @AIM-1N

          Ayolah, bagi kita, apa penting ststus pabrikan non pabrikan ?

          Kita bukan sponsor, bukan pemilik saham pabrikan… Yang penting kan gimana serunya balapan.

          Ngelihat begitu jauhnya pace mereka dengan yg lain, sampai kayak di dunia lain.

          Yang begituan kan sebenarnya menghambat regenerasi yg lebih muda.

          Kalaupun di pabrikan dan struggling, itu nunjukin manusia itu ada limit adaptasi nya. Mungkin gagal ganti riding style. Mungkin gagal jadi leader development di team.

          Setelah Lorenzo akhirnya menang, toh yg lain diam sendiri.

          Sebegitunya Pedrosa, masih beri warna. Podium, kadang juara seri.

          Yang nyuruh Pedrosa pensiun juga haters.

        • Kalo “kita” cuma nonton tentu status gak jadi masalah

          Tp disini kita menganalisa kemudiam menilai, tentu status jadi pertimbangan

          Si A ace rider, full dukungan pabrikan masa mau disamakan dgn pace dengan rider B yg “beli” seat, motor lawas terima apa adanya, gak dapet update

          Kondisinya berbeda, ketika menilai tidak bisa hanya liat ujungnya saja tp juga input2nya, kalo inputnya beda hasilnya tentu beda
          Kalo inputnya ngaco, butuh keajaiban hasilnya gak ngaco
          Katanya sih garbage in garbage out

        • touché

          Sebagai rider bayaran dan filler, they were expected to perform like that. Toh saat ada rider yang memang lebih perform dan butuh kursi, posisi mereka juga pasti tergeser kan, seperti halnya Abraham yang akhirnya harus digeser Zarco (wlpun Zarco g bisa menyediakan €5 juta)

    • Genesis

      Sebenarnya dalam tahun ini aja kedua rider pabrikan ikut belajar dari Fabio.

      Fabio juga di awal ngaku jadiin Maverick sebagai acuan.

      Sebenarnya saling belajar.

      Soal development, dan soal prestasi, bisa juga dibilang Fabio bisa lebih fokus justru karena dia rider satelit. Ga harus milih ini itu selama musim berjalan.

      Keluhan Pit Beirer dari Zarco juga begitu. Dia eks rider satelit, hilang arah saat development dan adaptasi. Dari Yamaha ke KTM. Itu jg nunjukin jadi rider satelit ada keuntungan tersendiri. Itu juga nunjukin kenapa Maverick ga yg tergiur berubah ubah di tengah jalan.

      • Sepertinya sudah melenceng, but its ok

        1. Soal saling belajar no comment
        2. Soal development n prestasi
        Jika fabio diuntungkan krn gak harus milih ini itu berarti morbid harusnya lebih berprestasi, faktanya gak kan
        Selain itu kan fabio sendiri yg mengemukakan kekecewaannya, berarti fabio sendiri yg ingin kasih masukan sial development
        Mau bagaimanapun rider factory lebih banyak untungnya drpd rider satelit
        Itu sebabnya kursi factory jadi inceran
        Kalo dibilang satelit enak gak perlu ubah2, gw gak se7, krn pokok masalahnya adalah update an nya yg gak sesuai, jika update an nya bener?
        Apa gak kaya cal yg teriak2 minta swingarm carbon

      • Vinales juga jadi lebih baik setelah dia meniru Quartararo kok. Fokus pada kemampuan motor yang ada, know how to wrangle it, and adapting with the way it should be ride. Bukannya malah nyoba parts dan akhirnya merusak feel terhadap motor, sehingga when something happened to the bike on the track, rider g tau cara ride aroundnya.

        Sebelumnya tiap kali ada keluhan, pasti dia minta Yamaha cari cara buat ngatasin keluhan tersebut.

    • Factory rider should perform better ga selalu tepat. Rider ada batas kemampuan adaptasi. Saat ada motor yg kecil banget operating window nya karena didevelop dgn style rider tertentu, rider se team yg berbeda style bisa jadi malah terpinggirkan.

      Gw yakin Pedrosa lebih bertaring daripada 4 tahun terakhirnya kalau dia diatas team satelit Suzuki misalnya.

