Home MotoGP Yamaha Inginkan Lorenzo sebagai test Rider

Yamaha Inginkan Lorenzo sebagai test Rider

61

TMCBLOG.com – Perkataan Jorge Lorenzo yang bilang bahwa ia akan kembali ke Paddock Grand-prix namun dengan lakon tanpa tekanan menimbulkan spekulasi mengenai peran apa yang akan dilakoni Jorge nanti. Jorge Lorenzo sendiri mengumumkan bahwa ia akan menginformasikan segera mengenao lakon Barunya ini. namun begitu banyak beberapa fihak memang mengasosiasikan Jorge Lorenzo ke Yamaha.

Secara umum Jorge Lorenzo Boleh dibilang merupakan Pembalap referensi untuk Yamaha M1. Sebesar apapun rasa mengidolakan Valentino Rossi yang dimiliki oleh fabio Quartararo, namun yang ioa kepoin jelas adalah Gaya riding Butter-hammernya Jorge Lorenzo. Johann Zarco sendiri waktu berada di Tech3 Yamah juga mengungkapkan bahwa Jorge Lorenzo merupakan referensinya untuk membawa Yamaha m1. Memang sepertinya ada chemistry tersendiri antara Jorge dan Yamaha M1, keduanya terlihat memang padu satu sama lain.

Ada Pula yang menganggap bahwa Jorge Lorenzo adalah Rider Developer Yamaha M1. Kehilangan Jorge, Development Yamaha M1 seperti kehilangan Nakoda Development, Yamaha kehilangan based-setup yang biasanya menjadi referensi Bagi semua pembalapnya dan berlaku di semua Trek. Diketahui baru setelah GP Barcelona 2019 Yamaha menemukan Based-Setup Kembali itupun melalui Maverick Vinales. Melihat hal ini memang logis Yamaha menginginkan Jorge Lorenzo berada dalam ring terdalam Team Pengetesan Eropa dari Yamaha M1

Awalnya Yamaha memiliki Jonas Folger, namun karena satu dan lain hal Jonas tidak diperpanjang kontrak Test Ridernya di 2020. Sementara Yamaha fokus ke test rider jepang seperti kohta Nozane dan Katsuyuki Nakasuga, mereka sebenarnya membidik Johann Zarco yang sempat kehilangan kans Race full Season 2020 setelah Repsol Honda memilih ALex Marquez sebagai pendamping marc. namun Setelah Johann resmi degan Avintia Ducati, maka Platform team  test yang digawangi oleh Silvano Galbusera sebagai Crew Chief kekurangan Test Rider yang punya kapabilitas.

Nama Marc Melandri sempat Hadir, Namun Valentino Rossi sendiri pernah bilang ” Saya ingin memiliki Lorenzo sebagai Tester karena ia pembalap yang sangat cepat dan dapat membantu kami ” . .  akankan Yang dimaksud Jorge sebagai Moment kembali ke paddock dengan situasi tanpa tekanan tersebut adalah dengan menjadi test Rider Yamaha ?

taufik of BuitenZorg

61 COMMENTS

    • Karena merasa kurg dihargai terutama thn 2015.. Dia yg jurdu malah tim seperti merayakan kemenangan Rossi.. Jdnya kan seolah2 blow up media ttg juara dibantu Markes jd lbh kental.. Pdhl tdk mgkn seorg paduka yg kental dgn ego n harga dirinya merengek minta dibantu anak kmrn sore. Klo mslh Markes “mengganggu” Rossi itu kan murni ulah si bocah alien yg mmg ingin membuktikan diri bs duel salip2an dgn sang legend saat itu (klo skrg mah udh merosot krn usia). Tak ada urusannya pauka minta bantuan utk bs jurdu. Maka dr itu drpd thn berikutnya berulang (klo misal jurdu lg), mending dia cb nyari titel di pabrikan lain. Tp sayang seribu sayang di tahun pertama Ducati, paduka memble. Di Honda lbh parah lg krn udh cedera sblm masuk di Honda. Jd ga bs ikut2 tes lbh bnyk.

