TMCBLOG.com – Selama 5 tahun belakangan semenjak 2015 sampai 2019, pembalap terbaik/tercepat di sesi test pra-musim Sepang (Sepang Test) secara statistik tidak pernah menjadi juara dunia pada tahun tersebut. Karena trend ini telah berjalan selama 5 tahun terakhir, menimbulkan pertanyaan akankah di tahun 2020 ini Fabio Quartararo bisa memecahkan stigma ini dan kembali menyamakan statistik 2012,2013, dan 2014 dimana rider yang tercepat di test pra-musim Sepang tahun tersebut juga yang menjadi juara dunia (Stoner, dan Marc Marquez).

  • Juara Sepang Test 2015 : Marc Marquez | Juara Dunia 2015 : Jorge Lorenzo
  • Juara Sepang Test 2016 : Jorge Lorenzo | Juara Dunia 2016 : Marc Marquez
  • Juara Sepang Test 2017 : Maverick Vinales | Juara Dunia 2017 : Marc Marquez
  • Juara Sepang Test 2018 : Jorge Lorenzo | Juara Dunia 2018 : Marc Marquez
  • Juara Sepang Test 2019 : Danilo Petrucci | Juara Dunia 2017 : Marc Marquez

TMCBlog nggak mau menggiring sobat sekalian ke persoalan yang tidak rasional, namun kita akan mencoba membuka beberapa variabel yang bisa jadi pemikiran kenapa statistik 5 tahun terakhir bisa begitu.

Hal pertama menurut TMCBlog adalah perkara kondisi demografis sirkuit Sepang itu sendiri dimana tingkat kelembaban serta suhu yang tinggi. Secara umum kondisi klimat seperti ini akan membuat udara Less Dense (nggak padat oksigen) sehingga ini menyebabkan mesin bakar oto tidak maksimal menghasilkan power dan ini jelas seakan akan menutupi seperti apa pemetaan ‘power sebenarnya’ dari semua motor pada umumnya.

Hal kedua adalah mengutip seperti yang pernah dikatakan Maverick Vinales kepada TMCBlog bahwa kondisi asphalt track saat test yang sangat nge-grip karena banyak karkas karet ban Michelin yang menempel di permukaan track, berbeda dengan kondisi track pada saat start race dimana karet Dunlop cenderung membuat kondisit track jadi benar-benar bersih dari karkas karet yang menempel.

Lalu, dapat dipastikan laptime terbaik/tercepat yang ditorehkan saat Sepang Test merupakan laptime dengan set-up motor yang diperuntukan untuk kualifikasi plus juga pemakaian ban dengan kompon paling soft untuk memperoleh grip tambahan. Ini artinya jika laptime terbaik dijadikan patokan bahwa yang tercepat di Sepang Test akan menjadi juara akan sulit dipastikan secara untuk juara saat race, bukan dibutuhkan one shot pace namun race pace.

Oleh karena itu cukup logis juga membayangkan strategi baru Maverick yang ia pernah katakan dalam sebuah kesaksian mengenai apa yang ia lakukan di hari ke tiga/hari terakhir Sepang Test 2020 “Pada Ahad pagi semua pembalap menggunakan ban soft untuk meraih time attack, Saya katakan kepada team bahwa saya ingin memulai time attack. Namun mereka menenangkan saya seraya berkata bahwa ‘kamu ini di sini buat bekerja’. Jadi Kami malah melakukan race simulation.” 

Taufik of BuitenZorg

51 COMMENTS

  1. beberapa hari ini wak kaji sering bahas tentang maverick vinales…..
    apakah wak kaji sedikit penasaran dengan penampiln vinales musim 2020 ini ????
    kalau dilihat juga vinales terlihat santai dan kayak punya senjata buat musim 2020…. bener gak nih analisa pribadi saya wak kaji ???

    • senjata pamungkasnya ya mungkin Smart Hole Shot nya itu,jadi kekhawatiran mundur Alon Alon waktu tangki masih penuh sedikit terobati

    • Ya saya kepo sama Maverick,
      Kalau Marc . . Ya sudah ketaker, Maverick ini yang menarik, ada perubahan besar2an didirinya sendiri

      • Mantapjiwa

        Kayaknya Wak Haji mantengin konsistensi Vinales di paruh kedua musim kemaren

        Untuk rebut piala jurdun dari seorang Marc butuh rider yg konsisten. Bukan cuma sekedar juara seri.

        PR lawannya cuma ngalahin corner speed tikungan kiri Marc. Heran saya, dia kalo lagi belok kiri bisa dgn mudah ngalahin bahkan corner speed para pembalap Yamaha sekalipun ??

  2. jelas motogp itu adalah ajang balap motor jepang yg dikendarai rider eropa ppfff…

    motor eropa keteteran baik balapan di asia maupun di eropa sekalipun sementara motor jepang raja disemuanya..

    kuncinya berarti motor eropa harus ditunggangi rider asia baru jadi tu..

    nakagami coba pindah ducati jago tu wkwkwk

  3. Statistik itu catatan yg tidak bisa dibantah.

    Yg bisa membantah adalah takdir.yg sudah tercatat.

    Masalahnya , catatan handoko dan mbah dharmo itu bukan takdir.

  4. Wak.. Bisakah dibuat artikel membandingin data laptime tercepat ditiap sirkuit yg sama antara pemenang race motogp dan dgn pemenang race wsbk…gue jd penasaran gara2 kawasaki ingin ikut wildcard motogp dgn memakai motor wsbk…

  5. ..bang Taufik tentu ingin menambahkan pd artikel diatas..bhw bbrp tahun lalu “juara tes sepang” adlh pembalap pabrikan..tp tdk utk kali ini..
    ..apkh stigma itu jd patah ato #93 juara 5x berurutan..mngkn bang Michel ikut andil..

Leave a Reply to Taufik Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here