      Rider yg jadi juara dan sesudah itu pindah pabrikan di kelas utama dgn motor berbeda lalu juara lagi dan masih aktif sekarang cuma Rossi. Itupun sekarang kurang kompetitif. Jadi should always perform better itu ada term and conditionnya

    • “but it’s rossi, he can do anything he wants”
      ———————————————
      Well that’s the problem. “Anything he wants” membuat Jorge pindah ke Ducati karena Yamaha treat him like he noone eventhough he give Yamaha WC title. Anything he wants dragging Maverick performance after his infamous three wins sebagai rider yang pertama naik Yamaha – and even dragging M1 performance, sebelum akhirnya Quartararo giving the blow dengan performancenya saat menggunakan M1 spec B, dengan rev limit, last year chassis, and only five engine for a season………….

    • @genesis, kalo cal itu wajar dia teriak..karena dia rider HRC, rider factory, bukan rider satelite. Hanya saja dia di tim satelite. Jadi dia punya hak yang sama dengan markes. Malah kadang (menurut markes), malah cal duluan yang dapet part terbaru karena cal sendiri yang duluan pengen nyobain. Lah fabio? Rider satelite murni…nggak punya hak kecewa. Tapi harusnya yamaha melibatkan dia, biar dia nggak lari..itu point nya kan?

  7. Kalimat terakhir itu, sepertinya mayoritas orang indonesia puya sifat itu, jadi cocok buat jadi pembalap ?

    Makanya di olahraga yg mengutamakan kekompakan tim malah sulit berprestasi

  8. analisis yg cocok juga buat marc! jadi gpp tho marc pengen punya motor yg kencang, peduli nasib pembalap se motor? hahaha, itu bahasa politik yg sengaja lawan buat buat melemahkan saja.., coba dibaca lagi artikelnya, kalo itu bisa buat rossi, bisa juga buat marc atw pembalap lain!
    jgn cemburu?! hahahaha

  9. kalo yamaha memang butuh banget rider sekaligus pemasaran produk, kenapa ga fokus pada usaha melahirkan super star baru aja?
    Toh marc efek di honda juga termasuk baru kan?

  10. setidaknya rosi lebih berdedikasi ktimbang (maaf) lorenzo yg pensiun seblm namanya trlalu ‘trcoreng’ gegara ego kalah sma skill.
    ibarat schumacher yg pensiun stelah koma yg dya pun pernah mencoba comeback walo gagal

      • @verper, berdedikasi atau nggak tau diri nih? Lebih respek lorenzo lah, tau diri kalo badan sudah nggak mampu ngapain maksa. Nah si ono? Udah tau kalo sulit bersaing, malah bertahan di tm factory Y, menghambat regenerasi pembalap Y. Benar lagi kata stoner, ambisi melebihi skil. Karma berlaku, dulu si ono sibuk ngebully saingannya, tebar psywar, menggunakan kekuatan fans dungunya untuk jatuhkan mental lawan. Sekarang, habis dia dibully sana sini…nggak di warung wak haji, nggak di yutub, nggak di IG habis sudah kena bully. Harusnya daripada malu, sadar diri…

  11. tidak bisa dipungkiri bahwa memang rossi banyak jasanya terhadap honda yamaha dan motogp itu sendiri..

    tidak juara selama 10 tahun tetap tdk melunturkan pesona dia sebagai salah satu yg terbaik di starting grid saat ini…

    tapi patut diingat bahwa ini kompetisi balap org berebut menang bukan cuma masalah marketing yg dipikirkan tetap championship juga

    klo yamaha terus terusan mengenang jasa mengenang jasa dan keuntungan material dri nama rossi kapan mau juara lagi pak?..

    kapan kasih kesempatan buat yg lain maju, contohlah honda dlu walau rossi juara tetap ae mereka blg motornya yg bagus makanya bisa juara, ga ada itu namanya ga enak ga enak hati krna jasa walaupun skrg ini honda sdh belajar dri kesalahan itu dan meng’anak emaskan marquez.

    dulu ada lorenzo bagusnya di yamaha nyumbang gelar eeehhh selesih sama rossi dikit dibuang padahal nyumbang 3x juara itu, habis tu zarco lg potensial dilepas jga klo sampe lg rossi ini maruk disitu kemudian quartararo dilepas lagi gtw lg dh gmn itu pikirannya yamaha

