TMCBLOG.com – ‘Yamaha Empire’ bersatu guna meruntuhkan hegemoni Marc Marquez dan Honda RC213V. Ungkapan di atas sepertinya tidak terlalu berlebihan, in fact terlihat Yamaha siap banget di MotoGP 2020-2021. Yes, fenomena ini lah yang disuguhkan kepada kita dalam sepekan terakhir. Yamaha memulai segala Silly Season dengan begitu cepat. Dimulai dari konfirmasi untuk mempersenjatai semua pembalap team satelit Petronas Yamaha SRT dengan senjata yang ‘kongruen’ dengan senjata pembalap tim factory Monster Energy Yamaha. Dilanjutkan dengan rencana proses suksesi regenerasi Valentino Rossi dengan Fabio Quartararo yang dimulai 2021, mempertahankan Maverick Vinales sampai akhir 2022, sampai berusaha untuk mengembalikan kejayaan masa lalu dengan menunjuk Jorge Lorenzo sebagai test rider.

Dan sekali lagi TMCBlog bergumam dalam hati. . Ini benar-benar sebuah pergerakan sangat dahsyat dari Yamaha untuk mempersiapkan sistem internal sebaik mungkin guna meraih ‘kejayaan yang hilang’ semenjak tahun 2015 yang lalu. Jika dilihat dari sudut pandang kesiapan sumber daya manusia lebih tepatnya ke struktur pembalap, boleh dibilang kombinasi yang sedang disusun oleh Yamaha ini merupakan kombinasi yang cukup lengkap dan kuat yang bahkan dimulai lebih dini, dari musim 2020 ini.

Vinales dan Quartararo layaknya dua pembalap paling potensial mengalahkan Marc hadir di atas Yamaha M1 yang memiliki support dan level sama persis. Jika dilihat dari point klasemen 2019, maupun hasil empirik dari apa yang pembalap lakukan di track, sepertinya banyak orang cukup setuju bahwa kombinasi ini adalah kombinasi paling potensial saat ini. Bahkan legenda hidup Motor GrandP rix, juara dunia 15 kali Giacomo Agostini pernah menjawab dengan tegas via GPOne bahwa jika ia disuruh memilih antara Fabio Quartararo dan Maverick Vinales maka ia akan memilih untuk mempertahankan keduanya dalam satu team.

Kondisi market persiapan 2021 pun memperlihatkan value Maverick dan Quartararo naik secara signifikan. Ducati sendiri menempatkan keduanya dalam Top Wish-List belanja pembalap mereka untuk tahun 2021. Kita saja sebagai enthusiast MotoGP biasa bisa mencium gelagat ini, apalagi Yamaha coba, namun mereka sepertinya selama ini lebih memilih silent, memilih jalur gerilya dengan satu tujuan, secepatnya mengamankan dua asset penting ini. Tanpa banyak bicara, tiba-tiba hanya dengan gap waktu tidak sampai sehari Yamaha mengumumkan line-up dua seat di team factory mereka untuk 2021 dan 2020.

Valentino Rossi masih setahun lagi di Monster Energy Yamaha. Legenda hidup MotoGP ini masih membersamai Yamaha dan ini penting buat market pembalap dan tentunya development motor, secara pengalamannya sudah banyak banget. Jika kita melihat pemberitaan setahun terakhir, woro woro regenerasi Valentino ke pembalap yang lebih muda sebenarnya sudah kentara, tetapi memang menurut TMCBlog Yamaha berhasil secara smooth melakukan proses ini dengan harapan Vale tidak merasa ‘tersinggung’ sehingga tujuan jangka panjang Yamaha dimana Vale masih terus mau berkolaborasi dengan pabrikan Iwata ini apapun yang ia pilih pasca suksesi nanti bisa terus berjalan. Win win Solution.

