TMCBLOG.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Putuskan : Kendaraan Listrik bebas Bea Balik Nama (BBN). Yap Sob adalah sebuah keniscayaan bahwa cepat maupun Lambat Kendaraan Listrik (EV) akan menyapa Kita termasuk Juga Para Pengguna Kendaraan bermotor  roda Dua ( sepeda motor ). Tidak juga di pungkiri bahwa Regulasi akan memiliki peran penting dalam akselerasi Kendaraan Listrik ini Untuk Bisa melakukan penetrasi di Indonesia, Salah satunya adalah Pajak. Dan baru baru ini Melalui Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta No 3 Tahun 2020, Peraturan baru mengenai Pajak Kendaraan Listrik pun resmikan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menandatangani Peraturan Tersebut per tanggal 3 Januari 2020 dimana isinya adalah : kendaraan bermotor Listrik Berbasis baterai ( Battery Electric Vehicle ) atau yang selanjutnya disebut KBL Berbasis Baterai memperoleh Insentif berupa pembebasan atau Tidak dikenakan Pajak bea Balik Nama. Dan peraturan ini berlaku selama selama 5 Tahun mulai Tanggal yang diundangkan sampai 31 Desember 2024.

Untuk Sobat Ketahui Pajak bea Balik Nama Biasannya dibayarkan Konsumen di awal Pembelian Kendaraan bermotor . Dalam Surat peratruran, tmcblog copas aja deh ya : Yang merupakan pajak atas penyerahan hak Milik kendaraan bermotor sebagai akibat perjanjian Dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi Karena jual beli, tukar menukar, Hibah, warisan atau pemasukan ke dalam badan usaha.

Patut dicatat, hanya kendaraan yang murni digerakkan dengan listrik yang bisa mendapatkan insentif tersebut sementara yang menggunakan Kobinasi seperti kendaraan Hybrid Tidak mempeorleh insentuf  “Kebijakan ini tidak berlaku untuk jenis kendaraan hibrid ataupun kendaraan semi-listrik. Jadi hanya kendaraan bermotor yang 100 persen menggunakan listrik berbasis baterai, Pemprov DKI menjadi pemerintah provinsi pertama yang mengeluarkan peraturan pembebasan pajak BBNKB ” Begitu Kata Pak Anies Baswedan

Karena BBN menajdi salah satu variabel penting dalam Penentuan Harga On-The Road, maka Logikanya dari 2020 sampai 2024 Harga On The road dari kendaraan bermotor listrik di Jakarta juga Terkoreksi  . . Namun sampai saat ini tmcblog belum mendengar respon Official dari Pihak produsen dalam menanggapi hal ini. Namun beberapa Pelaku dunia usaha Industri EV secara un-official mengatakan bahwa ini adalah salah satu Unjuk keberpihakan pemerintah daerah dalam mendukung Akselerasi penetrasi penggunaan Kendaraan Listrik.

Taufik of BuitenZorg

56 COMMENTS

    • Tujuan pemprop DKI bikin aturan ini biar masyarakat beralih menggunakan kendaraan ramah lingkungan atau zero emisi, tentu kita masih ingat beberapa bulan lalu ketika DKI Jakarta dinobatkan sebagai daerah dengan polusi tertinggi, kebijakan ini salah satu cara yg ditempuh pemprov selain menambah rute & jumlah kendaraan umum.

    • sepeda listrik aja …bebas segalamya …model matic tp jgn odong2x …. motor listrik yg sekuat matic termurah ngk ada ….masih mahal walau gratis ngk akan mau orang ….bayar pajaknya ngk guna n terasa

    • mantep nih, tp klo bs seharga matic biasa aja… namun kecepatan n jarak tempuh ±100km. laris dah. gesit kec d turunkan, viar new kec tdk terlalu wow. jd agak berat klo mau bersaing dgn motor BBM. mhkn mmg blm ada yg bisa menjangkau kesana krn berbagai hal

  1. Mending fasilitas umum dibanyakin. Terutama sepeda. Klo bisa tdk ada kendaraan bermotor milik pribadi di pusat kota. Hanya ada kendaaran bermotor umum dan sepeda. Itu baru joss. Tapi sebelum kesitu, dibenahi dulu fasilitas umum nya.