  12. Si Rossi menunggu (Marquez + Maverick + Dovi + Miller + Fabio) crash bareng dimana semua korbannya cedera satu musim penuh

    Meskipun kemungkinan kejadian itu cuma 0,0000000000001%, Rossi selalu menanti kemungkinan itu.. Karena cuma kejadian itulah Rossi berpeluang besar jurdun ke-10

    • Jurdun ke 10 di tahun 2015 sudah didepan mata sayang dirusak oleh si baby sitter yg sengaja melakukan jadi patwal agar dia bisa mengejar jurdunnya Rossi lagi pula kalau Rossi sampai jurdun ke 10 akan mempermalukan si baby sitter karena di era emas doi si aki aki masih bisa Jurdun. Bayangkan kalau terjadi di 2015 berapa lintas generasi telah dilalui mbah dan masih bisa jurdun.

      • Vale tetap tidak juara dunia seandainya jolor finis ke 2 di valencia
        Itu udah pakai andai
        Juara dunia akumulasi dalam 1 musim
        Kalo mau menilai hanya di 1 race salahkan kelakuan vale di sepang

      • Dude, let it go………….

        The only one sabotaging Rossi, is Rossi himself. Saat tiba-tiba jadi delusional dan bikin aturan sendiri kl yg boleh balapan cuman yg punya kesempatan jadi juara dunia……………..

        Dengan jumlah 7 kemenangan dan lima podium, Jorge Lorenzo jauh lebih layak jadi juara dunia di musim 2015.

        • kebanyakan valeban mengiyakan aturan itu yang tidak punya kesempatan juara dunia minggir jangan ngalangin gua…. wew nyuruh oranglain minggir , terpedaya sama celotehannya si anu dan valeban membenarkannya…. ada yang bantah

      • Maaf ya boss motogp itu balapan kan, kalau merasa ada yang menghalangi ya tinggal dibalap aja, kalau tidak mampu ya terima aja tunggu seri berikutnya. Yg menyebabkan rossi tdk juara tahun itu sedikit banyaknya karena mental rossi sendiri. Lagian seandainya gw ada di posisi marquez juga bakal gw halang2i tu si rossi tahu2 nuduh main2 di philip island ya sekalian aja bener2 dipermainkan.

    • rahun 2015 buat rossi : mulutmu harimau…itu ungkapan yg pas..terlalu banyak ngomong diluar track..dia lupa yg dihadapin bukan pemvalap tahun 90 an..ini baby alien..akhirnya tau sendiri kan??? harua dibayar mahal dgn jawaban MM di track

  13. Dilihat dari gaya bahasa penulisan, sepertinya bukan mas Taufik banget hehe ?.

    Rossi memberi pengaruh signifikan, bahkan yg terbaik di antara pembalap MotoGP dlm hal efek marketing? Fakta empirik tdk ada indikasi demikian, setidaknya dlm dunia marketing di Indonesia. Fakta bahwa Honda semakin jauh menguasai pangsa pasar sepeda motor meninggalkan semua kompetitor termasuk Yamaha, secara sahih bisa dikatakan Rossi
    telah gagal memberi efek marketing. Itulah kenyataannya.

    Bahwa Rossi pembalap hebat dan salah satu yg terbaik saya sangat setuju. Bahwa Rossi membalap untuk dirinya sendiri itu benar. Jadi gak usah dilebih lebihkan lah.

  14. Valentino Rossi dan Karel Abraham membalap untuk passion.
    Rossi berumur 40 tahun, dan Abraham 29 tahun.

    Beda 11 tahun, dan beda sekian poin di klasemen.

    Andaikan Rossi pensiun sekarang dan Karel Abraham masih melanjutkan passion balapnya sampai 11 tahun ke depan, sy yakin torehan poin, podium, kemenangan, atau bahkan juara dunianya ga akan melewati Rossi.
    Yes, karena dia Karel Abraham, dan semua orang maklum.

    Lalu, kenapa kita nyinyir dengan Rossi yg masih membalap dengan passionnya hingga umur 40 tahun ini?

    Jika Rossi dianggap sudah layak pensiun karena prestasinya, so artinya tahun depan yg balapan cuma 7 orang.

    Sy fan Rossi sejak 2001, dan sy bangga dengannya. Of course tanpa harus menjelekkan pembalap lain. Karena toh pada dasarnya sy menikmati balapannya, dan ga akan ada pembalap yg lebih besar dibanding motogp nya sendiri.