Kalo mau dingat-ingat, sebelum ini secara tidak langsung Lin Jarvis bilang Yamaha sepertinya sudah tidak terlalu memaksakan target yang muluk-muluk terhadap Valentino Rossi, kesannya memang mengarah ke Yamaha sudah tidak terlalu menumpukan masa depan mereka ke pembalap yang identik dengan warna kuning kuning stabilo ini. Lin memilih kata yang cantik yakni level ketergantungan Yamaha terhadap Rossi sudah berubah. Pernah baca hasil interview Manuel Pecino dengan Takahiro Sumi? [Kapan-kapan kita bedah ya]. Dalam interview panjang yang dilakukan Manuel ketika GP Phillip Island 2019 tersebut mayoritas Sumi-san membicarakan soal teknis mengenai Vinales dan Quartararo. Rossi sangat sedikit banget ia bahas. Udah mulai tanda-tanda kan?

Dan ke-terkejut-an kita semua terhadap akselerasi Silly Season yang dilakoni Yamaha ini kian lengkap saat pabrikan garputala ini juga mengumumkan hadirnya mantan pembalap yang pernah memberikan mereka 3 titel juara dunia dan disinyalir bisa menjembatani era milenial ala Quartararo dan Vinales dengan era old school Rossi  . . dialah sang paduka Jorge Lorenzo.

Berbasiskan sejarah hubungan panas Rossi-Lorenzo sebelum tahun 2010, ada sedikit riak spekulasi liar pengamat yang mengatakan bahwa Lorenzo mau menerima ajakan Yamaha karena tahu akan ada suksesi Rossi. Jujur walaupun butuh konfirmasi ke Jorge langsung, TMCBlog rasa hal ini kayaknya terlalu berlebihan karena yang pertama Rossi sendiri yang pernah secara terbuka merekomendasi sosok Jorge untuk membantu pengembangan Yamaha M1. Dan yang kedua, saat Jorge bekerja nanti ia bekerja untuk memperkaya data pembalap-pembalap penunggang Yamaha M1 2020. Termasuk Rossi juga.

Lorenzo tidak disangkal adalah soul-nya Yamaha M1. Dengan style Butter-Hammer ia disinyalir adalah pembalap yang memiliki gaya balap paling klop dengan Yamaha M1 so-far.  Bisa dibayangkan bahwa walaupun kuatnya rasa nge-fans Fabio Quartararo kepada Valentino Rossi, namun mengenai soal mengemulasi gaya balap, tetap Jorge Lorenzo lah yang ia pilih menjadi role model. Dan bahkan sosok seperti Johann Zarco Pun telah lebih dahulu melakukan hal yang sama dengan Quartararo ketika dulu awalnya naik Yamaha M1 di team Tech-3. Satu lagi value dari Lorenzo, ia adalah salah satu sosok rider developer.

Ok dimulai dari reformasi management di awal tahun 2019 dengan hengkangnya Tsuya-san disusul oleh pindahnya Kouichi Tsuji ke divisi mesin boat dan digantikan Hiroshi Ito membuat pemikiran Takahiro Sumi yang berdarah muda, memiliki gaya berfikir milenial, progresif revolusioner hadir mewarnai pabrikan ini. Setelah manajemen hadir refreshment di line-up pembalap seperti yang sudah kita bahas di atas. Setelah dua hal di atas dilakukan, tentunya hal terakhir adalah soal mesinnya itu sendiri. Ketika Takahiro Sumi ditanya apakah inline-4 masih cukup bisa bejaban melawan mesin V4, Sumi menjawab bahwa walaupun Yamaha M1 kalah di performa straight, namun Yamaha masih berfikir bahwa V4 bukan satu-satunya jawaban untuk mengail Top end power.

Oleh karena itu menatap musim kompetisi MotoGP 2020, Yamaha juga terlihat sangat serius menangani mesin inline-4 mereka. Divisi elektronik makin tambah kuat dengan kehadiran ahli elektronik Ducati Pramac yang cukup familiar dengan sistem Magneti Marelli. Marco hadir di divisi elektronik khusus yang diketuai oelh Michele Gadda. Kalau ini belum cukup, Yamaha pun akhirnya memutuskan untuk kembali menggunakan jasa dari sosok Kazuhisa Takano yang dahulunya adalah ahli sasis Yamaha M1. Takano ini menurut Lin Jarvis merupakan the best guy with experience that was available.