    • Yang ada harusnya parkir yg di naikin. Diluar negeri orang pikir dua kali bawa kendaraan karena parkirnya muahal. Jadi klo ada orang dari luar kota mo ke kota naik angkutan umum aja. Ga nambah macet

      • Urusan parkir
        Boleh ajah d naikin
        Tapi dengan catatan
        Parkir untuk pengguna angkutan masal (busway, krl, mrt dll) digratiskan, selain itu monggo dinaikan.
        Kenaikan biaya parkir di bisa dijadikan subsidi siang buat biaya oprasional pengelola parkir Gratis.

  2. Wah wah wahhhhhh perlu diinvestigasi ini. Jangan jangan ada main mata meloloskan aturan agar dapat kemudahan. Jangan sampai BLBI terulang, jangan sampai LGCG terjadi lagi.

  3. Kebijakan yg cukup positif dari pada tidak ada sama sekali. Dukungan ke arah kendaraan umum sudah difasilitasi secara bertahap dari jaman Bang Yoes. Ada transjak, ada MRT, lalu sekarang angkot bayar pake kartu. Oh ya, ada KRL juga.
    Semuanya selalu penuh sesak di jam sibuk.

    Mobilisasi kendaraan kecil ini suka tidak suka sangat berpengaruh ke perputaran uang yg cukup besar. Bagus jika regulasi EV memihak rakyat.

    Anyway, ini sangat positif demi menanggapi issue polusi di Jakarte.
    Tidak perlu selalu menilai negatif.

    • Ane bantu jawab bro
      Opini pribadi ya
      Kalo bahaya konsleting bila terjadi banjir kemungkinan gak bahaya (kesetrum) karena menggunakan arus DC sekitar ±50volt masih aman. Bahaya lebih ke kerusakan unit itu sendiri karena terendam air banjir.
      Kendaraan listrik lebih ke bahaya batre meledak bahkan terbakar salah satu penyebabnya adalah over heat & over charging Pada batre.
      Untuk Kasus over charging salah satu contohnya Kasus kebakaran moto-e tahun lalu. Untuk Kasus over heat Misal Pada saat jalan (cuaca panas extrim) belum pernah Saya dengar.

  4. Ya jebol aki nya sama kaya aki motor , klw nyetrum bocor ya kaya ikan distrum tuh orang ….abis strum baru bisa diangkat

  5. bagus ada gerakan, daripada tidak ada gerakan tapi kenceng komennya.
    sekarang sudah tidak jamannya lagi logika terbalik, kebijakan yang baik jangan dilihat orangnya, tapi kebijakannya.
    rakyat negara ini mudah terpengaruh, padahal negeri yang kuat karena persatuan, bukan perseteruan !

  6. Setuju tdk setuju. Tp inilah pintu gerbang menuju akhir masa technology… Jika di amati mungkin tdk sampai 20th lagi semua kendaraan atau pasilitas apapun tergantung dengan listrik.

    Jika di contohkan.. Perkembangan ponsel hanya perlu waktu 16th.. Technology hp bisa secanggih sekarang ini sampai layar bisa di lipat?…

    Bagaimana ya nasib kita kedepan.. Sebagai contoh.. Beberapa bulan kebelakang.. PLN ada gagguan.. Dan listrik padam beberapa hari di area DKI jabar banten.. Semua panik.. Apalagi yg membutuhkan listrik. Untungnya kendaraan masih menggunakan bensin?.

    Anyway.. Usaha paling cemerlang untuk masadepan adalah listrik.

    Pekerjaan paling banyak dicari dimasa depan adalah engineering.

    Salam.