    • Kenapa harus kursi Maverick? Sejak satu tim, Rossi cuman sekali di atas Maverick. Jumlah kemenangan pun jauh lebih banyak Maverick Vinales

      • Lha kan itu opini situ? Masa Jarvis yg disuruh jelasin……

        Lagian, Karena dia masih muda, terus harus dia yg pindah? Sementara dia jauh lebih banyak kontribusinya pada perolehan point tim di klasemen. Dan Yamaha diauruhbrela menampung rider yg menurut situ g akan ad yg mau menerima? Well, no wonder yamaha going nowhere

      • Melihat Rossi skrg ini ibarat melihat Arsenal dan Arsene Wenger beberapa saat lalu. Wenger adalah pelatih hebat, pun dengan torehan prestasinya yg juga lumayan.
        Tp harus diakui strateginya sudah usang, dia tak mampu lagi bersaing dengan memasang juara sebagai target. 6-4 besar masih masuk akal, tp 3 besar hampir mustahil. Tak peduli anda cinta atau benci, memang ini kenyataannya.
        Beruntung, di Motogp dalam 1 tim ada 2 pelatih (maksud sy pembalap). Yamaha tidak perlu buru2 memecat Vale jika ingin mendengar masukan Vinales. Tidak seperti Arsenal.

        Di artikel di atas akhirnya kita tahu fakta bahwa ternyata nama Vale masih cukup menguntungkan sbg ikon marketing Yamaha. Dan alasan utama Yamaha-Honda-dll berdiri adalah jualan. So, tujuan awal branding dgn cara balapan sudah terpenuhi, tanpa harus menjuarainya (miriss, LOL).
        Dan sy rasa Yamaha cukup sadar dengan kondisi ini. Dan mungkin mereka rela membayar ini semua dgn mengantarkan Wenger, errr, I mean Valentino Rossi menuju gerbang pensiunnya beberapa tahun lagi.

    • Kenapa kursi Maverick ?

      Dia rider yg masih percaya dengan Yamaha disaat sulit. Terbukti dengan kontrak kedepan dan prestasi. Hampir kayak Batistuta di Fiorentina. Hahaha

    • Genesis…

      Iya, tapi dia bertahan bertahun-tahun di Fiorentina sampai sampai pas hijrah ke Roma semua orang paham dia udah berusaha setia.

  15. 2 paragraf terakhir cukup menohok para fans yang selama ini mengklaim bahwa world championship bukanlahh acara dagelan yang bisa “menghibur”, keseriusan rider dalam mencapai kemenangan atmosfir semangatnya lahh yang membuat iklim kejuaraan menjadi lebih hidup secara psikologis itu dapat memacu adrenalin orang yang melihat dan memiliki frekuensi yang sama..
    mereka yang nonton ini menganggap kalo ini hiburan mereka gak ngerti esensi dari sebuah kompetisi yang semua faktor itu mempengaruhinya
    jadi yang triak2 jangan egois, pikirin rider lain, dkk itu tolong logic nya dipake yaahhh jangan sentimen terus gak bisa discuss, intelegensi nya gak nyampe jadinya

  16. 2 paragraf terakhir cukup menohok para fans yang selama ini mengklaim bahwa world championship bukanlahh acara dagelan yang bisa “menghibur”, keseriusan rider dalam mencapai kemenangan atmosfir semangatnya lahh yang membuat iklim kejuaraan menjadi lebih hidup secara psikologis itu dapat memacu adrenalin orang yang melihat dan memiliki frekuensi yang sama..
    mereka yang nonton ini menganggap kalo ini hiburan mereka gak ngerti esensi dari sebuah kompetisi yang semua faktor itu mempengaruhinya
    jadi yang triak2 jangan egois, pikirin rider lain, dkk itu tolong logic nya dipake yaahhh jangan sentimen terus gak bisa discuss, intelegensi nya gak nyampe jadinya kan jadi gak asik kalo kaya gitu

  17. Betul bgt faktor egois adalah alasan utama Vale masih tetap balapan, mencari cara utk tetap kompetitif dgn pembalap yg lebih muda sambil berusaha utk menjaga rekor2nya supaya sulit utk dipecahkan oleh siapa pun. Contoh terbaru bagaimana sangat terganggunya marc saat rekor pole position termuda miliknya dipecahkan oleh fabio.

