TMCBLOG.com – Berbarengan dengan perilisan All new Yamaha NMAX, XSR155 dan WR155, TMCBlog memperoleh 10 menit waktu yang tak terlupakan dari Yamaha Indonesia dan juga dari Monster Yamaha MotoGP untuk bertanya kepada pembalap terbaik Yamaha di musim 2019, Maverick Vinales. Lumayan panjang lebar Maverick menjelaskan jawaban atas pertanyaan TMCBlog termasuk alasan kenapa selama ini ia hanya selalu bagus saat test pra-musim, namun saat musim berjalan, dominasi itu terasa menghilang  . . Cekidot sob :

TMCBLOG : “Setelah membandingkan paruh pertama dan kedua musim, saya melihat perkembangan besar kamu dalam hal performa, terlebih di paruh musim kedua. Bagaimana kamu mengevaluasi musim ini (2019) ?”

MV12 : Well, menurut saya, musim ini (2019) kami sedikit banyak (sama dengan musim sebelumnya) karena saya bisa finish di podium. Normalnya hadir kesempatan bagus saat race. Itu adalah targetnya, karena di awal saya merasa memperoleh feeling bagus dengan motor, namun belum terlalu percaya diri.

Lalu sedikit demi sedikit kami memperoleh kepercayaan diri khususnya di roda depan. Pada akhirnya saya merasa jauh lebih nyaman. Dan mengakhiri musim di posisi ke tiga dimana ini adalah sangat penting, jadi pembalap terbaik Yamaha. Dan akhirnya memperoleh lebih banyak kemenangan.

TMCBLOG : Crew chief barumu (Esteban Garcia), cukup berarti bagimu ?

MV12 : Ya karena menurut saya, saat ini kami membuat team lebih ‘berasa team’, kami jauh lebih dekat, lebih ‘terhubung’ dengan staff Yamaha dari pabrikan. Menurut saya, cara kerja kami lebih baik dari sebelumnya. Lalu saya bisa lebih konsentrasi pada gaya riding saya. Tidak berfikir banyak pada perubahan motor, dan hanya konsentrasi pada diri saya.

TMCBLOG : Saya lihat kamu membangun sebuah pendekatan baru dalam akhir pekan balap. Jumat, Sabtu sepertinya kamu nggak terlalu peduli dengan top speed. Kamu peduli dengan hal lain, race pace, atau ban, bener nggak gitu?

MV12 : Ya saya menyukai fakta bahwa . . akhirnya kami bisa konsentrasi pada diri kami sendiri tidak melihat banyak ke lawan, karena cara terbaik untuk menang adalah meraih semaksimal mungkin dari diri sendiri dan motor. Itu hal maksimal yang bisa di lakukan.

So, Kami normalnya melakukan persiapan balap pertama-tama mencoba mengerti ban. Ban mana yang akan jadi ban (dipakai saat) balap. Dan lalu kami melihat race pace. Namun biasanya, kita tahu, motor kami sangat baik di saat kualifikasi. Selalu di barisan pertama atau pole position. Dimana (ini) bagus untuk awal balap. Lalu saat balapan (kami merasa) sulit di lap pertama, karena itu kami harus meningkatkan (performa) start. Di mana juga itu harus ditingkatkan juga di tahun 2020 ini. Namun akhirnya semua fantastis.

TMCBLOG : Di dua tahun terakhir kami lihat kamu selalu mendominasi test pra-musim namun ketika memasuki musim balap tiba-tiba, sepertinya dominasi itu hilang. Apakah ada masalah dengan tempat test pra-musim? Seperti Jerez, Valencia dan Sepang. Apakah Sirkuitnya tidak mewakili seperti apa sebenarnya saat musim berjalan ?

MV12 : Menurut saya adalah bagus untuk mengerti bahwa ketika test pra-musim, selalu hanya karet (karkas) Michelin yang ada di permukaan track. Jadi gripnya fantastis, jadi grip motor kami pun fantastis. Namun ketika musim berjalan, kami start balap setelah kelas Moto2, di mana hadir karet ban Dunlop (di permukaan track), hal ini banyak mengubah feeling dan mengubah grip di track. Dan motor kami adalah yang paling menderita saat hadir perubahan level grip. Buat saya alasannya itu.

