TMCBLOG.com – Tahun 2020 ini Yamaha Racing Indonesia seperti yang sudah dirilis pekan lalu menghadirkan dua pembalap di kelas AP250 ARRC 2020, yakni kombinasi Wahyu Nugroho dan Anggi Setiawan. Keduanya menggunakan Yamaha R25 buatan pabrikan YIMM di Indonesia. Nah di kesempatan itu pula TMCBlog berhasil melihat dari dekat spek Yamaha R25 yang akan dipakai keduanya selama semusim penuh dan mungkin sepertinya juga akan bisa merefleksikan apa yang akan dipakai YRI pada kejuaraan Indonesia Motorsport Series (IMS) 2020 nanti. Cekidot deh sob.

Yang pertama tentu soal Front Cowl-nya nih sob. Walaupun menurut regulasi memang diperbolehkan mendesain bebas Front Cowl seperti yang tertuang di pasal 2.2.13 yang berbunyi: The Fairing is FREE, with the exception of carbon fiber, kevlar and similar exotic fibers materials for the fairing are not allowed, namun tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, di tahun 2020 ini YRI memilih menyamakan front cowl/fairing depan Yamaha R25 yang dipakai di AP250 dengan style produksi massal dari R25.

Perbendannya adalah jika pada produksi massal lubang di tengah Front Cowl hanya mengarahkan angin ke radiator, namun pada versi balap YRI, moncong ini di dalamnya ada sepasang tunnel yang TMCBlog perkirakan via tengah (melalui sisi samping kedua batang suspensi) akan menuju Air Box Filter.

Walaupun regulasi mengatakan (pasal 2.2.5) ”Top bridge/yoke may be replaced/modified“ . Namun bagian yoke atas R25 AP250 YRI 2020 masih pakai standar sesuai pasal 2.2.5 juga yang berbunyi ”The front suspension system must remain as originally manufactured for production models. Quantities of damper(s) & spring(s) must be same or less as originally manufactured for production models “. Tetapi coba sobat cek deh, secara detail suspensi depannya sudah berubah dari R25 standar diler.

Pipa bagian luarnya masih standar namun internal berupa spring disinyalir kuat sudah berubah dengan pengaplikasian spring dengan setting-an preload dan compression. Dan hal ini di regulasi (pasal 2.2.5) pun disebutkan bahwa: ”Fork caps (on the top of the forks) can be modified or replaced to allow for external adjustment of spring pre-load and/or damping”. Sinyalmen detail produk jeroan suspensi depan yang dipakai oleh R25 YRI adalah dari Ohlins.

Mengenai suspensi belakang terlihat Yamaha R25 ini menggunakan suspensi yang cukup advance yakni Ohlins TTX (entah tipenya seri berapa) dengan full adjutable dan ber-sub tank gas. Baik suspensi depan maupun belakang Ohlins ini sudah pula diberikan stroke sensor untuk mengetahui seperti apa karakter lendutan suspensi via data logger yang di salurkan ke Data Acquisition System (DAS) ECU.

Yamaha R25 YRI ini menggunakan velg rim alumunium forged dari Galespeed Made in Japan, hampir mirip dengan apa yang digunakan oleh kebanyakan team seperti Yamaha Thailand ataupun AHRT. Dimana pada roda bagian depan ukuran 3.0 inchi belakang ukuran 4,5 inchi. dan memang regulasi memperbolehkan bahan material forged alumunium untuk velg racing di AP250, yang nggak boleh adalah jika menggunakan magnesium atau bahkan sampai carbon. Steering damper digunakan di R25 YRI AP250 tahun 2020 ini. Dan menurut regulasi pasal 2.2.5 pun diperbolehkan sepanjang tidak berlaku sebagai ”steering lock limiting device”.

Dapat sobat lihat juga di pedal tuas pemindahan gear/gigi tanpa kabel Quick Shifter. Sistem ini biasanya untuk kelas AP250 nanti ada, namun untuk versi launching belum dipasang. Dengan Quick Shifer akan membuat pembalap bisa melakukan clutchless gearshifting atau proses pemindahan gigi cepat bahkan tanpa menekan /meng-adjust kopling dengan tuas kopling di handle kiri.

Sistem gas buang menggunakan merk Sakura, modelnya sih mainstream, bulat oval dan panjang. Baik header pipe dengan diameter besar dan model silencer panjang sepertinya memang dibuat untuk mengejar kitiran mesin di RPM tinggi dimana memang hampir seluruh track di ARRC sudah menggunakan track permanen internasional yang memiliki banyak straight.

Panel buat gas Di R25 YRI AP250 2020 sudah menggunakan semacam gas spontan, dan panel-panel saklar pun sudah diganti bentuknya. Hal ini memang diperbolehkan oleh regulasi seperti tercantum di pasal 2.2.12 yang berbunyi: “Switches may be removed but electrical starter switch and engine stop switch must be located at the handle bar quick throttle are allowed.”

Footpeg yang dipakai oleh R25 YRI pakai performance racing parts dari Racing Boy dengan pijakan yang rigid – tidak bisa lipat namun secara umum adjustable dimana posisinya bisa di ubah-ubah sesuai postur rider. Mengacu pada regulasi pada pasal 2.2.12 yang berbunyi ”Foot controls may be re-positioned but the brackets must be fitted to the original mounting points. Foot rests may be rigid or folding“.

Taufik of BuitenZorg

28 COMMENTS

    • Ya pasti bener laah… masa itu pasang banner iklan d blog ga pake bayar. Liat dah tuh di atas merk apa aja yg pasang iklan, itu yg bayar.

  1. Wah jadi mirip R25 standar. Padahal style fairing moto2 mereka selama ini keren sampai2 banyak pemilik R3 di amrik yang liat fairin ARRC style moto2 pada pengen.

    • Yg tahun lalu,Kalo yg punya Yamaha thailand emang bagus dr depan sampai buntut niat banget udah kayak motor prototipe
      Tapi kalo yg punya YRI agak kurang ya,terutama bagian buntutnya

      • Sebenernya tergantung bengkel fibernya sih, gw rasa memang YRI agak kurang. Kalau fairing depan kan memang tinggal kopi aja yang dikasih Yamaha Jepang, kalaupun beda dikit cuma modif2 bengkelnya aja nyesuaiin permintaan YRI.

  2. sedih mas @uzhenx kalo diinget2.
    ane yakin seyakin2nya seandainya waktu itu N250 GatotKaca berhasil mungkin sekarang kita sanggup bikin yang jauh lebih canggih lagi

  3. Ymha thailand udah nyerah sama ni motor. Musim ini benar” gak ikut arrc klas ap250… hanya anupad doang sih yg sanggup membawany kencang

  4. Baru nyadar itu airscoop pakai selang aquarium. Dulu pipa pvc. Ya ga heran sih namanya juga Yamano merk wahid di kalangan ikan hias. Apa susahnya aih bikin cetakan fiberglass.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here