    • Ngomongin listrik, jadi inget berita2 orang yang tiba2 lenyap setelah bikin pembangkit listrik sendiri, kalo gw penganut konspirasi, gw bakal menyimpulkan ini terjadi karena konspirasi penyedia listrik di seluruh dunia. Karena gak cuma satu negara yang ngalamin, banyak warga negara yg bisa ciptain pembangkit listrik sendiri yang tiba2 lenyap, atau diberitain bunuh diri, kerampokan, dll. Kemudian di tempat tinggalnya gak pake lama dipasang aliran listrik. Googling aja, gw udah ngamati ini sejak era 80an masih sd rajin2nya baca koran…

        • Yang jelas ga boleh ada anak bangsa yg buat kendaraan listrik sendiri. Ntar dihadang dgn segala cara… Ga lulus uji emisilah dll… WTF

          Kendaraan listrik kudu impor, biar ada cuan mengalir dari sana sini. Pabrik baterai harus mereka yg bikin. Kalo ada yg mau bikin sendiri, dihambat dgn segala cara. Giliran kalo bisnis mereka dihadang Eropa, minta subsidi negara trilyunan. Negeri para bedebah

    • Ya memang kasus seperti itu sering terdengar.. Tp entah kemana kelanjutannya.. Yg saya dengar terakhir adalah penemu mesin pembuat BBM dari limbah plastik, dan pernah mendapat ancaman sampai pembunuhan.. Tp pemberitaan itu hilang entah kemana.

      Sebetulnya contoh yg paling sederhana adalah “penambang” minyak/ emas.
      Meskipun kita menambang di tanah sendiri dengan sistem tradisional pasti di juluki “penambang ilegal”… Ya begitulah peraturan mereka buat.. Perorangan pasti di jegal dari semua sisi.. ?

  7. Tujuan pemprov DKI bikin aturan ini biar masyarakat beralih menggunakan kendaraan ramah lingkungan atau zero emisi, tentu kita masih ingat beberapa bulan lalu ketika DKI Jakarta dinobatkan sebagai daerah dengan polusi tertinggi, kebijakan ini salah satu cara yg ditempuh pemprov selain menambah rute & jumlah kendaraan umum.

    Ente mah bisanya nyinyir aje, giliran polusi udara tinggi ente juga ikut nyinyir, emang susah kalo hati udeh dengki

  8. artinya motor listrik tetap ada plat nomor atau gmn wak? masih blm faham . Lumayan minat soalnya pengalaman beli selis u/ istri anjem anak sudah 2 tahun hasilnya sangat efisien. pengen upgrade ke motor e

  9. Ketinggalan ente ngomong begituan. Ini kebijakan yg bagus. Secara kendaraan listrik seolah olah jadi musuh bersama oleh pemimpin sebelumnya. Sampe sampe kendaraan listrik gagal lulus uji emisi. Kan help. Kalo perkara kendaraan umum mah udah dari kapan tau berjalan. Tinggal kesadaran masyarakat nya aja. Ganjil genap aja masih banyak yg kena ciduk, malah nambah kendaraan, bukan nya beralih ke umum

  10. padahal F1 malah akan beralih ke mesin 2T ketimbang pakai mesin listrik,Krn 2T lebih ramah lingkungan daripada mesin listrik

  11. sepertinya masih sulit masyarakat beralih ke motor listrik, harga mirip2 dengan mbit tapi performa memble cuma bisa 60km/jam, jarak tempuh 58km sekali charge, selain itu harga replacement battery nya mahal bengat. mungkin kalau ada motor listrik max speed 100 km/jam harga mirip2 skutik, jarak tempuh jauh, dan replacement battery nya cuma seharga aki motor, mungkin orang akan lebih banyak yang mau beralih ke motor listrik.

  12. Saya kira pembebasan BBN saja belum cukup. Harga harus ditekan serendah-rendahnya jika ingin kendaraan listrik diterima masyarakat luas.

    Faktor lain seperti waktu charging juga punya efek signifikan. Orang seperti saya tidak akan rela kehilangan banyak waktu untuk isi ulang daya baterai. Jadi sistem swap baterai harus digenjot supaya cepat terealisasi.

    Satu lagi hal yang paling penting ialah… seluruh kendaraan dinas pemerintah dari pusat sampai tingkat kelurahan harus semuanya menggunakan tenaga baterai. Barulah nanti masyarakat akan meniru.

  13. sempet ingin beli viar new Q1, tp sy nunggu keringanan, skrg sdh ada tp batu d jakarta.
    sama slebor depan viar yg kegedean, gak suka…

Leave a Reply to SEN Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here