TMCBLOG.com – Andi Farid Izdihar atau Andi Gilang hadir full season Moto2 di 2020 ini. Pada dasarnya tmcblog masih surprise mengetahui salah satu nama Pembalap yang sudah tmcblog ikuti kiprahnya dari dekat semenjak Ia dan gerry salim hadir Full Season di Asia talent Cup Tahun 2014 yang lalu, teriak bersama, haru bersama di Parc Ferme saat Ia atau Gerry Salim berdiri di podium tertinggi Race Yang kala itu dipakai Juga Untuk Race MotoGPĀ  kala itu . . Namun segalanya itu hanyalah bagian masa lalu dari step panjang yang akan dijalani oleh Para Pembalap Indonesia ini. Level Kejuaraan Andi Gilang sudah masuk dalam Kategori tertinggi di kelas Intermediate, Dan oleh sebab itu level dari Andi Gilang sendiri sudah seharusnya ikut terkerek meningkat. Namun hadir dua pertanyaan, sebenarnya Target Realistis Andi Gilang itu seharusnya sampai mana sih, dan bagaimana cara menuju kesana ?

Sampai sekarang tmcblog belum mendengar satu kata pun dari Andi Gilang mengenai target kualitatifnya di Moto2 World Championship 2020 ini. Namun tmcblog mencoba berfikir realistis bahwa Target terdekat Andi Gilang mungkin lebih bijak adalah mendapatkan Point saat race. Point di race Moto2 diperoleh minimal pembalap Itu harus finish di Posisi ke 15. Nah apakah Dengan Kondisi saat ini Andi Gilang cukup siap Untuk hal itu ?

Untuk Menjawab Pertanyaan pertama Dan kedua sengaja tmcblog buatkan Grafik Gap antara Juara Tiap Seri race Moto2 di 2019 dan Finisher ke 15 Mulai dari Losail sampai Valencia. Di Grafik sobat bisa lihat bahwa Gapnya beragam antara 16 detik sampai paling jauh 49 detik antara Juara race dengan Finisher ke 15.

Nah Jika data di atas dibagi dengan Jumlah Lap yang dilangsungkan pada setiap seri maka diperoleh Grafik seperti gambar di atas dimana itulah Gap Laptime rerata Race Pace yang menurut tmcblog jadi Patokan Untuk Tahun 2019 agar bisa finish di Posisi 15 dan Mengamankan 1 point . . tmcblog ngerti 2020 bisa jadi berbeda dengan 2019 kondisinya, namun paling tidak salah satu data terdekat yang bisa jadi Patokan adalah Kondisi 2019 ini, imho.

Dari data terlihat bahwa jika 2019 dijadikan Patokan awal benchmark Bagi Andi Gilang, Maka minimal di Qatar saja Gap Race Pace nya secara rata Rata tidak boleh lebih lama dari 1,139 detik. Paling ketat adalah di Sachsensring dimana FInisher ke 15 diharuskan memiliki rata Rata pace Yang hanya 0,616 detik dibandingkan dengan Pace juara kala itu. Paling Jauh Gap pace adalah di Le Mans yang mencapai 1,9 detik.

Andi Gilang sendiri sudah mengalami Progress yang cukup positif dari 3 hari test Qatar dimana Gap Laptimenya dengan Pembalap tercepat. Dari jarak 2,678 di Hari pertama, menanjak ke 2,317 di Hari kedua dan akhirnnya 1,904 detik di Hari terakhir. Yang dibutuhkan Gilang saat ini adalah mempertahankan Trend akslerasi Pace ini dan mengejawantahkannya ke Race pace dimana Bukan hanya One Shot Laptime saja, namun konsistensi Laptime cepat dalam belasan Lap ( race pace ). Jadi walaupun angka 1,904 detik adalah progress positif, namun jelas adalah angka yang terus dikejar lebih tajam lagi. tetap semangat !!

Taufik of BuitenZorg

29 COMMENTS

  1. Rajin-rajin nguntit rekan setim atau bila perlu nguntit pembalap papan atas aja siapa tahu bisa mendapat trik membalap yg lebih baik.