TMCBLOG : Bagaimana dengan karakter sirkuit ?

MV12 : Bukan, Kami tahun ini menang di tarck yang sulit bagi kami, Malaysia, jadi bagi saya alasan utamanya adalah karena kami balap setelah Moto2 dimana karet ban Dunlop hadir di track dan Kami akan sangat menderita. Licin.

TMCBLOG : Bagaimana test pra-musim terakhir di Valencia dan Jerez ?

MV12 : Baik

TMCBLOG : Apakah ini bisa mengilustrasikan bahwa Yamaha siap berkompetisi dengan pabrikan lain di 2020? Dimana Yamaha harus melakukan perbaikan? Top Speed, akselerasi?

MV12 : Menurut saya kami memiliki motor yang sangat kompromistis. Kami cepat di banyak track. Saya rasa sasis Kami fantastis. Top speed kami bukan yang terbaik tapi kami bisa me-manage-nya. dan menurut saya yang terpenting adalah saat ‘start’. Start sangat penting, karena semua Yamaha kehilangan banyak saat start.

Jadi Kami bekerja keras di pabrikan mungkin dengan membuat alat lain khusus buat start. Seperti kompetitor lain, atau sesuatu yang baru. Dan kami akan coba di Malaysia. Menurut saya fokus kami adalah saat start dan jangan terlalu banyak kehilangan top speed.

TMCBLOG : M1 baru. Lin Jarvis bilang mereka memiliki mesin baru dan juga sasis baru. Bagaimana menurut mu?

MV12 : Menurut kami (M1 Baru) sama dengan apa yang telah kami miliki.

TMCBLOG : Dibandingkan dengan motor (2019)?

MV12 : Ya sudah. Sangat sama, dimana ini tuh bagus. Karena mesin ini belum pernah dipakai (sebelumnya) dan dari lap pertama sudah sangat mirip (M1 2019). Menurut saya memiliki banyak potensi. Di Malaysia kami akan memperoleh update. Dari beberapa part baru, jadi kami akan lihat nanti. Kami membalap dengan baik. Fantastis di kedua test, juga kami mencoba di kondisi basah. Dan juga kami menjadi salah satu yang tercepat, dimana ini penting.

TMCBLOG : Sepertinya kamu dan team telah menemukan setup dasar dimana ini bisa dimodifikasi untuk hampir semua sirkuit. Apakah benar begitu?

MV12 : Ya benar.

TMCBLOG : Kapan tepatnya kamu menemukan setup ini?

MV12 : Menurut saya saat di Catalunya . . Ya Barcelona. Kami menemukan setup yang sangat bagus. Saya merasa nyaman dengan ban depan dan menemukan kepercayaan diri. Dan kami bawa setup ini sampai ke akhir musim. Jadi ada track yang bagus dan tidak. Namun normalnya (setup ini) berhasil untuk menang . . mengusahakan kemenangan.

TMCBLOG : Kamu selalu menggunakan kepercayaan dirimu terhadap setup. Sehingga kamu bahkan tidak menggunakan knalpot double barrel dan juga Swing-arm serat karbon. Benarkah?

MV12 : Saya mencoba dua atau tiga kali saat race weekend, di Jumat. Namun buat saya, lebih baik motor standar. Jadi saya merasa nyaman dengan apa yang sudah saya peroleh (sebelumnya). Saya nggak mau menghabiskan waktu untuk mencoba hal-hal baru. Karena saya harus bisa berada di sana, memproleh hasil.

TMCBLOG : karena sudah mempeorleh setup dasar ?

MV12 : Yea

TMCBLOG : Lin Jarvis bilang bahwa mulai 2019 ada banyak perubahan di struktur Yamaha. apakah perubahan ini positif buatmu dan usahamu untuk memperoleh kemenangan?

MV12 : Ya sangat positif. Menurut saya semua revolusi yang dilakukan Yamaha, buat saya positif, saya memiliki lebih banyak kesempatan meraih kemenangan.

TMCBLOG : Dan juga kamu mempeorleh kesempatan rehat musim dingin di Qatar.

MV12 : Ya ya, saya mendapatkan fasilitas dari track ini.

