TMCBLOG.com – Pada era dimana elektronik sangat dikendalikan oleh regulasi penyelenggara MotoGP, maka kita bisa temukan banyak persoalan-persoalan dari motor yang tidak mudah dicarikan solusinya. Jika satu motor dirasa kurang top speed-nha, saat motor tersebut dikail lagi potensinya, maka biasanya akan ada ‘side-effect’ yang akan menerpa motor tersebut secara paralel. Dan di masa lalu, side effect ini bisa dengan mudah dikendalikan oleh elektronik In-House. Lah sekarang? Permasalah-permasalahan dinamika motor tidak dapat dengan mudah dan cepat dicarikan solusinya dengan hanya bermodalkan setup elektronik Magneti Marelli, butuh pendekatan lain terutama di part-part fisik yang secara regulasi bisa diubah-ubah sepanjang musim berjalan seperti misalnya saja sasis, swing-arm, dan yang sedang hot dibicarakan saat ini . . Flywheel ( roda gila )
Fly Wheel ini ditempatkan sejajar dan berputar dengan arah yang sama dengan putaran dari crankshaft (kruk as). Secara umum, flywheel ini fungsinya secara umum adalah sebagai ‘penyimpan energi’ dimana saat berputar, flywheel akan menghasilkan Inersia (kelembaman) putaran (rotational inertia) yang berguna agar mesin terus menerus bisa berputar dengan cara membantu gerakan piston ke atas . . Soal inersia adalah contohnya saat kita ngebut dan ngerem maka tubuh kita akan lembam (malas) untuk berubah, makanya nunduk terus maunya maju . . Nah ini flywheel yang berputar akan lembam (malas) untuk diam, maka ia akan maunya mutar terus.
Tentu ada fungsi lain dari flywheel, namun dari penjelasan di atas adalah pada era di mana solusi bisa saja dicari dari sesuatu yang bersifat mekanis, maka variasi bobot dari flywheel bisa menjadi salah satu jawaban permasalahan karakter motor di tiap track secara menurut Aprilia, regulasi flywheel lebih longgar karena memang tidak dikendalikan (dikontrol).
Ini menarik karena boleh dibilang dalam disiplin balap motorsport roda dua, paling tidak TMCBlog baru menemukan MotoGP saja yang merasa detail seperti flywheel ini ‘sesuatu banget’ , WSBK sendiri sampai saat ini belum pernah TMCBlog dengar memperhatikan persoalan flywheel ini sob.
Nah masalahnya motor-motor di grid MotoGP saat ini terbagi dua jenis mesin berdasarkan penempatan flywheel-nya yakni pabrikan yang menempatkan flywheel di luar crankcase seperti Ducati dan Honda dan pabrikan yang menempatkan flywheel di dalam crankcase seperti Yamaha dan Suzuki. Buat Yamaha dan Suzuki mereka mau nggak mau harus menentukan dimensi, bobot dan detail dari flywheel semenjak awal musim dan tidak dapat diganti-ganti walaupun flywheel adalah part yang sebenarnya boleh digonta-ganti oleh regulasi.
Yes karena buat Yamaha dan Suzuki ada regulasi lain yang mengungkung mereka yakni point 3.D pasal 2.4.3.3 yang berbunyi ” the crankcase cannot be opened (e.g. the crankcase halves are wired together) ” .. Terutama buat pabrikan tanpa konsesi seperti Yamaha dan Suzuki. Dan jika ngeyel membuka maka baca deh regulasi selanjutanya: ” Breaking or removing the seal or wiring without supervision by the Technical Director or staff will be deemed to be “engine rebuilding” and engines with broken, tampered with or missing security seals will be treated as a new engine in the allocation ” Dan ini penaltinya berat sob sampai kepada diskualifikasi dari starting grid.
Nah saat MotoGP sudah sampai pada hal-hal kecil bisa memberikan perbedaan di track, maka penempatan flywheel di luar crankcase sehingga membuat teknisi tidak perlu harus mendobrak regulasi untuk mengganti flywheel adalah salah satu solusi jitu untuk melakukan variasi set-up motor yang adaptif terhadap karakter dari sirkuit. Dan buat Yamaha ini bisa jadi pembeda. Mungkin saat setahun-dua tahun yang lalu saat Yamaha diterpa permasalahan kesalahan penentuan crankshaft mass, kalau saja flywheel ada di luar crankcase maka teknisi bisa pakai flywheel buat meng-counter isu tersebut . . ( jaaah kenapa jadi gabung ke bani andai andai sih ? 🙂 . . .
Taufik of BuitenZorg
Joz
mungkin yang dimaksud bukan flywheel tapi rodagigi drive, di mesin moderen sekarang sangat jarang mesin pake flywheel, hanya mesin diesel satu silinder dua langkah yang biasa digunakan di traktor bajak sawah ato mesin perahu kecil
kenapa mesin inline harus flywheel didalam wak ? apa ga bisa buat diluar ?
Biar dimensi engine nya gak lebar banget… secara jika didalam aja sdh ckup lebar dibanding mesin v..