So apa yang dilakukan Yamaha ini seperti sebuah paket lengkap. Mereka mereformasi semua lini mulai dari top-end management, line-up pembalap, sampai pada hal teknis engineer. Adalah logis jika memperkirakan MotoGP 2020 akan berjalan sangat berbeda di kubu Yamaha, We will see..

Taufik of BuitenZorg

101 COMMENTS

    • “Buat rencana mu, Jika tidak kamu hanya akan menjadi rencana orang lain”.
      Great job yamaha. Semoga bisa semakin didepan. Komposisi ini secara teori di atas kertas sudah komplit dan seimbang. Jika mengambil istilah yg banyak dipakai di sepakbola. “The Dream Team”. Tinggal implementasi dilapangan yg butuh pembuktian.

      Pergerakan Rossi, Menurut gue perubahan tim manager rossi diambil dari VR46 team yg minim pengalaman di motoGP, jelas bukan gaya Rossi, dan bukan untuk cari juara, tetapi persiapan dia pensiun, untuk membangun tim VR46 di motoGP. Tinggal acc dorna dan slot yg bisa di pakai. Apalagi dorna juga masih butuh Rossi buat booster narik penonton

  1. Memang klo mau menang, ya hrs berani out of the box.
    Tinggal produk ymh dsini, buang pelk legendaris mio, masukin qbix atau bikin skutik entry level & skutik retro dr basis sasis freego.

  2. dan nanti apabila jika pada klasement akhir 2020 poin simbah lebih tinggi dari keduanya (MV & FQ) , apa yg akan di lakukan yamama wak ji?

  3. Wah,bisa menghentikan nuklir juga nih
    MX king bisa ngalahin rocket,mt25 nya bisa manjat gedung vertikal,Jupiter Z bisa hancurkan jembatan dalam sepersekian detik,Mio Z nya bisa mengangkat beban beras seberat 2 ton,dan YFR nya bisa menghentikan nuklir
    Lengkap sudah
    We Can rule the world

  4. biarkan Paduka Raja Yang dipertuan Agung His Excellency Hohe Hoheho yg “memahat” kembali M1 menjadi sebuah masterpiece…

  5. Semoga GP 2020 lebih menarik, MM93 juga pernah dikalahkan artinya Yamaha, Suzuki & Ducati berpotensi bisa kembali mengalahkan MM93 di sirkuit favorite masing2 berharap kuncian gelar jurdun bisa di seri terkhir biar semakin seruu.

  6. Tp perlu di ingat,rossi yang notabenenya jauh lbh paham seluk beluk M1 dia tidak berkutik sekembalinya dari ducati,bahkan kl di perhatikan rossi sprti kebingungan memahami M1 nya,ini yang di khawatirkan dari jorge,sekembalinya dia dari ducati dan honda apakah dia masih punya chemisitry lagi dengan M1? Atau yamaha mau mengulangi segala sesuatunya dari nol??
    Kita liat saja kl 2020 hasilnya masih zonk lebih baik buang semua pembalapnya dan ambil yang bener² fress dari moto2…

    • Saya rasa masih. Lihat saja quartararo musim lalu yg pkai m1 2019 dan role modelny tetap ngambil dri jorge lorenjo yg terakhir pkai m1 thun 2016 tpi masih bisa klop. Begitu jga ketika jarco pkai m1 2017

    • selama lord-enzo gak minta top speed nambah, nyamain speed honda/ducati, masih inget klo M1 tuh motor lemot yang cepat ditikungan seh masih bisa’lah buat develop M1 kearah yang benar (bukannya operasi transgender seperti yang sudah-sudah), klo rossi mah masa jayanya selesai dengan M1 saat furusawa mundur, rossi-furusawa itu satu paket, rossi doctor – furusawa apotekernya, sayangnya yg bs ngimbangi rossi hanya furusawa, marc-santi adalah satu paket, selama mereka satu paket semua model motor pabrikan bakalan bisa dibuat cepat dilintasan

  7. Apalagi kl hohe tahun depan comeback ko MotoGP bareng tim satelit petronas dan ditandem ama rossi, wah bakal tambah kuat yamaha