  2. saya suka dengan Andi Gilang yg tampangnya kalem tapi diam2 dia punya strong point dalam balapan, semoga bisa terus berkembang awal2 mungkin baru penyesuaian semoga saja

  3. Kalau moto 2 mesinnya masih 600 cc kaya dulu saya kira gapnya juga ga sejauh itu, ini krn yg dipakai motor triumph 750cc 3 silinder lg otomatis beda feeling beda handling , dan untuk penyesuaian riding style ga cuma butuh waktu setahun heeehehe…..dalaporta ajah yg dr moto 3 juara dunia pindah ganti motor pun butuh waktu untuk penyesuain riding style, marcobez juga dulu butuh setahun penyesuaian dibelakang terus,tp skrg dia udah dibarisan depan … Butuh waktu ga singkat untuk memahami motor dan mnggebernya diatas limit.ga cuma setahun ….

    • tergantung orangnya juga ada yg cepat adaptif ada yg butuh waktu,
      selain dalla porta,Runner up Moto3 Aron Canet malah cukup cepat switch dr KTM Moto3 ke speedup Moto2 bisa langsung ada dibarisan depan,
      dan yg cepat adaptasi ini yg biasanya diincar tim besar

    • Bner boss,bkn bermaksud membela andi gilang,tpi emang memahami mtr itu sangat sulit,butuh wktu yg gak sbentar,walopun andi sdh menu jukan progres positif,tpi masalh ny yg di barisan dpn pun,makin tajam catatan waktu ny

  4. Nothing to lose, geber aja dari awal toh cuma 1 tahun kan. Ane paham dia pasti pesimis dapat kontrak buat tahun ke-2 walaupun musim blm jalan, apalagi duo Jepang Moto3 bukan pebalap kaleng2, musim depan salah satu (atau malah dua2) pasti naik kelas. Chantra gak usah di pikirin.
    Justru musim depan jatah AHM itu sepertinya di Moto3 dgn rider muda ajaib bernama Mario Aji.

  5. Buka usaha gak usah banyak gaya kalo blm mapan, mantan2 atlit papan atas negri ini hidup berkat bisnis dari hasil bertanding mereka, bukan guyuran dana pensiun yg gak seberapa. Kalo beruntung bisa diangkat masuk jajaran pejabat federasi olahraga yg pernah dia geluti.
    Kan banyak tuh pemain bola internasional yg punya bisnis ini itu buat dana pensiun.

  6. meskipun bawa nama negara tapi kan dia masuk dalam tim swasta jadi masadepan mereka tergantung kebijakan tim swasta nya

    kalo mau dapat bonus dr negara kayak kalo dapat medali emas di sea games dan diangkat jadi PNS ya masuk ke olahraga atletik aja

  7. Masbro, masukan ? lain x gak usah pake kata “mengejawantahkannya”. kayak janggal dan jarang dipakek. lebih cocok menerapkannya atau menkonversinya

  8. mungkin bangsa kita biasa dengan gemah ripah, biasa naek motor nyaman, biasa makan tinggal ambil di kebon.

    jadi ngak terdidik lahir dengan mental agak nekat.

    puig juga omong gitu ke rider ina kan.

  9. Ane cuma bisa berdoa dan semoga punya rezeki lebih supaya lebih banyak sirkuit yg bisa ane datengin cuma untuk kembali mengibarkan spanduk dukungan utk pembalap Indonesia..
    Insyaallah Bisa!!..

  10. Dari gaya balap Gilang di ss600 ARRC dan cev,dia kurang agresif dan sedikit berani,beda SM Galang yg cenderung agresif, poin yg harus dimiliki di balap dunia

    • Tp di kejuaraan dunja galang tidak pernah lbh baik dari gilang,agresif itu bukan penentu kemenangan,percumah agresif tapi crash mulu, itu namanya nafsu lbg besar dari kemampuan..

  11. Honda Asia Moto2 team menurut saya adalah team paling abalĀ²,.. mesin boleh sama dengan teamĀ² lain, tp kualitas SDM di tubuh team yang jd pembeda,..
    Bahkan sekelas Alex Marquez pun kl naik motornya Honda Asia pasti akan sll di belakang,.

  12. Jadi Harusnya Andi dapat jatah 2 season jangan 1 kayak dimek lah gak bagus itu semua pembalap top dulinya jiga cupu nah melalui season yang berjangka baru merrka bagus

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here