Mesin inline 4 silinder sebenarny bisa saja pakai flywheel diluar mesin, tpi resiko ny bisa bikin pembalap tidak nyaman krna mesin inline4 lebih lebar kesamping(kruk ass ny lebih pnjang) karna pistonny sejajar 4 buah. Sedangkan mesin v4 lebih kompak mesinny krna mesin v4 walaupun sama” 4 silinder nmun silinderny pisah yaitu 2 didepan dan 2 kebelakang dan jelas ini bisa memangkas dimensi mesin kesamping(atau kruk as ny lebih pendek) sehingga ada ruang lebih untuk penampatan flywheel d luar mesin
?,,
Kebetulan atau membuat lebih mudah V diluar I didalam?
Di lintasan balap lokal udh sering main flywheel dengan istilah “papas/papras magnet”.
Maap kita agak jadul, soalnya dulu kalo mau bangun RX King banyak yg pake flywheel/magnet Yamaha YZ125.
Bani bani…. Kini kau berhasil di sebut sebut oleh wak haji?
Nambah flywheel di luar berarti dirtribusi massa crankshaft juga berubah dong. Kira kira besar gak pengaruhnya ke kelincahan motor? Distribusi massa crankshaft berubah, apa juga berpengaruh ke efek giroskopiknya? Terutama saat mengubah arah motor
yamaha dan suzuki memakai basis mesin inline 4 silinder sejajar, mau tidak mau penempatan flywheel yang paling efektif adalah didalam crankcase atau tepatnya di tengah2 kruk as untuk mencapai keseimbangan paling maksimal dengan distribusi bobot paling minimal. berbeda halnya dengan basis mesin v yang lebih compact penempatan flywheel bisa dilakukan di luar crankcase…
Btw mengutak atik flywheel bukanlah sesuatu hal yang baru didunia balap, sekelas balap tarkam pun sudah terbiasa dengan hal tersebut seperti memapas / mengganti mangkuk mangnet yang lebih ringan merubah derajat balancer dsb
Oh ternyata ducati,ktm dan honda diuntungkan dgn bisa setel ini ya sesuai karakter sirkuit. Suzuki dan yamaha yg disirkuit bykn stop n go kwalahan bs pasang ini jg biar lbh kompetitif.
Hal kecil yang berdampak besar yaitu ini. Semoga suzuki yamaha, taruh diluar juga biar bisa disetel tiap sirkuit yg berbeda.
Semoga perangkat elektronik dan softwarenya dikembalikan lagi menggunakan buatan pabrikan sendiri
Benar benar prototipe…
Single ECU dan Software adalah cara untuk membungkam ECU Asimonya Honda
Soalnya jika murni prototipe dan bebas maka gak mustahil Honda bakal nelurin V4 Oval piston plus otak Asimo kalo dah gini pabrikan lain dapet apa?
yamaha dan suzuki memakai basis mesin inline 4 silinder sejajar, mau tidak mau penempatan flywheel yang paling efektif adalah didalam crankcase atau tepatnya di tengah2 kruk as untuk mencapai keseimbangan paling maksimal dengan distribusi bobot paling minimal. berbeda halnya dengan basis mesin v yang lebih compact penempatan flywheel bisa dilakukan di luar crankcase…
Btw mengutak atik flywheel bukanlah sesuatu hal yang baru didunia balap, sekelas balap tarkam pun sudah terbiasa dengan hal tersebut seperti memapas / mengganti mangkuk mangnet yang lebih ringan merubah derajat balancer dsb
Dgn melihat kompetitor teratas yg sudah mengaplikasi fly wheel luar yg mungkin bebas diutak-atik sesuai kebutuhan, disini mungkin idealisme Y & S sedang diuji apa akan memaksa membuat fly wheel luar di mesin i4 dgn resiko dimensi mesin jd lebih lebar atau ikut2an membuat mesin V4 dgn Fly wheel luar.
Setelan steering dampernya harus jozz juga, kalo tidak motornya gak karuan nanti handling setangnya.
habis ngerubah mesin karena perletakan flywheel, keluar regulasi baru yang tidak membolehkannya..wkwkwkwk
Andai saja saya komen pertama
Liat liat di web web luar , katanya steering damper nya marc ada gara2 ini wak buat ngaver tu motor biar g goyang2 dombret .. apakah sehebat itu efek nya sampek motor kena imbas ,
Steering damper salah setelan sedikit saja ban depan bisa ngesot.
motor2 korekan saja banyak yg memodif flywheel lho. kebanyakan menambah bobotnya biar seimbang dgn power mesin dan karakter trek. drag race dan road race itu bisa beda bobot flywheelnya.
road race kalo sirkuit panjang biasanya pake magnet yg agak berat, kalo sirkuit dadakan alias pasar senggol pake magnet ringan
Salah satu aspek kenapa mesin inline 4 gak bisa menaruh fly wheel di luar crank case apa karena dimensi mesin Inline 4 itu sendiri?
Apa lebar mesinnya udah mentok gak bisa di tambah 10 cm mungkin untuk flywheelnya itu sendiri …
mantap, dibuatkan artikel sendiri…..|
flywheel biasanya istilah di roda 4… tapi lama2 turun ke roda 2 juga wkwkwkkw