    • anda lupa bagaimana di tahun 2015 yg juara dunia si lord hohe tapi yg dialu-alukan people champion si mbah vale,, hohe menyadari situasi tim ga seperti yg doi inginkan makanya lebih memilih out,

    • Yaiyalah digoda gaji dobel. Siapa yg gak ijo matanya,MM jg klo nti ducati goda dgn gaji dobel bs mlipir. Rossi jg sempat keducati haha. Bisa” MV atau Fabio digoda jg meski karir bakal kacau.

  1. gak yakin wak, dengan segala cedera yang pernah bikin lorenzo berpikir panjang tentang balapan dan hidupnya, serta hubungan ‘dingin’ dia dengan ucio, eh maksudnya rossi, sepertinya posisi ‘struktural’ di paddock gp lebih masuk akal

    • Sepakat Om, ane juga mikirnya begitu. “Kembali ke paddock tanpa situasi tekanan…” Jadi test rider bukan berarti tanpa tekanan kan, apalagi di Yamaha. Paduka pindah bukan karena ngga nyaman sama motornya tapi karena tekanan dari orang-orang di sekitarnya dulu.

      Cuman opini saya aja ?

  2. Absen wak silent reader dari 2012 jaman jaos,peyek, qwerty …
    Pada kemana yah tuh orang2 …
    Mbok ada yang seangkatan ,absen rene

  3. Antara Yamaha atau Ducati tapi ane lebih condong ke ducati, lorenzo lebih nyaman dgn Gigi daripada jarvis.. sepertinya ada misi Gigi utk menduetkan Zarco & Lorenzo sebagai rider & developer ke depannya..

    • Ndak mgkn kyknya dua rider tanggu jd pendevelop. Satu aja cukup dprd bikin bingung. Klo ada developernya dua, biasanya bkn keduanya rider top. Salah satu aja.

  4. Jadi dokternya M1 yg sebenarnya itu siapa?,kok yg dijadikan referensi banyak rider selalu punya hohe,padahal tuh data udah beberapa tahun yg bisa dibilang usang ?

    • Bener cuy data lord hohe dah lawas banget,kok sampe sekarang masih dipake aja,berarti dokter analisa siapa,ato rider2 yamama sekarang kecerdasannya dibawah lord hohe semua??????

    • Dokternya? Ya Masao Furusawa
      Pakai analogi grup band, yg lebih terkenal pasti vokalisnya kadang malahan band nya ga terkenal dibanding vokalisnya
      Nah itu td knp ada istilah “the doctor’ yg kebetulan saat beliau datang M1 berevolusi besar, dari motor gurem menjadi motor juara

    • Nah ini yg aneh. Berarti secara development yamaha stuck. Gagal meng-evolusi, alih2 mau ber-revolusi. Suzuki ber-revolusi dari mesin v menjadi inline, dan sanggup evolusi sampai menjadi stabil meskipun tidak stabil dipembalapnya

  5. Ngembangin triple R aja ama HRC… Dibikin rasa m1.

    IMHO bagus buat pembuktian HRC, seandainya bisa bikin mesin V juara dan mesin I juara .

  6. Mengingat relasi yg baik dgn HRC, terus dengan segala kejadian dan kondisi yg terjadi di musim 2019, ane pikir malah nongkrong di HRC, develop more friendly bike untuk pembalap honda.. Ducati aja dengan segala kebringasan desmo bisa bikin motor yg jinak di tangan gigi n jorge, target HRC kedepannya pasti bikin motor power super tapi lebih user friendly, ketimbang kyk sekarang, bertaruh semuanya ditangan marquez

  7. Sangat tepat JL99 jd tes rider yamaha,krn dia kyk sendok dan garpu yg sejalan dgn motor. Mv12 juga suka jl ke yamaha.

  8. Di Yamaha, Ducati, Honda, Jorge sdh meninggalkan kesan tersendiri, jd semua kemungkinan masih sama rata. Cuman kmrn terakhir dng Honda ya di Honda Award, padahal prestasi blm “nampak”, tp Honda bs berikan apresiasi, dan mengingat cideranya cukup rawan, sbg test rider kemungkinan crash msh besar..

    Btw, kemungkinan karir sbg officer fim/dorna gmn? Selain netral, resiko crash tdk ada. Dan kmrn rsnya Ezpeleta menaruh perhatian lebih dibanding saat Pedrosa dulu..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


Exit mobile version