TMCBLOG.com – MotoGP adalah salah satu ujung sekaligus produk masterpiece dari 125 tahun pengembangan mesin bakar oto (internal-combustion) khususnya untuk sepeda motor. Dengan berbagai pembatasan yang ada, saat ini mesin 1.000 cc empat silinder dalam dua konfigurasi mesin bisa memuntahkan power sampai 280 hp dan bisa menyentuh top speed real 355 km/jam.

Pict: Mat Oxley

Jika dibiarkan tanpa pembatasan seperti jumlah dan jenis konfigurasi mesin, maksimum diamater bore piston yang 81 mm, lalu penyeragaman ECU dan software sepertinya kita akan melihat bagaimana pabrikan terutama yang masuk dalam kategori ‘pabrikan sultan’ bisa dengan mudah ‘mengumbar’ kreasi sumber daya mereka. Seperti kita ketahui rumor kuat HRC/Honda yang selalu merekrut anak anak muda tercerdas tiap tahunnya dari Universitas Tokyo dan universitas lain di Jepang.

Dan jika pabrikan yang seperti ini tidak dibatasi oleh regulasi teknis, maka kita bisa berkaca pada era awal MotoGP empat tak bergulir dimana pabrikan masih diberi kebebasan sangat luas. Honda saat itu membuat mesin konfigurasi V-5 1.000 cc dengan tiga silinder menghadap ke depan dan dua silinder ke belakang mengapit sudut 75 derajat. Silahkan tanya kesangaran performa mesin ini kepada Nicky Hayden waktu masih hidup atau beberapa saksi hidup seperti Sete Girbernau, Valentino Rossi,  Makoto Tamada, ataupun Dani Pedrosa.

Saat ini di tahun 2020, pabrikan benar-benar sangat dikungkung regulasi teknis. Bore piston sudah berada pada angka yang sangat maksimal, piston speed dan lain-lain. Performa mesin yang dikail menjadi lebih kencang sudah menjadi hukum thermodinamika bahwa akan menghasikan panas/thermal yang lebih tinggi lagi. Dan ini jelas butuh pendinginan yang lebih. . . Namun apakah cara satu-satunya hanya dengan membuat lebih besar ukuran radiator cooler di dalam fairing? Nah dari sini lah cerita ini bermulai . .

Kembali saat meliput Winter Test MotoGP Sepang beberapa pekan yang lalu ketika TMCBlog lagi ngetik di Media Center, sobat jurnalis kawakan asal Spanyol, Manuel Pecino kembali membalikkan badannya ke arah TMCBlog yang duduk tepat di belakangnya. Sepertinya ada hal yang mau ia sampaikan dan ia takut banget kelupaan “Taufik, tahukah kamu apa yang dikatakan manager team Aprilia (Romano Albesiano) ke saya terhadap apa yang telah mereka kerjakan di era baru pengembangan mesin MotoGP ?”

Tidak menunggu saya kepo terlalu jauh Manuel kembali menjelaskan “Saat ini pengembangan MotoGP sedang dalam era ‘temperatur fight’, pabrikan terus mengembangkan mesin sehingga menghasilkan power tinggi dan tentu side effect-nya menghasilkan panas berlebih bukan hanya di mesin namun juga merembet ke part-part lainnya.” Yang jadi pertanyaan lanjutan bagi TMCBlog adalah bagaimana caranya pabrikan membangun sisten pendingin yang dapat mendinginkan parts-parts lainnya?

Manuel pun melanjutkan bahwa cara yang dilakukan banyak beberapa adalah memberi percabangan kecil dari main Ram Air Tunnel menjadi tunnel tunnel (terowongan) kecil yang diarahkan untuk mendinginkan secara aktif parts-parts kecil. “Ada hal-hal mengenai aerodinamika yang tidak terlihat dari luar, dari air intake (Ram Air) di dalam fairing yang seperti bercabang, ada yang mendinginkan ECU dan juga parts lain. Struktur penempatan parts di motor sekarang sangat ketat untuk mengejar rampingnya desain keseluruhan motor. Dan dengan ketatnya penempatan ini menyebabkan sulitnya proses disipasi panas beberapa parts-parts elektronik kecil lainnya.”

foto : Thomas Morselino

Sampai cerita ini diceritakan ke TMCBlog, baik Manuel Pecino dan TMCBlog sama-sama belum melihat seperti apa bentuk fisik dari pernyataan yang dimaksud Albesiano tersebut. Sampai akhirnya hadir foto dari dari Thomas Morsellino yang memperlihatkan satu buah tunnel/air scoop kecil di balik samping fairing RC213V versi test berwarna hitam yang arahnya ke sensor torsi (torductor). Disinyalir kuat sumber udara dari tunnel/scoop ini hasil dari tangkapan angin dari arah samping motor lewat lubang kecil di side fairing. Jelas idenya adalah membuat parts-parts kecil memperoleh pendinginan lebih optimal. Sepertinya Honda berharap bahwa mendinginkan parts parts penting yang kecil-kecil bisa memberikan perbedaan saat race day.

