TMCBLOG.com – Fabio Quartararo memang sangat memberikan Kejutan di 2019, namun Bicara Prestasi Tak disangkal Lagi Marc Marquez merupakan Rider Of The Year 2019 di kelas Primer MotoGP Angka Kemenangan, Pole Possition, Fast Lap bahkan sampai Point Championship di atas 400 point banyak diasosiasikan ke Pembalap Asal Cevera in. Semua angka angka Prestasi 2019 mayoritas dimilikinya, Dominasi mungkin adalah kosa kata paling tepat untuk mewakili Pembalap Termuda yang pernah ada dimana Bisa meraih Titel GrandPrix ke-8 dan Titel Gelar Kelas Primer ke-6 ini.

12 Kemenangan dari Total 19 Seri jelas melebihi raihan Pembalap Lain Yakni dua Kali Juara Buat Dovizioso, Rins dan Vinales serta satu kali Untuk Petrucci.

18 Kali Podium dari total 19 Seri 2019 adalah capaian yang sulit didekati pembalap lain dimana Dovizioso 9 kali podium diikuti Vinales (7) Fabio Quartararo (7), Jack Miller (5), Petrucci (3), Rins (3), Cal Crutchlow (3) dan Valentino Rossi (2)

Soal Time Attack Sesi Latihan Marc Marquez juga bukan Rider sembarangan. 10 Kali Pole Possition, hanya berbagi dengan Quartararo ( 6 kali) dan Vinales (3 Kali )

Soal Time Attack Saat race, Marc Juga mendominasi dengan 12 kali Torehkan fast lap Race dikuti oleh Quartararo 2 kali serta Miller, Rins, Dovizioso, Viñales dan Rossi masing masing 1

Marc Marquez torehkan 452 Lap dalam Posisi Top 10 diikkuti Petrucci (423), Dovizioso (422), Miller (422), Viñales (418), Rins (416), Aleix Espargaro (414), Pol Espargaro (414), Karel Abraham (406) dan Rossi (400).

Bicara Soal Laptime dalam Posisi memimpin race, Marc Marquez pada sepanjang 19 Seri Musim MotoGP 2019 ini melakukan dalam 264 Lap diikuti Quartararo (73), Viñales (49), Dovizioso (33), Petrucci (14), Rins (12), Rossi (11), Crutchlow (6) dan Miller (2)

namun Bicara Soal jatuh ( Crash) Marc Marquez tidak lagi Jadi yang mendominasi di 2019 ini angka Crashnya sepanjang 19 seri Race hanya 14 Kali Crash. Pembalap MotoGP 2019 yang paling sering Crash adalah Johann Zarco Dengan Torehan 17 Kali Crash diikuti jack Miller 15 Kali dan Marquez/ Bagnaia dengan 14 Kali Crash.

Taufik of BuitenZorg

36 COMMENTS

  1. Mmg mantap MM93 diatas rcv.
    Andaikan MM93 pd abis, gmn klo dia mempermainkan lawan. Misal ngacir, di tengah² ambil p3. Nanti 7 lap akhir, dia fight lg utk p1.
    Klo lgsg ngacir sampe 2+, jd ga seru nontonnya. Mumpung tim lain blm stabil. Tp terserah lah.

    • Klo sekarang kayaknya blm akan terjadi, ga tau nanti stlah melewati gelar jurdun vr46.
      Atau tak akan pernah terjadi krn itu bkn style mm93. But, who knows…

    • Klo mm lakukan itu,bakal kwalahan saat nikung salip lawan. Mgkn hrs sleding” yg didepan krn karakter v4 g bs nekuk secara halus lawan. Kekuatannya saat late braking dan trek lurus. Inilah yg bkin dilema,mau ksi tontonan ala rossi wkt kuat tapi ntr senggol sana sini pembalap didepan malah kena hujat. Pembalap lain yg main biasa gak bisa sekencang mm.

    • Pace pembalap sekarang itu bisa dibilang gendeng gendeng(beda dgn awal 2000 an yg bisa naik turun kayak rollercoaster)sangat konstan,kalo main main dulu di posisi 3-4 walaupun Pace nya si alien kenceng banget keburu yg paling depan udah memimpin sekebon ditambah kompon ban Michelin juga masih susah diprediksi
      rins aja walaupun dia pembalap kencang,kalo start dr belakang malah kepontal2 sampe nenggorin pembalap lain kok biar bs ngikutin grup terdepan
      jadi ane rasa strategi ngintilin terus pembalap saingan dr dekat dan di overtake akhir lap adalah strategi yg paling ampuh di masa MotoGP modern dan suplier ban Michelin ini

    • udah bro liat noh di valencia start ke 2 sengaja startnya jelek ngambil luar turun posisi sampe ke 6.. lah disusul 1 1 sampe juara

  2. Yg jelas, MM sdh projecting & setting goals utk 2-5 thn ke depan..

    Begitu pula HRC. Termasuk opsi regenerasi pembalap di masa mendatang & terutama update riset mesin+sasis.

    Sdgkan outsiders, msh sibuk beropini.. khususnya Abh/abm…

    Beda banget kan??

  3. Era sekarang aturan ketat membuat yang disebut “tontonan” menarik udah sulit. Mau pura2 ketinggalan trus perlahan menyalip yg depan, ya wasalam…ducati aja dibela2in pake holeshot device supaya start gak ketinggalan
    Kalau diperhatikan dulu tuh ada pembalap yg dioverlap…sekarang?? Beda jauh aja teriak2 merengek minta oprek regulasi…minta disamain…yo wes saiki dadi yo ngene iki
    Sayangnya marc hadir dan dibentuk menjadi tokoh antagonis versi rossinetron…ya sudahlah

  4. Dominasi the king memang tak terbantahkan ,sayang jorge pindah dr ducati terlalu cepat disaat dia udh mulai menyatu dg gp18

    Btw baru ini komen lg setelah vakum lama gegara urusan gawe, wkwk alhamdulillah

  5. sampai saat ini belum ada antidot markuses
    walaupun Dovi,Rins,Vin,quar pernah tapi belum konsisten tiap seri tempel tempel markuses

  6. buah dari effort seorang single carry yg sabar farming jatuh bangun buat paham limit motor/ngumpulin item data, + lebih wise ketika in/out war tiap seri (2016-18), “kepleset” di early game (austin 19), tapi setelahnya lebih sabar dan sense war makin tajam sampai konsisten di sepanjang 2019… kalau 2020 MM masih begini, dia sudah seperti bawa Aegis of Immortal dan makin “Godlike”… GGWP

Leave a Reply to Pecinta Balap Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here