TMCBLOG.com- Jika musim 2019 dinilai dari angka 1 sampai 10, maka Musim 2019 bagi Fabio berada di angka 8. Dua angka hilang yang bisa membuat musim 2019 bernilai sempurna 10 point adalah dikarenakan kesalahannya sendiri. ” namun saya butuh membuat hal ini (kesalahan)  untuk mempelajari masa depan. Adalah penting untuk tak berlebihan menganalisa tahun ini. Namun juga benar bahwa ada beberapa seri yang seharusnya bisa lebih baik seperti di Australia atau di Silverstone. Saya melakukan kesalahan, namun ini adalah bagian dari pekerjaan dan saya belajar darinya. Momen terbaik musim ini adalah ketika pole possition di Jerez. Itu adalah kali pertama saya berada di posisi tertinggi dalam satu sesi MotoGP dan itu adalah Pole Posiition.

Apa yang kamu pelajari dari musim 2019 dan apa yang harus dipelajari lagi untuk 2020

” saya belajar banyak hal tentang menbuat ban lebih durable, bagaimana membawa motogp saat tangki bbm penuh maupun kosong, bagaimana memainkan mapping – ada banyak sekali hal untuk dipelajari. Adalah pengalaman yang luar biasa untuk bisa mengendarai motor ini dan saya banyak sekali mempelajarinya sehingga tidak mudah untuk mengatakan semuanya. Tahun mendatang saya ingin lebih perform di balapan, karena kami sudah tahu bahwa saya bisa cepat saat kualifikasi.

Apa peran Team dan Pabrikan (Yamaha) di musim Rokkiemu ?

” Peran team adalah Mengajarkan saya di awal musim, setiap orang di tim menolong saya dengan cara mereka sendiri sendiri. Buat mereka musim ini nilainya 9 dari Total 10, hanya karena setiap orang dapat selalu mencari cara untuk bisa meningkatkan diri mereka sendiri. Tidak ada motor motogp yang mudah, namun mungkin Yamaha merupakan motor paling familiar buat seorang Rookie, dan itu banyak membantu saya bekerja dengan cara yang sederhana dibandingkan dengan melakukan hal hal yang gila

Hal apa yang paling membanggakanmu di Masa Rookie ini ?

” Saya Bangga terhadap seluruh Paruh kedua Musim ketika saya sudah bisa berada di sana memperjuangkan Podium dibanyak Seri balap. Menurut saya target dari 2020 adalah memperjuangkan setiap Race untuk meraih Podium atau untuk posisi top-5. tentunya, Penyesalan terbesar adalah ketika Crash di Phillip Island, Sachsenring, dan Silverstone. Namun saya berlajar banyak dari crash ini “

Namamu sekarang sekarang lebih banyak dikenal dibandingkan saat pertama Kali memulai musim ini, Apa efeknya terhadap Dirimu ?

” Tentu saja saya merasakan perbedaaaanya Karena Tahun lalu saya bukan siapa siapa dan Tiba tiba dengan perubahan performa besar Tahun ini Orang orang mulai mengenai saya di Jalan atau di Airport. Namun yang terpenting buat saya adalah Mencoba dan berusaha menjadi Orang yang sama, Tidak melakukan hal hal bodoh – Saya ingin tetap seperti saya sebelumnya “

Ekepektasimu untuk Musim 2020 ?

” Ekspektasi saya untuk tahun mendatang adalah bisa memperjuangkan podium di semua Seri Balap dan Berada di Posisi Top 5 ketika tidak bisa berada di posisi top 3 “

Apa Rencanamu saat rehat Musim dingin

” saya akan berada di rumah, berlatih keras dan Mengendarai motor sebanyak mungkin, Karena saat musim dingin dalah satu satunya momen saya bisa mengendarai motor tanpa resiko dan tekanan. “

41 COMMENTS

  1. Menurut saya sulit fabio konsisten….kencang iya…pasti
    Lawan pun pasti membaca kemajuan dia, harus total dari awal agar prestasi duluan baru dibaca lawan…sehingga dengan kata lain lawan akan selalu dibelakang, saat membaca fabio, fabio udah gak kebaca next time

    • Saya rasa lawan yg bisa baca fabio hanyalah pemakai mesin i4 lainnya. Karena klo pemakai v4 mau ngikutin bakal dlosor. Cma kelemahan M1 msh ditrek lurus bahkan kalah sama suzuki. Mgkn efek setelah ditambahkan masa bandul yg terlalu ringan 2018. Harusnya biarin bandul ringan klo py ahli ecu yg mumpuni sprti skrg dmn selain m gadda jg ada frigerio

  2. Saya rasa fabio bisa,apalgi kalau didukung tambahan topspeed lagi 10km/jam. Yamaha bakal sempurna ditikungan dan trek lurus klo bisa lakukan itu. Namun ada halangan buay fabio,yaitu selain MM,dovi juga Maverick dan morbido yang makin klop dengan M1.

  3. setiap orang di tim menolong saya dengan cara mereka sendiri senudiri.itulah peran team,gak tau kalau timnya si”dia”maksudnya singanu??

  4. Yg saya harap dari FQ ini jadi salah satu pengganti JL, pengisi karakter anti hero di MotoGP.
    Kandidatnya sekarang menurut saya masih MV sama FQ

  5. ada yg bilang FQ ini mirip JL, maka biar afdhal mantan Chief Mekanik JL yg saat ini menangani Morbidelli, di set untuk menangani FQ saja.

  6. The Best-nya atau The Prime-nya Quartararo di masa depan, hanya mengulangi/reinkarnasi The Best-nya Lorenzo yg 4 Musim ditaklukkan oleh Marquez..

    Rider Anti Marquez HARUS MUTLAK penunggang V4. Hanya Alien atau Predator yg bisa mengalahkan Alien

    Human Rides i4
    Aliens don’t ride.. They symbiotic with V4

  7. seru musim depan pertarungan alek markes vs fabio kartaro. rokie v4 vs rokie i4. progresnya alek juga terlihat bagus. si ‘itu’ bagaimana kabarnya ?? media sudah malas meliput si ‘itu’ ya ?? hehe..

    • @Pak Bangun
      mending omongin peluang jurdunnya Max Verstappen, Leclerc, Lando Norris, S Vettel bahkan jagoanku “Torpedo” Kvyat di 2020. hehehe

      ane mah yakin aja “Torpedo” mampu mencuri banyak podium next season

Leave a Reply to Pecinta Balap Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here