Pict: Simon Patterson

Dan juga seperti yang kita lihat pada foto pertama di artikel ini dan juga foto di atas dimana KTM dan juga Ducati menempatkan blower kedalam air intake, yang ketika TMCBlog tanyakan fungsi/maksud mengarahkan angin ke dalam air box filter motor kepada Mat Oxley, dirinya menjawab bahwa kegiatan tersebut berguna untuk mendinginkan electronic parts yang penempatannya berada di depan/di atas air box motor. Jadi saat motor kembali ke pit box dan tidak mendapatkan udara segar dari arah depan maka dengan menempatkan blower di sana bisa menurunkan suhu panas pada peranti elektronik tersebut. Opinimu gimana sob?

Taufik of BuitenZorg

59 COMMENTS

      • Silahkan tanya kesangaran performa mesin ini kepada Nicky Hayden waktu masih hidup atau beberapa saksi hidup seperti Sete Girbernau, Valentino Rossi, Makoto Tamada, ataupun Dani Pedrosa.

        Seharusnya nama nicky hayden diganti salah satu dari biaggi, barros, atau ukawa aja wak hehe..

  1. KTM pakai nomor 5 sebenernya keren, dan punya potensi jadi bintang dimasa depan. Sayangnya si pemilik nomor itu ga sabaran dan ga bisa move on dari RC ori

  2. “Seperti kita ketahui rumor kuat HRC/Honda yang selalu merekrut anak anak muda tercerdas tiap tahunnya dari Universitas Tokyo dan universitas lain di Jepang”..

    Maaf, Wak.. mau tanya..?
    Kalo anak2 muda Jepang sisanya, pada masuk ke perusahaan mana, Wak..??

  3. Bahas soal regulasi oil dan bahan bakarnya motogp 2020 juga wak haji, kalo gak salah waktu itu dibahas bahwa ducati paling concern soal itu sehingga bisa mendinginkan mesin lebih advance yg efeknya ke power machine. apa masing2 pabrikan punya kiat2 sendiri.. siapa tau ada update-annya.. 😀

    • Dikasih pelicin, atau gel pelumas apa gitu
      biar pistonnya pas bergesekan maju-mundur makin smooth, adem, dan basah
      Soalnya kalo kering, otomatis timbul panas, dan bisa lecet-lecet (baret) tuh dinding silinder, kalo dah luka-luka pasti piston macet karena panas (pemuaian yang tak terkontrol)
      ?

  4. Iya, kita manusia suka lupa. Mesin atau alat elektronik yang panas, dicarikan solusi supaya tidak terlalu panas. Tidak sadar bahwa comment2 kita yang seenaknya saja dilontarkan, mungkin bisa bikin otak manusia tambah panas juga. Tanpa kita mau memikirkan solusi untuk mendinginkannya.

  5. Hal kecil kalau dibiarkan bisa merembet ke hal besar. mungkinkah kedepan bisa pakai nitregen cair buat pendingin? kaya kompetisi overclocking…

  6. Saat masuk ke pit box, mesin mati, tapi panas dari mesin masih ada, dan ini bisa memperburuk kondisi elektronik karena pendinginan berkurang akibat tidak adanya udara yang masuk lewat lubang intake, diperparah dengan fairing yang tertutup sehingga panas tidak dapat keluar

    • Utk pendinginan pasif. Blm adakah dr pabrikan yg memanfaatkan kapilaritas air. Sehingga ketika mesin mati, air yg dingin dalam radiator akan bergerak masuk ke dlm water jacket di mesin, mendorong air yg masih panas masuk ke dlm radiator. Terus bergerak begitu, hingga air dlm radiator & dlm mesin memiliki suhu yg sama (dingin)?
      Hanya memang pembuatan pipa kapilernya rumit. Semoga ada jalan keluar. Sehingga pendinginan mesin bisa berlangsung secara alami, tanpa hrs tergantung pd pompa.
      Cmiiw ya.

  7. Anjas,saluran udara kecil remeh gitu doang ja pake carbon,,,pake kardus di double tape jg bisa,dikata carbon tinggal potek dr pohon kali!!

    (Breaking news:Diduga meremehkan keputusan sultan,pria ini ditemukan mengambang di sungai) kalo di ghosty’s comic ?

  8. Jadi ingat awal gigi masuk ke Ducati…di fairing samping Ducati ada lubang yang fungsinya untuk mendinginkan tangki BBM…

  9. kalau di napal lokal biasanya pakai kipas angin besar untuk mendinginkan suhu mesin dll, memang piranti elektronik itu harus stabil suhunya agar bekerja optimal

  10. Kalo di NASCAR ada caranya dinginkan mesin pas di pitstop hanya untuk kualifikasi karena pas kualifikasi mobil bakal digeber habis2an untuk mempertajam waktu. Ditambah sisi aerodinamika sangat berperan di nascar sampe2 celah di bemper depan pun ditutup biar makin bagus aerodinamimanya. Sayangnya hal.begini bikin suhu mesin + cairan di dalem radiator lewat dari 93C dan hampir mendidih.

    Solusinya buat pendingan cepet ada pipa radiator yang ujungnya dipasang klep dan dipasang menghadap ke kap mesin dekat windshield. Nah dari situ pas mobil masuk pit, crew langsung masang selang berisi air dingin yang dipompa dari pompa pendingin khusus. Karena regulasi di nascar yg cuma bolehin cairan pendingin pakai air, jadinya tekanan didalam pipa dan pompa radiator, dan pendingin di pit minimal 75psi. Artinya semakin tinggi tekanan di dalem pipa, semakin tinggi titik didih air dan pendinginan semakin cepet turunin suhu mesin.

    Saya rasa motogp bisa aja nerapin sistem begitu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here