  8. Apakah Yamaha empire akan sanggup mengalahkan kerajaan king of the king dan core of the core???
    Kita lihat tahun depan…

  9. Mantabbb wak ulasaanya…

    tp banyak yg mlintir para Anti Rossi sama Yamaha…
    dikira Rossi di singkirkan demi pembalap baru…padahal kan faktanya Win-Win Solution

    • Yahh rossi di singkirkan demi pembalap baru itu sangat benar adany. Yg d maksud win win solution ini ketika rossi sudah d pastikan tidak dapat kursi pabrika lgi d yrf musim 2021-2022, ymha siap mendukung rossi apapun itu pilihany. Sprti misalny gak mau pensiun dn tetap membalap bersama tim satelit petronas mka yrf siap memberikan full support begitu juga klau misalny rossi pensiun dan menginginkan tim besutanny vr46 academy gbung ke motogp dgn ymha yrf siap mndukungny. Tpi menurut saya sih rossi bkal pensiun lalu menyodorkan luca marini d tim satelit ymha vr46 petronas srt dgn full support factori

  10. Marc jg sdh memprediksi klo 2020 n berikutnya gak akan semudah 2019 yg total domination, serta mengakui kekuatan fabio di speedcorner lebih cepat drpd pembalap yamaha yg lain ketika ngintilin di belakang

    • Mau sebagus apapun penampilannya, pilihannya cuma tim satelit atau pensiun. Orang pembalap Yamaha pabrikan udah fix duo bocah. Kecuali KTM atau Aprilia mau nampung, masih ada kans masuk tim pabrikan lain.

    • Tak mungkin lha. Turun kasta jelas tuh! Mau menang walaupun cuma seri GP kudu ke tim satelit Honda karena dalam sejarah sejak MotoGP cuma Honda baik privateer maupun satelit yang bisa menang seri GP

    • Kalo vale merasa kompetitif di 7-8 seri 2020 dia lanjut d satelit
      Tp kalo vale merasa kompetitif mungkin pensiun pasca musim 2020

  11. Gw baru nyadar ternyata logo Monster di samping cuma kayak stiker Monster Energy kotak yang ditempel, kirain ngeblend sama livery ternyata masih ada background item seolah2 beli stiker di kang stiker terus ditempel buru2

    • Karena bisa dilepas kapan aja,apalagi si icon udah dicabut
      Udah deh tahun depan tinggal Yamalube kayak jaman hohe-spies

      Sedangkan Monster nya sekalian ngikut bedol desa ke Datok Razlan ?

      • Gw malah ngarepin Repsol setelah dipecat Honda masuk YFR, tau2 markes balapan di Yamaha kan asem semua tuh muka Jarpis, Sugiono dan Uccio wkwkwk

  12. sejak munculnya MM93, JL99 cuma mampu menang 1x saja dgn riding stylenya itu. apakah yg kw2an walo kw1 bisa lebih bagus dari yg original ?

  13. King of the king marc93 tetep nyante… semua wilayah sirkuit telah di taklukkan… saatnya membagikan haasil bumi kpd rakyatnya …

  14. Satu yg rada gnjal wak yg harusny d reformasi juga ykni jin jarviss… jauh lebih ok davide brivio dahulu atau bisa TT dengan livio suppo….
    ohh ya semua yg ymha lakukan mulai dari pembenahan sdm divisi elektronic penguatan devisi sasis dan mesin hingga ‘menggabungkan’ para top rider hingga ke test rider yg super semuany hanya demi 1 tujuan ‘ menjungkalkan hegemoni marc marquez feat rc213v’…. mirip dgn yg d lakukan honda sepanjang musim 2006-2016’

  15. Banyak yang membully rossi didepak,tapi kalau ngerti tipikal orang italy maka kita tahu rossi cerdik. Dia pernah bilang yamaha butuh fabio, dan jika ada yg bisa hadang MM yg diuntungkan siapa? Record rossi bakal aman meski dia sdh dicap the goat. Nah rossi yg main catur nih. Maaf sy bukan fans rossi ya. Jgn dicap fbr.