Ada beberapa informasi yang bisa TMCBlog garis bawahi dari 10 menit wawancara dengan Maverick Vinales di atas sob. Yang pertama Maverick mengkonfirmasi bahwa mulai 2019 boleh dibilang pembalap Spanyol ini menggunakan base setup sendiri dan sudah tidak lagi terpengaruh oleh data pembalap Yamaha lain. Bahkan Maverick mengkonfirmasi bahwa ia tidak ingin waktunya terbuang hanya untuk memikirkan part-part baru. Ia hanya mau konsentrasi dengan setup dasar yang telah ia temukan bersama team.

Satu lagi yang menarik, menurut Maverick, Yamaha akan menghadirkan sesuatu yang baru yang berhubungan dengan peningkatan performa Yamaha M1 ketika start . . Apakah ini adalah sebuah holeshot device khusus made-in Iwata, Japan? Kita simak nanti sob . . Silahkan dikunyah kunyah dan semoga berguna.

Taufik of BuitenZorg

50 COMMENTS

    • Kenapa ban dunlop yg dipermasalahkan .. bukan nya semua motor juga sama .. bilang aja kurang berani mencari limit motor ..
      percaya diri kurang =peenakut . . Kalau begini kapan juara dunia nya .. hemm ..

      • @Misba
        klo dibilang kurang ngpush, MV udh ngpush jg (sampai highside pula di PI, cmiiw)…
        kurang percaya diri, dia malah paling pede dengan base setup nya, dan terbukti sbg rider M1 paling konsisten/terbaik…

        problemnya udh dijelasin sendiri sama orangnya, M1 memang paling “sensitif” terhadap perubahan grip ban selama event race…
        masing2 rider punya cara & level mentalitasnya sendiri buat menemukan performa terbaiknya, gak harus menyamakan sama rider lain yg mesti jatuh bangun jg buat menemukan feel terbaik dengan motor…. ✌️

    • pernah nikung di jalanan yg ada bekas ban mobil atau bekas rem
      lu injak ?? itu bakal licin…sperti oli / solar

      apalagi kalau ban buat sering nikung balap yg terkenal lengket di aspal balap…

      • ICU, IMU, Michellin, sekarang Dunlop…
        nunggu kambing lewat….

        Pebalap legend jaman Now itu pebalap yang cepat adaptasi terhadap segala perubahan regulasi yang diminta tim2 yg tidak juara…

        tahu bagaimana cara sesuaikan mental dan gaya balap saat dapat motor baru 2013, motor bermasalah 2016, motor celeng 2017, motor powerfull 2014, motor universal 2018, motor prefecto 2019…

        Kalau motor lemot susah jurdun,
        punya pabrik sebelah…

      • #tono , ya selicin licin nya kan semua pabrikan juga melewati aspal yg bekas moto2 bambang , , , permasalahan nya disitu yg ditanyakan , , , hadeh

      • Yahama beberapa tahun ke belakang (tepatnya sepeninggal Hohe) itu udah kayak hilang arah pengembangan. Udah gitu aja.

        Minta topspeed lah ini itu lah, ngiri Ama kenalpot sijuki lah, ngiri Ama swingarm ngondah dkk (karbon) lah.
        Gak nyadar kalo ujung-ujungnya cornering-cornering lagi yg jadi andalan. Hampir selalu superior Ama pabrikan lain, kecuali di trek kesukaan Marc / nikung kiri.

    • Ya ya ya, aku paham sekarang, sisa ban moto2 tidak punya dampak sama sekali thd rcv, desmo, suzuki aprilia dan ktm, sisa ban moto2 hanya berdampak pada m1 alone, manggut manggut…

      • Cukup masuk akal, buktinya pembalap Yamaha memang kecang saat kualifikasi (dilakukan sebelum Moto2 dan Moto3), tp tetep aja kalah saat balapan (dilakukan setelah Moto3 dan Moto2).

  1. Yang pasti part baru tersebut ada embel2 smart nya dan akan diklaim penemuan baru oleh beberapa komengtator disini wak

  2. Saya harap wak haji wawancara si Kakek Legend Sugiono, kapan pensiun dan tentang menghambat pembalap muda yg ingin masuk d fucktory Yamaha

  3. Pendapat saya MV juga terpacu karena fabio kencang. Kasi dia topspeed tambahan lagi 5km/jam. Bakal jd lawan MM jg. Eh fabio juga.