  18. bener ican wa.. suka ga suka.. menurut ana.. v.rossi sudah jd icon balap motor.. dia build itu dari nol dan kerja keras bareng timnya.. berikut nomor dan warna khasnya.. “cmiww” gueh nonton ini ajang balap dari SD loh ya.. ngikutin dulu perang sport ama biaggi.. sete gibernau.. dan nama tenar lainnya.. dari nastro ajuro, kamel, gaulois, repsol, marl nya duc duc, movi, monster.. giliran rival muda skrg yg bisa nyaingin.. dia terhambat paktor “U” kesempatan buat yg baru nih buat jadi next living legend..

  19. jikalau memang mungkin….efek dr nama cang vale itu sendiri dr segi bisnis masih menjual….dan apabila cang vale ini masih bisa up dikejuaraan..yah paling tidak 3 atau 4 x bisa juara seri….akankah penjualan garputala semakin bisa naik kembali….

    nah dibalik ini semua bukankah pasukan kompetitor..terutama sayap sebelah…menerjunkan pasukan khusus..untuk membuat dan melemahkan para fans yg masih terpesona oleh cang vale…dengan cara menyebar ketikan ketikan seakan benci dan gusar ketika cang vale masih ada di grid sirkuit…sehingga supaya semangat akan pengagum cang vale ini kendorr dorr dorrr….ketika si garputala sudah tidak mempunyai cang vale sebagai maskot penarik pundi2 rupiah
    apakah semakin muluskah bisnis gelaran dagangan dr sepet sebelah inihh…..

    • Jurus menuliskan kata kata kebencian terhadap vale tidak akan mempan, orang² yang mendukung vale akan setia hingga akhir walaupun banyak yang menceritakan keburukan vale, begitupun pada pendukung markes biarpun markes difitnah, dibilang licik, cemen dll mereka akan tetap mendukung markes

    • Ya gitu deh. Dovisiozo, Vinales, Rins yang ada di posisi 2-3 klasemen sama sekali nggak disinggung. Vinales yang sesama Yamaha juga nggak diusik, yang kena Rossi terus. Karena mereka tahu meski Rossi sudah lemah di balapan tapi tetap kuat secara brand

  20. Vale vs sete
    F46 : sete dibantu dorna
    Vale vs casey
    F46 : casey menang motor
    Vale vs jolor
    F46 : anak ingusan songong cuma bisa bawa motor hasil pengembangan vale
    Vale vs marc
    F46 : terlalu banyak untuk ditulis

  21. Ga usah bertele tele, tahun 2011 sama sama menyemplak ducati, in his prime, hasilnya:
    1. Rossi 139 point
    2. Hayden 132 point
    Ya, so so lah, hanya sedikit lebih baik dari hayden, tidak pada tempatnya juga terlalu diagung2kan.

    • Prime itu rentang usia emas pada satu cabang sport, akhir 2010 rossi masih start kok, masih ikut balap, awal 2011 juga masih start, trus masalahnya dimana? Kalo cidera atau sakit, pasti dilarang dokter start.

      Doohan 33 tahun masih bisa jurdun, 2011 rossi 32 tahun, which is (very much) in his prime.

      Are you talking about “your own version in his prime” term?

    • Tahun 1992 doohan crash di assen, patah tulang tibia dan fibula, padahal sedang memimpin point championship. Setelah sembuh kembali balap baru 1994 meraih jurdun. Sport ini identik dengan cidera, siapa yang tidak cidera? Jangan karena satu orang pernah cidera lantas gugur definisi his prime nya, ente ngelawak?

      Prime di sini rentang usia emas, konsensus umum ranged from 26 to 32, hanya pebalap itu sendiri dan Tuhan (dan juga dokter tim kesehatan) yg tahu kejadian yg sbnrnya.

      Kalo benar 2010 setelah patah kaki, rossi sudah lewat his prime sperti yg ente bilang, berarti bener 10 tahun terakhir ini rossikil cuma ngelawak dan ngebadut doang dong?

  22. Gak usah bertele tele, tahun 2000an awal jadi residen inggris (sebagai niat jahatnya) untuk menghindar pajak. Otoritas italia klaim bahwa antara 2007-2011 rossikil menggelapkan pajak sebesar 112 juta euro. Nego sana sini, akhirnya lewat jalur litigasi, rossikil dapat keringanan potongan pajak cukup membayar 35 juta euro.