      • @king marquez
        RC213V sekarang sangat riskan dengan hanya mengandalkan MM, misal MM terpaksa absen beberapa seri, patah sudah perlawanan HRC…
        M1 setelah ditinggal JL emang payah dan fabio pun masih butuh proses memperkaya pengalaman lagi di musim ini….
        YFR itu membidik musim 2021 dengan kombinasi M1 ala JL lagi + Fabio (yg nyata2 menjadikan role model JL untuk handle M1)…
        dan ingat Fabio itu rookie paling cemerlang setelah MM (minus motor saja yg lebih inferior)…
        waktu jadi rookie 2013, MM dapat “warisan” Stoner dan kita tahu hasilnya…
        bayangkan hal yg sama jika Fabio (dengan sense riding yg jg “precise” dan halus) waktu rookie kemarin dapat warisan M1 Lorenzo…

        • Seriskan ngem 1 dulu yah yg bisa podium cuma si kakek doank wkwkwkwkwk…. Tp syg ini bkn si biru dn honhon akn slalu ingat kasus ttg kakek yg ninggalin team nya demi Team medioker itu?????

    • Fabio itu apa? Wong ngalahin Marc aja belom terbukti,malah sering dimainin sama Marc kok dijadiin bidak catur Simbah,gak salah?
      kalo Dovi/Vinales itu udah teruji sesekali

      • Yg dibutuhin buat ngalahin hegemoni Marc itu adalah rookie yg bisa langsung juara seri berkali2,baru itu akan meruntuhkan dinasti Marquez
        Kayak waktu Marquez atau Rossi pertama kali muncul ke MotoGP/gp500

        Klo sekarang masih belom ada

        • Nah ini…
          Kalo dr yg sebelum2nya untuk jadi sebuah “hegemoni” bukan rookie yg bisa menang seri berturut
          Tetapi juara kelas capung serta kelas mid dan tidak hanya juara tapi mendominasi alias menang seri lebih dr 50%
          Dan itu setelah marc belum ada lagi
          Maaf2 yah buat fb rider lain
          Bukan saya bilang rider lain itu jelek atw gak bakal juara dunia kelas primer
          Tp berdasarkan data sebelumnya, prediksinya mereka tidak akan mendominasi kelas primer

          Juara moto2 banyak tp hanya alex m yg juga juara moto3
          Juara moto3 banyak tp hanya alex m yg juga juara moto2 -cmiiw
          Apa alex bakal mendominasi kelas primer? Menurut gw gak
          Krn alex tidak mendominasi di kelas moto3 atw moto 2
          Cuma 1 rider yg bisa mendominasi kelas moto3 yaitu joan mir -cmiiw
          Sayang joan gak pernah mendominasi moto2 krn keburu naik ke motogp
          So imho dgn komposisi diatas yfr punya peluang kembali melahirkan juara motogp prediksi ane setelah marc melewati masa emas (sekitar 10 thn d kelas primer)
          Tp tidak sampai mendominasi itupun jika reaksi duc ati tidak pas dan hrc kesulitan regenerasi

    • Jauh amat mikirnya…
      Usia kepala 4
      Udah brp puluh seri gak menang
      2019 kalah poin dr maverick n fabio
      Ya emang udah saatnya lengser
      Kalo mau keep record away dr marc bisa opsi pelihara jolor dr 2016 bukan difitnah spain connection
      Lumayan tuh bwt ganggu marc
      Udah juara 4 thn berturut baru mikir ganggu marc

      • @genesis, yg namanya waktu itu msh strong dan brasa ada saingan meski satu paddock. Aplgi ad kliatan indikasi kearah sana mgkn itu yg bkin rossi lkukan itu plus jg ad godaan uang kan. Jangankan lorenzo,rossi saja pernah kepincut ducati krn uang kan. Cba mreka stay bs sj nambah jurdun. Ibarat seorang komandan, apalah artinya tanpa anak buah untuk bertempur. Nah rossi jd komandannya mv,fabio dan morbidelli pasukannya buat bodyguard. Wahhh dah kyk fbr kan. Apapun alasannya rossi ttp the goat.