    • adat istiadat yamaha itu tdak prnh mau merubah ssuatu scra mendadak, mereka(yamaha) mngembangkan motor secara bertahap. andalan mereka itu di tikungan, masalahnya honda jga sudah memecahkan masalah soal di tikungan+topspeed sudah stara dngan ducati.

        • berarti permasalahannya tinggal membuat motor yg jadi lebih jinak yg jadi PR
          soal speedcorner,power,acceleration,agility udah di centang dalam wishlist,
          braking (keknya ini juga msih aga kurang karena masih sering dikeluhkan)

        • #prabu _ nah pertanyaan kamu bagus mas bro ..
          kenapa hanya marc yg bisa menjinakan ?
          Jawabannya simpel , karena dia sudah tau bagaimana cara menjinakan ekekeke ,,,

          Berrti rcv bukan sulit untuk dijinakan tp cara nya aja yg hanya marc yg tau .. kayak m1 diawal musim kakek lejen dan mv mengeluh spin ban belakang dll , , ketika quarta yg masih belajar naik m1 pertama belum mengerti tp diparuh musim dia sudah menemukan cara cepat naik m1 dan kenapa mv dan mbah lejen alasan spin ban g kelihatan lg dan bisa cepat, .. nah seperti itu lah kira2 penjelasannya ..

    • Saya rasa speedcorner honda blm bs dekatin yamaha,bahkan dibawah ducati. Topspeed bisa dkatakan setara ducati. Karena MM yg brani late breaking dan sleding sebelum masuk tikungan yg membuat seakan bisa tandingi speedcorner yamaha dan gaya sleding dan brani nikung paling rendah yg bs bikin mengeluarkan puncak topspeed setara ducati. Padahal pembalap lainnya tak brani lakukan itu,ini murni krn skill MM. Tapi ada tapinya asal gak dlosor cedera lagi karena kedua bahu dah operasi.

    • Siap nanti saya omongin ke team factory biar di tambah juga cc nya jd 1055cc khusus buat si biru mudah”an di terima dordor krn sprtinya hnya dgn 1055cc lah mv bisa kencang sip?

  4. Device baru untuk start seperti pabrikan lain? Kalo yg begini boleh dibilang “ngekor” gak ya?

    Wkwkwkwk just kid…
    Heran sama fb yg selalu bawa-bawa istilah “ngekor”
    Kalo ada first mover tanpa ada follower ya teknologi ga bakal berkembang

  5. Di Interview Grid Oto Maverick mengatakan M1 dengan desain ram air yg lebih besar lebih kencang dibanding ram air normal. Tp tidak yakin kencangnya apakah dari bentuk ram air atau dari perubahan mesinnya.
    Apapun itu akan sangat menarik melihat M1 lebih kencang dibanding musim lalu, biar ga dikatain komentator “embarased” atau “humiliated” lagi. haha

  6. Kalau gitu khusus Ya hama kasih aja Dunlop. Perasaan bukannya makin banyak bekas ban grip makin bagus? Okelah mungkin ada beda material karet, makanya kasih aja Dunlop biar gak usah kambing hitamin kelas penduduknya. Tapi gw yakin masalah ini bukan karena ban, justru lebih ke sasis Ya hama. Kalau trek harus bersih bukan motor balap namanya tapi motor turing.

  7. sepertinya virus microphone telah menjangkiti mv12.
    apakah akan ada raja baru microphone
    apakah teknik tendangan tanpa bayangan ikut menular

    #opini

  8. Banyak user2 t*L*L disini, dikasih tau faktanya cmn bisa aiueo… udah kbnykn haters nih yahaha. inget ya cil lo itu cmn ngandelin keyboardlu doang sebagai kepanjangan c0c0t lu, in RF lo itu NOLEP… dikasih tau realnya dilapangan pasti balesannya MIC dan MIC… Denial akut..

  9. Semoga nanti Moto2 Moto3 pake Michelin, jadi di trek akan hanya ada sisa karkas yang sama. Ntar mo ngarang apalagi dia ini?

Leave a Reply to Baginda Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here