    Licik licin culas kek begini jadi panutan? Jadi role model? Apanya yg diteladani? Impact positive apa yang ditularkan kepada fansboynya?

  23. Jadi inilah lejen 9x jurdun dengan tendangan kaki kiri, bacotnya dimedia, hingga mengacungkan jari tengah kepebalap lain ??????????????????????????????????????????

  24. Setelah jatuh di afsel ketika race debut
    Vale menyadari perbedaan mendasar kelas utama dibanding kelas dibawahnya
    X1 yang dominan adalah limit ban
    Vale sangat sadar zaman itu jika motor selalu d push maka ban yang akan kalah
    Makanya pada masa jayanya, diawal race vale cenderung menjaga ban, kemudian perlahan mulai merangsek kedepan
    So vale melakukan hal tsb bukan karena ingin “menghibur” tp memang saat itu ban nya yg gak bisa dipush dari awal

    Sekedar pendapat

  25. “menghibur diri”, yes betul…ketika semua sulit didapatkan maka cara menghibur diri pun berubah tidak lagi di track tapi melalui media…

  26. Ga komen macem2, udah dijelaskan gamblang. Ga pke udur2an, ga penting, lha wong kita ga dianggap sama pembalap. Mereka balapan utk kesenangan diri sendiri, bodo amat yg mau2nya gontok2an pdhal ga ada pengaruhnya sama pembalap. Yang ada “mungkin” krn jualan motor. Kalo ada yg nge-klaim macem2 tinggal cari jawabannya di artikel ini, jd bisa tau klaimnya beneran ato hanya tong sampah yg kosong. Sekian

  27. Lah itu sih pendapat mu aja sih .. terselimuti jiwa mbah e .. untuk yg lain g tuh … Malah marc sekarang lebih terkenal .. langsung online .. dlu mbah ros disurat kabar doank .. catet

  28. Yep pernah di artikel mm93 tmcblog beberapa waktu lalu. Meski pembalap memimpin dia jg punya limit ban bahan bakar. Sementara mengendorkan gas upaya menurunkan pace (gaya vale baca biografi). Vale bukanlah pembalap tipe sering menengok ke belakang macam rins.

  29. balap disentul gp250cc ?? yg ada rossi menang di sentul itu saat msh di gp150cc taun97′ dan taun tsb adalah tahun terakhir sentul nyelenggarain gp.

    ralat komeb diatas.. gp125cc maksutnyah ???

    • Sekarang jd 294 ayo buat jd 300 komentar. Btw rekor komentar terbanyak berapa y? Dan di artikel apa?

      #PersikfcFINAL
      #PersikfcLiga1

  30. Bocah….bocah
    Nonton MotoGP semenjak kapan???
    Klw ada pembalap yang tidak bisa juara trus mencoba menghalangi.ya wajar aja kena tendang.untung nya Rossi,
    Klw saya mungkin kepalanya gue tendang
    Hahahaha.
    Hidup VR46,balapan aja terus
    Sampai kapanpun

    • Gw nonton motogp dr jaman doohan

      Balapan ada peraturannya, loe sendiri bilang bakal tendang kepala
      Jelas loe yg pikirannya masih bocah
      Trus masih ngerasa lebih pinter dr yg kasih hukuman gitu?

      • @genesis, dikiranya motogp balapan tarkam kali bro, tipikal bocah dungu, komen asal cuma berdasarkan kebencian. Ini yang bikin tambah muak sama valerina. Sifat buruknya menurun sama fans nya.

  31. Valentino Rossi masih ada di hati.
    Legenda hidup yang masih punya semangat ‘tuk bersaing di MOTO GP.
    Tidak sehebat dahulu memang benar adanya.
    Berada di lintasan balap seperti layaknya bernafas baginya, menikmatinya hingga saat terakhir.
    Berada di lintasan balap pasti sebuah kenikmatan yang tiada tara sebelum benar-benar tergerus usia dan fisik.
    Jika ada prestasi, podium dan juara…itulah bonusnya, tak kurang dan tak lebih.
    Itulah PEMBALAP sejati ! FORZA VR46

Leave a Reply to Misba Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here