  16. Klo masih blm sanggup meruntuhkan supermarc yamalu kebangetan lah. Tapi jgn jumawa dulu lah. Di lintasan masih ada Ducati juga ngeri lho ?

  17. Melihat skill dan mental MV sejak disuzuki,ane anggap impossible,ibarat pemain bola Marquez itu alien,MV masih satu level dibawah mm,sudah terbukti kalo tarung head head mental dan skill mv kalah jauh

  18. Yamaha sepertinya membuang rossi sebagai pembalap pabrika dengan merekrut quatararo, dan membuang rossi sebagai develop rider dengan menghire lorenzo sebagai test rider, jujur aja setelah lorenzo out yamaha bener2 suram, bahkan menorehkan rekor ga oernah menang terpanjang, padahal disitu ada legend, harusnya dr dulu yamaha mempertahankan lorenzo dan membuang rossi, yakin deh markues dan honda ga terlalu mendominasi

  19. akhirnya yamaha mulai berbenah dengan pasukan mudanya, semoga saja kehadiran sang pawang M1 “paduka jorge” menjadikan lebih menggigit lagi saat di bejek vinales, fabio atau bahkan rossi sendiri.
    KTM sudah mulai berbenah dari tahun lalu dengan mendatangkan pedrosa sebagai test rider dan developer ktm RCnya dan dengan di sokong pasukan2 mudanya menjadikan sepak terjang ktm tahun 2020 sangat dinantikan.
    Suzuki juga dengan pasukan muda yang semakin matang di sokong dukungan sasis GSX R yang aduhai moga saja memberikan sajian yg menarik di barisan depan untuk tahun 2020.
    dan si runner up 3x, ducati dengan pengembangan2 si desmo semoga menjadikan dovi dan petruci gak kalah saing juga dengan pasukan muda yamaha, ktm dan suzuki.
    buat Aprilia, semoga makin ok di tahun kompetisi 2020 walaupun sedang didera berbagai macam kendala.
    last but not least adalah si pemegang tahta juara HRC team, ini sepertinya masih cukup kuat untuk cucuk2an di posisi podium dengan marques bersaudara sebagai joki RCV.
    Semoga saja kawasaki berminat kembali ke ajang moto gp ini, biar makin rame singkut2an antar pabrikan. hehehe

    • Berharap kawasaki comeback ke motogp? Saya hanya berharap mudah”an kawasaki tidak ‘kabur’ dari wsbk klau tahta jurdun ny di gangbang oleh trio ducati ymha honda… krna trio pabrikan ini kedapan sangat berpotensi mendominasi top3 seperti ny d motogp…. cukup dri motogp aja kabur, wsbk jangan

  20. Untuk menumbangkan hegemoni MM+RCV sampai segitunya Yamaha merombak total semua lini hingga 99% berubah hanya 1% saja yang belum di buang yaitu Lin Jarvis.
    Ternyata bukti bahwa seorang MM+RCV sangat menghawatirkan buat team lawan.
    Tapi kita lihat saja semoga dengan all out totalitas perombakan di tubuh Yamaha dapat membantu hasrat juara biarpun telat tapi semua perlu di coba. seperti team Ducati yang dengan segala cara menghentikan hegemoni MM+RCV tapi belum berhasil tapi seenggaknya sudah ada hasilnya dengan 3 musim selalu posisi kedua.
    Siapa tau musim mendatang balapan akan semakin seru dengan beberapa team yang akan juara.

  21. Berarti bisa dibilang Yamaha sekarang lebih memilih jalan sulit untuk mendevelop motornya ya wak? Karena mereka masih yakin bahwa top speed / power I4 masih bisa bejaban sama V4..

  22. Semakin byk pembalap hebat marc semakin suka,stoner sekalian di pihak rival marc hanya tersenyum,pukulan kame hame marc blm keluar hehhee,,, ben rame

  23. sebenarnya yg dikalahkan Marq …

    tp kompetitor sering inkosisten dan saling berbenturan sendiri
    kalau head to head lawan marq sih dah dibuktikan yaaa …marq sering ngos-ngosan …

Leave a Reply to Genesis Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here